FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN PENERAPAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun. tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi dan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DENGAN STATUS IMUNISASI ANAKNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Ibu dalam Memberikan Imunisasi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BASIC IMMUNIZATION IN REGION PUSKESMAS SP II SEKUTUR JAYA IN TEBO DISTRICT 2015

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

Analisis Data Riskesdas 2007/2008: Kontribusi Karakteristik Ibu terhadap Status Imunisasi Anak di Indonesia

ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN

FACTORS RELATED TO THE ACTION GIVING WOMEN INFANT IMMUNIZATION OF WORKING IN THE PUBLIC HEALTH DISTRICT BAJENG BAJENG DISTRICT GOWA.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena 1, Fahrini Yulidasari 2, Fauzie Rahman 3 1 Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2 Departemen Gizi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 3 Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Email: elsamahdalena@gmail.com Abstrak BerdasarkanvvRiskesdas (2013) menunjukkan cakupanvvimunisasivvdasarvlengkap 52,9%. Pencapaian cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Banjar pada tahun 2016 sebesar 81,5%. Di Puskesmas Martapura Timur capaian imunisasi 64,7% dengan pencapaian UCI dibawah standar yaitu 55%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorvrisiko dengan perilaku kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Martapura Timur. Penelitian ini menggunakan observasionalvanalitik dengan rancangan CasevControl. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang telah mencapai umur 12 bulan di Martapura Timur sebanyak 480 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling, didapat 168 sampel dan menggunakan uji chi square dan fisher exact dengan derajat kepercayaan 95%. Instrumen menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor risiko tingkat pendidikanvibu (=0,0001), dukungan petugasvkesehatan (=0,0001), dan dukunganvkeluarga (=0,0001) serta tidak ada hubungan antara faktor risiko umur ibu, status pekerjaan dan keterjangkauan ketempat pelayanan kesehatan dengan kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasivdasarvlengkap (= 0,088; 0,213; 0,258). Kesimpulan penelitian ini adalah adanya faktor risiko tingkat pendidikan ibu, dukungan petugasvkesehatan, dan dukunganvkeluarga dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. Kata kunci : Imunisasi, TingkatvPendidikan, DukunganvPetugasvKesehatan, DukunganvKeluarga. Abstract Based on Riskesdas (2013) shows the complete basic immunization coverage 52.9%. Achievements below in Banjar Regency in 2016 amounted to 81.5%. The coverage of complete basic immunization in Public Health Center Martapura Timur District of Banjar, South Borneo are only 64,7% with with UCI substandard achievements 82%. This study aimed to analyze the relationship risk factors maternal compliance in the provision of basic immunization of Public Health Center Martapura Timur work area. This study uses observational analytic with Case Control design. The population is all of the mother who has infant in the age of 12 months in work area of Public Health Center Martapura Timur as many as 480 people. Samples were chosen using purposive sampling technique, obtained 168 The result by the chi-square test with 95% confidence level. The instrument of this research is questioner. The result of the research shows the correlation between the mother's education level risk factor ( = 0.0001), health support ( = 0.0001), and family support (pvalue = 0.0001) and no relation between factor the risk of maternal age, work status of mother and affordability to health services with maternal compliance in the sense of complete basic immunization ( = 0.088, 0.213, 0.258). Conclusions from the study were a education level risk factor, health support, and family support with compliance in the provision of basic immunization. Keywords: Immunization, Educationvlevel, HealthvSupport, FamilyvSupport.

PENDAHULUAN Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. Programvimunisasi bertujuan untuk menurunkan angkavkesakitan dan angka kematian dari Penyakit yang DapatvDicegahvDenganvImunisasi (PD3I) untuk meningkatkan kualitas hidup (1). Menurut WorldvHealthvOrganization (WHO) menyebutkan 1,5 juta pada anak meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan hampir 17% kematian pada anak atau diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun berhasil dicegah dari beberapa penyakit diantaranya difteri, hepatitis B, campak, gondok, pertusis (batuk rejan), pneumonia, polio, diare rotavirus, rubella dan tetanus melalui imunisasi. Menurut data WHO prevalensi imunisasi pada anak secara global pada tahun 2015, terdapat 116 juta bayi di imunisasi, dengan persentase DPT (86%), Polio (86%), Campak (85%), Hepatitis B (84%), dan BCG (88%) (2). Badan Pusat Statistik (2012) menyatakan bahwa penularan PD3I telah menyebabkan AngkavKematianvBayi (AKB) secara nasional sebesar 32 bayi per 1000 kelahiran hidup. Provinsi Kalimantan Selatan AKB di Indonesia sebesar 57/1000 kelahiran hidup yang mana 13% nya disebabkan oleh campak dan TBC (3). Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa data cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia hanya 52,9% yang mendapat imunisasi tapi tidak lengkap 32,1% dan 6,7% tidak pernah mendapat imunisasi sama sekali, sedangkan di Kalimantan Selatan cakupan imunisasi lengkapnya hanya 52,0% (4). Pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Banjar pada tahun 2016 sebesar 81,5% dan berdasarkan desa UCI termasuk 3 terendah yaitu 85,5% dan terdapat Kasus PD3I berbasis KLB pada bayi dan balita yaitu terdapat 11 kasus Pertusis, 9 kasus Campak, dan 2 kasus AFP. Di wilayah kerja Puskesmas Martapura Timur cakupan imunisasi dengan presentase sebesar 64,7% dan UCI sebesar 55% di seluruh desa/kelurahan. Hal ini menunjukkan bahwa target yang ingin dicapai pemerintah untuk meningkatkan cakupan imunisasi berdasarkan desa UCI (UniversalvChildvImmunization) masih belum terlaksana dengan baik dan merata (5,6) Pencapaian target imunisasi dasar lengkap pada bayi sangat ditentukan oleh kepatuhan ibu. Menurut teorivlawrence Green (1980), perilaku seseorang atau masyarakat tentangvkesehatan dipengaruhi tiga faktor yang meliputi faktorvpemudah (predisposingvfactor), faktorvpendukung (enablingvfactor), dan faktorvpendorong (reinforcingvfactor) (7). faktor predisposisi meliputi faktor demografi, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. faktorvpemungkin adalah sarana dan prasarana fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan serta keterjangkauan ketempat pelayanan kesehatan. Faktorvpendorong yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, dukunganvkeluarga, tokohvmasyarakat yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Jika anak tidak diberikan imunisasivdasar lengkap secara rutin, salah satu bisa mengakibatkan gangguan pada otak anak sehingga pertumbuhannya jadi terganggu. Sampai saat ini terdapat 7 penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian dan cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan kemudian menjadi kebal (8). Penyebab masih rendahnya cakupanvimunisasi berdasarkan keadaan di Martapura Timur secara umum dikarenakan adanya faktor dari orang tua dalam hal ini adalah ibu yang rata-rata tidak bekerja yaitu sekitar 54,3%. Selain itu, kebanyakan ibu pergi sendiri untuk melakukan imunisasi sehingga kurang mendapatkan dukungan keluarga, dan menyebabkan perhatian terhadap kesehatan anakpun berkurang. Berdasarkan data di Puskesmas Martapura Timur pada tahun 2016 terdapat angka kesakitan pada bayi dan balita yang disebabkan oleh penyakit yaitu 18 kasus diare, 1 kasus TB Paru, dan 1 kasus TBC (9). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang faktor risiko dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasivdasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah Obseravasional dengan menggunakan desain casevcontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang telah mencapai umur 12 bulan dan bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar sebanyak 480 orang. Sampel dipilih dengan cara PurposivevSampling, didapat 168 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chivsquare dengan derajatvkepercayaan 95%.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi faktor risiko dengan kepatuhan ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap kepada bayi UmurvIbu Frekuensi (orang) Persentase (%) Berisiko 73 43,5 Tidak berisiko 95 56,5 TingkatvPendidikan Ibu Frekuensi (orang) Persentase (%) Rendah 101 60,1 Tinggi 67 39,9 StatusvPekerjaan Frekuensi (orang) Persentase (%) Tidak Bekerja 140 93,3 Bekerja 28 16,7 Keterjangkauan ketempatvpelayanan kesehatan Frekuensi (orang) Persentase (%) Tidak Terjangkau 3 1,8 Terjangkau 165 98,2 Dukungan Petugasvkesehatan Frekuensi (orang) Persentase (%) Tidak Mendukung 25 14,9 Mendukung 143 85,1 DukunganvKeluarga Frekuensi (orang) Persentase (%) Tidak Mendukung 51 30,4 Mendukung 117 69,6 Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwa bahwa umur ibu dengan kategori muda sebanyak 43,5% dan umur ibu dengan kategori tua sebanyak 56,5%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas umur ibu dengan kategori tua. Sedangkan untuk tingkat pendidikan terakhir ibu adalah dengan tingkat pendidikanvrendah berjumlah sebanyak (60,1%) dan ibu dengan pendidikan tinggi berjumlah sebanyak (39,9%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu berpendidikan rendah. Pada ibu yang tidak bekerja sebanyak (93,3%) dan ibu yang bekerja (16,7%). Sedangkan keterjangkauan ke tempat pelayanan kesehatan diketahui yang tidak terjangkau (1,8%), dan tempat pelayanan kesehatan yang terjangkau berjumlah (98,2%), dan Pada petugas kesehatan yang tidak mendukung sebanyak (14,9%) dan petugas kesehatan yang mendukung (85,1%). Serta untuk dukungan keluarga diketahui bahwa keluarga tidak mendukung terhadap kelengkapanvimunisasi dasar sebanyak 30,4% dan keluarga yang mendukung sebanyak 69,6%. B. Analisis Bivariat Untuk melihat hubungan masing-masing variabel bebas dilakukan analisis bivariat. Hasil analisis bivariat dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Hubungan Antara faktor risiko Umur Ibu dengan Perilaku KepatuhanvIbu dalam Pemberian ImunisasivDasar Lengkap Umur Ibu Kasus (Tidak Patuh) Kontrol (Patuh) N % n % Tua 30 53,6 43 38,4 0,088 Muda 26 46,4 69 61,6 Berdasarkan tabel 2. Hasil uji chi-square dengan tingkatvkepercayaan 95%, menunjukkan bahwa tidak adavhubungan antara faktor risiko tingkat pendidikan ibu dengan perilaku kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap (= 0,088). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui

tidak adanya hubungan dikarenakan peningkatan umur ibu tidak meningkatkan kepatuhan dalam pemberian imunisasi Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Pratiwi (2015) menyatakan bahwa umur ibu tidak berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan imunisasi dasar (10). Tabel 3. Hubungan Antara Faktor Risiko Pendidikan Ibu dengan Perilaku Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Tingkat Kasus Pendidikan Kontrol (Patuh) Ibu (Tidak Patuh) N % n % OR (95% CI) Rendah 51 91,1 50 44,6 Tinggi 5 8,9 62 55,4 0,0001 12,64 (4,69-34,07) Berdasarkan tabel 3. Hasil ujivchi-square dengan tingkatvkepercayaan 95%, menunjukkan bahwa adavhubungan antara faktor risiko tingkat pendidikan ibu dengan perilaku kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap (- 0,0001). Hasil OR: 12,64 yang artinya ibu pada tingkat pendidikanrendah berpeluang 12,64 kali berisiko untuk tidak patuh dalam memberikan imunisasi dasar kepada bayinya dibandingkan dengan ibu pada tingkat pendidikan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui adanya hubungan dikarenakan responden yang memiliki pendidikan tinggi lebih mengetahui informasi mengenai kesehatan (66,67%), dan lebih mudah untuk mengerti dan menerapkan informasi yang telah diterimanya (36,9%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mulyanti (2013) yang menyatakan bahwa adavhubungan antara pendidikan dengan kelengkapan pemberian imunisasivdasar (11). Tabel 4. Hubungan Antara Faktor Risiko Status Pekerjaan Ibu dengan Perilaku Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Status Pekerjaan Ibu Kasus (Tidak Patuh) Kontrol (Patuh) Tidak Bekerja 50 89,3 90 80,4 0,213 Bekerja 6 10,7 22 19,6 Berdasarkan tabel 4. Hasil uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor risiko statusvpekerjaaan dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap (- 0,213). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui adanya hubungan dikarenakan terdapat kesamaan antara responden yang memiliki bayi dengan status imunisasi lengkap maupun tidak lengkap yang sebagian besar tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Triana (2015) menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan imunisasi dasar lengkap (12). Tabel 5. Hubungan Antara Faktor Risiko Keterjangkauan Ketempat Pelayanan Kesehatan dengan Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Keterjangkauan Ketempat Pelayanan Kasus (Tidak Patuh) Kontrol (Patuh) Kesehatan Tidak Terjangkau 2 3,6 1 0,9 0,258 Terjangkau 54 96,4 111 99,1 Berdasarkan tabel 5. Hasil uji fisher exact dengan tingkat kepercayaan 95%, bahwa tidak ada hubungan antara faktor risiko keterjangkauan ke tempat pelayananvkesehatan dengan perilaku kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap (=0,258). Berdasarkan hasil penelitian, tidak adanya hubungan dikarenakan hampir dari seluruh responden menyatakan bahwa

lokasi tempat pelayanan kesehatan untuk pemberian imunisasi dasar mudah dijangkau. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Istriyati (2011) yang menyatakan bahwa keterjangkauan ketempat pelayanan imunisasi tidak berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi (13) Tabel 6. Hubungan Antara Faktor Risiko Dukungan PetugasvKesehatan dengan perilaku Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Dukungan Petugas Kasus Kesehatan (Tidak Patuh) Kontrol (Patuh) OR (95% CI) Tidak Mendukung 19 33,9 6 5,4 Mendukung 37 66,1 106 94,6 0,0001 9,07 (3,36-24,44) Berdasarkan tabel 6. Hasil uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor risiko dukungan petugasvkesehatan dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap (= 0,0001). Hasil OR: 9,07 yang artinya ibu yang tidak mendapat dukungan petugasvkesehatan berpeluang 9,07 kali berisiko untuk tidak patuh dalam memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anaknya dibandingkan dengan ibu yang mendapat dukungan petugasvkesehatan. Berdasarkan hasil penelitian adanya hubungan dikarenakan petugasvkesehatan berperan penting dalam memberikan dukungan kepada responden dalam membantu untuk patuh memberikan imunisasi dasar lengkap kepada bayinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fundhora (2014) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan status imunisasi dasar lengkap (14). Tabel 7. Hubungan Antara Faktor Risiko DukunganvKeluarga dengan Perilaku Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Dukungan Kasus (Tidak Keluarga Kontrol (Lengkap) Lengkap) OR (95% CI) Tidak 43 76,8 8 7,1 Mendukung 0,0001 43 (16,63-111,153) Mendukung 13 23,2 104 92,9 Berdasarkan tabel 7. Hasil uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor risiko dukunganvkeluarga dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap (= 0,0001). Hasil OR: 43 yang artinya ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga berpeluang 43 kali berisiko untuk tidak patuh dalam memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anaknya dibandingkan dengan ibu yang mendapat dukungan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui adanya hubungan dikarenakan responden dapat merasakan diperhatikan, dihargai, dan dipedulikan dalam mendapatkan bantuan terdekat yaitu keluarga. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian Senewe (2017) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dukunganvkeluarga dengan kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasivdasar (15). SIMPULAN 1. Tidak ada risiko antara umurvibu dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. 2. Ada risiko antara tingkatvpendidikan ibu dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasivdasarvlengkap. 3. Tidak ada risiko antara status pekerjaan ibu dengan perilaku kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasivdasarvlengkap.

4. Tidak ada risiko antara keterjangkauan ke tempat pelayananvkesehatan dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasivdasarvlengkap. 5. Ada risiko antara dukungan petugas kesehatan dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberian imunisasivdasarvlengkap. 6. Ada risiko antara dukungan keluarga dengan perilaku kepatuhanvibu dalam pemberianvimunisasi dasarvlengkap. Saran 1. Bagi ibu dengan tingkat pendidikanvrendah diharapkan agar petugasvkesehatan dapat langsung mendatangi ke rumah-rumah ibu untuk langsung memberikan suntikan imunisasi dasar lengkap kepada bayinya, bagi ibu dengan tingkat pendidikan menengah diharapkan agar melakukan promosivkesehatan melalui penyuluhan secara langsung maupun dari berbagai mediavmassa, dan bagi ibu dengan tingkat pendidikanvtinggi di harapkan dapat meningkatkan keyakinan dan kepercayaan ibu melalui peningkatan kualitas keamanan vaksinvimunisasi yang terbaik, berkualitas tinggi, dan halal menurut MUI (MajelisvUlamavIndonesia). 2. Bagi petugasvkesehatan yang tidak memberikan dukungan agar dapat meningkatkan kualitas pelayananvkesehatan dengan melakukan optimalisasi kinerja petugasvkesehatan, serta peningkatan peran petugas kesehatan melalui kegiatan KomunikasivInformasivEdukasi (KIE) untuk meningkatkan pengetahuan ibu serta diharapkan agar dapat menjalin komunikasi yang baik tidak hanya kepada ibu yang memiliki bayi, namun juga kepada anggota keluarga yang lain. 3. Bagi keluarga yang tidak memberikan dukungan diharapkan agar dapat meningkatkan peran serta terutama suami untuk ikut penyuluhan untuk menambah informasi terkait imunisasi agar nantinya dapat meyakinkan ibu untuk mengimunisasi bayinya dengan lengkap sesuai jadwal di pelayanan kesehatan, sedangkan untuk keluarga yang sudah memberikan dukungan diharapkan agar dapat meningkatkan kepedulian dalam memotivasi ibu untuk membantu, mendampingi, dan meyakinkan ibu dalam pemberian imunisasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Ranuh IGN, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia, Jakarta: Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2005. 2. World Health Organization (WHO). Global Health Observatory (GHO) data - Immunization. Global report on Immunization coverage. Reviewed September 2016. 3. Badan Pusat Statistik Indonesia. Angka kematian bayi di Indonesia. (online), (www.bps.com, diakses tanggal 13 desember 2014). 4. Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2013 5. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, 2016. 6. Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Banjar. Martapura: Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, 2015. 7. Green L. Health Education Planning a Diagnostik Approach. John Hopkins: Myfields Publishing Co, 1980. 8. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. 9. Puskesmas Martapura Timur. Laporan Bulanan. Martapura: Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar, 2016.