PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume II Nomor 1, Desember 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

UJME 6 (1) (2017)

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SMP

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF SISWA SMK DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THREE STEP INTERVIEW

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP NEGERI 1 RAWAMERTA

Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov ISSN Seri Pendidikan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MTs

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014, artikel 9

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal , September 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MODEL BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SYSTEMATIC PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 2, November 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE FOCUSKY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PEMBELAJARAN PENEMUAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III

KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH METODE NUMERIK

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

BAB III DESAIN PENELITIAN

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa MTs Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i4 ( )

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Siska Ryane Muslim Program Pascasarjana Universitas Terbuka Graduate Studies Program Indonesia Open University ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik yang Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Transkripsi:

Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm. 58-64 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Eka Senjayawati Pendidikan Matematika, IKIP Siliwangi Senja_eka@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research were to know the difference of achievement and improvement in mathematical critical thinking ability of students that given problem posing approach with students that given conventional learning. The method used in this research is the experimental method, with the design of pretest-posttest control group. The population is all students of vocational school in Cimahi, while the sample is chosen selectively from two classes of one of vocational schools. Then from these two classes, it is determined randomly as to which class is assigned into experimental or control class. In analyzing the data, the test of two mean differences is done using non-parametric statistical test Mann Whitney and the t test. The results show that (1) mathematical critical thinking of the students who received problem posing is better than that of those who received conventional learning; (2) Improvement in mathematical critical thinking ability of the students who received problem posing approach is better than that of those received conventional learning Keyword: Mathematical critical thinking, Problem posing Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diberi pendekatan problem posing dengan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan kelompok kontrol pretest-posttest. Populasi adalah semua siswa sekolah kejuruan di Cimahi, sedangkan sampel dipilih secara selektif dari dua kelas salah satu sekolah kejuruan. Kemudian dari dua kelas ini, ditentukan secara acak kelas mana yang ditugaskan ke kelas eksperimen atau kelas kontrol. Dalam menganalisa data, uji dua perbedaan mean dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik Mann Whitney dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemikiran kritis matematis siswa yang mendapat masalah berpose lebih baik daripada siswa yang menerima pembelajaran konvensional; (2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang mendapat pendekatan berpose lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Keyword: Mathematical critical thinking, Problem posing 1. PENDAHULUAN Pentingnya inovasi baru pembelajaran matematika saat ini dibutuhkan oleh para pendidik di sekolah. Berbagai pendekatan atau strategi pembelajaran diterapkan para pendidik untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematik siswa sekolah saat ini. Strategi pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar yang terjalin hubungan interaksi antara pendidik dan peserta didik secara interaktif yang memberikan makna dari proses pembelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif serta membangkitkan semangat siswanya. Matematika diperlukan siswa sebagai bekal agar siswa memiliki 58

kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap individu adalah kemampuan berpikir kritis. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis ini kurang terasah dengan baik. Banyak siswa masih menganggap pelajaran matematika sulit dan merupakan masalah dalam belajar. Menurut O daffer dan Theonquist serta Miller (Sumaryati dan Sumarmo, 2013: 27) menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa sekolah menengah belum memuaskan dan mereka cenderung menghindar dari soal-soal yang tidak rutin. Hal tersebut menerangkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah sangat berpengaruh sekali terhadap pembelajaran matematika. Menurut Ennis (Sofia, 2005: 17) Bahwa terdapat 12 indikator keterampilan berpikir kritis yang dikelompokan dalam lima kelompok keterampilan berpikir, yaitu: 1) Memberikan penjelasan sederhana, yang meliputi: (a) memfokuskan pertanyaan; (b) menganalisis argumen; (c) bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan. 2) Membangun keterampilan dasar, yang meliputi: (a) mempertimbangkan kredibilitas (kriteria) suatu sumber; (b) mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi. 3)Menyimpulkan, yang meliputi: (a) membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil diskusi; (b) membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi; (c) membuat dan mempertimbangkan nilain keputusan. 4) Memberikan penjelasan lanjut, yang meliputi: (a) mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi; (b) mengidentifikasi asumsi. 5) Mengatur strategi dan teknik, yang meliputi: (a) memutuskan suatu tindakan; (b) berinteraksi dengan orang lain. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dianggap dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif serta kritis dalam proses belajar adalah dengan pendekatan problem posing. Pendekatan problem posing adalah perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah diselesaikan. Siswa dilatih untuk kritis dalam mengajukan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Siswa dipacu untuk memahami materi setelah itu mereka berpikir untuk mengajukan soal serta mengetahui urutan peneyelesaian soal.. Problem posing (pengajuan soal) menepati posisi yang strategis dan penting pada kurikulum terbaru, siswa harus menguasai materi dan urutan Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath 59

penyelesaian soal secara detail. Problem posing adalah istilah dalam bahasa inggris yaitu dari kata problem artinya masalah,soal/persoalan dan kata pose yang artinya mengajukan, Echols dan shadily (Kurniawan: 2016) jadi, problem posing bisa diartikan sebagai pengajuan soal atau pengajuan masalah. Berdasarkan pemaparan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai 1) Apakah pencapaian kemampuan berpikir kritis matematik siswa SMK yang menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran biasa? 2) Apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa SMK yang menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran biasa? 2. METODE PENELITIAN Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. eesain penelitiannya adalah sebagai berikut : A O X O A O O (Ruseffendi, 2005 : 50) Keterangan: A : Pemilihan sampel secara acak berdasarkan kelas X : Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Problem Posing O : Pretes = Postes 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Data Nilai Pretes Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 22 dan menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov.Hipotesisnya sebagai berikut : H0 : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Hasil perhitungan terangkum pada Tabel 1. Berikut: Tabel 1 Uji Normalitas Data Pretes Kelas S N Sig Interpretasi Eksperimen 58,80 1,630 30 0,057 H 0 diterima Kontrol 58,50 2,020 30 0,259 H 0 diterima Berdasarkan kriteria pengujian dan tabel uji normalitas nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol, nampak bahwa signifikansi kelas eksperimen adalah 0,057 dan signifikansi kelas kontrol adalah 0,259. Karena nilai signifikansi kedua kelas tersebut lebih dari 0,05 maka H0 diterima, artinya kedua data berdistribusi normal. Uji Homogenitas Varians Hipotesis : H0 : Ha : Varians kedua kelompok homogen Varians kedua kelompok tidak homogen Kriteria Pengujian : 60

Hasil Perhitungan terangkum pada Tabel 2 Tabel. 2 Uji Homogenitas Varians Data Nilai Harian Uji Signifikansi Perbedaan Dua Rata-Rata Data Nilai Harian Kelas Sig Interpretasi Eks 0,520 H 0 diterima Kontrol 0,520 H 0 diterima Kelas S N Sig Interpretasi Eksperimen 1,630 30 Kontrol 2,020 30 0,057 H0 diterima Berdasarkan Tabel 2 didapat nilai signifikansi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,057. Karena signifikansi lebih dari 0,05, maka H0 diterima, hal ini berarti varians data kelompok homogen. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Langkah selanjutnya dilakukan uji t atau uji perbedaan dua rata-rata yaitu Two Sample T- Test dengan asumsi homogen (assume equal varians). Hipotesis : H0 : = (tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematik awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol) Ha : (terdapat perbedaan kemampuan berfikir kritis matematik awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima Jika sig 0,05 maka Ha ditolak Hasil Perhitungan terangkum pada Tabel 3 Tabel 3 Dari hasil pengujian diperoleh data bahwa signifikansi uji perbedaan dua rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,520. Berdasarkan hal tersebut signifikansi kedua kelompok ternyata lebih dari 0,05 Hal ini berarti H0 diterima, sehingga dari hasil pengolahan data nilai harian di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berfikir kritis matematik siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Analisis Data Postest Uji Normalitas Uji Normalitas data posttest dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 22. Hipotesisnya : H0 : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Hasil Perhitungan terangkum pada Tabel. 4 Tabel 4 Uji Normalitas Data Postes Kelas S N Sig Interpretasi 61

Eks 72,77 5,78 30 0,000 H 0 ditolak Kontrol 68,23 4,82 30 0,002 H 0 ditolak Kelas N AsympSig. (2-tailed) Interpretasi Berdasarkan kriteria pengujian dan tabel uji normalitas postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, nampak bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen dan adalah 0,000 dan nilai signifikansi kelas kontrol adalah kelas kontrol adalah 0,002. Karena signifikansi kedua kelas tersebut kurang dari 0,05 maka H0 ditolak sehingga data untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Eksp 30 0,001 H 0 ditolak Kontrol 30 Berdasarkan data Tabel. 5 nampak bahwa nilai signifikansi uji non-parametrik Mann-Whitney kedua kelas adalah 0,001. Sehingga dari hasil pengolahan data nilai postes disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematik siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Uji Mann-Whitney Setelah dilakukan uji normalitas data dan hasil dari data kedua kelas tersebut tidak berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya dilakukan uji non-parametrik Mann-Whitney. Hipotesis : H0 : kemampuan berpikir kritis matematik kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol Ha : Kemampuan berpikir kritis matematik kelas eskperimen lebih baik daripada kelas kontrol Kriteria Pengujian : Hasil Perhitungan terangkum pada Tabel 5 Tabel. 5 Uji Non-Parametrik Mann-Whitney Data Gain Ternormalisasi Uji gain digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan berfikir kritis matematik siswa yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran. Rumus yang digunakan untuk uji Gain menurut Meltzer (Istianah, 2013: 48) g = Untuk menginterpretasikan data tersebut digunakan kriteria indeks Gain ternormalisasi menurut Hake (Istianah, 2013: 48). Hasil Perhitungan terangkum pada Tabel 6 Tabel.6 Kriteria Indeks Gain Ternormalisasi Indeks Gain Interpretasi Ternormalisasi 0,70 < (g) Tinggi 62

0,30 (g) 0,70 Sedang (g) < 0,30 Rendah a) Uji Normalitas Uji Normalitas data gain dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 22. Hipotesisnya : H0 : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Hasil Perhitungan terangkum pada Tabel 7 selanjutnya dilakukan uji non-parametrik Mann-Whitney. Hipotesis : H0 : Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol Ha : Peningkatan Kemampuan berpikir kritis matematik kelas eskperimen lebih baik daripada kelas kontrol Kriteria Pengujian : Hasil perhitungan terangkum pada Tabel 7 Tabel. 7 Uji Normalitas Data Gain Kelas S Sig Interpretasi Eks 0,203 0,111 0,000 H 0 ditolak Tabel.8 Uji Non-Parametrik Mann-Whitney Kontrol 0,175 0,089 0,200 H 0 diterima Kelas N Asymp.Sig. (2-tailed) Interpretasi Berdasarkan Tabel. 7 nilai signifikansi kelas eksperimen adalah 0,000 dan kelas nilai signifikansi kelas kontrol adalah 0,200, karena nilai signifikansi salah satu kelas tersebut kurang dari 0,05 maka H0 ditolak sehingga data untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. b) Uji Mann-Whitney. Setelah dilakukan uji normalitas data dan hasil dari data kedua kelas tersebut tidak berdistribusi normal, maka langkah Eks 30 0,000 H 0 ditolak Kontrol 30 Berdasarkan data Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi uji nonparametrik Mann-Whitney kedua kelas adalah 0,000. Sehingga dari hasil pengolahan data nilai gain di atas dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. 63

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa. Hal ini tidak terlepas dari kelebihan dari pendekatan problem posing itu sendiri, yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir secara detail mengenai penyelesaian masalah dan dimotivasi untuk membuat soal-soal baik soal rutin maupun non rutin. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah ditentukan sebelumnya, maka dapat di simpulkan bahwa: a. Pencapaian kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan problem posing lebih baik dari pada yang pmenggunakan pembelajaran biasa. b. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran biasa Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2 (1), 48. Kurniawan, P.Y. (2016). Pembelajaran Matematika dengan Pemdekatan Problem Posing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikr Kreatif Siswa. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Vol. 1,No. 1:2016. Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Bandung. Tarsito. Sofia, E. (2005). Studi Tentang Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Tipe Permainan untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Bandung: FPMIPA UPI. Sumaryati, E. & Sumarmo, U. (2013). Pendekatan Induktif-Deduktif Disertai Strategi Think-Pair-Square-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis serta Disposisi Matematis. Infinity Jurnal STKIP Siliwangi Bandung, 2(1), 27-30. 5. DAFTAR PUSTAKA Istianah, E. (2013, Februari) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik dengan Pendekatan Model Eliciting Activities (Meas) pada Siswa. Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi 64