Sumber: https://goo.gl/yjbg2p. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 1

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA MENGENAI TUNTUTAN GANTI KERUGIAN NEGARA/DAERAH TERHADAP PEGAWAI NEGERI BUKAN BENDAHARA ATAU PEJABAT LAIN

kumpulanregulasi.web.id

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

www. mediahukumindonesia.wordpress.com I. PENDAHULUAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

I'Fl.j,trI I lll:l lllll-.11,, llllr'-rl ll: '-l ' MEMUTUSKAN:

PENYELESAIAN TUNTUTAN GANTI KERUGIAN NEGARA/DAERAH TERHADAP PEGAWAI NEGERI BUKAN BENDAHARA DAN PEJABAT LAIN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA /DAERAH TERHADAP BENDAHARA PASCA BERLAKUNYA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2009

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA. Oleh: Mukhtaromin (Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan) ABSTRAK:

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.05/MEN/2011

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41 / HUK / 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN DAERAH OLEH PEGAWAI NEGERI BUKAN BENDAHARA DI PROVINSI LAMPUNG. (Jurnal Ilmiah) Oleh MIA LESTARI

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

PELAKSANAAN PENETAPAN KERUGIAN NEGARA DAN MEKANISME TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK RI. Susriboy ITTAMA SETJEN DPR RI

BERITA NEGARA. No.2052, 2015 KEMENKUMHAM. Kerugian. Negara. Penyelesaian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Sumber Ilustrasi : dppkad.gorontalokab.go.id

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 26 TAHUN 2014 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA SANDI NEGARA. Kerugian Negara. Penyelesaian. Tata Cara.

ASPEK HUKUM DALAM TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /19/KEP/ /2015 TENTANG

A. Latar Belakang B. Tujuan C. Tugas dan Wewenang Majelis Pertimbangan Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

RANCANGAN PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA/DAERAH TERHADAP BENDAHARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALI KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENYELESAIAN TUNTUTAN KERUGIAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BOGOR WALIKOTA BOGOR

MEKANISME PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA OLEH BENDAHARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.455, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Ganti Rugi. Bendahara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN PERBENDAHARAN DAN TUNTUTANGANTI KERUGIAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2014 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- MEMUTUSKAN: Sekretariat Jenderal Bawaslu sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu, digunakan dalam pelaksanaan Pengawasan dan evaluasi pada;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG DAERAH

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG DAERAH

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN PERBENDAHARAN DAN TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

2016, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahar

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 614 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambah

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 14 TAHUN 2012

2014, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pemulihan kerugian Daerah agar dapat berjalan lebih

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pemulihan kerugian Daerah agar dapat berjalan lebih

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 07 TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lemba

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Kerugian Negara Di Lingkungan Kementerian Kesehatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

2017, No Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEDOMAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

TUGAS POKOK DAN FUNGSI TPKN/D SERTA MAJELIS PERTIMBANGAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH DALAM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA/DAERAH BERDASARKAN PP NOMOR 38 TAHUN 2016 Sumber: https://goo.gl/yjbg2p I. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (selanjutnya disebut UU No. 1 Tahun 20014) dalam BAB IX Pasal 59 Pasal 63 memuat pengaturan mengenai penyelesaian kerugian negara/daerah. Ketentuan tersebut dibuat untuk menghindari terjadinya kerugian keuangan negara/daerah akibat tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang yang menimbulkan kerugian negara. Dengan penyelesaian kerugian negara/daerah diharapkan kerugian negara/daerah yang telah terjadi dapat dipulihkan. Setiap kerugian negara/daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang harus diganti oleh pihak yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris. Penggantian kerugian negara/daerah tersebut perlu segera dilakukan untuk memulihkan uang, surat berharga, dan barang yang berkurang. Dalam hal berkurangnya uang, surat berharga, dan barang tidak disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain, maka berkurangnya uang, surat berharga, dan barang tersebut dihapuskan dari pembukuan. Dalam hal terjadi kerugian negara/daerah, Menteri/Pimpinan Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota wajib segera melakukan Tuntutan Ganti Kerugian negara/ daerah setelah mengetahui terjadinya kerugian negara/daerah tersebut. Tuntutan Ganti Kerugian negara/daerah dilakukan oleh pejabat penyelesaian Kerugian Negara/Daerah yang selanjutnya menugaskan TPKN/TPKD untuk melakukan tuntutan ganti kerugian dimaksud. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 1

Dalam rangka memberikan pedoman bagi Kementerian Negara/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah dan melaksanakan ketentuan Pasal 63 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara perlu ditetapkan Peraturan pemerintah tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/ Daerah terhadap pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain 1), yang kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain (PP 38/2016) pada tanggal 12 Oktober 2016 dan diundangkan pada tanggal 13 Oktober 2016. Seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas permasalahan hukum dalam penyelesaian kerugian negara, maka tulisan hukum ini dibuat untuk meningkatkan pemahaman atas implementasi PP 38/2016 terhadap peraturan perundang-undangan terkait penyelesaian ganti kerugian negara/daerah, khususnya terkait tugas pokok dan fungsi TPKN/D serta Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah dalam penyelesaian ganti kerugian negara/daerah terhadap pegawai negeri bukan bendahara atau pejabat lain berdasarkan PP Nomor 38 Tahun 2016. II. PERMASALAHAN Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka permasalahan yang akan menjadi pokok pembahasan adalah: Apakah tugas pokok dan fungsi TPKN/D serta Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah dalam penyelesaian ganti kerugian negara/daerah berdasarkan PP Nomor 38 Tahun 2016? III. PEMBAHASAN A. Kerugian Negara/Daerah Konsep kerugian semula hanya berada dalam ranah hukum perdata, yang kemudian diadopsi dalam hukum administrasi negara dengan ditetapkannya Indonesian Comptabiliteiswet (ICW-UU Perbendaharaan) dalam Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448 terakhir diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 1968. Staatsblad tersebut telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dengan diundangkannya UU 1/2004. Kerugian negara dalam Hukum Administrasi Negara merupakan kondisi kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh setiap orang, baik bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, 1 PP 38/2016, Bagian Umum Penjelasan. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 2

pejabat negara, maupun pihak lain. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 35 ayat (1) sampai dengan (4) UU 17/2003 dan Pasal 59 ayat (2) dan (3) UU 1/2004 jo. Pasal 136 ayat (1) dan (2) PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang pada prinsipnya mengatur bahwa setiap pejabat negara, bendahara, maupun pegawai negeri bukan bendahara yang melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya baik langsung atau tidak langsung yang merugikan keuangan negara diwajibkan mengganti kerugian dimaksud. Ketentuan mengenai tata cara tuntutan ganti kerugian negara/daerah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 63 ayat (2) UU 1/2004 khususnya terhadap pegawai negeri bukan bendahara atau pejabat lain telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain (PP 38/2016). Pengertian tentang kerugian negara/daerah terdapat dalam Pasal 1 angka 1 PP 38/2016 yang menyatakan bahwa kerugian negara/daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai. Kemudian Pasal 1 ayat 2 PP 38/2016 menyatakan bahwa Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses tuntutan yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan bendahara atau pejabat lain dengan tujuan untuk memulihkan kerugian negara/daerah. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf j UU 1/2004, penyelesaian kerugian negara merupakan bagian dari kegiatan perbendaharaan, yang mencakup pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, Prinsip-prinsip dasar kerugian negara diatur dalam Pasal 35 UU 17/2003, Pasal 59-67 UU 1/2004, Pasal 22-23 UU 15/2004, dan Pasal 10 UU 15/2006 dalam konteks penyelesaian untuk dilakukan penggantian oleh pihak yang melakukan perbuatan melawan hukum yang telah mengakibatkan terjadinya kerugian, yang dimulai sejak laporan dari atasan langsung atau kepala kantor hingga ditetapkannya pembebanan penggantian kerugian negara/daerah. Informasi mengenai terjadinya Kerugian Negara/Daerah berdasarkan Pasal 4 PP 16/2016, disebutkan dapat bersumber dari: 1. Hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh atasan langsung; 2. Aparat pengawasan internal Pemerintah; 3. Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan; 4. Laporan tertulis yang bersangkutan; 5. Informasi tertulis dari masyarakat secara bertanggung jawab; 6. Perhitungan ex-officio; dan/atau 7. Pelaporan secara tertulis. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 3

Sebagai tindak lanjut atas informasi tersebut, maka atasan langsung atau kepala satuan kerja dapat menunjuk Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Tentara Nasional Indonesia/Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia/Pejabat Lain untuk melakukan tugas verifikasi terhadap informasi tersebut. 2) Dalam hal hasil verifikasi terdapat indikasi kerugian negara/daerah maka dapat ditindaklanjuti dengan sebagai berikut: 1. untuk indikasi kerugian daerah yang terjadi di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah: a. melaporkan kepada Gubernur, Bupati, atau Walikota; dan b. memberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan, 2. untuk indikasi kerugian negara yang terjadi di lingkungan satuan kerjanya, atasan kepala satuan/kepala satuan kerja: a. melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga; dan b. memberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan, 3. untuk indikasi kerugian daerah yang dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah, maka Gubernur, Bupati, atau Walikota memberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan, 4. untuk indikasi kerugian negara yang dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara: a. melaporkan kepada Presiden; dan b. memberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan, 5. untuk indikasi kerugian negara/daerah yang dilakukan Menteri Keuangan/Pimpinan Lembaga Negara/Gubernur, Bupati, atau Walikota Presiden memberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan. B. Pembentukan Tim Penyelesaian Kerugian Daerah (TPKD) Atas kerugian negara/daerah yang terjadi, maka setelah tahap verifikasi selanjutnya adalah proses penyelesaian kerugian negara/daerah oleh Pejabat Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah (PPKN/D). 3) Berdasarkan Pasal 1 angka 9 PP 38/2016 yang dimaksud dengan PPKN/D adalah pejabat yang berwenang untuk menyelesaikan Kerugian Negara/Daerah. Adapun dalam melaksanakan fungsi dan perannya, PPKN/D dapat pula dibantu dalam melaksanakan proses TGR. Untuk memudahkan dalam memahami 2 PP 38/2016, Pasal 5 ayat (1) dan (2). 3 PP 38/2016, Pasal 7. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 4

peran, fungsi, maupun kewenangannya sesuai PP 38/2016, dapat dijelaskan dengan matriks sebagai berikut: No Pihak Yang Merugikan Pejabat Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah (PPKN/D) Pelaksanaan Dasar Hukum Pegawai Negeri Bukan Pasal 8 ayat (1) 1 Bendahara atau Pejabat Lain Menteri/Pimpinan Kepala Satuan huruf a di lingkungan Kementerian Lembaga Kerja Pasal 8 ayat (2) Negara/Lembaga huruf a 2 Menteri/Pimpinan Lembaga Menteri Keuangan Pasal 8 ayat (1) selaku BUN huruf b Pegawai Negeri Bukan Kepala Satuan Pasal 8 ayat (1) 3 4 Bendahara atau Pejabat Lain di lingkungan Pemerintahan Daerah Gubernur, Bupati atau Walikota Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku BUD huruf c Pasal 8 ayat (2) huruf b Menteri Keuangan selaku BUN/Pimpinan Lembaga Pasal 8 ayat (1) Presiden Negara/Gubernur, Bupati huruf d atau Walikota Atasan Kepala 5 Kepala Satuan Kerja Pasal 8 ayat (3) Satuan Kerja Kepala Satuan Kerja Gubernur, Bupati 6 Pengelola Keuangan Daerah Pasal 8 ayat (4) atau Walikota selaku BUD Berdasarkan pasal 8 ayat (2) PP 38/2016, kewenangan PPKN/D dilaksanakan oleh: 1. Kepala satuan kerja untuk kerugian negara yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga. 2. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah untuk kerugian daerah yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain di lingkungan Pemerintahan Daerah. Dalam rangka penyelesaian Kerugian Negara/Daerah, PPKN/D kemudian membentuk TPKN/TPKD. 4) Tim Penyelesaian Kerugian Daerah yang selanjutnya disingkat TPKD adalah tim yang bertugas memproses penyelesaian kerugian daerah. 5) Tugas dan wewenang TPKN/TPKD dalam pemeriksaan kerugian negara/daerah adalah sebagai berikut: 6) 4 PP 38/2016, Pasal 9. 5 PP 38/2016, Pasal 1 angka 11. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 5

1. Menyusun kronologis terjadinya Kerugian Negara/Daerah; 2. Mengumpulkan bukti pendukung terjadinya Kerugian Negara/Daerah; 3. Menghitung jumlah Kerugian Negara/Daerah; 4. Menginventarisasi harta kekayaan milik Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain yang dapat dijadikan sebagai jaminan penyelesaian Kerugian Negara/Daerah; dan 5. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang membentuknya. TPKN/TPKD setelah melakukan pemeriksaan kerugian negara/daerah kemudian melaporkan hasil pemeriksaannnya tersebut kepada PPKN/D. 7) Laporan hasil pemeriksaan TPKN/TPKD menyatakan bahwa: 8) 1. Kekurangan uang, surat berharga, dan/atau barang disebabkan perbuatan melanggar hukum atau lalai Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain; atau 2. Kekurangan uang, surat berharga, dan/atau barang bukan disebabkan perbuatan melanggar hukum atau lalai Pegwai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain. dengan menyebutkan pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kerugian negara/daerah, jumlah kerugian negara/daerah, jumlah kekurangan uang/ surat berharga/ barang. 9) PPKN/D atau pejabat yang diberikan kewenangan kemudian menyampaikan pendapat atas laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh TPKN/TPKD yaitu menyetujui atau tidak menyetujui atas laporan hasil pemeriksaan tersebut. Dalam hal PPKN/D atau pejabat yang diberi kewenangan tidak menyetujui atas laporan hasil pemeriksaan, maka segera menugaskan TPKN/TPKD untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap materi yang tidak disetujui. 10) Namun apabila PPKN/D atau pejabat yang diberi kewenangan menyetujui laporan hasil pemeriksaan, maka PPKN/D segera menugaskan TPKN/TPKD untuk melakukan penuntutan penggantian kerugian negara/daerah kepada pihak yang merugikan. 11) C. Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah (Selanjutnya disebut Majelis) adalah para pejabat/pegawai yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Presiden/Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur, Bupati atau Walikota untuk menyampaikan pertimbangan dan pendapat penyelesaian Kerugian Negara/Daerah, 6 PP 38/2016, Pasal 10 ayat (2). 7 PP 38/2016, Pasal 13 ayat (6). 8 PP 38/2016, Pasal 14 ayat (1). 9 PP 38/2016, Pasal 14 ayat (2) dan (3). 10 PP 38/2016, Pasal 15. 11 PP 38/2016, Pasal 16 ayat (1). Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 6

dibentuk oleh PPKN/D, adapun jumlah anggota Majelis terdiri dari 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang anggota, yang terdiri dari: 12) 1. Majelis yang dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Lembaga terdiri dari: a. Pejabat/pegawai pada sekretariat jenderal/kesekretariatan badan lain; b. Pejabat/pegawai pada inspektorat jenderal/satuan pengawasan internal; dan c. Pejabat/pegawai lain yang diperlukan sesuai dengan keahliannya. 2. Anggota Majelis yang dibentuk oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota, terdiri dari: a. Pejabat/pegawai pada sekretariat daerah provinsi/kabupaten/kota; b. Pejabat/pegawai pada inspektorat provinsi/kabupaten/kota; dan c. Pejabat/pegawai lain yang diperlukan sesuai dengan keahliannya. Dalam penyelesaian kerugian negara/daerah Majelis mempunyai tugas memeriksa dan memberikan pertimbangan kepada PPKN/D atas: 13) 1. penyelesaian atas kekurangan uang, surat berharga, dan/atau barang bukan disebabkan perbuatan melanggar hukum atau lalai Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain; 2. penggantian kerugian negara/daerah setelah pihak yang merugikan/pengampu/yang memperoleh hak/ahli waris dinyatakan wanprestasi; dan 3. penyelesaian kerugian negara/daerah yang telah diterbitkan SKP2KS. 14) Lebih lanjut dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah melakukan sidang 15), yang kemudian menetapkan putusan berupa pernyataan kerugian negara/daerah dalam hal ini menyetujui/tidak menyetujui laporan hasil pemeriksaan kembali TPKN/TPKD. Dalam melaksanakan sidang penyelesaian kerugian negara/daerah, Majelis melakukan hal sebagai berikut: 1. memeriksa dan mewawancarai pihak yang Merugikan/ Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris dan/atau pihak yang mengetahui terjadinya Kerugian Negara/ Daerah; 2. meminta keterangan/pendapat dari narasumber yang memiliki keahlian tertentu; 3. memeriksa bukti yang disampaikan; dan/atau 4. ha1 lain yang diperiukan untuk penyelesaian Kerugian Negara/ Daerah. 12 PP 38/2016, Pasal 24. 13 PP 38/2016, Pasal 25. 14 Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara yang selanjutnya disebut SKP2KS adalah surat yang dibuat oleh Presiden/Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur, Bupati atau Walikota/Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah/Kepala Satuan Kerja/Atasan Kepala Satuan Kerja dalam hal SKTJM tidak mungkin diperoleh. 15 PP 38/2016, Pasal 26. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 7

IV. PENUTUP Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan: 1. UU No. 1 Tahun 20014 mengamanatkan Pemerintah untuk mengatur mengenai Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah. Amanat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain pada tanggal 12 Oktober 2016; 2. Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah adalah Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah atas uang, surat berharga, dan/atau barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaan dan digunakan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan oleh Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain (pejabat negara dan pejabat penyelenggara pemerintahan yang tidak berstatus pejabat negara, tidak termasuk bendahara dan Pegawai Negeri Bukan Bendahara; 3. Atas kerugian negara/daerah yang terjadi, maka dilakukan proses penyelesaian kerugian negara/daerah PPKN/D sebagai pejabat yang berwenang untuk menyelesaikan Kerugian Negara/Daerah; 4. Majelis Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah melakukan sidang dalam rangka memeriksa dan memberikan pertimbangan atas penyelesaian kerugian negara/daerah, berupa pernyataan kerugian negara/daerah dalam hal ini menyetujui/tidak menyetujui laporan hasil pemeriksaan kembali TPKN/TPKD. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 8

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Perundang-undangan: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain; Disclaimer: Seluruh informasi yang disediakan dalam Tulisan Hukum adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pemberian informasi hukum semata dan bukan merupakan pendapat instansi. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 9