BAB I PENDAHULUAN. mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat lainnya,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA OPINI MAHASISWA TENTANG EMOTICON LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, TRANGENDER) PADA MEDIA SOSIAL LINE

BAB III METODE PENELITIAN

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

Review Buku : Rozaqul Arif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan McMullin (1992) (dikutip dalam Siahaan, 2009: 47) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan orang lain dalam

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: serta juga berpedoman pada teori hukum yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu, untuk diolah, dianalisis, disimpulkan dan selanjutnya dicarikan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, maka penelitian ini. diperoleh berupa kata-kata dan gambar. 42 Pendekatan deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami subyek penelitian. 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi karena

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. cara-cara melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Komunikasi merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi bisa dianalogikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pada satu sisi, komunikasi sebuah mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat lainnya, ataupun secara vertical, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok. 1 Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi kegiatan komunikasi dalam kehidupan manusia. Teknologi ini dinamakan Internet. Internet merupakan wujud perpaduan antara arus komunikasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu layanan berbasis web yang dikeluarkan internet dan yang paling digandrungi masyarakat adalah media sosial. Media Sosial merupakan sarana komunikasi yang mampu menimbulkan keserempakan, dalam arti kata khalayak dalam jumlah yang relatif sangat banyak secara bersama-sama pada saat yang sama memperhatikan pesan yang dikomunikasikan. Bentuk dan jenis media sosial sangat bangat banyak salah satunya adalah Line. Media Sosial Line merupakan aplikasi yang menggunakan jaringan internet yang mempunyai fasilitas mengirim pesan, gambar, video, dan pesan suara. 1 Mulyana. Deddy. Pengantar Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm : 7 1

2 Media sosial Line memiliki peran dan fungsi terhadap mahasiswa. Peran media sosial ini yaitu untuk eksistensi diri setiap masing-masing mahasiswa, sedangkan fungsi media sosial untuk mahasiswa yaitu untuk update berita terbaru, style terbaru agar tidak tertinggal zaman, mencari informasi tugas dan menghemat biaya hidup karena hampir semua mahasiswa memiliki telephone pintar, sehingga jika membutuhkan apapun tinggal chat, atau telephone dari layanan gratis yang disediakan pada media sosial Line. Keberadaan media sosial Line ini sangat berpengaruh dalam kehidupan mahasiswa. Selain dampak positif, juga terdapat dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial ini. Salah satunya adalah munculnya Emoticon lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT). Tak dapat dipungkiri bahwa yang berkenaan dengan emoticon yang bertemakan LGBT tersebut, banyak menarik perhatian khalayak. Secara tidak langsung persoalan tersebut memberikan wawasan kepada khalayak mengenai emoticon, sehingga hal ini menimbulkan terbentuknya opini publik. Opini publik terbentuk karena adanya stimulus sehingga mengharuskan individu untuk memberi respon terhadap stimulus tersebut. Dengan adanya berita mengenai emoticon LGBT tersebut, peneliti pernah menjumpai beberapa mahasiswa berceloteh atau berkomentar tentang adanya emoticon LGBT pada media sosial Line dengan komentar yang berbeda-beda. Peneliti melihat dan mendengar perbincangan mahasiswa tentang persepsi mereka terhadap emoticon LGBT pada media sosial Line yang mengatakan kekesalannya salah satunya ternyata Line mendukung dengan adanya golongan LGBT bahkan ada yang mengatakan aku enggak mau lagi pakai media sosial Line.

3 Beberapa pendapat lain mengungkapkan kekesalan terhadap media sosial Line karena di dalamnya terdapat sejumlah emoticon yang mengilustrasikan gambar dua orang laki-laki yang berciuman, berpelukan, mengeluh, hingga marah-marah. Emoticon tersebut seolah-olah menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan sejenis. Hal ini yang diduga bahwa media sosial Line mendukung hubungan sesama jenis dan transgender. Berdasarkan hal tersebut, banyak reaksi bermunculan dari pengguna media sosial Line, khususnya para pengguna media sosial Line yang berusia 18-22 tahun dapat disebut juga remaja akhir. Karena pada kategori usia tersebut sudah mulai tanda-tanda penyempurnaan jiwa seperti tercapainya identitas diri, tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral. 2 Dalam pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu Komunikasi Penyiaran Islam, mahasiswa dituntun untuk dapat menguasai prinsip-prinsip komunikasi media, mampu melakukan pelacakan, menganalisis pesan komunikasi media, dan meningkatkan peran mahasiswa di bidang komunikasi dalam aktivitas dakwah. Dilihat dari pokok permasalahan mengenai adanya emoticon LGBT pada media sosial Line, mahasiswa komunikasi penyiaran Islam dikira mampu dalam menganalisis dan melacak emoticon LGBT yang dikeluarkan oleh media sosial Line. Dengan adanya fakta tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini yakni mengenai Opini Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Terhadap Emoticon LGBT (Lesbian, gay, biseksual, transgender) pada media sosial Line. 20 2 Santrock, W. Perkembangan Anak. (Jakarta : PT. Gelora aksara Permana, 2007), hlm:

4 B. Fokus Penelitian Berdasarkan konteks penelitian tersebut, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Opini Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Tentang Emoticon LGBT (Lesbian, gay, biseksual, transgender) pada media sosial Line?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan kontek penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui Opini Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Tentang Emoticon LGBT (Lesbian, gay, biseksual, transgender) pada media sosial Line. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini terbagi dua kategori manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun deskripsi dari kedua manfaat tersebut antara lain : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dari permasalahan ini diharapkan dapat memberikan Kontribusi bagi perkembangan studi komunikasi yang berkaitan dengan opini masyarakat, serta bisa memperkaya jenis rujukan alternatif sebagai referensi dalam penelitian di masa yang akan datang terhadap komunikasi dan informasi.

5 2. Manfaat Praktis Sebagai masukan dan saran kepada masyarakat khususnya kepada pihak media sosial Line agar lebih selektif dalam memberikan fasilitas Emoticon. Sementara bagi peneliti sendiri, semoga penelitian ini dapat menjadi bertambahnya ilmu pengetahuan yang dikaji. Dan mampu membuat penelitian yang objektif serta sesuai dengan sistematika penelitian ilmiah. E. Kajian Penelitian Terdahulu Untuk mempermudah proses pengkajian tema yang terkait, peneliti berupaya mencari referensi mengenai penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain. Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain ini digunakan peneliti sebagai acuan untuk meneliti dengan tema yang memiliki kesamaan konteks.

6 Penelitian yang memiliki kesamaan konteks dengan penelitian ini, yaitu No Judul Penulis Jenis Tahun Persamaan perbedaan 1. Demokrasi dan Hak Elva skripsi 2013 Pembahasan Penelitian Minoritas (Upaya Kelompok LGBT Surabaya dalam Memperoleh Hak Politik Kurniaw an mengenai kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual, sebelumnya berfokus pada hak politik dari kelompok LGBT Sedangkan transgender) penelitian ini akan di Surabaya membahas Opini Mahasiswa terkait dengan emoticon LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender). 2. Opini mahasiswa Rizky Jurnal 2014 Pembahasan Penelitian Surabaya terhadap iklan politik partai Dwi Puspitas mengenai Opini sebelumnya berfokus pada NASDEM melalui media televisi ari Mahasiswa di Surabaya iklan politik partai NASDEM sedangkan penelitian ini terkait tentang emoticon lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT)

7 F. Definisi Konsep Judul penelitian ini adalah : Opini Mahasiswa Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Tentang Emoticon LGBT (Lesbian, gay, biseksual, transgender) pada media sosial Line. Untuk memperjelasnya maka dibutuhkan batasan operasional yang ditujukan agar tidak keluar dari pembahasan : 1. Opini Mahasiswa Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan ) dan baik secara terbuka dengan melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan dengan jelas, maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, tindakan, mimik muka atau bahasa tubuh atau berbentuk simbol-simbol tertulis. 3 Opini akan memunculkan sebuah jawaban atau sikap personal tentang adanya emoticon sebuah golongan yang seharusnya tidak boleh dipublikasikan pada khalayak khususnya para mahasiswa. Setiap opini merefleksikan organisasi yang komplek yang terdiri atas tiga komponen yaitu kepercayaan, nilai, dan penghargaan. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting 3 Rusady Ruslan, Manajemen Publik Relations & Media Komunkasi dan Aplikasi. ( Jakarta : Raja Grafindo Persada,2005 ) hlm.64

8 bagi mahasiwa, yaitu : Peranan Moral, Peranan Sosial, Peranan Intelektual. 2. Emoticon LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) Emoticon merupakan simbol atau gambar yang menunjukkan ekspresi emosi atau perasaan seseorang di kehidupan nyata untuk memperkuat maksud dalam obrolan. 4 Emoticon atau gambar yang mempunyai sebuah makna yang menggambarkan tentang lesbian, gay, biseksual, Transgender (LGBT). istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang biseksual dan homoseksual. Biseksual adalah ketertarikan seseorang tanpa memperdulikan jenis kelamin atau gender orang tersebut. Homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang lain yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. 5 3. Media Sosial Media Sosial dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten forum, jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang canggih. Ciri dari media sosial yakni, pertama konten yang disampaikan dibagikan kepada khalayak orang dan tidak terbatas pada satu orang tertentu, kedua isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang penghambat, ketiga isi disampaikan secara online, keempat konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat, kelima media sosial menjadikan 4 Kamus Inggris-Indonesia.( Lintas Media, 1999), hlm : 135 5 Soekanto. Soerjono. Pengantar Sosiologi. (Rajawali Pers, 2007), hlm : 333

9 penggunanya sebagai kreator dan aktor yang memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri, dan keenam konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status), dan kelompok (group). 6 Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microbogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bodmark sosial. G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Sebagaimana dikatakan oleh Suharsini Arikunto 7 bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala memuat apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak membutuhkan administrasi dan pengontrolan terhadap sesuatu perlakuan, di samping itu tidak untuk menguji hipotesis. 6 Ani Mulyati. Panduan Optimalisasi Media Sosial Untuk Kementrian Perdagangan RI. (Jakarta : Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 2014), hlm : 25-26 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Yogyakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.145

10 Alasan mengapa peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah karena : a. Subyek yang diteliti merupakan fenomena dalam suatu komunitas masyarakat yang memiliki karakter yang heterogen (beragam). b. Penelitian ini bersifat fleksibel. c. Dengan penelitian deskriptif kualitatif maka pemalsuan data oleh subyek dapat dihindari karena adanya teknik keabsahan data didalamnya. 2. Subyek, Obyek dan lokasi Penelitian Subyek dari penelitian adalah orang yang ditunjuk oleh peneliti dan dianggap memiliki pengetahuan yang luas terhadap obyek penelitian. Adapun subyek penelitian dalam hal ini adalah mahasiswa semester dua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Ampel Surabaya dengan kriteria sebagai berikut : a. Menggunakan media sosial Line. b. Mengetahui Emoticon LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) c. Berumur 19-20 Tahun Mahasiswa semester dua dari Prodi Komunikasi Penyiaran Islam merupakan subyek dari penelitian ini karena mahasiswa semester dua masih berumur 19-20 tahun, masa pencarian jati diri dan penyesuaian diri terhadap lingkungan, prodi yang mahasiswa pelajari sangat berhungan dengan judul dari dibawa peneliti.

11 Obyek penelitian mengenai opini mahasiswa tentang Emoticon LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) pada media sosial Line. Akan tetapi obyek pada penelitian ini di batasi hanya terkait emoticon LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) pada media sosial Line. Adapun lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Surabaya. 3. Jenis Dan Sumber Penelitian Pada penelitian kualitatif ini jenis data yang digunakan yakni jenis data primer dan sekunder. a) Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan informan yang mana mengetahui dan faham akan emoticon LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) pada media sosial Line. b) Data sekunder yaitu data tambahan atau pelengkap. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari informasiinformasi penting yang terkait dengan tema penelitian ini. Seperti pemberitaan media massa baik cetak maupun elektronik, pandangan masayarakat, representasi dari pengamat, pengetahuan dari peneliti itu sendiri. 4. Tahapan Penelitian Untuk menghasilkan penelitian yang sistematis perlu dilakukan penelitian yang sistematis pula. Tahap penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat

12 proses penelitian. Sementara untuk tahap-tahap penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Mencari topik yang menarik Dalam kesempatan kali ini peneliti mengambil topik opini mahasiswa mengenai emoticon lesbian, gay, biseksual, transgender pada media sosial Line. b. Membuat pertanyaan yang menarik Membuat beberapa pertanyaan terkait dengan topik dan persoalan-persoalan yang telah dianalisa. Seperti, mengapa, bagaimana, dan apa. c. Menentukan alasan penelitian Menjelaskan tentang tujuan dilakukannya penelitian dengan topik yang telah diambil. Dalam penelitian ini alasan penelitiannya adalah untuk mengetahui opini mahasiswa terkait emoticon lesbian, gay, biseksual, transgender pada media sosial Line. d. Menentukan metode pengolahan data Dalam penelitian ini peneliti menentukan metode pengolahan data dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori S-O-R (stimulus-organism-response). e. Klasifikasi data Pada bagian ini diuraikan semua data, menginterpretasikannya, dan menentukan relevansinya dengan tema persoalan. f. Analisis data

13 Analisis data adalah menggabungkan antara temuan dan teori. Dalam penelitian seluruh data yang telah diklasifikasikan di hubungkan dengan pendekatan dan disiplin keilmuan yang dipakai. g. Kesimpulan Kesimpulan adalah bagian akhir dalam penelitian ini. Pada bagian ini berisi tentang hasil-hasil dari penelitian secara keseluruhan. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui rekaman hasil wawancara mendalam kepada yang diteliti. Dari rekaman tersebut dicari kesimpulan dari wawancara Untuk mempermudah teknik analisis data. 6. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis yang dipakai adalah menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dimasukkan dengan menggunakan tahapan pertama Reduksi data yakni pemilihan kata atau kalimat data yang diperoleh dari lapangan. Kedua Display data yakni penyajian data secara berkelompok sesuai dengan fokus dalam penelitian. Ketiga Penarikan kesimpulan dan verifikasi yakni memperjelas gambaran suatu objek yang masih remang-remang. 8 Untuk mempermudah analisis data peneliti menggunakan teori S-O-R (stimulus-organism-response). Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi terhadap hlm:247-252 8 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta, 2011),

14 stimulan sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. H. Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang utuh dan terpadu atas hasil penelitian ini, maka sistematika penulisan makalah ini dibagi dalam lima bab. Adapun rinciannya sebagai berikut : 1. Bab I, merupakan bagian pendahuluan yang berisi konteks penelian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian hasil terdahulu, definisi konsep, kerangka pikir, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. 2. Bab II, Kajian Teoritis. Dalam bab ini akan membahas tentang teori yang rtelevan dengan fokus penelitian yang dikaji, juga penelitian terdahulu. 3. Bab III, akan menyajikan data tentang subyek, obyek dan lokasi penelitian dan deskripsi data penelitian. 4. Bab IV, Dalam bab ini akan menjelaskan gambaran umum mengenai Opini Mahasiswa Tentang Emoticon LGBT (lesbian,gay, biseksual, transgender) pada media sosial Line. Deskripsi hasil penelitian dan teknik analisis data juga pembahasan menegenai keterkaitan antara hasil penelitian dan teori. 5. Bab V, penutup. Hasil pembahasan dalam penelitian ini akan dipaparkan dalam bagian kesimpulan yang merupakan penegasan jawaban pokok problematika yang diangkat dan

15 asumsi-asumsi yang pernah diutarakan sebelumnya. Dalam bab ini juga dikemukakan saran/rekomendasi dari penulis berkenaan dengan hasil penelitian.