BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179) dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KREDIT BERMASALAH (Studi Kasus Pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo)

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. memegang fungi sebagai sirkulasi, bank to bank dan lender of the resort.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu instrumen penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya kini juga dirasakan oleh kaum non Islam. Disaat Bank-Bank

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS) dengan total Aset sebesar Rp. 57 triliun (Republika :

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang telah berkembang pesat dalam perekonomian dunia maupun di

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dan tugas akhir memberikan pelayanan

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk berbagai investasi seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB I PENDAHULUAN. variasi dari jumlah dan jenis perusahaan perbankan di Indonesia cukup luas, mulai

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB V PENUTUP. Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau di sebut juga dengan. prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunikan secara prinsip dapat mendukung usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. sektor tersebut mempunyai andil dalam menambah devisa negara dan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

Analisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk KCI Citarum

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

PEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dapat diketahui bahwa hampir semua masyarakat telah menjadikan kegiatan

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. perorangan maupun badan usaha adalah untuk mengangkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mudharib pengelola, sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul maal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pembiayaan dan rekening koran yang memiliki fungsi yang berbeda yakni

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179). Koperasi Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut KJKS adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpan pinjam sesuai pola bagi hasil (syariah). Berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2 dijelaskan bahwa saling membantu dalam kebajikan dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari dianjurkan oleh Allah. Koperasi merupakan salah satu perwujudan kerja sama, dan saling memenuhi kebutuhan dalam bidang ekonomi (Nawawi, 2009: 108). Masalah Pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha apapun selalu tidak terlepas dari kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal investasi atau modal kerja. Dana memang dibutuhkan baik untuk perusahaan yang baru berdiri maupun sudah berjalan bertahun-tahun. Perusahaan yang bergerak dibidang keuangan memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dana. Hal ini disebabkan 1

2 perusahaan keuangan memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana untuk perusahaan lainnya, sebab hampir tidak ada bidang usaha yang tidak memerlukan dana. Dana merupakan masalah pokok yang selalu ada dan selalu muncul dalam setiap usaha (Kasmir, 2005: 1-2). Dalam hal penyaluran dana, pembiayaan yang diberikan didominasi oleh skema murabahah atau jual beli, dimana keuntungan diperoleh berdasarkan margin. Secara praktek pengambilan margin yang dilakukan oleh koperasi jasa keuangan syariah seperti pengambilan bunga yang dilakukan perbankan konvensional. Cara seperti ini yang menyebabkan melekatnya anggapan masyarakat bahwa lembaga keuangan syariah tidak berbeda dengan bank konvensional pada umumnya. Sementara itu pembiayaan dengan sistem bagi hasil seperti akad mudharabah dan musyarakah, memiliki porsi yang cukup kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan dengan pendapatan tetap. Dengan kata lain pembiayaan lembaga keuangan syariah dengan pola tersebut belum menjadi barometer di koperasi jasa keuangan syariah. Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) Bina Insan Mandiri adalah salah satu koperasi simpan pinjam yang memanfaatkan dana dari masyarakat, kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman. KJKS Bina Insan Mandiri didirikan dengan maksud untuk mengentaskan masyarakat Islam khususnya di wilayah Gondangrejo dan sekitarnya dari sistem keuangan sekuler menuju sistem perekonomian Islam.

3 Setiap lembaga keuangan yang memberikan kredit atau pinjaman pasti memiliki resiko kredit, salah satunya adalah kredit tersebut akan menjadi bermasalah dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang diperjanjikan, misalnya persyaratan mengenai pengembalian pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan dan sebagainya. KJKS yang konservatif melihat pembiayaan atau pinjaman yang diberikannya sebagai asset yang berisiko risk asset dan karenanya KJKS harus mengelola resiko yang melekat pada proses pemberian pinjaman. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin menganalisa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bina Insan Mandiri. Hal ini dikarenakan penyebab kredit bermasalah harus diketahui sedini untuk mengurangi resiko kerugian yang disebabkan oleh kredit bermasalah. Maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PADA KJKS BINA INSAN MANDIRI DI GONDANGREJO). B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, agar penelitian ini lebih berfokus maka masalah yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah (Studi Kasus Pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo).

4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa penyebab terjadinya kredit bermasalah pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo? 2. Faktor apa saja yang menjadi penyebab kredit bermasalah pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian adalah 1. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya kredit bermasalah pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab kredit bermasalah pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo? E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan hasil kontribusi, yaitu: 1. Bagi KJKS Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dalam menangani pembiayaan bermasalah di masa yang akan datang. 2. Bagi akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengadakan penelitian lanjutan dan diharapkan penelitian

5 berikutnya mampu menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana menambah ilmu dan pengalaman dengan praktek di lapangan. F. Sistematika Penulisan Penelitian skripsi ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini memuat teori-teori tentang strategi, KJKS, kredit atau pembiayaan, jenis kredit atau pembiayaan, tujuan dan fungsi kredit atau pembiayaan, prinsip-prinsip pemberian kredit, kredit atau pembiayaan bermasalah, kolektibilitas kredit, faktor penyebab kredit macet dan penanganan kredit macet (bermasalah).

6 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang objek dan lokasi penelitian, data dan sumber data penelitian, informan penelitian, metode pengumpulan data, definisi variabel operasional dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan tentang data yang diperoleh, analisis data dan pembahasan serta hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saransaran yang diperlukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN