BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mampu merubah gaya hidup manusia. Manusia sekarang cenderung menyukai segala sesuatu yang cepat, praktis dan ekonomis. Saat ini banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan kimia dalam pembuatan produk tertentu, seperti pada makanan dan minuman. Bahan kimia dalam produk makanan dan minuman yang selama ini dikonsumsi oleh manusia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berbahaya dan tidak berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia berbahaya ini yang dianggap sebagai senyawa asing di dalam tubuh akan melalui proses penyaringan pada organ ginjal dan kemudian diekskresikan (Sherwood, 2001) Ginjal merupakan organ tubuh yang mempunyai satu dari tiga fungsi sebagai filtrasi seluruh cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia, turut terkena dampak dari gaya hidup manusia yang semakin konsumtif. Melalui asupan makanan dan minuman yang mengandung zat-zat asing tertentu, akan semakin memperberat kerja ginjal khususnya glomerulus untuk melakukan filtrasi. Jika proses filtrasi pada glomerulus terganggu, maka akan berpengaruh pada kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin 1
serum merupakan indikator yang paling sensitif dari fungsi ginjal karena substansi ini diproduksi oleh tubuh. Kreatinin plasma akan meningkat seiring dengan penurunan laju filtrasi glomerulus, dimulai bila lajunya kurang dari 60 ml/menit. Pada gagal ginjal kronik, konsentrasi kreatinin dibawah 1mmol/liter (Arif Mansjoer, 2002) Gagal ginjal kronik, atau yang disebut juga dengan Chronic Kidney Disease adalah ketidakmampuan ginjal dalam menjalankan fungsinya, yang salah satu tandanya ditunjukkan dengan adanya gangguan bersihan kreatinin yang seharusnya difiltrasi oleh glomerulus. Kasus ini ada kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. Di Indonesia, penderita Chronic Kidney Disease setiap tahun bertambah dua puluh orang per satu juta penduduk. Di Semarang, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit Dr. Kariadi, ditemukan bahwa kasus Chronic Kidney Disease pada bulan Januari hingga Juli 2009 sebanyak 232 kasus (Buku Register RS. Dr. Kariadi, 2009) Penatalaksanaan pasien dengan Chonic Kidney Disease di rumah sakit adalah dengan terapi hemodialisa, obat-obatan seperti anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid untuk membantu berkemih, terapi diit rendah protein dan tinggi karbohidrat, pemberian transfusi darah dan transplantasi ginjal pada pasien dengan tahap terminal. Pengobatan dan terapi sangat diperlukan bagi kesembuhan penderita Chronic Kidney Disease. Sebagai satu contoh, pada pasien dengan tahap 2
akhir mutlak di perlukan terapi hemodialisa atau cuci darah untuk menjaga keseimbangan elektrolitnya. Selain terapi dan pengobatan secara medis tersebut diatas, pendekatan proses keperawatan secara holistik, bio-psiko-sosio-kultural juga sangat dibutuhkan dalam penatalaksnaan pasien Chronic Kidney Disease. Seperti penyakit menahun lainnya, penyakit gagal ginjal kronik juga disertai penyakit lain sebagai penyulit atau komplikasi yang lebih berbahaya. Komplikasi yang seringkali ditemukan pada penderita gagal ginjal kronik adalah anemia, osteodistrofi ginjal, gagal jantung, hipertensi, malnutrisi, penyakit tulang, impotensi, gangguan menstruasi, dan kematian. Komplikasi yang mengancam jiwa dapat terjadi akibat hiperkalemia, asidosis, kelebihan cairan, perikarditis dan ensefalopati. Untuk itu, pada pasien dengan gagal ginjal kronik memerlukan perawatan intensif dan pendekatan kolaboratif. Mengingat banyaknya masalah yang dialami dan akibat yang ditimbulkan, maka perlu adanya perawatan dan support, sistem yang intensif, serta tindakan pelayanan keperawatan secara komprehensif melalui proses asuhan keperawatan, sehingga diharapkan masalah yang ada dapat teratasi dan komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari secara dini. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah tentang Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Ginjal Kronik di RS. Dr. Kariadi Semarang. 3
B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan Karya tulis Ilmiah ini adalah: 1. Tujuan umum: Penulis mampu mengetahui gambaran pengelolaan asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik di ruang C3L1 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. 2. Tujuan Khusus: a) Penulis mampu menyebutkan definisi gagal ginjal kronik b) Penulis mampu menyebutkan anatomi dan fisiologi ginjal c) Penulis mampu menyebutkan etiologi dan predisposisi gagal ginjal kronik d) Penulis mampu menyebutkan pathofisiologi gagal ginjal kronik e) Penulis mampu menyebutkan manifestasi klinis gagal ginjal kronik f) Penulis mampu menyebutkan penatalaksanaan gagal ginjal kronik g) Penulis mampu menyebutkan komplikasi gagal ginjal kronik h) Penulis mampu menyebutkan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk mengetahui keluhan pasien dan data fokus untuk menentukan masalah yang terjadi pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik i) Penulis mampu menyebutkan pathways keperawatan gagal ginjal kronik 4
j) Penulis mampu menyebutkan fokus intervensi dan rasional untuk mengatasi permasalahan keperawatan yang muncul pada gagal ginjal kronik k) Penulis mampu melakukan pengkajian untuk mengetahui keluhan pasien serta data fokus untuk menentukan masalah yang terjadi pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik l) Penulis mampu menegakkan diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik m) Penulis mampu menyusun rencana tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik n) Penulis mampu mengimplementasi tindakan keperawatan yang telah disusun untuk mengatasi masalah pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik o) Penulis mampu mengevaluasi hasil akhir dari implementasi yang telah di lakukan pada Tn. M dengan gagal ginjal kronik 5
C. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang di pakai adalalah metode deskriptif yang menggambarkan tentang Gagal Ginjal Kronik. Sedangkan teknik untuk pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara : Teknik pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan cara menanyakan langsung pada pasien, perawat serta dokter yang menangani ( Robert P,1996 ). 2. Observasi : Teknik pengumpulan data secara langsung mengadakan pengamatan langsung kepada pasien guna mengetahui keadaan dan perkembangan masalah penyakit dengan melaksanakan asuhan keperawatan ( Robert P, 1996 ) 3. Studi dokumenter : Dengan cara mempelajari buku laporan, catatan medik, serta hasil pemeriksaan yang ada ( Robert P, 1996 ) 4. Pemeriksaan fisik : Diperoleh dengan mengukur, melihat, mendengar dan meraba secara keseluruhan head to toe. 6
D. Sistematika Penulisan Dalam memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis mencantumkan sistematika penulisan yang terdiri dari : BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan. BAB II Konsep Dasar, mengemukakan tentang pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi dan predisposisi, pathofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian fokus, pathways keperawatan, fokus intervensi dan rasional BAB III Tinjauan Kasus, menguraikan tentang Asuhan Keperawatan, yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV Pembahasan, penulis mengupas, mengamati dan memberikan solusi dengan alasan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Pembahasan dirumuskan berdasarkan pada diagnosa keperawatan yang ditegakkan meliputi pengertian diagnosa keperawatan, proses terjadinya diagnosa, alasan diagnosa tersebut diprioritaskan, rencana yang ditetapkan untuk mengatasi masalah dan tindakan yang sudah dilakukan beserta kendala yang dialami. BAB V Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran. 7