KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hutan mangrove desa Margasari memiliki luas 700 ha dengan ketebalan hutan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove Desa Margasari

3. METODOLOGI PENELITIAN. Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

3. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 di Hutan Mangrove KPHL Gunung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2012 di Rawa Bujung Raman

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September 2014 di Kawasan Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2014 di Desa Kibang Pacing. Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang.

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Burung merupakan salah satu jenis satwa liar yang banyak dimanfaatkan oleh

I. PENDAHULUAN. (Sujatnika, Joseph, Soehartono, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). Kekayaan jenis

Kata kunci : Burung, Pulau Serangan, habitat

Lampiran 1 Foto Dokumentasi Penelitian Keaneakaragaman Jenis Burung

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DAN KEARIFAN TRADISIONAL MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI DI PULAU RAMBUT KEPULAUAN SERIBU

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai salah satu habitat alami bagi satwa liar. Habitat alami di

Tugas Akhir. Kajian Bioekologi Famili Ardeidae di Wonorejo, Surabaya. Anindyah Tri A /

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Youth Camp Tahura WAR pada bulan Maret sampai

1. PENDAHULUAN. Indonesia (Sujatnika, Jepson, Soeharto, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). terluas di Asia (Howe, Claridge, Hughes, dan Zuwendra, 1991).

BIRD PREFERENCE HABITATS AROUND SERAYU DAM BANYUMAS CENTRAL JAVA

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI REPONG DAMAR PEKON PAHMUNGAN KECAMATAN PESISIR TENGAH KRUI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di Repong Damar Pekon

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG AIR DI DIVISI I DAN DIVISI II PT. GUNUNG MADU PLANTATIONS KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAHAN BASAH WAY PEGADUNGAN DESA RAJAWALI KECAMATAN BANDAR SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ABSTRAK JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DI KAWASAN AGROPOLITAN KECAMATAN MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA. Oleh: Zainal Husain, Dharmono, Kaspul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 4 No. 2, April 2016 ( )

9-075 KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI KAWASAN MANGROVE GILI SULAT LOMBOK TIMUR. Diversity of Birds Species in Mangrove Area Gili Sulat East Lombok

Jenis-Jenis Burung Air Di Hutan Mangrove Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA MARTAJASAH KABUPATEN BANGKALAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi LS dan

KEANEKARAGAMAN JENIS BAMBU (Bambusodae) DALAM KAWASAN HUTAN AIR TERJUN RIAM ODONG DUSUN ENGKOLAI KECAMATAN JANGKANG KABUPATEN SANGGAU

I. PENDAHALUAN. dan kehutanan. Dalam bidang kehutanan, luas kawasan hutannya mencapai. (Badan Pusat Statistik Lampung, 2008).

THE DISTRIBUTION OF BIRDS AT MENO LAKE WEST LOMBOK

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menemukan empat jenis burung madu marga Aethopyga di

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

BIOKONSERVASI DI GUNUNG MADU PLANTATIONS LAMPUNG TENGAH INDONESIA

5-048 KOMUNITAS BURUNG DI PESISIR KABUPATEN KULON PROGO. ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI LAHAN BASAH RAWA BUJUNG RAMAN DESA BUJUNG DEWA KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Keanekaragaman burung di lingkungan Unit Pembangkit Indonesia Power (UP IP) Tambak Lorok, Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

Keyword : Birds, Inventory, Mackinnon Method, Relative of Abundance.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Spesies Burung di Repong Damar Pekon Pahmungan

INVENTARISASI JENIS BURUNG PADA KOMPOSISI TINGKAT SEMAI, PANCANG DAN POHON DI HUTAN MANGROVE PULAU SEMBILAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN BURUNG PADA PAGI DAN SORE HARI DI EMPAT TIPE HABITAT DI WILAYAH PANGANDARAN, JAWA BARAT

BAB IV METODE PENELITIAN

STUD1 POPULASI PECUK HITAM (Phalacrocorax sulcirostris) DAN BURUNG-BURUNG AIR LAINNYA DI T A M BURUNG KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN, JAKARTA

Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung di Kawasan Mangrove Center Tuban. Diversity and Abundance of Bird in Mangrove Center Tuban

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DI DESA SUNGAI DERAS KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT

III. METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA PERKEBUNAN KOPI DI KECAMATAN BENER KELIPAH KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ABSTRAK. Kata kunci : kuntul kecil, pulau serangan, aktivitas harian, habitat, Bali

BAB IV METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI SEKITAR KAMPUS IKIP PGRI MADIUN SEBAGAI POTENSI LOKAL DAN SUMBER BELAJAR

KEKAYAAN JENIS BURUNG DI PULAU SERANGAN, BALI BIRD SPECIES RICHNESS IN SERANGAN ISLAND, BALI

KEANEKARAGAMAN DAN STATUS KONSERVASI SPESIES AVIFAUNA PADA SUAKA MARGASATWA MAMPIE, KABUPATEN POLEWALI MANDAR, SULAWESI BARAT

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 5 No.1, Januari 2017 (35 46)

2. TINJAUAN PUSTAKA. kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya,

KEANEKARAGAMAN JENIS MERANTI (SHORE SPP) PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROPINSI KALIMANTAN BARAT

SPESIES BURUNG PADA BEBERAPA TIPE HABITAT DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

KAJIAN LANSEKAP KAWASAN HUTAN METAU SEBAGAI KAWASAN LINDUNG DI KECAMATAN MUARA PAHU KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BURUNG AIR DI KAWASAN MANGROVE DESA TANJUNG SALEH KECAMATAN KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG MANGROVE TELUK BESAR PARIT KELABU KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT

Kajian Pemanfaatan Jenis Burung Air di Pantai Utara Indramayu, Jawa Barat

KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DI BEBERAPA AREAL HUTAN KOTA MALANG Tree Species Diversity in Several Urban Forest Area Of Malang City

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan

DAFTAR ISI. BAB III. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori B. Hipotesis... 18

Keanekaragaman dan potensi daya tarik burung diurnal di siring sungai martapura, Banjarmasin. Azhar F N Bangiel. Abstrak

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 4 No. 2, April 2016 (51 60)

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BURUNG PANTAI YANG BERMIGRASI DI TANJUNG BUNGA KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA

KAJIAN TENTANG KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI HUTAN MANGROVE ACEH BESAR PASCA TSUNAMI 2004

BAB III. METODE PENELITIAN

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

Keragaman Jenis Burung Air di Kawasan Selat Sebuku Kotabaru, Kalimantan Selatan

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

PENYUSUNAN MODUL KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGAYAAN DI SMA KELAS X

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Hutan mangrove yang dikenal sebagai hutan payau merupakan ekosistem hutan

Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI DESA TELAGAH TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA SKRIPSI SITI RAHMADANI

Keanekaragaman Jenis Burung pada Areal Tambak Intensif di Sumatera Selatan dan Lampung

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2012, di Kampus. Universitas Lampung (Unila) Bandar Lampung (Gambar 3).

KEANEKARAGAMAN JENIS BAMBU DI HUTAN KOTA KELURAHAN BUNUT KABUPATEN SANGGAU Bamboo Species Diversity In The Forest City Bunut Sanggau District

STRUKTUR VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

KEANEKARAGAMAN BURUNG DI KECAMATAN LAWEYAN, KECAMATAN SERENGAN, DAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTAMADYA SURAKARTA. Artikel Publikasi Ilmiah

6-061 DANAU MENO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PENGAMATAN BIO EKOLOGI BURUNG DI LOMBOK UTARA

9-076 PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN BURUNG DI PANTAI SIUNG DAN PANTAI WEDI OMBO GUNUNGKIDUL D.I. YOGYAKARTA

: Inventory, Population density, diversity, dominance

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Muhammad Irwan Kesuma 1), Bainah Sari Dewi 1) dan Nuning Nurcahyani 2) 1 Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Univesitas Lampung 2) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl Sumantri Brojonegoro No 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Surel : irwankesuma88@gmail.com ABSTRACT Mangrove forest is an important habitat for birds because it provides food and protection. Area of mangrove forests in Lampung Mangrove Center, began to malfunction due to clearing of land for the construction of traditional ponds. The purpose of this study is to determine the bird species diversity in some mangrove habitat types (mangrove forests bordering the sea, bordering ponds and bordering the paddy fields). The research was conducted in April 2013 using the point count method, by running into a certain place then mark and record all the birds during a predetermined period of time before moving to the next point. Observations made during ten days with three replicates at each observation location. The research results showed that the diversity of bird species in the mangrove forest in April 2013 consists of 20 species from 13 families. Diversity of species in the mangrove forests are classified on the criteria, the mangrove forest bordering the sea (H'= 2.109), mangrove forests bordering fields (H' = 2.388) and the mangrove forest that borders the pond (H'= 2.188). Equality index in three mangrove forest habitat relatively stable. Similarity index between mangrove forest bordering the sea and mangrove forests bordering the pond habitat has two identic species to the value 0.666, while not identical species found between mangrove forest habitats adjacent to paddy fields and mangrove forests bordering the pond with a value of 0, 50. Keyword : mangrove forest, bird, habitat, diversity PENDAHULUAN Burung mempunyai manfaat yang tidak kecil artinya bagi masyarakat antara lain membantu mengendalikan serangga hama, membantu proses penyerbukan bunga, mempunyai nilai ekonomi. Tingkat keanekaragaman burung di hutan mangrove Desa Margasari belum diketahui secara pasti. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman jenis burung di hutan Desa Margasari yang diperlukan dalam upaya konservasi. 637

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung di hutan mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Sebagai sumber informasi tentang keanekaragaman spesies burung yang terdapat di hutan mangrove Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. 2. Menjadi dasar ilmiah bagi konservasi burung yang ada di hutan mangrove Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur pada bulan April 2013. Pengamatan ini dilakukan pada tegakan mangrove, areal tambak dan areal persawahan. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah teropong binokuler, GPS (Global Positioning System), jam tangan, alat tulis dan buku identifikasi spesies burung Seri Buku Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan oleh Mac kinnon et. al (1998). Bahan yang digunakan adalah spesies burung yang ada di dalam kawasan hutan mangrove Desa Margasari Kabupaten Lampung Timur. Pengamatan Burung Pengamatan ini dilakukan dengan metode titik hitung ( point count ) menurut Bibby (2000), metode ini dilakukan dengan berjalan ke suatu tempat tertentu, memberi tanda, dan selanjutnya mencatat semua burung yang ditemukan selama jangka waktu yang telah ditentukan (5-10 menit) sebelum bergerak ke titik selanjutnya. Jarak terjauh yang diamati adalah sejauh mata memandang pada areal yang terbuka atau kurang lebih 100 m. 638

Pengamatan dilakukan di tiga tipe lahan mangrove, yaitu pada tegakan mangrove, areal tambak dan areal persawahan. Pada setiap lokasi pengamatan dicatat spesies dan jumlah burung yang dapat dilihat oleh pengamat. Pengamatan pada setiap lokasi untuk masing-masing titik pengamatan dilakukan selama 10 menit kemudian bergerak ke titik berikutnya. Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 09.00 WIB dan pada sore hari pukul 15.00 18.00 WIB. Pengamatan dilakukan secara berulang sebanyak tiga kali pengulangan untuk setiap lokasi pengamatan. Analisis Data 1. Analisis Keanekaragaman Burung Kekayaan spesies dihitung berdasarkan ukuran sampel dengan menggunakan Indeks Margalef (Odum, 1993 dalam Indriyanto, 2006) yang rumusnya sebagai berikut : R = S-1/ln N Keterangan : R= Indeks kekayaan spesies S= Jumlah spesies yang diamati N= Jumlah seluruh spesies yang teramati Keanekaragaman spesies dihitung dengan menggunakan indeks Shannon-Wienner (Krebs, 1989 dalam Santosa dkk, 2008), dengan rumus sebagai berikut: H = - Pi ln(pi), dimana Pi = (ni/n) Keterangan : H = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner ni = Jumlah individu spesies ke-i Indeks kesamarataan digunakan untuk mengetahui kemerataan setiap spesies dalam setiap komunitas yang dijumpai, dihitung dengan menggunakan rumus : J = H / H max atau J = - Pi ln (Pi)/ ln(s) Keterangan : J = Indeks kesamarataan S = Jumlah spesies 639

Analisis Kesamaan Spesies Antar Habitat Indeks kesamarataan (Similarity index) diperlukan untuk mengetahui tingkat kesamaan komposisi spesies antar dua habitat, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Odum, 1993). IS = 2C/(A+B) HASIL DAN PEMBAHASAN Hutan mangrove desa Margasari memiliki luas 700 ha dengan ketebalan hutan mangrove mencapai kurang lebih 2 km. Tumbuhan yang dijumpai adalah dari jenis Rhizopora spp., Soneratia spp., Avicenia spp. dan Bruguiera spp. 1 Jenis burung di Desa Margasari Jenis burung di hutan mangrove desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai sedikitnya dapat dijumpai sebanyak 20 spesies yang tercakup dalam 13 famili dan dapat dilihat pada Tabel 1. Famili Ardeidae merupakan famili terbesar yang ditemukan di lokasi penelitian, dimana famili tersebut memiliki lima jenis burung. Burung dari jenis seriti (Collocalia esculenta) memiliki kelimpahan individu tertinggi di wilayah ini, sebanyak 200 individu. Hal ini terjadi karena burung ini mampu memanfaatkan potensi pakan dan habitat yang ada di wilayah hutan mangrove Desa Margasari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Burung elang bondol (Haliastur indus) merupakan jenis burung yang memiliki kelimpahan terendah, hanya 6 individu. 640

Tabel 1. Spesies burung yang terinventarisasi di beberapa hutan mangrove Desa Margasari No Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Kelimpahan Status Tipe Habitat Individu 1 2 3 1 Elang bondol Haliastur indus Acciptridae 6 L x x 6 2 Raja udang biru Alcedo coerulescens Alcedinidae 49 L 12 x 37 3 Belibis Dendrocygna javanica Anatidae 106 TL 36 7 63 4 Pecuk ular asia Anhinga melanogaster Anhingidae 27 L 10 x 17 5 Walet linci Aerodramus linchi Apopidae 105 TL 124 49 32 6 Seriti Collocalia esculenta Apopidae 200 TL 151 39 10 7 Kuntul kecil Egretta garzetta Ardeidae 61 L 36 25 48 8 Kuntul besar Egretta alba Ardeidae 53 L 32 21 x 9 Kokokan laut Butorides striatus Ardeidae 35 TL 10 x x 10 Blekok sawah Ardeola speciosa Ardeidae 69 TL 32 10 27 11 Cangak laut Ardea sumatrana Ardeidae 35 TL 32 x 3 12 Bangau tongtong Leptoptilos javanicus Ciconiidae 23 L 5 x 18 13 Punai bakau Treron fulvicollis Columbidae 18 L x x x 14 Tekukur biasa Streptopilia chinensis Columbidae 26 TL x 26 x 15 Layang-layang Hirundo tahitica Hirudinidae 8 TL 8 x x 16 Remetuk laut Gerigone sulphurea Muscicapidae 54 TL 36 x 18 17 Gereja eurasia Passer montanus Plocidae 46 TL x 40 6 18 Bondol haji Lonchura maja Plocidae 28 TL x 38 x 19 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster Pycnonotidae 35 TL x 35 x 20 Trinil pantai Actitis hypoleucos Scolupacidae 11 TL x x 11 TOTAL 995 2. Keanekaragaman Jenis Burung dan Kesamarataannya Tabulasi hasil perhitungan indeks keanekaragaman spesies burung di beberapa lahan mangrove Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui indeks keanekaragaman pada hutan mangrove yang berbatasan dengan laut sebesar 2.109, hutan mangrove yang berbatasan dengan sawah sebesar 2.388, dan hutan mangrove yang berbatasan dengan tambak sebesar 2.188, ketiga tipe hutan mangrove ini tergolong pada kriteria keanekaragaman sedang (1<H <3). Nilai indeks kesamarataan pada beberapa hutan mangrove Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 2, seluruhnya memiliki nilai diatas 0,75. Komunitas di hutan mangrove ini dapat dikatakan berada dalam kondisi yang stabil (0,75>J<1). 641

Tabel 2. Indeks keanekaragaman, kesamarataaan dan kekayaan di beberapa habitat hutan mangrove di Desa Margasari. Tipe habitat Total Total Indeks Indeks Indeks Individu (N) Keanekaragaman Kesamarataan Kekayaan I (berbatasan dengan laut) 13 524 2.109 0.822 1.91 II (berbatasan dengan sawah) 10 290 2.388 0.95 1.59 III (berbatasan dengan tambak) 14 314 2.188 0.904 2.206 Nilai indeks kesamarataan pada hutan mangrove yang berdampingan dengan laut merupakan nilai indeks kemerataan terkecil walaupun jumlah spesies penyusunnya lebih banyak dibandingkan dengan hutan mangrove yang berdampingan dengan sawah. Indeks kekayaan pada beberapa habitat di hutan mangrove Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 3. Indeks kekayaan paling tinggi dimiliki oleh hutan mangrove yang berbatasan dengan tambak, dengan nilai 2.21, hutan mangrove yang berbatasan dengan laut memiliki nilai indeks kekayaan 1.91, dan hutan mangrove yang berbatasan dengan sawah sebesar 1.59. Tabel 3. Tabulasi hasil perhitungan tingkat kesamaan spesies burung di beberapa lahan mangrove Desa Margasari. HABITAT 1 HABITAT 2 HABITAT 3 HABITAT 1-0.52 0.66 HABITAT 2 - - 0.5 HABITAT 3 - - - 3. Tingkat Kesamaan Spesies (Similarity Index) Kesamaan spesies burung antar habitat di Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 3. Indeks kesamaan yang paling tinggi adalah nilai indeks kesamaan pada hutan mangrove yang berbatasan dengan laut dan hutan mangrove yang 642

berbatasan dengan tambak, yaitu dengan nilai 0.666 yang artinya di kedua habitat ini banyak terdapat spesies yang sama. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan: 1. Spesies burung yang ditemukan di hutan mangrove Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur terdiri dari 20 spesies dengan total 995 individu dari 13 famili 2. Keanekaragaman jenis spesies di hutan mangrove Desa Margasari tergolong pada kriteria sedang, yaitu hutan yang berbatasan dengan laut dengan nilai 2.109, hutan mangrove yang berbatasan dengan sawah dengan nilai 2.388 dan hutan mangrove yang berbatasan dengan tambak dengan nilai 2.188. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran-saran yang dapat diberikan adalah : 1. Diperlukan penelitian lanjutan mengenai pakan, populasi, kegiatan migrasi dan habitat bagi jenis-jenis burung tertentu yang dilindungi dan terancam punah. DAFTAR PUSTAKA Bibby, C., Jones, M., dan Marsden, S. 2000. Survei Burung. SMKG Mardi Yuana. Bogor. Krebs, J.R. and N.B.Davies.1989. Behavioural ecology: an evolutionary approach. 3rd ed. Blackwell Scientific Publications, London. Mac kinnon. J., K. Philipps., dan B. van Balen. 1998. Seri Panduan Lapangan Burung- Burung Di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. LIPI. Bogor. Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gajah mada University Press. Jogjakarta. H. 134-162. Santosa, Y. 2008. Studi Keanekaragaman Mamalia Pada Beberapa Tipe Habitat di Stasiun Penelitian Pondok Ambung, Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah. Media Konservasi Vol. 13, No. 3 Desember 2008 : 1-7. Bogor 643

Van Balen, B. 1984. Bird Counts and Bird Observation in Neighbourhood of Bogor. Nature Conservation Dept. Agriculture University Wageningham. The Netherlands. Van Helvoort, B. 1981. Study of Bird Population in The Rural Ecosystem of West Java, Indonesia a Semi Quantitative Approach. Nature Conservation Dept. Agriculture University Wageningham. The Netherlands. 644