BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Ma arif, tth) h 33. h 146. Pemberdayaan Petani Pasal 1 (15) 1 Ahmad Sudjono, Filsafat Hukum Dalam Islam, (Bandung: PT

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke Empat, Jakarta,, 2008,hlm. 1076

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

dan suku Sunda dan 100% penduduknya beragama Islam, kebanyakan dari mereka bekerja mengolah tanah pertanian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Firdaus, Akad-Akad Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2007), h.43

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut sangat. beragam baik primer, sekunder, maupun tersier, untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan,(Edisi II, Balai Pustaka, 1991), h Bintang, 2002), h ), h. 290.

BAB I PENDAHULUAN. akan dijelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan umum usaha agribisnis di Indonesia, terutama yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang bersifat universal dan berlaku sepanjang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. 1

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Keabadian Islam dan kekuatan Islam tersebut telah terbukti sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Kerena manusia sebagai makhluk

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sub ini penulis akan menerangkan maksud. Hukum Islam Tentang PraktekTengkulak (Stady Kasus Di Pekon Way

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa istilah-istilah yang terkait dengan judul skripsi ini.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fenomena ketidak percayaan di antara manusia, khususnya di zaman sekarang ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB I PENDAHULUAN. meminjam (berhutang) kepada bank atau perusahaan lain. akan dapat menganggu tatanan kehidupan ekonomi yang dudah ada.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis

III. METODE PENELITIAN. methodus yang artinya adalah cara kerja yaitu untuk memahami objek sasaran ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan kurang terarahnya suatu penelitian, maka terlebih dahulu PERTANIAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang berintikan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam ibadah dan juga mu amalah (hubungan antar makhluk). Di antara

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup. sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Perdata dalam Teori dan Praktik, (Bandung, Alumni, 1979) h. 111

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (MMM) dalam Pandangan Ulama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya penegasan judul tersebut diharapkan tidak akan menimbulkan pemahaman yang berbeda dengan apa yang penulis maksudkan. Adapun judul dari skripsi ini adalah Praktik Gadai Pohon Cengkeh dalam Perspektif Hukum Islam.Pada judul tersebut yang perlu dijelaskan yaitu: 1. Praktik yaitu pelaksanaan pekerjaan. 1 Praktik yang dimaksud dalam hal ini adalah tentang praktik gadai pohon cengkeh. 2. Gadai ialah menjadikan sesuatu benda bernilai menurut pandangan syara sebagai tanggungan utang, dengan adanya benda yang menjadi tanggungan itu seluruh atau sebagian utang dapat diterima. 2 3. Pohon cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20m, banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan sebagai bahan utama rokok kretek. 4. Perspektif adalah sudut pandang atau pandangan. 3 pandangan yang dimaksud disini adalah pandangan terhadap keadaan sekarang maupun yang akan datang, yang mengacu pada pandangan hukum Islam tentang gadai pohon cengkeh. 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia Pusat Bahasa, cetakan ke-2 edisi VI, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011), hlm. 1098 2 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Cetakan ke-6, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), hlm.106 3 Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit, hlm 1062

2 5. Hukum Islam menurut ulama Ushul Fiqh adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah SWT dan sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini masyarakat untuk semua hal bagi yang beragama Islam. 4 Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dalam judul skripsi ini Praktik Gadai Pohon Cengkeh dalam Perspektif hukum Islam yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumberjaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran. B. Alasan Memilih Judul 1. Alasan Objektif a. Gadai merupakan salah satu cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dan banyak dilakukan oleh masyarakat terutama di Desa. b. Gadai memiliki dasar hukum yang mengaturnya, maka dipandang perlu dikaji mengenai dasar hukum gadai dalam perspektif Hukum Islam. 2. Alasan Subjektif a. Berdasarkan aspek yang diteliti mengenai permasalahan tersebut, maka sangat memungkinkan untuk diteliti. b. Sesuai dengan disiplin Ilmu yang dipelajari selama ini pada Fakultas Syari ah jurusan Muamalah. 1997), hlm. 5 4 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Cetakan Kesatu,(Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu,

3 C. Latar Belakang Masalah Agama Islam adalah risalah (pesan-pesan) yang diturunkan Tuhan kepada Muhammad SAW. Sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung hukumhukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tatacara kehidupan manusia, yaitu mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan khaliqnya.manusia sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang berkodrat hidup dalam masyarakat. Manusia selalu berhubungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi biaya hidup tersebut, seseorang akan menggunakan segala cara, baik cara itu diperbolehkan ataupun tidak diperbolehkan dalam Islam. Islam mengajarkan kepada umatnya agar supaya hidup saling tolong menolong, yang kaya harus menolong yang miskin dan yang mampu harus menolong yang tidak mampu. Bentuk dari tolong menolong ini bisa berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. Salah satunya adalah dengan cara gadai.disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 283. Artinya: jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. 5 Berdasarkan ayat di atas dapat dijelaskan bahwa Islam membenarkan umatnya melakukan kegiatan utang piutang dengan adanya jaminan, dan dimaksudkan agar 5 Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010), hlm.49

4 yang memberi utang percaya bahwa yang berhutang akan melunasi hutangnya pada waktu yang telah ditentukan atau telah dijanjikan oleh kedua belah pihak, untuk memperkuat utang piutang, maka dapat dilakukan dengan tulisan yang dipersaksikan dua orang saksi laki-laki atau dua orang saksi perempuan. Gadai merupakan salah satu kategori perjanjian utang piutang, untuk suatu kepercayaan dari orang yang berpiutang, maka orang yang berutang menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap utangnya itu. Barang jaminan tetap milik orang yang menggadaikan(orang yang berutang) tetapi dikuasai oleh penerima gadai. Seperti yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Desa Sumberjaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mereka menggadaikan hartanya sebagai jamian utang berupa pohon cengkeh. Hasil cengkeh tersebut diperoleh oleh penerima gadai sedangkan orang yang berutang tidak dapat menikmati hasil dari cengkeh tersebut sampai waktu yang berutang mengembalikan uang pinjaman sesuai perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Sedangkan menyangkut pemanfaatan barang gadaian menurut ketentuan hukum Islam tetap merupakan hak si penggadai, termasuk hasil barang gadaian tersebut. 6 Menurut perjanjian yang telah menjadi kebiasaan masyarakat setempat, dimana jika setiap orang melakukan gadai pohon cengkeh atas tanggungan utang, maka pihak rahin harus ikut menyetujui kesepakatan yang berisi segala manfaat atas hasi panennya dikuasai penuh oleh murtahin. Sebab dalam perjanjian masyarakat setempat terdapat dua perjanjian yaitu perjanjian pokok dan perjanjian tambahan. Perjanjian pokoknya adalah perjanjian pinjam meminjam uang antar 6 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K.Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hlm. 144

5 debitur dan kreditursedangkan perjanjian tambahannya adalah perjanjian tersebut objek gadainya yaitu dengan menjaminkan pohon-pohon cengkeh atas utang piutang yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Sehingga dalam hal ini pihak rahin lebih cenderung dirugikan. Karena hasil panen daripohon cengkeh tersebut merupakan sumber penghasilan yang sangat dibutuhkan untuk melakukan hidup dan untuk membeyar hutangnya, namun rahin harus mengikuti kesepakatan yang telah dibuat. Praktik gadai yang dilakukan oleh masyarakat desa Sumberjaya bertolak belakang dengan prinsip Islam yang seharusnya. Dalam Islam sendiri gadai merupakan salah satu sarana tolong menolong bagi umat Islam tanpa mendapat imbalan. Namun masyarakat setempat justru mengambil keuntungan dari barang gadaian tersebut dengan mengambil manfaat dari barang gadaian. Padahal dalam Islam penerima gadai dilarang memanfaatkan barang gadaian yang berupa barang tidak bergerak, karena perbuatan tersebut termasuk riba. Dimana riba dalam Islam dalam mengambil kelebihan nilai tambahan. Gadai yang dilakukan oleh masyarakat khususnya gadai pohon cengkeh yang ada di desa Sumberjaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran inilah yang akan menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini.kondisi tersebut memotivasi penulis untuk membahas secara lebih jauh dan menuangkannya dalam judul Praktik Gadai Pohon Cengkeh Dalam Perspektif Hukum Islam, Penerapan pada masyarakat di Desa Sumberjaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran.

6 D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menarik permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana pelaksanaan gadai pohon cengkeh di Desa Sumberjaya? 2. Bagaimana pandangan hukum Islam tentang praktik gadai pohon cengkeh di Desa Sumberjaya? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Mengetahui pelaksanaan gadai pohon cengkeh didesa sumberjaya b. Mengetahui pandangan terhadap praktik gadai pohon cengkeh dalam perspektif hukum Islam di desa sumberjaya. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis berguna sebagai upaya menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ilmu pengetahuan khususnya dalam praktik gadai menurut hukum Islam. b. Secara praktis diharapkan sebagai bacaan bagi peneliti ilmu hukum atau bagi pembaca pada umumnya sehingga dapat diambil langsung manfaat serta dapat memberikan solusi terhadap permasalahan dalam praktik gadai khususnya masyarakat Desa Sumberjaya.

7 F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian lapangan, atau field Reseachyaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengangkat data yang ada dilapangan dengan kejadian yang sebenarnya. 7 Adapun data-data yang diperlukan adalah mengenai pelaksanaan gadai yang terjadi pada masyarakat di Desa Sumberjaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran. b. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yang dimaksud metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sesuatu objek yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis dan objektif mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, ciri-ciri, serta hubungan antara unsur-unsur yang ada atau fenomena tertentu. 8 Dalam penelitian ini akan digambarkan bagaimana praktik gadai dalam Islam. 2. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari : a. Data primer adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan metode penelitian lapangan, yakni penelitian yang dilakukan dalam 7 Kartini Kartono, pengantar metodelogi reseach, (Bandung: Sosial Mandar Maju, 1996), hlm.33 8 Kaelan, M.S, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), hlm. 58

8 ranah kehidupan yang sebenarnya. 9 Data primer ini diperoleh penulis dari petani yang melakukan praktik gadai di Desa Sumberjaya. b. Data sekunder adalah teknik pengumpulan data berupa riset, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku, majalah, atau makalah-makalah dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan judul yang dimaksud. 10 Data ini diperoleh dari kitabkitab fiqh, Al-Qur an, Kamus Bahasa Indonesia, Hadits, dan bukubuku yang berkaitan dengan permasalahan ini. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi ialah keseluruhan subjek penelitian. 11 Dalam hal ini populasi yang penulis jadikan sampel adalah para pelaku masyarakat yang menggadaikan pohon cengkehnya dan pelaku masyarakat sebagai penerima gadai. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sumberjaya antara pegadai dan penerima gadai berjumlah kurang dari 100 orang. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi yaitu pegadai dan penerima gadai pohon cengkih. Teknik sampel yang akan digunakan adalah teknik pengambilan sampel secara purposive yaitu teknik pengambilan secara sengaja atau peneliti menentukan sendiri sampel hlm.27 9 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach, (Yogyakarta: Fakultas Teknologi UGM, 1986), 10 Ibid, hlm. 42 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bima Aksara, 1981), hlm.202

9 yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Penelitian mengambil sampel sebanyak 8 (delapan) pelaku gadai. 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode interview (wawancara) Metode interview adalah suatu pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih saling berhadapan secara fisik yang diarahkan pada pokok permasalahan tertentu. 12 Penelitian ini menggunakan wawancara secara bebas, yaitu dengan menyiapkan beberapa pertanyaan yang telah ditentukan, tentunya permasalahan ini berkaitan dengan gadai pohon cengkih dan bagaimana cara pelunasannya. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabelberupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain sebagainya. 5. Metode Pengolahan Data a. Pemeriksaan data (editing) dilakukan untuk mengoreksi apakah data yang terkumpul sudah cukup lengkap dengan data yang diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan penelitian tentang gadai tersebut. 12 Ibid, hlm. 187

10 b. Sistemating yaitu melakukan pengecekan terhadap data-data atau bahan-bahan yang telah diperoleh secara sistematis, terarah dan beraturan sesuai dengan klasifikasi data yang diperoleh. 13 6. Analisis Data Setelah data terhimpun melalui penelitian, selanjutnya data dapat dianalisis secara kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupakata-kata tulisan, atau lisan orangorang yang berprilaku yang dapat dimengerti. 14 Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode berfikir deduktif, yaitu mengambil kesimpulan khusus dari kesimpulan umum. Maksud dari metode ini adalah suatu cara penganalisaan data dengan berpijak pada data yang bersifat umum ditarik pada kesimpulan yang bersifat khusus. 13 Noer Saleh dan Musanet, Pedoman Membuat Skripsi, (Jakarta; Gunung Agung, 1989), hlm.16 14 Lexy L Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Cet XIV, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), hlm.3