BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada bidang metalurgi, terutama mengenai pengolahan baja karbon rendah ini perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena erat dengan bidang industri lain. Baja karbon rendah mempunyai sifat-sifat mekanis khusus yang sesuai dengan penggunaan permesinan yang mengolah bahan baku menjadi produk siap pakai. Pada baja karbon rendah JIS G 4051 S 15 C terdapat unsur-unsur pemadu utama seperti : 0.15% C, 0.157% Si, 1.2% Mn, 0.01% P, 0.02% S. Baja merupakan bahan dasar yang sering digunakan untuk berbagai rekayasa teknik, kegunaan dari baja berkaitan dengan sifat mekanis yang dimiliki oleh baja itu sendiri, dimana baja ini memiliki kombinasi sifat mekanis yang baik seperti: kekerasan, keuletan, dan ketangguhan yang baik bila dibandingkan dengan bahan material lainnya. sehingga penulis berpendapat perlu dilakukan pengujian perlakuan panas yang sesuai dengan penggunaannya. Penggunaan baja JIS G 4051 S 15 C dengan kadar karbon rendah banyak digunakan untuk bagian-bagian konstruksi seperti: mesin, jembatan, pagar, rangka atap dan lain lain. Pada operasionalnya baja ini mengalami beban kejut, sehingga baja ini harus benar-benar memiliki kekerasan dan ketahanan benturan yang baik. Struktur mikro baja akan terbentuk tergantung dari kecepatan pendinginannya dari pencapaian suhu
temperatur sampai ke suhu kamar. Karena perubahan struktur ini maka dengan sendirinya sifat-sifat mekanik yang dimiliki juga berubah. Berdasarkan penggunaannya baja jenis ini dikembangkan dengan tujuan untuk memiliki sifat mekanik terutama kekerasan, kekuatan dan ketangguhan yang baik. 1.2. Pokok Masalah Dan Batasan Masalah Baja JIS G 4051 S 15 C termasuk baja karbon rendah yang bisa di rubah bentuknya dan bersifat lunak. Apabila baja tersebut di panaskan kemudian dicelupkan dengan cepat maka akan menyebabkan kekerasannya tinggi dan mengalami kegetasan, sehingga dapat membahayakan pada penerapannya di konstruksi untuk itu perlu dilakukan tempering. Untuk mendapatkan hasil pengujian yang terarah maka perlu adanya batasan masalah, sehingga sasaran pengujian ini dapat dicapai secara maksimum. Batasan yang diambil disini adalah : 1. Media pendinginan pada proses hardening adalah air, oli, dan udara yang dilanjutkan dengan proses tempering. 2. Temperatur hardening 900 0 C dengan holding time 30 menit dan temperatur tempering 500 0 C dengan holding time 30 menit 3. Pengujian struktur mikro menggunakan bantuan mikroskop optik. 4. Pengujian kekerasan menggunakan metode Vickers, dengan identor berbentuk piramida. 5. Pengujian impak menggunakan metode Charpy dengan takik berbentuk V yang dilanjutkan dengan pengujian fraktografi. 1.3. Maksud Dan Tujuan
Jika material JIS G 4051 S 15 C diberikan perlakuan panas berupa tempering yang dapat menyebabkan perubahan sifat mekanis. Sampai sejauh mana perubahan tersebut mempengaruhi fenomena yang akan terlihat pada hasil pengujian dalam mengusahakan sifat yang lebih baik. 1.4. Metode dan Tempat Pelaksanaan Pengujian Metode penulisan yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah : A. Studi Literatur Data-data yang diperoleh merupakan hasil dari dokumentasi serta bukubuku referensi. B. Observasi Lapangan Data yang diperoleh merupakan hasil dari pengamatan atau tinjauan secara langsung pada objek yang akan ditulis. C. Wawancara Pencarian dan perolehan data adalah hasil dari tanya jawab dengan bimbingan dilapangan. D. Analisa Mengolah data-data hasil pengujian di lapangan. Tempat : Laboratorium Metalurgi & Lembaga Uji Konstruksi Puspiptek, Serpong.
1.5. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Berisikan latar belakang, pokok masalah dan batasan masalah, maksud dan tujuan, metode dan pelaksanaan pengujian, sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Berisikan teori yang mendukung pengujian antara lain tentang : baja karbon, diagram fasa besi-karbon, pengaruh elemen pemadu, proses perlakuan panas (heat treatment), definisi heat treatment, klasifikasi proses heat treatment, pendinginan pada heat treatmen, pendinginan lambat pada baja karbon, baja karbon eutectoid, baja karbon hypoeutectoid, baja karbon hypereutectoid, diagram TTT (Time Temperature Transformation), diagram CCT (Continous Cooling Transformation), sifat mekanik, kekerasan, pengujian impak, fraktografi,metallografi. BAB III : Metode dan Hasil Pengujian Berisikan diagram alir proses pengujian, persiapan benda uji benda uji, pengujian komposisi kimia, pengujian sifat mekanik, pengujian kekerasan, pengujian impak, pengujian fraktografi, pengujian metallografi, hasil pengujian komposisi kimia, kekerasaan, impak, metallografi, dan hasil fraktografi. BAB IV : Pembahasan Berisikan komposisi kimia, analisa kekerasan sebelum dan sesudah heat treatment, analisa uji impak sebelum dan sesudah heat treatment, analisa fraktografi, analisa struktur mikro sebelum dan sesudah heat treatment.
BAB V : Kesimpulan