JURNAL PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI TEORI TINGKAT PERKEMBANGAN BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang sangat pesat. Para ahli psikologi pendidikan. yang telah melalui bermacam penelitiannya. Para ahli pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

SEPTIANA RATNANINGSIH

PROFIL KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SMPN 3 PLOSOKLATEN

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

Keywords: Model pembelajaran kooperatif, Think Pair Square, Hasil Belajar

JURNAL PROFIL BERPIKIR ALJABAR MELALUI VISUALISASI MATEMATIS PADA MATERI PROGRAM LINEAR DI SMK PGRI 4 KEDIRI

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya aljabar, geometri, kalkulus, statistika, dll. Bangun ruang sisi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses pendidikan, karena disitulah seorang guru dapat mengetahui sejauh mana siswanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA SISWA SMP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING. Abstrak

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI SEGITIGA DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS 1 SD NEGERI TELAJUNG 03 KECAMATAN CIKARANG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan. akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PENERAPAN STRATEGI INKUIRI PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

BAB II PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR dan KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN. Matematis merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern.

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS, BALOK, PRISMA, DAN LIMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mengungkapkan kembali materi yang diperoleh.

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Rahmawati, 2013:9). Pizzini mengenalkan model pembelajaran problem solving

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

PROFIL KONFLIK KOGNITIF SISWA BERDASARKAN GAYA BELAJAR PADA MATERI LINGKARAN DI SMP NEGERI 3 PLOSOKLATEN

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: Pembelajaran, hal.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kualitas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

PROFIL PENALARAN PESERTA DIDIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN MEMORI DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI TERMODINAMIKA PADA SISWA MAN 2 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat untuk perkembangan teknologi modern. Tidak hanya sebagai penghubung

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

JETIS PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Menurut Sardiman (2007) Pemahaman atau Comprehension adalah

dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut memberikan arahan yang tepat akurat. Orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, menjadi salah satu ilmu yang diperlukan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB V PEMBAHASAN. tentang kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan gender kelas VII C MTs Darul

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran ini. Meskipun dianggap penting, banyak siswa yang mengeluh kesulitan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI STATISTIKA SKIPSI

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mananggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari disetiap

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar

JURNAL. Oleh: DANIK RATNAWATI Dibimbing oleh : 1. Drs. Darsono, M.Kom. 2. Feny Rita Fiantika, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI SMP DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL TREFFINGER

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM:

SKRIPSI. Oleh : DIAN KUSUMA WARDANI NIM:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi Sumber Daya Manusia sehingga tercipta generasi yang siap

2015 PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPATKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

ARTIKEL KECERDASAN VISUAL SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kemampuan untuk memperoleh informasi, memilih informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Depdiknas Kurikulum Mata Pelajaran Matematika SMP. Jakarta: Depdiknas.

Senada dengan standar isi dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, The National Council of Teachers of Mathematics

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII PADA PENERAPAN OPEN-ENDED

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Masalah internal yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal Aronson (Abidin, 2014,

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SETELAH DITERAPKAN KURIKULUM 2013 ( Studi Kasus Di Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo )

Transkripsi:

JURNAL PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PROFILE UNDERSTANDING OF STUDENT S CONCEPT ON RECTANGLE MATERIAL THROUGH CONTEXTUAL APPROACH Oleh: YUNITA IKASARI 13.1.01.05.0064 Dibimbing oleh : 1. Khomsatun Ni mah, M.Pd. 2. Aprilia Puspita Handayani, S.Pd., M.Si. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

1

Profil Konsep Siswa Pada Materi Bangun Datar Segiempat Melalui Pendekatan Kontekstual Yunita Ikasari 13.1.01.05.0064 FKIP Prodi Pendidikan Matematika yunitaikasari4@gmail.com Khomsatun Ni mah, M.Pd. dan Aprilia Dwi Handayani, S.Pd., M.Si. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Beberapa permasalahan yang diidentifikasi dari peneliti: (1) hasil uji coba soal diperoleh bahwa pemahaman setiap siswa masih kurang terutama pada masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. (2) Pendidik belum mengetahui profil pemahaman siswanya. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana profil pemahaman siswa pada materi bangun datar segiempat melalui pendekatan kontekstual? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif Deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas VII-C SMPN 2 Papar. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan instrumen-instrumen antara lain Lembar Soal serta Pedoman Wawancara guna mengetahui pemahaman pada materi bangun datar segiempat melalui pendekatan kontekstual. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) profil pemahaman siswa kelas VII-C SMPN 2 Papar pada materi bangun datar segiempat melalui pendekatan kontekstual berkriteria Baik. Sebagian besar siswa dapat memberikan contoh dan bukan contoh bangun datar segiempat. Selain itu siswa juga dapat mengklasifikasikan objek-objek bangun segiempat dan menyatakan ulang bangun segiempat. Untuk menerapkan algoritma pada materi bangun datar segiempat siswa masih banyak yang kebingungan karena disebabkan banyaknya rumus yang harus dihafal. Sedangkan untuk mengaitkan secara internal atau eksternal siswa masih ada sebagian yang belum jelas karena belum memahami nya. Untuk menyajikan ke dalam bentuk gambar sebenarnya semua siswa dapat melakukan karena keterbatasan alat para siswa menyajikan gambar hanya sebagai ilustrasi. KATA KUNCI : Konsep, Bangun Datar Segiempat, Pendekatan Kontekstual I. LATAR BELAKANG Matematika perlu dipelajari karena sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, bagi sains, perdagangan dan industri, dan karena itu menyediakan suatu daya, alat komunikasi yang singkat dan tidak ambisius serta berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan memprediksi. Matematika merupakan ilmu penting yang harus diajarkan di sekolah. Hal itu terbukti bahwa merupakan ilmu wajib yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar 2

hingga jenjang perguruan tinggi. Bahkan semenjak memasuki pendidikan usia dini anak-anak sudah dikenalkan dengan istilah. Ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran salah satunya dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami dan memanfaatkan pemahaman ini untuk menyelesaikan persoalanpersoalan maupun ilmuilmu yang lain (Murizal, Yarman, Yerison, 2012:21). Nurfarikhin (2010:3) menyebutkan bahwa, semua materi yang ada di sekolah mengandung aspek pemahaman karena memang kemampuan mendasar dalam belajar adalah memahami terlebih dahulu. Nurfarikhin (2010:3) menyatakan, dengan belajar siswa diharapkan mempunyai keterampilan berpikir yang kritis, sistematis, logis, dan kreatif. Sehingga siswa akan cepat dalam menarik kesimpulan dari beberapa fakta atau data yang mereka dapatkan ataupun mereka ketahui. merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Menurut Purwanto (dalam Murizal, Yarman, Yerison, 2012:19), pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau, situasi serta faka yang diketahuinya. Boediono (dalam Purnamasari, 2014:2) menjelaskan bahwa adalah semua hal yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat dan isi materi. Salah satu tujuan dari pembelajaran di dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 tahun 2006 tentang standar isi yaitu siswa mampu memahami, menjelaskan keterkaitan antar dan mengaplikasikan atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Kilpatrik et al (dalam Lestari dan Yudhanegara 2015: 81) Kemampuan yang berkenaan dengan memahami ide-ide yang 3

menyeluruh dan fungsional. Kemampuan pemahaman dapat dicapai dengan memperhatikan indikator sebagai berikut. a) Kemampuan menyatakan ulang yang telah dipelajari; b) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan ; c) Kemampuan menerapkan algoritma; d) Kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh; e) Kemampuan menyajikan dalam representasi matematis; f) Kemampuan mengaitkan secara internal atau eksternal. Isrotun (2014:1) menyatakan bahwa akar penyebab masalah kurangnya pemahaman siswa antara lain: 1) siswa kurang memikirkan yang telah dipelajari sehingga yang dipelajari tidak bertahan lama, 2) siswa enggan untuk memahami soal-soal latihan terlebih dahulu dalam mengerjakan soal dan beranggapan bahwa soal tersebut sulit untuk dikerjakan, 3) siswa sulit untuk mengaplikasikan materi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan pemahaman siswa adalah dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran. Sagala (dalam Yanirawati, Nilawasti, Mirna, 2012:2) menyatakan bahwa Pendekatan kontekstual adalah belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pokok geometri merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa karena keabstrakannya, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunardi (dalam Yuwono, 2014:961) bahwa dalam mempelajari geometri terdapat beberapa kesalahan dan kesulitan yang dialami siswa yaitu: 1) salah dalam menyelesaikan soal-soal tentang garis sejajar, 2) kekeliruan siswa dalam membedakan bangun jajargenjang dan belah ketupat, 3) 4

II. kurang menguasai segi empat dengan benar, 4) kesulitan menggolongkan jenis-jenis segi empat yang mempunyai hubungan sifat-sifat yang sama. Menurut Suyatno (dalam Kustiyati, 2016:1) juga menyatakan banyak siswa berpikir bahwa merupakan bidang studi yang paling sulit dan jarang diminati. Hartati (2015: 61) menyatakan bahwa pelajaran secara umum terasa sulit dipahami siswa termasuk materi yang berkaitan dengan bangun datar segiempat. Hal ini karena banyaknya rumus yang harus dihafalkan oleh siswa sehingga siswa merasa terbebani. Sebagaimana dijelaskan oleh Priyo (dalam Kustiyati 2016: 305) bahwa pemahaman yang tidak mantap akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soalsoal. METODE Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut Creswell dan Clark (dalam Lestari, Yudhanegara, 2015:3) merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Dalam pengambilan data subjek penelitian dilakukan dengan cara purposive. Setelah tahapan persiapan selesai, selanjutnya peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Kepala SMPN 2 Papar dan mengatur jadwal pelaksanaan penelitian dengan salah satu guru yang bersangkutan. Setelah semua terkoordinasi dengan baik, peneliti membagikan soal kepada seluruh siswa kelas VII-C untuk menentukan subjek penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan subjek penelitian untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi bangun datar segiempat melalui pendekatan kontekstual. Setelah semua data yang dibutuhkan telah terpenuhi, peneliti mengumpulkan semua data yang telah didapatkan selama penelitian. III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil tes dan wawancara yang telah dilakukan 5

Kode Subyek MA (l) VN (p) dengan ketiga subjek penelitian terlihat bahwa subjek penelitian pada setiap kelompok memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Tabel 1.1 Pembahasan Hasil Indikator Konsep memberikan contoh dan bukan contoh mengklasifi kasikan objek-objek berdasarkan menyatakan ulang yang telah dipelajari menerapkan algoritma mengaitkan secara internal atau eksternal menyajikan dalam representasi matematis memberikan contoh dan bukan contoh mengklasifi kasikan objek-objek berdasarkan menyatakan ulang Penelitian Tingkat Pemaha man Konsep Per Indikator Tingkat Konsep Per Subjek NU HI NU HI Kode Subyek AS (l) Indikator Konsep yang telah dipelajari menerapkan algoritma mengaitkan secara internal atau eksternal menyajikan dalam representasi matematis memberikan contoh dan bukan contoh mengklasifi kasikan objek-objek berdasarkan menyatakan ulang yang telah dipelajari menerapkan algoritma mengaitkan secara internal atau eksternal menyajikan dalam representasi matematis Tingkat Pemaha man Konsep Per Indikator Tingkat Konsep Per Subjek NU HI 6

IV. Berdasarkan tabel 1.1, terlihat bahwa subjek MA (l) merupakan subjek penelitian dari kelompok tinggi dapat memenuhi semua indikator pemahaman dengan melalui tes tulis dan wawancara dalam pengerjaanyanya. Sedangkan untuk subjek VN (p) merupakan subjek dari kelompok sedang dapat memenuhi 3 dari 6 indikator pemahaman dengan melalui tes tulis dan wawancara dalam pengerjaanyanya dan untuk subjek AS (l) dari kelompok rendah hanya dapat memenuhi 2 dari 6 indikator pemahaman dengan melalui komponen penalaran analogi dalam pengerjaanyanya. DAFTAR PUSTAKA Isrotun Umi. 2014. Peningkatan Konsep Matematika Melalui Penerapan Pembelajaran Realistik. Semarang Kustiyati. 2016. Problematika Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di SMP dan Alternatif Pemecahannya. Surakarta Lestari, Yudhanegara. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama Murizal, Yarman, Yerizon. 2012. Konsep Matematis dan Model Pembelajaran Quantum Teaching Depdiknas. 2006. Standart Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen pendidikan nasional direktorat pendidikan dasar dan menengah Hartati Puji. 2015. Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah yang Berkaitan dengan Bangun Ruang Sisi Lengkung melalui Model Pembelajaran NHT. Nurfarikhin Fuad. 2010. Hubungan Kemampuan Konsep dan Kemampuan Penalaran dengan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Peserta Didik Kelas IX MTs NU 24 Darul Ulum Pidodo Kulon Patebon Kendal. Semarang Purnamasari Eka Fauziah. 2014. Peningkatan Kemampuan Konsep Matematika 7

Melalui Pendekatan Open-Ended Bagi Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyyah 10 Surakarta Tahun 2013/2014. Surakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Yanirawati, Nilawasti, Mirna. 2012. Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Disertai Tugas Peta Pikiran untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa. UNP Yuwono, Ridlo Muhammad. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Dengan Strategi Peta Konsep Pada Materi Segiempat Ditinjau Dari Kemampuan spasial Peserta Didik. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol.2. No.9. ISSN 2339-16 8