PENGONTROLAN DAN MONITORING PROTOTYPE GREEN HOUSE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN FIREBASE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

PROTOTIPE RADAR SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROL ROBOT JARAK JAUH DENGAN KOMUNIKASI WIFI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cahaya merupakan elemen yang penting bagi makhluk hidup di muka bumi. Tanpa

APLIKASI SCADA BERBASIS WEB PADA SIMULATOR GREENHOUSE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hasil produksi. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

MONITORING URBAN FARMING AEROPONIC BERBASIS WEB

Performa (2013) Vol. 12, No. 1: 33-38

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN SISTEM PEGENDALI SUHU PADA PROTOTYPE GREEN HOUSE DENGAN METODE TUNNING PID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

PEMBUATAN SOFTWARE SISTEM KONTROL TEKANAN UAP DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 DAN SENSOR MPX5500DP BERBASIS BORLAND DELPHI 7.

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk

SISTEM MONITORING KELEMBABAN TANAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN MySQL TUGAS AKHIR. Oleh: Berlian Asmarani J0D

SISTEM OTOMATIS PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

PERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGONTROLAN SUHU DAN CAHAYA BAGI TANAMAN HIDROPONIK

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT MONITORING CURAH HUJAN, KECEPATAN ANGIN, TEMPERATUR UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGONTROLAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Seiring

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REALISASI SISTEM PENGONTROLAN DAN MONITORING MINIATUR LIFT BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Disusun Oleh : PANDAPOTAN MAHARADJA

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

IMPLEMENTASI PENGONTROL SERTA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN;IPHONE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pertanian akan sangat membatu hal tersebut. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh

RANCANG BANGUN KENDALI PADA ROBOT PEMANJAT DINDING DESIGN CONTROL OF WALL CLIMBING ROBOT.

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada akhir akhir ini, membuat

PERANCANGAN DAN REALISASI PEMANAS AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047

ALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

PENGEMBANGAN SISTEM OTOMATISASI PENGENDALIAN NUTRISI PADA HIDROPONIK BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVELATOR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Disusun Oleh : Muhammad Ahsani Taqwim

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

PENGATURAN LAJU KAVITASI ULTRASONIK BERBASIS PID UNTUK MENGATUR KELEMBABAN RUANGAN. Monika Putri Dewi

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2199

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB I PENDAHULUAN ULUAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN BAB

BAB I PENDAHULUAN I-1

SISTEM KONTROL RUANG OTOMATIS SEBAGAI PENGHEMAT ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN. praktisi untuk selalu melakukan pemikiran-pemikiran baru yang berguna bagi

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL BAHAN BAKAR PADA TUNGKU PERAPIAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

Prototipe Pengendali Kualitas (Raden Apriliansyah) 1 PROTOTIPE PENGENDALI KUALITAS UDARA INDOOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merencanakan, membuat dan menganalisa hasil alat sebagai pengembangan sistem kontrol suhu yang

APLIKASI KENDALI PENGAYUN BAYI OTOMATIS BERBASIS RASPBERRY PI

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan energi harus dilakukan dengan bijaksana, terlebih untuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 Page 192 PENGONTROLAN DAN MONITORING PROTOTYPE GREEN HOUSE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN FIREBASE Controling and Monitoring of Green House Prototype using Microcontroler and Firebase Abstrak Qisthina Syadza 1, Agus Ganda Permana, Ir., M.T. 2, Dadan Nur Ramadan, S.Pd., M.T. 3 1,2,3 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 qisthinasyadza17@gmail.com, 2 agusgandapermana@ymail.com 3 dadan.nr@gmail.com Perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya dalam bidang IoT (Internet of Things) sudah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi IoT saat ini sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan teknologi IoT dalam bidang pertanian. Saat ini green house sudah banyak diterapkan dalam proses kendali tanaman agar kondisinya dapat terjaga. Namun, dengan teknologi IoT pekerjaan kendali tanaman dalam greenhouse dapat dibuatkan menjadi otomatis dan dikendalikan dari jarak jauh. Green House berfungsi untuk melindungi tanaman dari panas dan dingin berlebihan, melindungi dari debu dan membantu menolong tanaman dari serangan hama. Green house dibuat sebagai monitoring secara otomatis dengan menggunkan mikrokontroler sebagai pusat pengontrolan sensor-sensor yang digunakan. Sensor yang mendapatkan nilai parameter kelembaban, suhu, dan kelembaban tanah (soil) akan diproses secara otomatis untuk kendali fan, heater, dan sprayer. Pembuatan green house ini akan dibuat menyerupai aslinya dengan dalam bentuk prototype yang menggunakan bahan dari akrilik. Dalam Pengujian green house berbasis mikrokontroler dan firebase dapat diterapkan dengan baik menggunakan mikrokontroler nodemcu dan database real-time. Perangkat dapat memantau kondisi kelembaban udara, suhu, dan kelembaban tanah secara real-time dalam green house dengan ketepatan data yang akurat sehingga membantu pemantauan yang dapat di akses dimana saja. Kata kunci : Green House, IoT, NodeMCU, Firebase Abstract Developments and technological advances, especially in the field of IoT (Internet of Things) has been widely used in various fields. Taking advantage of current IoT technology advances is very helpful in completing various human jobs. One example is the utilization of IoT technology in agriculture. Currently green house has been widely applied in the process of control of the plant so that conditions can be maintained. However, with IoT technology, plant control work in greenhouses can be made automated and controlled remotely. Green House serves to protect plants from excessive heat and cold, protecting from dust and helping to help crops from pests. Green house is made as monitoring automatically by using microcontroller as the center of controlling the sensors used. Sensors that get values of humidity, temperature and soil moisture parameters will be processed automatically for fan, heater, and sprayer controls. Making this green house will be made to resemble the original with in the form of prototype that use material from acrylic. In the test of green house based microcontroller and firebase can be applied well using nodemcu microcontroller and real-time database. The device can monitor real-time moisture, temperature, and soil moisture conditions in a green house with accurate data accuracy to help accessible monitoring anywhere. Keywords: Green House, IoT, NodeMCU, Firebase

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 Page 193 1. Pendahuluan Green house atau yang lebih dikenal sebagai rumah kaca adalah bangunan yang berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi tumbuhan atau tanaman agar terjaga kondisinya seperti yang diinginkan [10]. Pada green house tanaman dapat dikontrol pertumbuhannya dibandigkan dengan tanaman yang berada diluar green house, karena kondisi pada green house seperti suhu dan kelembaban dapat dikontrol sesuai kriteria tanaman yang dibudidayakan didalam green house. Namun banyak green house yang cara pengontrolannya masih secara manual yaitu dengan menyiram tanaman dan pengontrolan setiap hari yang dilakukan oleh manusia. Dengan berkembanganya teknologi Internet of Things (IoT) dapat diterapkan pada green house sehingga pengontrolan dapat dibuat menjadi otomatis dan dapat dimonitoring secara jarak jauh. Dalam hal ini penelitian berfokus pada sistem pengontrolan green house yang berbasis teknologi Internet of Things (IoT) dan mikrokontroler untuk menjalankan semua perintah yang diinginkan untuk mendukung smart green house. Adapun kelebihan IoT itu sendiri adalah dapat menghubungkan pengguna lebih mudah berinteraksi dengan semua peralatan yang terhubung dengan internet. Pada green house ini sebelumnya telah dibuat sistem monitoring dan kontroling dengan judul Perancangan dan Implementasi Sistem Monitoring dan Pengendalian Kelembaban, Suhu Ruangan Pada Lokasi Budidaya Kumbung Jamur Merang Study Kasus di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong [1]. Namun masih ada keterbatasan jarak dalam sistem kontroling jamur merang teresebut. Serta tanaman yang digunakan pada kontroling jamur merang tersebut hanya dapat mengontrol tanaman jamur saja, bedanya dengan green house yang dibuat oleh peneliti tanaman yang digunakan adalah tanaman yang dibudidayakan dapat bermacam jenis, karena kriteria pada tanaman dapat dirubah sesuai tanaman yang dibudidayakan didalam green house. 2. Dasar Teori 2.1 Rancang Bangun Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem kedalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Sedangkan pengertian bangun atau pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian. Rancang bangun sangat berkaitan dengan perancangan sistem yang merupakan satu kesatuan untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi. Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap. Kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan rancang bangun sistem merupakan kegiatan menterjemahkan hasil analisa kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang ada [8]. 2.2 Suhu Suhu udara dan tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai batas suhu minumum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Batas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar antara 120 sampai 140 F tetapi ini beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat pertumbuhannya. Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting karena berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada semua proses pertumbuhan. Suhu udara merupakan faktor penting dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok, bahkan suhu udara dapat juga sebagai faktor penentu dari produksi tanaman [4]. 2.3 Green house Green house atau rumah kaca pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi juga dengan peralatan pengatur temperature dan kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Green house disebut juga rumah kaca atau rumah tanaman adalah sebuah bangunan dimana tanaman dibudidayakan. Rumah kaca sering kali digunakan untuk mengembangkan bunga, buah atau sayur. Budidaya tanaman di dalam green house memiliki keunggulan berupa mikro yang lebih terkontrol dan keseragaman hasil produksi tiap tanaman. Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin berlebihan, melindungi tanaman dari debu, dan menolong tanaman dari hama.

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 Page 194 Pengontrolan cahaya dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Adapun faktor yang mempengaruhi tanaman diantara lain adalah suhu dan kelembaban[10]. 2.4 Kelembaban Udara Kelembaban merupakan kandungan total uap air di udara,kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi. Jika kelembaban rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka diperlukan kelembapan yang tinggi dan tidak banyak terjadi penguapan sehingga ketersediaan air di sekitar tanaman tetap terjaga. Jika di sekitar tanaman air cukup, maka tanaman dapat menyerap air dalam jumlah yang cukup [4]. 2.5 Kelembaban Tanah Kelembaban tanah adalah jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah kelebihan air dialirkan, apabila tanah memiliki kadar air yang tinggi maka kelebihan air tanah dikurangi melalui evaporasi, transpirasi dan transport air bawah tanah. Untuk mengetahui kadar kelembaban tanah dapat digunakan beberapa pengukuran [4]. 2.6 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Mikrokontroler dirancang untuk kegunaaan umum (general purpose) dan mikrokontroler digunakan untuk tugas atau fungsi yang khusus (special purpose) yaitu mengontrol sistem tertentu [3]. 2.8 Sensor Suhu Sensor Suhu (Temperature Sensor) adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output analog maupun digital [4]. 2.9 Firebase Firebase adalah BaaS (Backend as a Service) yang saat ini dimiliki oleh Google. Firebase adalah solusi yang ditawarkan oleh google untuk mempermudah Mobile Apps Developer[2]. Banyaknya fitur yang ditawarkan oleh firebase memungkinkan apps developer mengembangkan aplikasi dengan mudah. Pada proyek akhir ini fitur pada firebase yang digunakan adalah firebase Real Time Database. Firebase Real Time Database adalah fitur database yang dapat diakses secara real time oleh pengguna aplikasi. 2.10 Internet of Things Internet of Things (IoT) adalah pengembangan terbaru dari revolusi komunikasi dan komputasi. IoT adalah istilah yang mengacu pada interkoneksi perangkat cerdas, meliputi berbagai macam perangkat sampai dengan sensor-sensor. Internet saat ini telah mendukung interkoneksi milyaran objek personal maupun industri, umumnya melalui sistem cloud. 2.7 Sensor Kelembaban Tanah Sensor kelembaban adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu dalam prosespengukuran atau pendefinisian yang suatu kelembaban uap air yang terkandung dalam udara. Jenis-jenis sensor kelembaban diantaranya Cspacitive Sensors, Electrical conductivity Sensors,Thermal Conductivity Sensors, Optical Hygrometer, dan Oscillating Hygrometer [4].

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 Page 195 3. PERANCANGAN DAN ALAT 3.1 Flowchart Teknik pengerjaan Teknik pengerjaan meliputi tahap persiapan alat, perancangan alat, hingga pengujian alat. Agar alat dapat berfungsi dengan baik, maka dibuatlah flowchart teknik pengerjaan. Berikut adalah flowchart teknik pengerjaan: parameter suhu, sensor soil moisture untuk membaca parameter kelembaban udara dan kelembaban tanah. Lalu untuk catu daya dibutuhkan regulator, modul relay,dan modul step down untuk mengkonvert tegangan. Adapun bahan pendukung lainya adalah heater sebagai sumber untuk elemen pemanas, sprayer untuk menyiraman otomatis, dan kipas untuk pengatur suhu didalam green house. Jika alat dan bahan sudah terkumpul maka dilakukan perancangan alat dan juga instalasi mikrokontroler dan nodemcu sebagai komponen utama dari alat ini. NodeMCU berfungsi sebagai pusat kontrol untuk sensor-sensor yang digunakan pada green house dan menstransmisikan data ke internet. Kemudian dilakukan pengujian alat agar dapat mengetahui alat dan sensor-sensor sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jika alat belum berfungsi dengan baik maka akan dilakukan troubleshoot pada perancangan dan nodemcu serta sensornya. Jika alat berfungsi dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah implementasi alat pada prototype yang berfungsi untuk memonitoring dan kontroling pada smart phone. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Gambar 3.1 Flowchart Perancangan Gambar 3.3 merupakan flowchart pengerjaan dari perancangan prototype green house. Langkah pertama dilakukan pengumpulan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat alat. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah mikrokontroler sebagai pusat kontrol untuk sensor-sensor, lalu sensor untuk membaca Setelah melakukan perancangan, perakitan, pengujian dan pengamatan terhadap alat yang dibuat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Green House berbasis mikrokontroler dan firebase dapat diterapkan dengan baik menggunakan mikrokontroler nodemcu dan database real-time. Perangkat dapat memantau kondisi kelembaban udara, suhu, dan kelembaban tanah secara real-time dalam Green House dengan ketepatan data yang akurat sehingga membantu pemantauan yang dapat di akses dimana saja. 2. Green House dapat dikendalikan dengan cerdas menggunakan apikasi yang dapat digunakan pada smartphone android, dan bisa di diakses dalam keadaan jauh. 3. NodeMCU bekerja sebagai otak dari sistem tersebut dan peralatan akuator seperti Heater, Fant dan Sprayer yang lainnya telah bekerja sesuai dengan rencana. Suhu dan kelembaban pada green house dapat dijaga pada kisaran 25 C-30 C dan kelembaban 64-100% sehingga dapat menghasilkan tanaman yang terpenuhi akan suhu dan kelembaban yang ideal. 4. Data suhu dan kelembaban dari sensor DHT11 akurat dengan selisih rata-rata sebesar 1,3-

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 Page 196 0,5 C untuk suhu dan selisih rata-rata sebesar 2 % untuk kelembaban. 5. Pengujian pengiriman data dapat dengan baik mengirim data secara real-time. 6. Didapat peningkatan hasil pengamatan pada pertumbuhan tanaman yang ada pada green house, dapat dibandingkan dengan tanaman yang berada diluar green house. 5.1 Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan Perancangan Dan Implementasi Sistem Monitoring Dan Pengendalian Kelembaban, Suhu Ruangan lebih baik lagi adalah sebagai berikut : 1. Kedepannya sprayer yang digunakan harus lebih besar saat mengeluarkan embun air sehingga kelembaban media tanam bisa merata [8] http://eprints.radenfatah.ac.id/153/2/ba B%20II.pdf, diakses pada 21 September 2017 [9] http://elektronika-dasar.web.id/teorirelay-elektro-mekanik/, diakses pada 20 September 2017 [10] https://www.scribd.com/doc/123286555/ artikel-teknologi-greenhousedocx/,diakses pada 20 September 2017 2. Dapat membuat sistem otomatis pengisian air pada heater. DAFTAR PUSTAKA [1] Augustina, Irvi. Proyek Akhir. Perancangan dan Implementasi Sistem Monitoring dan Pengendalian Kelembaban, Suhu Ruangan Pada Lokasi Budidaya Kumbung Jamur Merang Study Kasus di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong. 2016 [2] Coolnetkid., Apa Itu Firebase. https://coolnetkid.wordpress.com/2016/09/0 8/android-apa-itu-firebase/ (diakses pada 17 September 2017) [3] Firman,. mikrokontroler. http://firmandes.bl ogspot.co.id/p/teori-dasarmikrokontroller.html (diakses pada 17 September 2017) [4] Ir.Suswasono, H 1987. Biologi pertanian. Cv.Rajawali. Indonesia [5] Labelelektronika., dht22 sensor suhu dan kelembaban. http://www.labelektronika.com/2016/09/dht 22-sensor-suhu-dan-kelembabanarduino.html (diakses pada 20 September 2017) [6] http://belajarlistrik.com/cara-memprogramsensor-dht11-suhu-kelembaban/,diakses pada 20 September 2017 [7] http://saptaji.com/2016/08/10/mengukursuhu-dan-kelembaban-udara-dengan-sensordht11-dan-arduino/, diakses pada 20 September 2017

ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.4, No.1 Maret 2018 Page 197