BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah penyakit saluran pencernaan seperti gastritis. Masyarakat pada umumnya mengenal gastritis dengan sebutan penyakit magg yaitu penyakit yang menurut mereka bukan suatu masalah yang besar, misalnya jika merasakan nyeri perut maka mereka akan langsung mengatasinya dengan makan nasi, kemudian nyerinya hilang. Penyakit gastritis ini bila tidak diatasi dengan cepat maka dapat menimbulkan perdarahan (hemora gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung sehingga dapat menyebabkan kematian (Budiana, 2006). Kondisi yang terjadi akibat gastritis tidak tertangani yaitu pada gastritis akut adalah perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragic. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptic. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah Helicobacter Pylory, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60-90% pada tukak lambung. Diagnose pasti dapat ditegakan dengan 1
endoskopi. Sedangkan komplikasi yang timbul pada Gastritis kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B12, akibat kurang penyerapan, B12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah Antrum Pylorus. Gastritis kronis jika dibiarkan tidak terawatt, gastritis dapat akan menyebabkan ulkus peptic dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung. Indonesia terus berupaya melakukan pembangunan Nasional, salah satunya dibidang kesehatan yaitu MDGs (Millenium Developmrnt Goals). Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat ditunjukan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur. Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia (Budiana, 2006). Pada tahun 2006 Gastritis merupakan penyakit terbesar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar. Pada negara yang sedang berkembang infeksi diperoleh pada usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua. Didapatkan jumlah penderita Gastritis antara pria dan wanita, ternyata Gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris 6-2
20% menderita Gastritis pada usia 55 tahun dengan prevelensi 22% insiden total untuk segala umur (Budiana, 2006). Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 538.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik. Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyulitkan kita. Presentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia Rahmi: 2011). Angka kejadian infeksi Gastritis Helicobacter Pylori pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi. Pada tahun 2006, di kota Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 91,6%. Adanya penemuan infeksi Helicobacter Pylory ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian Gastritis. Faktor etiologi Gastritis lainnya adalah asupan 3
alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obatobatan (18%) dan terapi radiasi (2%) (Herlan, 2011). Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan ke-9 dari 50 peringkat utama pasien rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan jumlah kasus 218.500 (Depkes RI, 2004). Angka kejadian Gastritis Helicobacter Pylory pada seluruh daerah di kabupaten Banyumas menunjukan data yang cukup tinggi, angka kejadian Gastritis pada tahun 2011 sebesar 6.075. Menurut data dari dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2011 penderita gastritis tercatat, 6,075 orang (1,62%) dari jumlah 373,306 jiwa. Kasus berdasarkan umur 0-5 tahun 148 jiwa (2,43%) umur 6-12 tahun tercatat 353 jiwa (5.81%) umur 13-20 tahun tercatat sebanyak 929 jiwa (15,29) umur 21-44 tahun tercatat sebanyak 1,737 jiwa (28,59%) umur 45-59 tercatat sebanyak 1,779 jiwa (29,28%) dan umur >60 tahun tercatat sebanyak 1,129 orang (18,58) (DKK Banyumas, 2011). Berdasarkan survei penulis di RSUD Banyumas bulan April Juni 2014 angka penderita Gastritis mencapai 38 pasien dengan jumlah pasien lakilaki 23 orang sedangkan perempuan 15 orang dengan meninggal 3 orang (Rekam medik RSUD Banyumas, 2014). Berdasarkan uraian diatas jumlah penderita Gastritis semakin meningkat dari tahun ke tahun, untuk mengurangi angka kematian diperlukan penanganan yang tepat dan cepat termasuk didalamnya asuhan keperawatan. 4
Untuk itu penulis tertarik untuk merawat pasien dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny.Y dengan Gastritis Erosife di ruang Bougenvile RSUD Banyumas. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan asuhan keperawatan pada Ny. Y dengan Gastritis Erosif sehingga terdokumentasi secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari laporan asuhan keperawatan ini adalah untuk memaparkan : a. Pengkajian pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife b. Analisa data hasil pengkajian Ny. Y dengan Gastritis Erosife c. Diagnosa keperawatan pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife d. Rencana keperawatan pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife e. Implementasi pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife f. Evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife g. Pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife 5
C. Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan tekhnik : 1. Observasi-partisipasi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien dan dengan melakukan Asuhan Keperawatan dimana terdapat interaksi perawat klien. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis kepada klien, keluarga klien atau orang terdekat dengan klien atau kepada tenaga kesehatan lainnya. 3. Studi literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber sumber pengetahuan melalui buku buku atau jurnal terkini (melalui browsing atau telusur internet) yang berkaitan denagn asuhan keperawatan pada klien. 4. Studi dokumentasi Pengumpulan data dilakukan denagn cara menelaah catatan-catatan tentang kasus klien yang terdapat pada format-format dokumentasi maupun yang terdapat pada rekam medik. 6
D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan pada Ny. Y dengan Gastritis Erosife di ruang Bougenvile RSUD Banyumas selama 2 hari terhitung dari tanggal 06-07 Juni 2014. E. Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus Gastritis erosife di Ruang Bougenvile RSUD Banyumas. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan. 7
F. Sistematika Penulisan Adapun sisitematika penyusunan laporan pengelolaan kasus ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN, memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat dan waktu, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi tentang konsep dasar medis dan konsep dasar keperawatan. BAB III TINJAUAN KASUS, berisi tentang pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV PEMBAHASAN, menguraikan tentang pembahasan kasus. BAB V SIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan dan saran. 8