PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP JENIS DAN UKURAN KEMASAN PENGAWET NIRA ALAMI INSTAN TANGKIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

PENGARUH KEMASAN BARU SUNSILK TERHADAP PREFERENSI PEMBELIAN KONSUMEN DI KOTA PURWOREJO. Dwi Mego Suwondo Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

KES IMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kotamadya Bandar Lampung dan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil

MODEL TIPE PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI TEH DI KABUPATEN SUKOHARJO

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Kemenperin. php. diakses pada tanggal 25 April 2014.

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK STUDI KASUS PRODUK SUSU KENTAL MANIS COKLAT INDOMILK PADA KONSUMEN JAKARTA

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun ISBN:

ANALISIS PROMOSI DALAM KETERTARIKAN WISATAWAN (WISNUS) DI KOTA SUNGAILIAT PULAU BANGKA

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NOKIA ABSTRAK. Anik Solimah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan terhadap produk membership Celebrity Fitness

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Agus Tanya Jawab Kepada Pengumpul Gula Merah Di Desa Lehan. Lampung Timur.

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

EFEKTIVITAS PROMOSI IKLAN ROKOK DJARUM 76 DI MEDIA TELEVISI VERSI KONTES JIN TERHADAP PEMIRSA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SEGMENTASI PASAR PENGRAJIN BONEKA (STUDI KASUS PADA PD INDRA WIJAYA CIKAMPEK)

Analisis Pengembangan Produk Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Pupuk ABSTRAK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KERUPUK KEMPLANG UKM PALEMBANG. STIE MULTI DATA, Jl. Rajawali No. 14, Palembang, telpon:

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra.

PENGANEKARAGAMAN PRODUK GULA KELAPA MENJADI GULA SEMUT DENGAN PENGEMASAN SEBAGAI PRODUK PARIWISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN PENGRAJIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA JUAL BELI MOBIL UD

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan

ANALISIS VARIABEL YANG DIPERTIMBANGKAN WISATAWAN BERKUNJUNG PADA TEMPAT WISATA PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Ari Purwaningsih, Endang Sriningsih, dan Anisur Rosyad Fakultas Pertanian UNSOED Purwokerto (Diterima: 11 Januari 2005, disetujui 7 Juli 2005)

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

Pengaruh Rangsangan Pemasaran Terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Membeli Susu Bubuk untuk Konsumsi Balita di Kota Jambi

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BISMO KEDIRI TAHUN 2016 ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH DESAIN PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN ROTI GANYSHA BAKERY PADA OUTLET LAKSANA JAYA KOTA KEDIRI

Pengaruh Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Gula Merah Nira Sawit Di Kisaran

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kabupaten Kulon Progo Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Strategi ini dapat membuat konsumen yang berkunjung ke daerah tersebut

STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

SKRIPSI PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM MEMILIH JASA SERVIS DAN SEWA PADA UD. GRACE XPLOD OLEH :

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN TELKOM SPEEDY DI KOTA SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Sikap Nasabah Menggunakan Jasa Perrbankan Pada Pt. Bank Sinar Harapan Bali

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN KAYU DI KOPERASI GRAHA MANDIRI SENTAUSA DI KABUPATEN BATANG

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

DAFTAR PUSTAKA. ..Manajemen Pemasaran, Jilid II, Edisi Indonesia, Edisi Milenium, Edisi Kesepuluh, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002.

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

ANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP MIE INSTAN PRODUK INDOFOOD

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berbasis agroindustri semakin ketat. Selain itu, ketatnya

USAHA MIKRO GULA MERAH TEBU DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH DAN DESA CENDONO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 74

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mengkonsumsi makanan sebagai kebutuhan pokok untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN

AWAN SETIYAWAN NIM. B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEMASAN PRODUK DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN PADA PRODUK ROKOK GUDANG GARAM DI KOTA KEDIRI

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB VI PENUTUP. 1. Persepsi konsumen yang dominan/tertinggi adalah harga dengan persentase

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Pengukuran Indikator Variabel

PENGARUH ASPEK STIMULI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER XL DI PEDESAAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

III. METODELOGI PENELITIAN

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

DAFTAR PUSTAKA. Angipora, M. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Transkripsi:

Tema 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP JENIS DAN UKURAN KEMASAN PENGAWET NIRA ALAMI INSTAN TANGKIS Oleh Karseno dan Tri Yanto Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, 53122 E-mail : karsenounsoed@gmail.com ABSTRAK Tangkis merupakan suatu produk pengawet nira alami yang banyak digunakan perajin gula kelapa. Pengawet nira alami Tangkis masih dikemas menggunakan kemasan plastik sablon dengan berat bersih 250g/bungkus dan kurang memberikan informasi kepada konsumen. Pemasaran pengawet nira alami Tangkis juga masih dalam lingkup yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap : 1) Jenis kemasan; 2) Kemudahan kemasan dalam penggunaan; 3) Ukuran kemasan; 4) Jenis dan ukuran kemasan serta harga jual. Responden dalam penelitian terdiri dari dua kelompok pengrajin gula cetak dan gula kristal yang ditentukan dengan metode purposive sampling.jumlah responden diambil sebanyak 35 orang disetiap kelompok responden. Variabel yang diamati meliputi preferensi konsumen terhadap jenis kemasan serta kemudahan kemasan dalam penggunaan yang terdiri dari kemasan polipropilen (0,3 mm), polipropilen (0,5 mm), polipropilen double (0,3 mm dan 0,5 mm), stand pouch zipper dan toples; ukuran kemasan terdiri dari 150g, 250g, dan 350g; jenis dan ukuran kemasan serta harga. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kemasan yang disukai kedua kelompok responden adalah toples; kemudahan kemasan dalam penggunaan yang disukai kedua kelompok responden adalah stand pouch zipper dan toples; ukuran kemasan yang disukai kedua kelompok responden adalah 250g dan 350g.; jenis kemasan, ukuran serta harga yang disukai kelompok pengrajin gula cetak adalah polipropilen 0,3 mm, 250g, Rp 6.000 dan polipropilen 0,5 mm, 250g, Rp 6.500, sedangkan kelompok pengrajin gula kristal menyatakan netral pada semua pilihan yang ditawarkan. Kata kunci: kemasan, pengawet nira alami Tangkis, perajin gula, preferensi konsumen. PENDAHULUAN Banyumas merupakan salah satu daerah pemasok gula kelapa terbesar di Indonesia. Menurut data Dipertanbunhut kabupaten Banyumas 2015, Banyumas memiliki luas area tanaman kelapa mencapai 17.955,032 ha dengan jumlah tanaman kelapa sebanyak 2.244.379 pohon. Sedangkan jumlah tanaman kelapa deres yang terdapat di kabupaten Banyumas sebanyak 643.832 pohon dengan luas area kebun sebesar 5.150,656 ha dengan jumlah pengrajin nira kelapa sebanyak 27.112 kk. Bahan baku dalam proses pembuatan gula kelapa adalah nira. Nira merupakan cairan manis yang disadap dari manggar kelapa yang kuncupnya belum membuka (Setyamidjaja, 2008). Nira mudah mengalami kerusakan karena kontaminasi mikroba, sehingga perlu ditambahkannya 717

pengawet yang dapat menghambat terjadinya kerusakan pada nira. Tangkis merupakan suatu produk pengawet nira alami yang diproduksi oleh CV. Mahira. Pengawet nira alami Tangkis terbuat dari bahan alami campuran antara kapur dengan kayu nangka dan kulit buah manggis yang dapat berperan sebagai antimikroba dan antioksidan sehingga menjadikan nira lebih awet dan produk gula yang dihasilkan lebih aman. Pengawet nira alami Tangkis perlu dikemas untuk mencegah terjadinya kerusakan serta menjaga mutu produk dari pengaruh luar. Selain itu fungsi lain dari kemasan juga dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan promosi dari produk yang ditawarkan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Faridz (2010) menunjukan bahwa upaya yang dilakukan industri sebagai cara memenangkan persaingan dalam menarik konsumen untuk membeli barang yang dihasilkan, ternyata tidak hanya dari ragam produknya tetapi juga dari desain kemasan yang ditampilkan menyertai produk, pemilihan ukuran kemasan dari berbagai macam ukuran berikut harganya turut dipertimbangkan oleh konsumen. Pengawet nira alami Tangkis masih dikemas menggunakan kemasan plastik sablon dengan berat bersih 250g/bungkus. Kemasan pengawet nira alami Tangkis masih sederhana dan kurang memberikan informasi mengenai produk kepada konsumen. Oleh karena itu inovasi baru diperlukan dalam pemilihan kemasan yang disukai oleh konsumen. Hal lain yang harus dipahami oleh produsen pengawet nira alami Tangkis adalah pemilihan terhadap kebijakan pemasaran. Kebijakan pemasaran merupakan suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberi pelayanan kepada konsumen. Pemasaran pengawet nira alami Tangkis saat ini hanya dilakukan sampai kelompok tani binaan, tidak dipasarkan secara masal karena diproduksi dalam jumlah terbatas. Lingkup pemasaran yang kurang mendorong kebutuhan untuk dilakukannya pengembangan strategi pemasaran di bidang tempat pembelian dan promosi. Apabila produsen pengawet nira alami Tangkis telah melakukan perubahan pada kemasan dan pemilihan kebijakan pemasaran, maka langkah selanjutnya yaitu mengetahui preferensi konsumen terhadap inovasi yang telah dilakukan. Preferensi konsumen dapat diartikan sebagai kesukaan, pilihan atau sesuatau hal yang lebih disukai konsumen. Preferensi konsumen dilakukan dapat menentukan peningkatan atau penurunan tingkat penjualan produk. Sehingga dengan adanya inovasi baru terhadap pemilihan kemasan dan kebijakan pemasaran pengawet nira alami Tangkis diharapkan dapat memberikan masukan bagi produsen untuk menemukan kemasan yang sesuai dengan produk yang disukai konsumen dan dapat meningkatkan pemasaran produk dalam membangun industri pengawet nira alami Tangkis yang lebih luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap : 1) Jenis kemasan; 2) Kemudahan kemasan dalam penggunaan; 3) Ukuran kemasan; 4) Jenis dan ukuran kemasan serta harga jual. 718

METODE PENELITIAN Bahan dan lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di desa Susukan dan desa Sokawera, kabupaten Banyumas. Pengemasan produk dilakukan di Laboratorium Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman,. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2017. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian adalah pengawet nira alami Tangkis, kemasan polipropilen (0,3 mm), polipropilen (0,5 mm), polipropilen double (0,3 mm dan 0,5 mm), stand pouch zipper dan toples, stiker, hand sealer merek power pack DZ-280A alat tulis, dan kuesioner penelitian. Penetapan responden Penelitian ini menggunakan metode survei. Pemilihan responden ditentukan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Responden pada penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu petani gula cetak dan petani gula kristal. Jumlah responden pada penelitian diambil sebanyak 35 orang disetiap kelompok responden. Penentuan jumlah responden peneliti mengacu sesuai dengan yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2005) yang menyebutkan bahwa jumlah responden yang layak dalam penelitian survei adalah antara 30 sampai 500 orang. Pemilihan responden dibatasi berdasarkan beberapa karakteristik responden. Hal ini diperlukan karena dengan karakteristik responden yang berbeda dapat mempengaruhi penilaian. Terdapat lima karakteristik yang dimasukkan dalam penelitian yaitu; umur, tingkat pendidikan, pengalaman menderes, jenis laru yang digunakan dan jumlah gula yang dihasilkan. Variabel yang diamati meliputi preferensi konsumen terhadap jenis kemasan, kemudahan kemasan dalam penggunaan, jenis dan ukuran kemasan serta harga, warna label kemasan, tempat pembelian, media promosi pengawet nira alami Tangkis. Preferensi konsumen dapat diketahui dari jawaban yang diberikan responden pada pertanyaan yang terdapat dikuesioner. Kuesioner yang digunakan berupa pertanyaan yang bersifat tertutup dengan menggunakan metode skoring pada skala Likert 7 jenjang, dengan alternatif pilihan skor 1 (sangat tidak suka), skor 2 (tidak suka), skor 3 (agak tidak suka), skor 4 (netral), skor 5 (agak suka), skor 6 (suka), dan skor 7 (sangat suka). Pada saat pengambilan data teknik wawancara digunakan. Teknik wawancara digunakan untuk memperjelas kuesioner jika terdapat responden yang menginginkan penjelasan. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F. Apabila hasil data menunjukkan terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 719

uji 5%. Proses pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Preferensi konsumen Preferensi konsumen dapat diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka seseorang terhadap produk yang dikonsumsi. Dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk oleh konsumen dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dan rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian (Kotler, 1997). 1. Preferensi konsumen terhadap jenis kemasan Kemasan selain memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan dan menjaga mutu suatu produk, fungsi lain dari kemasan juga dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan promosi dari produk yang ditawarkan. Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi banyaknya penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut. Hasil uji F dari kedua kelompok responden menunjukan adanya perbedaan kesukaan jenis kemasan sehingga dilakukan uji DMRT pada taraf 5% yang dapat dilihat pada Gambar 1. (A) (B) Keterangan : (A) = Pengrajin gula cetak; (B) = Pengrajin gula kristal; Skor kesukaan : 1 = Sangat tidak suka; 2 = Tidak suka; 3 = Agak tidak suka; 4 = Netral; 5 = Agak suka; 6 = Suka; 7 = Sangat suka; Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda berdasarkan DMRT 5%. Gambar 1. Preferensi konsumen terhadap jenis kemasan pengawet nira alami Tangkis. Berdasarkan Gambar 1, pada kelompok responden pengrajin gula cetak lebih menyukai jenis kemasan polipropilen double 0,3 mm dan 0,5 mm, stand pouch zipper dan toples sebagai jenis 720

kemasan pengawet nira alami Tangkis dengan rentang skor kesukaan 4,69-5,37 (agak suka) dibandingkan dengan pilihan jenis kemasan polipropilen 0,3 mm tidak disukai responden kelompok pengrajin gula cetak dengan skor kesukaan 3,14 (agak tidak suka). Pada kelompok pengrajin gula kristal lebih menyukai jenis kemasan toples sebagai jenis kemasan pengawet nira alami Tangkis dengan skor kesukaan 5,69 (suka), demikian pada pilihan jenis kemasan polipropilen 0,3 mm tidak disukai kelompok pengrajin gula kristal sebagai jenis kemasan pengawet nira alami Tangkis dengan skor kesukaan 2,77 (agak tidak suka). Menurut kedua kelompok responden jenis kemasan polipropilen double 0,3 mm dan 0,5 mm, stand pouch zipper dan toples lebih mampu dalam mempertahankan mutu pengawet nira alami Tangkis dibandingkan dengan jenis kemasan polipropilen 0,3 mm hal ini sesuai dengan pernyataan Wulandari (2013) menyatakan bahwa semakin tipis plastik maka semakin singkat umur simpannya, begitupun sebaliknya. 2. Preferensi konsumen terhadap kemudahan kemasan dalam penggunaan Kemasan pada produk bisa menjadi daya tarik bagi konsumen. Hasil uji F dari kedua kelompok responden menunjukan adanya perbedaan kesukaan jenis kemasan dalam kemudahan penggunaan sehingga dilakukan uji DMRT pada taraf 5% yang dapat ilihat pada Gambar 2. (A) Keterangan : (A) = Pengrajin gula cetak; (B) = Pengrajin gula kristal; Skor kesukaan : 1 = Sangat tidak suka; 2 = Tidak suka; 3 = Agak tidak suka; 4 = Netral; 5 = Agak suka; 6 = Suka; 7 = Sangat suka; Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda berdasarkan DMRT 5%. Gambar 2. Preferensi konsumen terhadap kemudahan kemasan dalam penggunaan pengawet nira alami Tangkis. Berdasarkan Gambar 2, pada kelompok responden pengrajin gula cetak lebih menyukai jenis kemasan stand pouch zipper dan toples sebagai jenis kemasan yang mudah dalam (B) 721

penggunaannya dengan rentang skor kesukaan 5,77-5,8 (suka) dibandingkan dengan jenis kemasan lainnya. Demikian hasil yang sama ditemukan pada kelompok responden pengrajin gula kristal lebih menyukai jenis kemasan stand pouch zipper dan toples sebagai jenis kemasan yang mudah dalam penggunaannya dengan rentang skor 5,8-6,26 (suka) dan tidak menyukai jenis kemasan polipropilen 0,3 mm sebagai jenis kemasan yang mudah dalam penggunaannya dengan skor kesukaan 3,34 (agak tidak suka). Menurut opini kedua kelompok responden, jenis kemasan stand pouch zipper dan toples lebih mudah dalam penggunaan maupun penyimpanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Assauri (2004) yang menyatakan bahwa kemasan harus praktis, mudah dibuka dan ditutup, mudah disimpan (terkait dengan bentuk) serta ukuran yang harus sesuai dengan penggunaan dan preferensi konsumen. 3. Preferensi konsumen terhadap ukuran kemasan Suatu produk harus memiliki ukuran yang sesuai dengan penggunaan dan preferensi konsumen (Assauri, 2004). Hasil uji F dari kedua kelompok responden menunjukan adanya perbedaan kesukaan terhadap ukuran produk sehingga dilakukan uji DMRT pada taraf 5% yang dapat dilihat pada Gambar 3. (A) Keterangan : (A) = Pengrajin gula cetak; (B) = Pengrajin gula kristal; Skor kesukaan : 1 = Sangat tidak suka; 2 = Tidak suka; 3 = Agak tidak suka; 4 = Netral; 5 = Agak suka; 6 = Suka; 7 = Sangat suka; Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda berdasarkan DMRT 5%. Gambar 3. Preferensi konsumen terhadap ukuran kemasan pengawet nira alami Tangkis. Berdasarkan Gambar 3, pada kelompok responden pengrajin gula cetak lebih menyukai ukuran kemasan 250g dan 350g sebagai ukuran kemasan pengawet nira alami Tangkis dengan rentang skor kesukaan 4,74-5,09 (suka), dibandingkan dengan ukuran kemasan 150g tidak disukai (B) 722

kelompok responden pengrajin gula cetak sebagai ukuran kemasan pengawet nira alami Tangkis dengan skor 3,26 (agak tidak suka). Demikian hasil yang sama ditemukan pada kelompok responden pengrajin gula kristal lebih menyukai ukuran kemasan 250g dan 350g sebagai ukuran kemasan pengawet nira alami Tangkis dengan rentang skor kesukaan 4,97-5,29 (suka), dan menyatakan netral pada pilihan ukuran kemasan 150g dengan rentang skor 3,80 (netral). Pada hasil uji dari kedua kelompok responden lebih menyukai ukuran kemasan yang lebih banyak dibandingkan dengan ukuran kemasan yang lebih sedikit karena menurut opini kedua kelompok responden ukuran kemasan yang lebih banyak lebih lama dalam penggunaanya dibandingkan dengan ukuran kemasan yang lebih sedikit. 4. Preferensi kosumen terhadapa jenis dan ukuran kemasan serta harga Harga memainkan peranan penting dalam menentukan preferensi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Menurut Lesmana (2004) menyatakan bahwa preferensi konsumen banyak ditentukan oleh kondisi ekonomi yang dimiliki oleh seseorang konsumen dalam mengambil suatu keputusan pembelian. Hasil uji F pada pengrajin gula cetak menunjukan adanya perbedaan kesukaan sehingga dilakukan uji DMRT pada taraf 5%. Sedangkan pada kelompok responden gula kristal menunjukkan tidak adanya perbedaan terhadap jenis dan ukuran kemasan serta harga. yang dapat dilihat pada Gambar 4. (A) (B) 723

Keterangan : (A) = Pengrajin Gula Cetak; (B) = Pengrajin Gula Kristal; A1 = pp (0,3) 150g Rp 4.000; A2 = pp (0,3) 250g Rp 6.000; A3 = pp (0,3) 350g Rp 8.500; B1 = pp (0,5) 150g Rp 4.500; B2 = pp (0,5) 250g Rp 6.500; B3 = pp (0,5) 350g Rp 9.000; C1 = pp (0,3+0,5) 150g Rp 5.000; C2 = pp (0,3 + 0,5) 250g harga Rp 7.000; C3 = pp (0,3+0,5) 350g Rp 9.500; D1 = Stand Pouch Zipper 150g Rp 5.500; D2 = Stand Pouch Zipper 250g Rp 7.500; D3 = Stand Pouch Zipper 350g Rp 10.000; E1 = Toples 150g Rp 6.000; E2 = Toples 250g Rp 15.000; E3 = Toples 350g Rp 18.000; Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda berdasarkan DMRT 5%. Gambar 4. Preferensi konsumen terhadap jenis, ukuran kemasan serta harga pengawet nira alami Tangkis. Berdasarkan Gambar 4, pada kelompok pengrajin gula cetak lebih menyukai pilihan A2 (polipropilen 0,3 mm, 250g, Rp 6.000) dan B2 (polipropilen 0,5 mm, 250g, Rp 6.500) dengan rentang skor 4,23-4,31 (netral) dibandingkan dengan jenis pilihan lainnya hal tersebut bisa disebabkan karena pada kelompok pengrajin gula cetak faktor harga masih menjadi prioritas dalam mengambil keputusan. Sedangkan pada kelompok responden gula kristal menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Menurut kelompok responden pengrajin gula kristal semua pilihan yang ditawarkan dapat diterima sebagai jenis dan ukuran serta harga pengawet nira alami Tangkis. Perbedaan hasil uji antara kedua kelompok responden tersebut bisa disebabkan karena adanya perbedaan terhadap jenis pendapatan. Berdasarkan harga pasaran untuk jenis gula cetak sebesar Rp 8.000,-/kg sedangkan untuk harga gula kristal sebesar Rp 12.000,-/kg sehingga kelompok responden pengrajin gula kristal memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok responden pengrajin gula cetak. Hal ini sejalan dengan pernyataan Hardjono (2000) menyatakan bahwa kondisi ekonomi dari setiap konsumen berbeda-beda tergantung dari jenis usaha yang dimilikinya dalam melakukan berbagai aktivitas kerja untuk meningkatkan tingkat pendapatan usahanya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, 1)jenis kemasan yang disukai kedua kelompok responden adalah jenis kemasan toples. Jenis kemasan polipropilen double 0,3 mm dan 0,5 mm, dan stand pouch zipper jugadisukai oleh kelompok pengrajin gula cetak. 2) Kemudahan kemasan dalam penggunaan yang disukai kedua kelompok responden adalah stand pouch zipper dan toples. 3) Ukuran kemasan yang disukai kedua kelompok responden adalah 250g dan 350g.4) Jenis kemasan, ukuran serta harga yang disukai kelompok responden gula cetak adalah polipropilen 0,3 mm, 250g, Rp 6.000 dan polipropilen 0,5 mm, 250g, Rp 6.500, sedangkan kelompok responden gula kristal menyatakan netral pada semua pilihan yang ditawarkan. 724

725

UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kemetrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah mendanai kegiatan ini melalui skim HIKOM tahun 2017. DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung. Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Departemen Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banyumas 2015. Kebijakan Pemkab Banyumas Dalam Pengembangan Industri Kecil Gula Kelapa. Bupati Banyumas. Faridz, R. 2010. Analisis faktor-faktor perubahan desain kemasan terhadap nilai jual abon ikan. Jurnal Agrointek. Universitas Trunojoyo Madura, Jawa Timur. Hardjono, W. 2000. Manajemen Pemasaran Modern dan Perilaku Konsumen. Sinar Baru, Bandung. Kotler, P. 2000. Marketing Management. The Millnennium Edition. Prentice Hall International, Inc. 1999. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Edisi Sembilan. Terjemahan oleh H. Teguh. 2000. Prenhallindo, Jakarta.. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Jilid 2 Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta. Lesmana. 2004. Pengembangan dalam Prospektif Pemasaran. Rajawali Press, Jakarta. Setyamidjaja, D. 2008. Bertanam Kelapa : Budidaya Dan Pengolahannya. Kanisius, Yogyakarta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Umar, H. 2005. Metode Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Gramedia Pustaka, Jakarta. Wirya, I. 1999. Kemasan yang menjual, menang bersaing melalui kemasan. Gramedia pustaka utama, Jakarta. Wulandari, A., S. Waluyo., dan D. Dian Novita. 2013. Prediksi Umur Simpan Kerupuk Kemplang Dalam Kemasan Plastik Polipropilen Beberapa Ketebalan. Jurnal Teknologi Pertanian. Universitas Lampung, Lampung. 726