ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. hidup miskin. Beban kemiskinan paling besar terletak pada kelompok-kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

ANALISIS PERMINTAAN UANG GIRAL DI INDONESIA DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA HARGA MINYAK DUNIA DENGAN INFLASI DUNIA TAHUN (Pendekatan Error Corection Model atau ECM)

ANALISIS PENGARUH INFLASI, PDRBk, UPAH, JUMLAH UNIT USAHA, JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

M. FARID RACHMAD B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun kuantitatif dan sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

f. Luas lahan panen padi (X 5 ) merupakan seluruh areal produktif atau panen tanaman padi di Indonesia dinyatakan dalam satuan ribu Ha.

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB I PENDAHULUAN. Harga pada perekonomian biasanya tidak lepas dari faktor permintaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap, mental dan kelembagaan, ketimpangan, dan mengatasi kemiskinan (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

PENGARUH INVESTASI, JUMLAH UNIT USAHA, EKSPOR, TINGKAT UPAH, INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECILDI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 1981-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : MUHAMMAD RAHADIAN MUSLIM B 300 040 023 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara didunia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan bisa terjadi dimana saja dan dimensi kemiskinan itu sangatlah luas. Kemiskinan bisa saja terjadi dikalangan masyarakat manapun, bisa terjadi diberbagai tingkat usia manapun maupun diberbagai tingkat pendapatan masyarakat. Secara kualitatif seseorang dikatakan miskin apabila orang tersebut tidak punya kekuatan (empower) untuk menyatakan pendapatnya (voiceless). Sehingga secara materi seseorang tersebut dikatakan mampu, namun tidak bisa mengutarakan pendapatnya maka dia dikategorikan miskin. Sedangkan secara kuantitatif seseorang dikatakan miskin apabila tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok hidupnya yaitu sandang, papan dan pangan. Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu pada garis kemiskinan (poverty line) (Tambunan, 2001). Konsep yang mengacu pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan kepada garis kemiskinan di sebut kemiskinan relative. Kemiskinan relative adalah suatu ukuran mengenai ukuran didalam kesenjangan didalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan dalam kaitannya dalam tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Di Negara-

negara maju (DCs), kemiskinan relative diukur sebagai ukuran proporsi dari tingkat pendaptan rata-rata per kapita. Sebagai ukuran relative dapat berbedabeda menurut Negara atau periode di dalam suatu Negara (Masdjojo, 2004). Sedangkan kemiskinan absolute adalah derajat dibawah garis kemiskinan, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi. Ini adalah suatu ukuran tetap didalam bentuk suatu kebutuhan kalori minimum ditambah komponen-komponen non makanan yang juga disebut kemiskinan secara ekstrim, tetapi maksud yang terahir ini bisa bervariasi, tergantung pada interpretasi setempat atau kalkulasi (Masdjojo, 2004). Pada dekade 1976-1996, persentase penduduk miskin di Indonesia pernah mengalami penurunan yaitu dari 40,1% menjadi 11,3%, namun pada periode 1996-1998 angka ini menjadi 24,29% atau 49,5 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Bahkan International Labour Organization (ILO) memperkirakan jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 129,6 juta atau sekitar 66,3% (BPS, 1999). Pada tahun 2002, persentase kemiskinan telah mengalami penurunan, namun secara absolute jumlah mereka masih tergolong tinggi, yaitu 43% atau sekitar 15,6 juta (BPS dan Depsos, 2002). Sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebesar 37,17 juta jiwa atau 16,58%, jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada tahun 2006 yang berjumlah 39,30 juta jiwa atau sekitar 17,75 persen, berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,13 juta jiwa. Diantara angka tersebut, diduga jumlah fakir miskin relative banyak. Tanpa mengurangi arti pentingnya pembangunan yang sudah dilakukan, angka

kemiskinan tersebut mengidikasiakan konsep model yang dibangun belum mampu membentuk social ekonomi masyarakat yang tangguh. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin. Menurut Kuncoro (2003) kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian : kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Lebih lanjut, garis kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kemampuan masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. Melalui pendekatan sosial masih sulit mengukur garis kemiskinan masyarakat, tetapi dari indikator ekonomi secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan tiga

pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Sementara ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) untuk menarik garis kemiskinan adalah pendekatan pengeluaran. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis memilih judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1981-2007. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh kemiskinan di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya? 2. Apakah variable PDB, pengangguran, inflasi, pengeluaran pemerintah dan jumlah penduduk berpengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis kemiskinan di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh PDB, pengangguran, inflasi, pengeluaran pemerintah dan jumlah penduduk terhadap kemiskinan di Indonesia. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi pemerintah dapat memberikan sumbangan penelitian dalam membantu mengatasi masalah kemiskinan yang dihadapi, melalui kebijakan yang relevan dalam mengatasi masalah kemiskinan. 2. Bagi akademis untuk memberikan informsi dan gambaran yang mungkin akan berguna dikalangan akademik dalam melanjutkan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini pada masa yang akan datang. E. Metodologi Penelitian Metode penelitin merupakan cara kerja yang digunakan untuk mengumpulkan data dari obyek yang menjadi sasaran penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis dan sumber data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data atau informasi yang dilakukan oleh pihak lain berupa bahan tulisan yang menunjang dan berhubungan dengan penelitian ini. Adapun sumber data yang diperoleh dari Statistik Indonesia terbitan BPS. Selain itu data yang digunakan adalah data kurun waktu (time series) dari tahun 1981-2007. 2. Definisi operasional variable

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variable dependent yaitu jumlah kemiskinan dan variable independent yaitu PDB, pengangguran, inflasi, pengeluaran pemerintah, jumlah penduduk. Adapun penjelasan masing-masing variable adalah sebagai berikut : a. Variable dependent (variabel terikat) Adalah variable yang dipengaruhi oleh variable independent dan dalam penelitian ini adalah jumlah kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya untuk memenuhi kebutuhannya (kantor menteri Negara kependudukan / BKKBN, 1996 : 10). b. Variable independent (variabel bebas) Adalah variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Adapun variable independent dalam penelitian ini adalah : 1) PDB (Produk Domestik Bruto) PDB adalah Jumlah nilai ahir produksi yang dihasilkan oleh berbagai faktor atau sektor ekonomi dalam jangka waktu tertentu (1 tahun), yang dihitung dalam satuan juta rupiah. 2) Pengangguran Pengangguran adalah masalah makro ekonomi yang mempengaruhi manusia secara tidak langsung dan paling berat. Yang

di maksud tingkat pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja (dengan ukuran ribu jiwa) yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.

3) Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga secara umum (dengan ukuran %). Laju inflasi adalah perubahan tingkat harga-harga secara umum (dengan ukuran %). Secara konseptual tingkat harga diukur sebagai rata-rata tertimbang dari barang-barang dan jasa-jasa dalam suatau perekonomian. Dalam praktiknya, tingkat harga di ukur secara keseluruhan dengan membuat indeks harga, yang merupakan rata-rata harga konsumen atau produsen (Samuelson,1995). 4) Pengeluaran pemerintah Pengeluaran pemerintah adalah pengeluaran untuk membiayai kegiatan-kegiatannya (dengan ukuran milyard rupiah), dimana pengeluaran itu ditujukan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dengan menggunakan sejumlah resources dan product maupun dengan menggunakan uang (Suparmoko, 2002 : 44). 5) Jumlah penduduk Adalah jumlah penduduk yang berdomisili di Indonesia dan yang sudah diakui secara sah sebagai warga negara Indonesia dengan satuan / ukuran ribu jiwa. 3. Alat dan model analisis Dalam penelitian ini untuk menganalisis kontribusi variabel PDB, pengangguran, inflasi, pengeluaran pemerintah, jumlah penduduk, terhadap

jumlah kemiskinan di Indonesia, maka digunakan metode Eror Corection Model (ECM) dengan persamaan : DLNK t = 0 + 1 DLNPDB t + 2 DLNP t + 3 DLNINF t + 4 DLNPP t + 5 DLNJP t + 6 LNPDB t-1 + 7 LNP t-1 + 8 LNINF t-1 + 9 DLNPP t-1 + Dimana : 10 DLNJP t-1 + 11 ECT + ut ECT = LNPDB t-1 + LNP t-1 + LNINF t-1 + LNPP t-1 + LNJP t-1 + LNK t-1 Keterangan : LNK LNPDB LNP LNINF LNPP LNJP LNPDB t-1 LNP t-1 LNINF t-1 LNPP t-1 LNJP t-1 ECT ut D t : Jumlah Kemiskinan (ribu jiwa) : Produk Domestik Bruto (milyard rupiah) : Tingkat pengangguran (ribu jiwa) : Tingkat inflasi (persen) : Pengeluaran pemerintah (milyard rupiah) : Jumlah penduduk (ribu jiwa) : Kelembanan Produk Domestik Bruto : Kelembanan tingkat pengangguran : Kelembanan inflasi : Kelembanan pengeluaran pemerintah : Kelembanan jumlah penduduk : Variabel pengganggu : Residual : Perubahan : Periode waktu

Untuk menguji persamaan regresi dari model di atas maka digunakan beberapa pengujian sebagai berikut : a. Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas ini terdiri dari : 1) Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test) Uji akar-akar ini dimaksudkan untuk menentukan stasioneritas tidaknya sebuah variabel. Jika data yang diamati dalam uji akar-akar unit belum stasioner maka harus dilanjutkan dengan uji derajat integrasi (integration test) sampai memperoleh data yang stasioner. Pengujian unit akar-akar dan derajat integrasi sama-sama akan dilakukan dengan uji DF (Dickey-Fuller) dan uji ADF (Augmented Dickey-Fuller). 2) Uji Kointegrasi (Cointegrastion Test) Uji ini merupakan ada tidaknya hubungan jangka panjang antara variabel bebas dan terikat dan uji ini merupakan kelanjutan uji akarakar unit (unit root test) dan uji derajat kointegrasi (Integration Test). b. Pengajuan Asumsi Klasik 1) Uji Multikolonieritas Multikolonieritas adalah hubungan yang sempurna antara semua atau beberapa variabel bebas. 2) Uji Heterokedastisitas

Kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. 3) Uji Autokorelasi Autokorelasi mengidentifikasikan adanya pengaruh nilai varian masa lalu terhadap nilai varian masa kini atau masa yang akan datang. 4) Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Riset) Uji spesifikasi model yang disebut dengan uji linieritas, hal ini dikarenakan uji ramsey-riset digunakan untuk mengetahui apakah model yang diuji linier atau tidak. 5) Uji Normalitas (Ut) Asumsi normalitas gangguan Ut adalah penting sekali mangingat uji validitas pengaruh variable independent baik secara serempak (uji F) maupun sendiri-sendiri (Uji t) dan estimasi nilai variable dependent. Uji normalitas Ut yang digunakan disini adalah uji Jarque Bera. c. Uji Statistik Uji ini digunakan untuk menilai goodness of fit yang terdiri dari : 1) Uji F (Uji Signifikan Simultan) Uji F menguji ada tidaknya pengaruh secara bersamaa-sama semu variabel bebas dalam model terhadap variaabel terikat. 2) Uji t (Signifikan Parameter Individual) Uji statistik t digunakan untuk menguji apakah varibel bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien ini untuk mengetahui kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat F. Sistematika Penulisan Adapun susunan penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini berisi tentang tinjauan teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dan tinjauan terhadap penelitian yang dilakukan terdahulu dan hipotesis. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini berisi jenis dan sumber pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data. BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Bab ini menguraikan deskripsi faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesia, analisis data dan interprestasi ekonomi.

BAB V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang sesuai dengan hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN