BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara yang potensial dalam memasarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya. persaingan merek untuk memberikan citra khusus bagi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahan dituntut agar bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya mudah untuk di dapatkan oleh konsumen sasaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Brand Attitude atau sikap terhadap merek adalah sikap yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

UKDW BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. serta tidak pasti menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal. peradaban manusia, kebutuhan ini terbatas dan bersifat sederhana.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tinggi tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. macam cara. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin

Integrated Marketing Communication I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu Indonesia juga merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar ke empat di dunia. Hal ini yang membuat Indonesia menjadi daerah pemasaran barang dan jasa yang sangat potensial bagi banyak perusahaan baik perusahaan lokal atau dalam negeri maupun perusahaan asing. Banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan dan memasarkan berbagai macam produknya kepada para masyarakat mulai dari peralatan elektronik, media komunikasi, tekstil sampai pada produk makanan dan minuman juga ikut meramaikan pasar di Indonesia. Sikap dan tanggapan dari pada konsumen terhadap setiap produk juga sangat beragam, ada yang bersikap positif dengan kemunculan produk ada pula yang bersikap negatif terhadap kemunculan produk. Sikap yang ditunjukan oleh konsumen ini tidak lepas dari pengaruh atau dampak dari suatu iklan tentang produk suatu perusahaan, apabila iklan yang ditayangkan mengandung makna yang positif atau bermakna baik dimata konsumen, iklan dapat mendorong minat konsumen dalam terjadinya suatu pembelian. Sebaliknya apabila iklan yang diberikan bermakna negatif dimata konsumen, iklan tersebut tidak dapat mendorong minat konsumen untuk melakukan suatu pembelian. Selain iklan berfungsi sebagai media untuk memperkenalan produk baru perusahaan, iklan juga dapat mengingatkan konsumen kembali tentang produk. Citra merek dari perusahaan atau citra merek dari produk dimata konsumen juga dapat mempengaruhi sikap konsumen. 1

2 Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk menawarkan barang dan jasanya adalah melalui iklan. Iklan yang sering muncul dapat membuat konsumen secara langsung mengingat merek produk tersebut. Iklan dengan ciri khas atau keunikan tertentu membuat konsumen semakin mengingat produk yang diiklankan. Contohnya saja Mizone, iklan yang dilakukan memiliki soundtrack yang menarik dan berbeda dengan iklan lainnya. Hal ini yang memberikan keunikan tersendiri dari iklan produk tersebut, dan membuat produk tersebut akan semakin diingat oleh konsumen. Padatnya aktivitas setiap orang saat ini dilihat oleh perusahaan Danone sebagai sebuah peluang untuk meluncurkan sebuah produk yang membantu mereka dalam melakukan beragam aktivitas yaitu sebuah minuman isotonic yang mengandung mineral dan elektrolit yang dapat menggantikan ion dalam tubuh. Biasanya ion dalam tubuh akan berkurang jika melakukan aktivitas yang menguras cairan berlebih dalam tubuh. Misalnya ketika selesai berolahraga. Jika ion dalam tubuh tidak segera terganti maka dapat berakibat pada gangguan tubuh, terutama fungsi jantung. Dalam keadaan normal minuman ini tidak berfungsi karena tubuh sudah memiliki cukup elektrolit untuk metabolisme. Oleh karena itu, minuman Mizone ini hadir sebagai satu-satunya minuman isotonic yang bernutrisi, sehingga ketika konsumen tidak kekurangan cairan pun, masih mendapat manfaat dan nutrisi yang terdapat dalam minuman. Mizone sendiri merupakan minuman isotonic yang aman dikonsumsi sehari-hari. Minuman Mizone sendiri merupakan minuman yang diproduksi oleh Danone Aqua, yang berbahan dasar air mineral Aqua dengan bahan-bahan tambahan berupa sari buah dari bahan alami. Mizone pada awal kemunculannya mudah diterima oleh masyarakat karena merupakan salah

3 satu pengembangan produk dari air mineral Aqua. Air mineral Aqua merupakan salah satu pelopor minuman air mineral dalam kemasan dan Aqua sudah menjadi Top of Brand dalam kategori air mineral dalam kemasan di Indonesia. Hal ini yang membuat Mizone lebih mudah untuk meyakinkan konsumen dan menarik minat konsumen terhadap produk, karena bantuan pengaruh citra merek yang kuat dari Aqua. Iklan yang digunakan Mizone sangat tergolong unik, iklan yang dibuat dengan tema street musical mengundang antusiame yang tinggi khususnya bagi generasi anak muda untuk lebih bersemangat. Mizone city project merupakan kampanye yang dilakukan oleh Mizone dengan tujuan untuk menggerakkan masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda untuk melakukan perubahan guna menciptakan suasana kota yang lebih bersemangat. Bukan hanya itu saja Mizone city project juga merupakan sebuah ajang untuk memberikan ruang bagi anak muda untuk menyalurkan ekspresi positif, yang berfokus pada kemampuan menyanyi., menari dan berakting melalui street musical. Lewat iklan yang menarik dan membangun semangat anak muda ini, Mizone mendapat tanggapan positif dan nilai tambah dari masyarakat karena usahanya untuk menciptakan suasana kota yang lebih bersemangat dan sebagai suatu wadah bagi anak muda untuk menyalurkan bakat dalam menyanyi dan menari. Penelitian terhadap Niat beli ini dilakukan karena produk Mizone sendiri merupakan minuman yangbukan menjadi kebutuhan umum masyarakat seperti misalnya air. Namun produk Mizone sebagai minuman isotonic atau pengganti ion dikhususkan bagi setiap orang yang lelah beraktivitas dan kehilangan ion tubuh. Dengan mengkonsumsi minuman ini, ion tubuh yang hilang setelah beraktivitas dapat digantikan. Sehingga

4 konsumen yang cape dan lelah beraktivitas apabila mengkonsumsi produk ini akan kembali ke kondisi tubuh maksimalnya kembali. Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal (pelanggan), yaitu salah satunya melalui persaingan merek untuk memberikan citra khusus bagi konsumennya. Pada saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan kata lain peranan merek mengalami pergeseran (Aaker, 1991). Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar membedakan antara satu produk dengan produk lainnya atau merek sekedar nama (just a name). Sedangkan pada tingkat persaingan yang tinggi, merek memberikan kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak konsumen. Dalam perkembangannya, perusahaan semakin menyadari merek sebagai aset perusahaan yang paling bernilai. Perusahaan minuman isotonic Mizone sering menggunakan iklan sebagai senjatanya menarik minat beli konsumen. Tjitono (1997:226) menyatakan Iklan adalah suatu bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan

5 mengubah pikiran seseorang sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang nantinya akan mengubah pemikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan juga merupakan suatu cara yang berbiaya efektif untuk menyebarkan pesan, untuk membangun preferensi merek atau biaya mendidik orang. Berdasarkan tujuannya masing-masing iklan dapat dibagi menjadi 4 yaitu : iklan informatif digunakan dengan maksud untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri dari produk baru yang sudah ada. Iklan persuasif digunakan dengan maksud untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. Iklan pengingat digunakan dengan maksud untuk merangsang pembelian jasa dan produk kembali. Dan iklan penguatan digunakan dengan maksud untuk menyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Iklan sendiri menurut medianya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu : iklan melalui media cetak (koran, yellow pages, majalah, broser dan surat langsung) dan iklan melalui media elektronik (televisi, radio dan internet). Menurut Kotler (2000:658) Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan hanyalah salah satu contoh untuk mengenalkan produk atau jasa yang ingin dipasarkan kepada pasar sasaran. Namun iklan sangat berperan penting dalam dunia pemasaran. Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap perusahaan, baik untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan. Dalam hal pengambilan keputusan membeli minuman ber isotonic sangat banyak faktor yang mempengaruhi konsumen, baik itu selera, pendapatan, gaya hidup atau bahkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh perusahaan

6 untuk menarik perhatian, menimbulkan interest, menimbulkan minat untuk membeli dan akhirnya adanya tindakan dari konsumen untuk melakukan suatu pembelian. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, membuat perusahaan berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Niat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Niat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak konsumen dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat sehingga pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits dan services kepada para pelanggan. Dan janji inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut, lebih dari merek yang lain (Aaker, 1997). Kenyataannya, sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek-merek yang bersifat membedakan (different) sehingga dapat memperkuat citra merek perusahaan. Semua perusahaan ingin membangun ekuitas merek yang kuat, karena adanya korelasi positif antara ekuitas merek yang kuat dengan keuntungan yang tinggi dan memberi laba bersih masa depan bagi perusahaan (Aaker, 1997). Penelitian dengan topik serupa pernah dilakukan oleh Ranjbarian, et al (2010) dengan judul penelitian "Celebrity endoser influence on Attitude Toward Advertisements and Brands". Berdasarkan penelitian atau riset yang mereka lakukan mereka dapat menarik kesimpulan bahwa sikap dari endoser dapat berpengaruh pada sikap dan terhadap merek dari suatu

7 produk. Penelitian lainnya juga pernah dilakukan oleh Budiman (2012) dengan judul Analysis of Consumer Attitudes to Purchase Intentions of Counterfeiting Bag Product in Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor intriksik memiliki pengaruh positif sikap pada konsumen terhadap penambahan tas bajakan, sikap yang lebih positif konsumen terhadap tas bajakan akan lebih memperkuat niat pembelian dan sebaliknya semakin tinggi status konsumsi seorang konsumen hanya akan lebih melemahkan niat pembelian produk tas bajakan. Penelitian ini penting diteliti karena dapat mengetahui pengaruh nyata dari periklanan yang digunakan perusahaan, dapat melihat pengaruh citra merek dimata konsumen. Dapat juga mengamati Apakah sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi oleh iklan atau citra merek suatu perusahaan atau sebaliknya. Dan mengetahui pengaruh yang timbul dari iklan dan citra merek pada sikap dapat mempengaruhi niat beli seorang konsumen. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang dinyatakan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Iklan berpengaruh terhadap Citra merek Pada Produk Mizone di Surabaya? 2. Apakah Iklan berpengaruh terhadap Sikap Pada Produk Mizone di Surabaya? 3. Apakah Citra merek berpengaruh terhadap Sikap Pada Produk Mizone di Surabaya? 4. Apakah Sikap berpengaruh terhadap Niat Beli Pada Produk Mizone di Surabaya?

5. Apakah Citra Merek dan Sikap berperan sebagai variabel mediasi antara Iklan terhadap Niat Beli Pada Produk Mizone di Surabaya? 8 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk menganalisis pengaruh: 1. Iklan terhadap Citra Merek Pada Produk Mizone di Surabaya 2. Iklan terhadap Sikap Pada Produk Mizone di Surabaya 3. Citra merek terhadap Sikap Produk Mizone di Surabaya 4. Sikap terhadap Niat Beli Pada Produk Mizone di Surabaya 5. Citra Merek dan Sikap berperan sebagai variabel mediasi dalam Pengaruh antara iklan terhadap Niat Beli Pada Produk Mizone di Surabaya 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah : Kita dapat mengetahui seberapa penting variabel iklan terhadap sikap dalam menghadapi persaingan pada saaat ini, kita dapat mengetahui variabel iklan terhadap sikap untuk memilih dan menggunakan produk dan kita dapat melihat pengaruh dari iklan terhadap citra merek perusahaan dan produk dimata konsumen yang berpengaruh terhadap sikap konsumen menggunakan produk. Serta kita dapat mengetahui pengaruh sikap terhadap niat beli melalui iklan dan citra merek. 2. Manfaat Praktis Melalui riset ini diharapkan bahwa dari teori-teori dan hasil riset yang ada dapat membantu kita dalam menghadapi persaigan bisnis

9 saaat ini dimana kita tidak hanya fokus pada produk atau pasar saja, kita juga harus memperhitungkan pentingnya suatu periklanan dan citra merek perusahaan terhadap sikap konsumen menggunakan produk kita. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini disusun sebagai berikut : BAB 1:PENDAHULUAN Bagian ini memberikan penjelasan umum tentang latar belakang permasalahan yang berisi gagasan yang mendasari secara keseluruhan, perumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian dan sistematika skripsi yang berisi penjelasan singkat bab-bab skripsi yang ditulis. BAB 2:TINJAUAN KEPUSTAKAAN Bagian ini berisi penelitian terdahulu, landasan teori yang berhubungan dengan penelitian, hipotesis dan model analisis. BAB 3:METODE PENELITIAN Bagian ini terdiri dari desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, pengukuran data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengambilan data, teknik analisis data, dan prosedur pengujian hipotesis. BAB 4:ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bagian ini terdiri dari deskripsi data, analisis data, dan pembahasan

10 BAB 5:SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup dari skripsi yang berisi simpulan dan saran sebagai masukan bagi perusahaan.