BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia semakin ramai oleh kehadiran perusahaan yang melakukan go-public. Pada tahun 2012 terdapat 463 perusahaan go-public, kemudian pada akhir tahun 2016 jumlah perusahaan gopublic melonjak mencapai 539 perusahaan. Hal tersebut juga terlihat dari subsektor keuangan yaitu perbankan. Jumlah bank yang terdaftar di BEI periode 2011 hingga 2016 terus mengalami kenaikan, mulai dari 29 bank pada tahun 2011, kemudian menjadi sejumlah 43 bank pada tahun 2016. Adanya kenaikan jumlah perusahaan go-public yang cukup signifikan ini tidak lain disebabkan oleh adanya kebutuhan modal tambahan bagi perusahaan. Modal merupakan salah satu faktor penting yang perlu dikelola dengan baik agar menjaga keberlangsungan hidup perusahaan, bahkan untuk memperoleh laba. Dalam industri perbankan, modal sangatlah penting mengingat fungsi bank adalah sebagai lalu lintas pembayaran sehingga bank dituntut untuk selalu memenuhi kepentingan nasabahnya. Selain itu, modal juga mempengaruhi pertumbuhan bank dalam rentang watu yang panjang. Dengan melakukan go-public, bank memiliki tambahan alternatif sumber pendanaan yang berasal dari sumber eksternal yaitu menjual saham kepada pihak luar sehingga dapat menjadi tambahan modal bagi berlangsungnya aktivitas perusahaan. Ketika modal suatu 1
2 bank terpenuhi, maka secara langsung kinerja keuangan menjadi lebih baik sehingga bank tersebut mendapatkan kepercayaan dari nasabah-nasabahnya. Adanya pendanaan eksternal melalui saham, baik saham biasa maupun saham preferen, memiliki arti bahwa investor memperoleh kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan return kepada investor yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, untuk menarik para investor agar menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut maka perusahaan harus meningkatkan kemakmuran bagi para investor. Salah satu bentuk distribusi kekayaan perusahaan kepada pemegang saham adalah pembagian dividen. Dividen merupakan return yang diterima investor karena telah menanamkan modalnya pada perusahaan. Kebijakan dividen merupakan faktor penilaian penting bagi sebuah perusahaan yang telah go-public sebab menyangkut tanggungjawab perusahaan untuk memberikan return bagi pemegang sahamnya serta menentukan struktur modal perusahaan itu sendiri. Dividen yang dibagikan berasal dari laba perusahaan, namun laba perusahaan tidak hanya digunakan untuk pembayaran dividen saja, melainkan ada hal lain seperti pendanaan investasi pada proyek-proyek yang menguntungkan di masa depan. Oleh sebab itu, menjadi penting untuk dipertimbangkan oleh manajemen mengenai penentuan alokasi laba sebab mempengaruhi struktur pendanaan dan keputusan investasi. Apabila perusahaan memilih menggunakan laba untuk dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham, maka sumber dana untuk pendanaan investasi akan berkurang. Sebaliknya, jika laba digunakan untuk
3 pendanaan investasi, maka pembagian dividen kepada pemegang saham akan berkurang. Optimal dividend policy harus ada pada perusahaan untuk menyeimbangkan alokasi laba sebagai dividen dan investasi untuk pertumbuhan agar dapat memaksimalkan harga saham (Brigham dan Houston, 2014: 547). Dividen bukan hanya merupakan jumlah return yang diberikan kepada pemegang saham, tetapi juga memiliki fungsi lain. Dividen merupakan informasi yang merefleksikan kinerja dari perusahaan di masa kini dan masa mendatang (Ajanthan, 2013). Dengan membagikan dividen secara stabil, kinerja perusahaan juga akan dinilai stabil oleh para investor. Tak hanya itu, dividen juga dapat berfungsi sebagai pengurang masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham. Dividen juga dapat digunakan untuk menarik jenis investor agar menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Keputusan mengenai kebijakan dividen diambil berdasarkan kesepakatan yang telah diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk besar pembagian dan waktu pembagian dividen. Meskipun diputuskan dalam RUPS masing-masing perusahaan, pola atau gambaran besar mengenai keputusan pembagian dividen pada suatu industri secara khusus menjadi penting untuk dibahas. Keputusan mengenai kebijakan dividen perlu diketahui oleh dua pihak, yaitu manajemen dan investor. Bagi manajemen, dapat membantu mengambil keputusan terkait alokasi laba terbaik sehingga tercapai optimal dividend policy, sedangkan bagi investor dapat membantu pengambilan keputusan investasi yang tepat untuk memaksimalkan kekayaannya.
4 Karakteristik kebijakan dividen dapat berbeda di setiap sektornya, dipengaruhi oleh regulasi yang berlaku pada sektor tersebut. Sektor keuangan terutama pada sub-sektor perbankan merupakan salah satu sub-sektor yang berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia. Adanya regulasi yang ketat (highly-regulated) membatasi perusahaan perbankan sehingga menyebabkan perbedaan pengambilan keputusan manajemen dibandingkan dengan perusahaan non-keuangan. Perusahaan yang beroperasi di sektor keuangan memiliki fungsi pengawasan lebih ketat dibandingkan dengan perusahaan nonkeuangan sebab diawasi oleh lembaga-lembaga independen seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di sisi lain, sektor ini diminati oleh investor sebab menghasilkan keuntungan yang tinggi dibandingkan sektor-sektor lain, meskipun dengan volume perdagangan saham yang tidak terlalu besar. Jika dilihat secara keseluruhan, perbankan di Indonesia memiliki tiga jenis pembagian dividen yaitu bank yang secara rutin membagikan dividen setiap tahun, bank yang tidak menentu membagikan dividen serta bank yang sama sekali tidak membagikan dividen. Bagi calon investor yang menginginkan dividen, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang membedakan jenis bank tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bermaksud untuk meneliti Analisis Kebijakan Pembayaran Dividen Rutin dan Tidak Rutin pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia. Penelitian ini membahas dua jenis bank yaitu bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin. Terdapat limavariabel yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu profitabilitas (ROE), ukuran perusahaan (SIZE), likuiditas (LIQ), pertumbuhan perusahaan (GROWTH) dan safety level
5 (SAFETY) yang akan dihubungkan dengan kebijakan dividen pada perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2010 hingga 2016. 1.2. Rumusan Masalah Perbankan merupakan salah satu perusahaan pada sektor keuangan yang diminati oleh para investor, sebab menyumbangkan keuntungan cukup besar dibandingkan sektor lain. Di Indonesia, belum ada keharusan bagi perbankan untuk melakukan pembayaran dividennya secara rutin, sedangkan investor tertentu memiliki preferensi untuk mendapatkan dividen secara rutin. Oleh sebab itu, penelitian ini bermaksud untuk mengkaji faktor-faktor yang membedakan bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin. Dikarenakan terdapat perbedaan yang cukup luas antara kedua jenis bank, maka penelitian ini dibatasi dalam lima variabel yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan perusahaan dan safety level. Dari faktor-faktor pembeda tersebut, diharapkan terdapat karakteristik dari masing-masing jenis bank sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan investor untuk memilih perusahaan perbankan sesuai dengan kebutuhan mereka, yaitu pembagian dividen rutin ataupun tidak rutin. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, maka disusun pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan profitabilitas antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia?
6 2. Apakah terdapat perbedaan ukuran perusahaan antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia? 3. Apakah terdapat perbedaan likuiditas antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia? 4. Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan perusahaan antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia? 5. Apakah terdapat perbedaan safety level antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan pemaparan pertanyaan penelitian di atas, maka dapat diambil kesimpulan tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan profitabilitas antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia. 2. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan ukuran perusahaan antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia. 3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan likuditas antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia. 4. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan pertumbuhan perusahaan antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia. 5. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan safety level antara bank dengan pembagian dividen rutin dan tidak rutin di Indonesia.
7 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi investor tertentu, baik investor individu maupun institusi sebagai bahan pertimbangan terkait pemilihan perusahaan perbankan dilihat dari pembagian dividennya, yaitu secara rutin maupun tidak rutin. Dari penelitian ini investor dapat mengetahui karakteristik perusahaan perbankan yang membagikan dividennya secara rutin maupun tidak rutin sehingga investor dapat dengan tepat memilih perusahaan perbankan untuk keputusan investasi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi perihal penelitian-penelitian selanjutnya yang terkait dengan topik penelitian ini. Bagi akademisi dapat melakukan pembaharuan atau penelitian lebih lanjut mengenai topik yang diangkat oleh penelitian ini. 1.6. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi pembeda kebijakan pembayaran dividen pada perbankan di Indonesia. Agar mendapatkan arah pembahasan yang lebih baik, maka penulisan membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan yang akan dianalisis beroperasi pada sub-sektor perbankan. 2. Perusahaan tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 hingga 2016. 3. Perusahan yang tidak mengalami rugi pada periode penelitian. 4. Perusahaan yang membagikan dividen minimal satu kali antara tahun 2010 hingga 2016.
8 5. Terdapat lima variabel independen yaitu profitabilitas menggunakan proksi return on equity (ROE), ukuran perusahaan menggunakan proksi logaritma natural dari total aset, likuiditas menggunakan rasio kas dan setara kas per total aset, pertumbuhan perusahaan menggunakan proksi annual total assets growth dan safety level menggunakan proksi total ekuitas dibagi dengan total aset. 6. Variabel dependen kebijakan pembayaran dividen, dimana bank dengan pembagian dividen rutin diberi kode 1, sedangkan bank dengan pembagian dividen tidak rutin diberi kode 0. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan, tujuan, manfaat serta ruang lingkup dan batasan dari penelitian serta sistematika penulisan yang dilakukan pada penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai landasan teori yang terkait dengan penelitian, penelitian-penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya, dan pengembangan hipotesis dari penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel penelitian,
9 serta metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yag diajukan pada penelitian. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai hasil dari analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta interpretasi hasil penelitian terhadap hipotesis yang diajukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan dan saran penelitian yang sekiranya perlu dan bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya.