ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA BUNGA TANJUNG DENGAN DIALEK DESA PASAR BANTAL KECAMATAN TERAMANG JAYA KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keanekaragaman bahasa merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak

ANALISIS FONOLOGI DAN LEKSIKOLOGI BAHASA JAWA DI DESAPAKEM KECAMATAN GEBANGKABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GEOGRAFI DIALEK BAHASA MELAYU LOLOAN DI KABUPATEN JEMBRANA BALI SKRIPSI. Oleh : ZIHAN SAFITRI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu (lih. Sumarsono, 2010:21).

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE CERAMAH UNTUK PEMBELAJARAN MORFOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN MORFEM PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS VIII A

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

PEMETAAN PERBEDAAN Isolek di KABUPATEN INDRAMAYU. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikal. Penggunaan kata-kata dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak di antara bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Jawa digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata (Subroto, 2007:5). Hal ini sejalan dengan pendapat Frankel (1998:

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pendukungnya. Dalam perubahan masyarakat Indonesia telah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap bahasa memiliki wilayah pemakaiannya masing-masing. Setiap wilayah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

BENTUK FONOLOGI DAN LEKSIKON DIALEK BAHASA JAWA DESA JOGOPATEN KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam aktivitas di sekolah, di

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Review Buku. Dialektologi Sebuah Pengantar oleh Ayat Rohaedi. Dialectology oleh J. K. Chambers dan Peter Trudgill

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Senada dengan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini, yakni berusaha

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon dalam bidang fonologi, morfologi, dan

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK)

BAB I PENDAHULUAN. satu ciri pembeda utama antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Selain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Asep Jejen Jaelani & Ani Indriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengkomunikasikan segala

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN PENUTUR MULTIBAHASA SERTA STRATEGI PEMERTAHANANNYA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BUDAYA BANGSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. biasanya dalam wilayah yang multilingual, dipertentangkan dengan bahasa

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH. RahmiArianti, Adnan, M.Yamin.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus perhitungan tingkat kekerabatan serta usia bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS. Dialek merupakan khazanah kebudayaan suatu bangsa yang perlu dipelajari, dikaji, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi atau alat penghubung antar

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pula bahasa Jawa juga mengalami perkembangan. Dari bahasa Jawa kuno

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

BAB 3 METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Bab ini merupakan penjabaran lebih lanjut tentang metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada

ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUBDIALEK TAMBELAN KABUPATEN BINTAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam. Bahasa Karo, merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa dapat didefinisikan sebagai alat bantu antara anggota atau

Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman. Abstrak

Abstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau

PEMEROLEHAN NOMINA BAHASA INDONESIA ANAK USIA 3;5 TAHUN: STUDI KASUS SEORANG ANAK DI LUBUK MINTURUN PADANG

PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA

Transkripsi:

ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH Asriani, S.Pd, M. Pd Dan Erfinawati, S.Pd, M.Pd. Program Studi Pendidikan B.Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah Jln. Tgk. Imum Luenng Bata 23245 Banda Aceh Email: Asriani@serambimekkah.ac.id ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Literasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Smpn Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dalam ragam dialek Aceh Besar dan Aceh Utara serta latar belakang sosial budaya masyarakat pemakainya.selain itu, untuk menemukan dan mendeskripsikan variasi dialek yang meliputi bidang fonetik, morfologi, semantik dan sintaksis dalam bahasa Aceh (dialek Aceh Besar dan Aceh Utara). Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari dalam satu kabupaten. Jumlah desa di kabupaten Aceh Besar keseluruhannya mencapai 609 dalam 23 kecamatan desa dan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pencatatan atau pendaftaran korpus data yang diperoleh dari wawancara langsung dan terarah, rekaman, dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kecamatan yang menjadi lokasi penelitian yang ada di kabupaten Aceh Besar yaitu masyarakat Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Indrapuri dan kecamatan Krueng Raya. Berdasarkan hasil penelitian dapat ketahui bahwa dalam dialek Aceh Besar terdapar variasi yang meliputi bidang fonetik atau fonolagi, morfologi, semantik dan sintaksis. Perbedaan ini terjadi karena perubahan fonem-fonem yang diucapkan, variasi morfem, perbedaan dan persamaa lokasi sehingga terjadi ragam bahasa dalam bahasa Aceh Besar. Kata kunci: analisis, makna, ragam, Aceh Besar. I. PENDAHULUAN Bahasa Aceh merupakan salah satu bahasa daerah yang masih hidup di Nanggroe Aceh Darussalam dan dipakai oleh sebagian besar penduduk di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam sebagai alat pengungkapan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Kedudukan bahasa Aceh sebagai bahasa daerahberfungsi sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah dan alat penghubung dalam keluarga dan masyarakat. bahasa Aceh selain berfungsi sebagai lambang kebanggaan daerah atau lambang identitas daerah dan alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat, bahasa Aceh juga berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia (Wildan, 2005:3-4). Bahasa merupakan identitas atau jati diri yang menunjukkan pada ciri-ciri yang melekat pada seseorang atau kelompok masyarakat.maka tidak heran, bahasa adalah identitas yang mudah diketahui dan dipahami dalam menentukan daerah asal seseorang.selain itu, bentuk bahasa (intonasi) juga memperlihatkan salah satu ciri kelompok masyarakat pesisir dan pegunungan serta yang membedakan masyarakat kota dengan desa. 158

Ragam merupakan kebiasaankebiasaan tertentu dalam berbahasa y ang digunakan dalam kelompok masyarakat pemakai bahasa.sedangkan dialek merupakan logat atau bahasa yang dipakai di suatu tempat atau daerah yang berbeda dengan bahasa daerah tempat lain. Ragam dan dialekmemberikan pengaruh yang sangat besar terhadap bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga memberikan sumbangan yang positif tentang perkembangan Bahasa Aceh maupun Bahasa Indonesia. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Ragam Bahasa Poerwadarminta (2006:785) mengartikan kata ragam yaitu sesuatu yang tidak memiliki kesamaan dengan yang lainnya, namun dalam satu kelompok, komunitas tertentu yang telah dijadikan dalam satu kesatuan.contohnya seperti kata kereta, kata tersebut berlaku untuk segala jenis mesin sebagai alat transportasi, baik itu merek Honda, Suzuki, Yamaha, dan lainnya. Bahasa memiliki banyak variasi yaitu setiap bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang memiliki perbedaan yang jelas (Chaer2003:80). Variasi itu ada tiga istilah, yaitu: a. Idiolek, yaitu variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan, di mana setiap orang mempunyai ciri khas bahasa masing-masing. Misalnya: bila sering membaca karangan Hamka, Sultan Takdir Alisyahbana, maka akan terlihat jelas ragam atau variasi bahasa yang digunakan oleh pengarang tersebut. b. Dialek, yaitu yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu, Di kabupaten Aceh Besar dialek bahasa sangat meluas, bahkan nyaris tidak terkontrol dengan pemakaian bahasa yang pada umumnya digunakan oleh masyarakat.oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang ragam dialek lokal Aceh Besar dalam Bahasa Aceh. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalalam penelitian ini adalah Bagaimanakah variasi dialek yang meliputi bidang fonetik, morfologi, semantik dan sintaksis dalam dialek Aceh Besar?. misalnya bahasa Aceh mengenal adanya bahasa Aceh dialek Lhoknga, bahasa Aceh dialek Krueng Raya, dan bahasa Aceh dialek Indrapuri, dan sebagainya. c. Ragam, yaitu variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan untuk keperluan tertentu. 2.2 Pengertian Dialek Dialek berasal dari bahasa Yunani dialektos yang berarti logat.dialek adalah bahasa sekelompok masyarakat yang tinggal di suatu daerah tertentu.perbedaan dialek di dalam sebuah bahasa ditentukan oleh letak geografis atau region kelompok pemakainya. Menurut Sumarno dan Partana (2002:22) biasanya pemakai suatu dialek bisa mengerti dialek lain. Dengan kata lain, ciri penting suatu dialek ialah adanya kesalingmengertian (mutualintelligible). Misalnya, sebuah bahasa A mempunyai dialek A1 dan A2. Agar dapat dikatakan dialek, pemakai A1 harus mengerti jika pemakai A2 menggunakan A2, begitu juga sebaliknya. 2.3 Macam-Macam Dialek Bahasa Aceh Bahasa Aceh memiliki dialek yang sangat banyak. Sepengetahuan penulis 159

sampai saat ini belum diketahui dengan pasti jumlah dialek yang ada.perebedaan antar dialek meliputi perbedaan bunyi, huruf (fonem), kata, ungkapan, intonasi dan irama bicara, sintaksis dan sebagainya. Sebagai contoh di sini peneliti mengangkat contoh bunyi /e/ hilang dalam penggunaan sehari-hari padahal dalam bahasa Aceh asli memiliki bunyi /e/. Standar Dialek Melayu Bloe Blo Beli Deuek Deuk Lapar Kliek Klik teriak, menangis Pluek Pluk Kupas Puliek Pulik Kupas suliek Sulik Kupas Weue Weu Kandang 2.4 Pembeda dan Penentu Dialek Dalam bahasa Indo-Eropa Meillet (dalam Nadra dan Reniwati, 2009:74) mencatat bahwa dialek tidak dapat ditentukan secara pasti kecuali ditetapkan berdasarkan sistem Fonetis-Fonologis, morfologis, sintaksis dan leksikal. Sejalan dengan hal itu, Ayatrohaedi (2002:20) menyatakan bahwa ada lima macam ciri pembeda dialek. Kelima perbedaan itu diuraikan sebagai berikut. 1) Perbedaan Fonetik Perbedaan ini berada di bidang fonologi dan umumnya penutur dialek atau bahasa itu tidak menyadari adanya perbedaan tersebut. 2) Perbedaan Semantik Perbedaan semantik yaitu terciptanya kata-kata baru berdasarkan perubahan fonologis 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pencatatan atau pendaftaran korpus data yang diperoleh dari wawancara langsung dan terarah, rekaman, dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar. Mengingat luasnya atau geseran bentuk dan bentuk kata yang berbeda. 3) Perbedaan morfologi Perbedaan morfologi yang dibatasi oleh adanya sistem tata bahasa yang menyangkut aspek afiksasi, reduplikasi, komposisi dan morfofonemik. 4) Perbedaan leksikal Perbedaan leksikal terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara penutur satu dengan lainnya.selain itu, status sosial penutur juga mempengaruhi perbedaan leksikon yang dituturkan. 5) Perbedaan semantik Perbedaan ini mengarah kepada relasi makna yang berjenis homonim, yakni kesamaan nama kata dalam konsep yang berbeda perempuan dan istri. kabupaten Aceh Besar dalam penelitian ini peneliti akan memilih beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Besar, di antaranya: Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Indrapuri, dan Kecamatan Krueng Raya. Waktu pelaksanaan bulan April s.d. Agustus 2017. 160

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kecamatan yang menjadi lokasi penelitian yang ada di kabupaten Aceh Besar yaitu masyarakat Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Indrapuri dan kecamatan Krueng Raya. Selanjutnya dalam tiap desa itu dipilih satu orang penduduk sebagai informan penelitian yang berusia antara 25-65 tahun. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Kabupaten Aceh Besar Informan dalam penelitian ini masyarakat yang berbahasa Aceh yang menjadi sumber data lisan dalam penelitian, apabila jumlah informan data yang diperlukan belum mencukupi, maka jumlah informan akan ditambah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Syarat informan sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Mahsun, (2005:134-135) sebagai berikut; (1) Berjenis kelamin Pria atau wanita, (2) Berusia antara 25-65 tahun (tidak pikun), (3) Orang tua, isteri atau suami informan lahir dan dibesarkan didesa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya, (4) Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar (SD-SMP), dan (5) Sehat jasmani dan rohani. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Mahsun, 2005:90). Teknik simak dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tahap teknik simak Data penelitian ini diolah secara kualitatif.pengolahan data secara kualitatif bermaksud dengan mengajukan deskripsi data dengan berdasarkan keadaan sebagaimana yang telah diperoleh di lapangan. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun yang menjadi pemilihan kata-kata dalam menentukan ragam dan dialek dalam penelitian ini di dasarkan atas teknik simak dan catat. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ragam dan dialek Aceh Besar terdapat perbedaan pengucapan dari segi fonologi yaitu seperti kata nyoe dan nyo, kata meseujit dan meseujit. Perubahan kata ini banyak terjadi di awal kata dan terkhir hanya beberapa yang terdapat ditengah. Perubahan fonem ini terjadi karena suatu kelompok atau perbedaan wilayah yang berjauhan. Ragam dialek dilihat dari segi perbedaan morfologi di Aceh besar juga terjadi. Hal ini disebabkan karena perubahan fonemfonem pada awal dan akhir. Variasi perubahan morfem-morfem itu baik pada perfiks, konfiks dan infiks seperti kata meulampoh, seumanoe, seumeujid, dan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kabupaten Aceh besar banyak memiliki ragam makna dalam dialek yang diucapkan seperti makna leksikal, makna konotasi, makna denotasi dan makna kognitif. Makna ini disetiap dialek di kabupaten Aceh Besar digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bagian sintaksis dalam dialek aceh besar disebut juga variasi bahasa Aceh. Dikatakan variasi karena memang bahasa Aceh yang digunakan oleh sebagian masyarakat Aceh Besar tersebut berbeda dengan bahasa Aceh umumnya, kekhasan penggunaan dialek Aceh Besar ini pada penggunaan kata pakèk yang disertai kata benda, misalnya pada pakèk undangan, pakèk basa, pakèk hinda. Namun, ada 161

persamaan antara ketiga kecamatan di kabupaten Aceh Besar tersebut yaitu penggunaan dialek atau kata awak, kamoe, 4. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam dialek Aceh Besar terdapar variasi yang meliputi bidang fonetik atau fonolagi, morfologi, semantik dan sintaksis. Perbedaan ini terjadi karena perubahan fonem-fonem yang diucapkan, variasi morfem, perbedaan dan persamaa DAFTAR PUSTAKA Ayatrohaedi. 2002. Penelitian Dialektologi: Pedoman Praktis. Jakarta: Pusat Bahasa. Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik, kajian teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. basa, duk pakat dan le. Penggunaaan kata ini sering digunakan di dalam dialek Aceh Besar. lokasi sehingga terjadi ragam bahasa dalam bahasa Aceh Besar. Saran Peneliti sangat mengharapkan penelitian ini terus dilajunjukkan oleh penelitian berikut, agar keragaman dan dialek Aceh Besar semakin banyak digali demi memajukan bahasa daerah sebagai bahasa identitas khususnya masyarakat Aceh Besar. Nadra dan Reniwati. 2009. Dialektologi:Teori dan Metode. Yogyakarta:Elmatera Publishing. Poerwadarminta, W.J.S. 2006.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka, edisi ke 3. Sumarno dan Partana, Paina. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA. Wildan. 2005. Tata Bahasa Aceh. Banda Aceh: Global Educational Consultant (GEUCI). 162