BAB II PENGOLAHAN DATA KEANGGOTAAN DI BPC GAPENSI KOTA YOGYAKARTA. dari badan-badan usaha nasional di Indonesia yang bergerak dibidang pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

BAB II LANDASAN TEORI

PEMROGRAMAN DELPHI 7.0

H.ANDI RUKMAN N. KARUMPA, SE Sekretaris Jenderal BPP GAPENSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 6 SERI E

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI

MODUL I. A. Instalasi Borland Delphi Buka file instalasi Borland Delphi Klik Run Program. 3. Klik Next

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA TANDA TERIMA DOKUMEN SURAT PERMOHONAN IJIN (SPI)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

WALIKOTA PALANGKA RAYA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

MODUL I. A. Landasan Teori. Modul Praktimum Pemrograman Visual II D3 Manajemen Informatika UNIJOYO

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 15 TAHUN TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

MEMUTUSKTKN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA TERAMPIL. BAB I KETENTUAN UMUM

LAMPIRAN II ORGANISASI LEMBAGA, UNIT SERTIFIKASI DAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan ini mengajukan permohonan Izin Praktik untuk dapat melakukan pekerjaan sebagai Konsultan Pajak.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FORMULIR PERMOHONAN SURAT IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI BIDANG USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

= Eksistensi KORPRI dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ( I U J K )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI INDRAGIRI HILIR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, a.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAFTARAN DAN PENDAFTARAN ULANG ANGGOTA BIASA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.04/2017 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KODE ETIK PANITERA DAN JURUSITA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 5 Tahun : 2014

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DEWAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 71/KPTS/LPJK/D/VIII/ 2001

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

Transkripsi:

5 BAB II PENGOLAHAN DATA KEANGGOTAAN DI BPC GAPENSI KOTA YOGYAKARTA II.1. Sekilas tentang GAPENSI GAPENSI kependekan dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia. GAPENSI sebagai wadah, merupakan gabungan dan persatuan yang kokoh dari badan-badan usaha nasional di Indonesia yang bergerak dibidang pelaksanaan Jasa Konstruksi, dengan dilandasi oleh bidang pelaksanaan Jasa Konstruksi, dengan dilandasi oleh keinginan luhur dan suci yang berasaskan Pancasila dan Undangundang Dasar 1945 untuk berkiprah dan berkarya dalam rangka membaktikan diri kepada tanah air, bangsa dan negara serta berjuang untuk mencapai cita-cita dan harapan terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Lambang GAPENSI berupa huruf G bolak-balik yang menunjukkan huruf depan dari GAPENSI. Bentuk huruf G bolak-balik ini mengkiaskan akan ketahanan GAPENSI terhadap hempasan dan benturan. Disela-sela lambang G terdapat bentukan berwarna putih yang menyerupai bentuk pondasi, melambangkan ciri bidang kerja warga GAPENSI, yakni jasa konstruksi. Tulisan GAPENSI dibawah lambang G merupakan singkatan dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia. Perisai beralur lima melambangkan kebulatan tekad untuk bergabung, bersatu, berkarya dan berbakti kepada nusa dan bangsa dengan asas tunggal Pancasila. Warna lambang GAPENSI adalah putih dan biru. Putih melambangkan kesucian dan ketulusan. Biru melambangkan kecintaan dan kesetiaan terhadap profesi, tanah air, bangsa dan negara.

6 Semboyan GAPENSI adalah Gamana Krida Bhakti. Gamana artinya jalan, sarana, cara atau daya dan upaya. Krida artinya kiprah, usaha, kerja serta karya. Bhakti artinya setia, abdi serta bakti. Jadi makna semboyan GAPENSI adalah GAPENSI sebagai sarana untuk berkiprah dan berkarya dalam rangka mengabdikan dan membaktikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara. II.2. Tujuan GAPENSI GAPENSI bertujuan mengabdikan diri pada negara dan bangsa dibidang pembangunan pada umumnya dan pelaksanaan jasa konstruksi pada khususnya dengan jalan : 1. Menghimpun para pengusaha nasional konstruksi didalam satu wadah organisasi. 2. Membina, memajukan dan mengembangkan para pengusaha nasional jasa konstruksi agar dunia usaha jasa konstruksi menjadi sehat dan kuat. 3. Berperan serta dalam pembangunan nasional. 4. Ikut mengusahakan terciptanya iklim kerja dan usaha yang lebih baik bagi para anggotanya. 5. Mengadakan kerja sama dengan lembaga-lembaga dibidang teknologi dan manajemen baik didalam maupun di luar negeri. 6. Membina hubungan yang baik, adil dan wajar dengan masyarakat pemberi tugas pada khususnya dan instansi-instansi pemerintahan pada umumnya baik ditingkat pusat maupun daerah. 7. Memupuk para anggotanya agar berkepribadian dan berbudi luhur dengan mentaati kode etik serta meningkatkan rasa tanggung jawabnya didalam menjalankan profesinya.

7 8. Memberikan penyuluhan, bimbingan, bantuan, memperjuangkan dan melindungi kepentingan para naggotanya. 9. Mendorong terciptanya rasa kesetiakawanan sesama anggota, agar dapat dihindari terjadinya persaingan kerja dan usaha yang tidak sehat, sehingga organisasi ini benar-benar mempu menjadi wadah pemersatu bagi anggotanya. II.3. Kode Etik GAPENSI Menyadari akan kedudukannya sebagai pengusaha nasional yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rakyat dan masyarakat Indonesia, maka guna mewujudkan peran sertanya dalam pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, GAPENSI menetapkan kode etiknya yang merupakan pedoman perilaku bagi para anggotanya didalam menghayati tugas dan kewajiban masing-masing, dengan nama DASA BRATA sebagai berikut : 1. Berjiwa Pancasila, yang berarti satunya kata dan perbuatan didalam menghayati dan mengamalkannya. 2. Memiliki kesadaran nasional yang tinggi, dengan mentaati semua perundangundangan dan peraturan serta menghindari diri dari perbuatan-perbuatan tercela ataupun melawan hukum. 3. Menghormati masyarakat pemberi tugas dengan mematuhi ketentuanketentuan yang diperlukan. 4. Bersikap adil, wajar dan bijaksana serta pandai menyimpan rahasia. 5. Penuh rasa tanggung jawab didalam menjalankan profesi serta selalu menempati janji yang telah diucapkan.

8 6. Didalam menjalankan usahanya, tidak semata-mata mengejar keuntungan, melainkan wajib berupaya agar pekerjaan yang dilaksanakan nantinya benarbenar dapat berdaya guna dan berhasil guna. 7. Selalu berpikir untuk meningkatkan mutu, kemampuan dan pengabdian usahanya. 8. Menghormati usaha rekan-rekannya, dengan tidak melakukan persaingan kerja dan usaha yang tidak sehat serta tidak merebut kesempatan kerja yang bukan menjadi haknya, apapun bentuk, nama dan caranya. 9. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 10. Memegang teguh disiplin, kesetiakawanan dan solidaritas organisasi. II.4. Kualifikasi Perusahaan di GAPENSI Kualifikasi Perusahaan di GAPENSI dibedakan berdasarkan besarnya kekayaan bersih yang dimiliki oleh suatu perusahaan jasa pelaksana konstruksi. Di GAPENSI kualifikasi perusahaan dikelompokkan menjadi lima, yaitu sebagai berikut. Kualifikasi B (Besar) M1 (Menengah 1) M2 (Menengah 2) K1 (Kecil 1) K2 (Kecil 2) K3 (Kecil 3) Mampu mengerjakan proyek Proyek diatas Rp. 10 Miliar Proyek Rp. 3 Miliar s/d Rp. 10 Miliar Proyek Rp. 1 Miliar s/d Rp 3 Miliar Proyek Rp. 400 Juta s/d Rp. 1 Miliar Proyek Rp. 100 Juta s/d Rp. 400 Juta Proyek Rp. 0 s/d Rp. 100 Juta Tabel 2.1. Tabel kualifikasi II.5. Bidang Usaha dan Sub Bidang Usaha di GAPENSI

9 Bidang usaha adalah pekerjaan yang dilaksanakan suatu perusahaan jasa pelaksana konstruksi. Di BPC GAPENSI Kota Yogyakarta diselenggarakan lima bidang usaha, yaitu bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal, bidang elektrikal dan bidang tata lingkungan. Sub bidang usaha adalah pengelompokkan kelima bidang usaha diatas menjadi lebih rinci lagi. Sebuah bidang usaha terdiri dari beberapa sub bidang usaha. Untuk perusahaan dengan kualifikasi B maksimal memiliki 12 sub bidang. Untuk perusahaan dengan kualifikasi M1 dan M2 maksimal memiliki 10 sub bidang. Untuk perusahaan dengan kualifikasi K1, K2 dan K3 masing-masing maksimal memiliki 6, 4, dan 2 sub bidang. II.6. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah Nomor 28, 29, dan 30 tahun 2000 serta Surat Keputusan Dewan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No : 16/KPTS/LPPJK/D/XII/2000 tentang Penetapan Akreditasi kepada Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) berupa Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi merupakan sertifikat yang isinya adalah bahwa perusahaan yang memegang sertifikat tersebut berdasarkan penilaian Badan Sertifikasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia dinyatakan dapat melaksanakan kegiatan usaha jasa konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan kualifikasi sesuai yang tercantum dalam Daftar Kualifikasi. Sertifikat ini berlaku untuk satu tahun, yaitu terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember pada tahun ditetapkannya sertifikat.

10 II.7. Kartu Tanda Anggota GAPENSI Setiap perusahaan jasa konstruksi yang telah mendaftarkan diri menjadi anggota GAPENSI memiliki Kartu Tanda Anggota atau KTA GAPENSI. Kartu Tanda Anggota ini berlaku untuk satu tahun, yaitu terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember pada tahun pendaftaran atau registrasi maupun daftar ulang atau herregistrasi. II.8. Mekanisme Pendaftaran Anggota GAPENSI Proses penerimaan menjadi anggota GAPENSI baik pada tingkat pusat, daerah tingkat I, maupun daerah tingkat II dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan menurut undang-undang. Anggota GAPENSI adalah pengusaha baik perorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan jasa pelaksana konstruksi menurut bidang yang dimiliki. Untuk dapat menjadi anggota GAPENSI suatu perusahaan harus mendaftarkan diri ke kantor GAPENSI ditempat domisili usahanya dan melengkapi beberapa persyaratan anggota GAPENSI. II.8.1. Membayar uang pendaftaran Uang pendaftaran meliputi biaya anggota, biaya Kartu Tanda Anggota, biaya tabloid, biaya administrasi, sumbangan gedung, biaya cetak sertifikat, biaya per-sub bidang, iuran pangkal, biaya cetak sertifikat dan biaya untuk masing-masing sub bidang yang diajukan. Besarnya uang pendaftaran disesuaikan dengan jenis kualifikasi perusahaan. Pendaftaran sendiri dibedakan menjadi dua yaitu pendaftaran anggota baru atau registrasi dan pendaftaran anggota lama atau herregistrasi. Untuk pendaftaran anggota baru dikenai uang iuran pangkal, sedangkan untuk anggota lama yang melakukan herregistrasi tidak dikenai uang iuran pangkal. Pembayaran dapat

11 dilakukan di kantor BPC GAPENSI Kota Yogyakarta maupun melalui via rekening di Bank BPD Senopati DIY dengan nomor rekening 20.05.6.00164-4 atas nama GAPENSI Tingkat II Kotamadya Yogyakarta. II.8.2. Mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan bukti setoran Bank Formulir pendaftaran dapat diambil di kantor BPC GAPENSI Kota Yogyakarta. Dalam formulir ini berisi daftar isian mengenai identitas perusahaan. II.8.3. Mengajukan surat permohonan menjadi anggota GAPENSI Surat permohonan ini ditujukan kepada BPC GAPENSI Kota Yogyakarta yang berisi permohonan registrasi untuk anggota baru maupun herregistrasi untuk anggota lama dan memuat pernyataan kesediaan untuk memenuhi AD/ART GAPENSI dan semua ketentuan organisasi serta menjunjung tinggi Kode Etik Dasa Brata GAPENSI dan nama baik organisasi serta pernyataan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas kebenaran pengisian formulir pendaftaran. II.8.4. Fotokopi Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi atau SIUJK digunakan sebagai izin untuk melakukan kegiatan usaha jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor di seluruh wilayah Republik Indonesia. SIUJK dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. II.8.5. Fotokopi Tanda Izin Gangguan (HO)

12 Tanda Izin Gangguan atau HO merupakan surat izin untuk mendirikan tempat usaha. Setiap perusahaan harus memiliki Surat Izin Gangguan ini dan harus dipasang ditempat yang mudah dilihat umum. II.8.6. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan PKP Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai tahun 1984 beserta peraturan pelaksanaannya maka pengusaha yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pengusaha Kena Pajak maka pengusaha tersebut ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia digunakan untuk pengukuhan pengusaha kena pajak. II.8.7 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan Tanda daftar perusahaan merupakan bukti bahwa pemilik perusahaan telah mendaftarkan perusahaannya dalam daftar perusahaan Departemen Perdagangan. II.8.8. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan Akta Pendirian Perusahaan dibuat oleh pemegang perusahaan dengan diketahui pejabat pembuat akta tanah yang telah disahkan oleh Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jendral Hukum dan Perundang-undangan. II.8.9. Fotokopi Tanda Daftar Rekanan yang masih berlaku Tanda Daftar rekanan merupakan suatu tanda dterimanya suatu perusahaan sebagai rekanan untuk unit-unit kerja di propinsi DIY untuk bidang usaha dengan sub bidang usaha tertentu.

13 II.8.10. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi Tahun Terakhir Persyaratan ini khusus anggota lama karena sertifikat ini dimiliki setelah suatu badan usaha menjadi anggota GAPENSI. II.8.11. Fotokopi Kartu Tanda Anggota Tahun Terakhir Persyaratan ini khusus anggota lama karena kartu tanda anggota ini dimiliki setelah suatu badan usaha menjadi anggota GAPENSI. II.8.12. Menyerahkan Berkas Pendaftaran Semua berkas yang terdiri dari formulir pendaftaran, bukti setoran bank, surat permohonan menjadi anggota, fotokopi Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi, fotokopi Tanda Izin Gangguan (HO), fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan PKP, fotokopi Tanda Daftar Perusahaan, fotokopi Akte Pendirian Perusahaan, fotokopi Tanda Daftar Rekanan, fotokopi Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi dan fotokopi Kartu Tanda Anggota dibuat rangkap tiga serta dijilid rapi dengan cover merah. Berkas juga dilengkapi dengan pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 4 (empat) lembar. Berkas persyaratan yang telah lengkap kemudian diserahkan ke kantor BPC GAPENSI Kota Yogyakarta. II.9. Delphi 5.0 Delphi 5.0 adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup MS- Windows. Delphi 5.0 dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasis MS-Windows. Kemampuan Delphi 5.0 secara umum adalah menyediakan komponenkomponen yang memungkinkan untuk membuat program aplikasi yang sesuai dengan

14 tampilan dan cara kerja MS-Windows, diperkuat dengan bahasa pemrograman berorientasi objek yang sangat andal, yaitu bahasa pemrograman Object Pascal yang sangat terkenal. Alasan penggunaan Delphi 5.0 dalam pembuatan program untuk pengolahan data keanggotaan ini adalah karena Delphi 5.0 menyediakan fasilitas objek yang sangat kuat dan lengkap, sehingga memudahkan programmer dalam membuat program untuk aplikasi basis data. Selain itu Delphi 5.0 juga mempunyai kelebihan lain yaitu selain menyediakan format basis data sendiri, yaitu format basis data Paradox dan dbase, Delphi 5.0 juga dapat menangani berbagai macam format basis data, antara lain MS-Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain. II.9.1. Komponen Delphi 5.0 Beberapa komponen dasar Delphi 5.0 yang dipakai dalam membuat program aplikasi adalah sebagai berikut. II.9.1.1. Project Project (proyek) adalah sekumpulan form, unit dan beberapa hal lain. Singkatnya, Project adalah program aplikasi itu sendiri. File utama proyek disimpan dalam file berekstensi.dpr. Selain itu pada saat merancang proyek, maka otomatis akan dibuatkan oleh Delphi 5.0 sejumlah file yang diperlukan proyek tersebut, yaitu sebagai berikut. II.9.1.1.1 File Unit (.pas)

15 File unit dipakai untuk menyimpan program (kode program). Biasanya unit berhubungan langsung dengan form, tetapi kadangkala unit hanya berupa prosedur atau fungsi yang tidak berhubungan dengan form. II.9.1.1.2 File Form (.dfm) File Form dipakai untuk menyimpan semua informasi mengenai form. II.9.1.1.3 File Project Option (.dof) proyek). File Project Option dipakai untuk menyimpan semua setting option (pilihan II.9.1.1.4 File Resource (.res) File resource dipakai untuk menyimpan ikon yang dipakai proyek. II.9.1.1.5 File Backup (.~dpr,.~dof,.~pas) File backup dipakai untuk menyimpan file backup proyek, form dan unit. II.9.1.2. Form Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai kertas atau meja kerja yang dapat dilukisi atau diletakkan ke dalamnya objek-objek lain. Pada saat membuat suatu program aplikasi (proyek) baru, akan otomatis tersedia satu form. Dalam satu proyek dapat menggunakan lebih dari satu form. Setiap form mengandung unit. Unit dalam form dipakai untuk mengatur dan mengendalikan form. II.9.1.3. Unit

16 Unit adalah modul kode program. Satu program mungkin mempunyai satu atau lebih unit. Dalam Delphi 5.0, ada unit yang tidak terpisahkan dengan form. Setiap kali dibuat satu form, maka otomatis pula dibuat satu unit. Unit yang berhubungan dengan form ini biasanya dipakai untuk mengatur dan mengendalikan segala sesuatu yang berhubungan dengan form. Selain unit jenis ini ada juga unit yang terpisah sama sekali dengan form yaitu unit yang berisi kumpulan fungsi atau prosedur yang dipakai program aplikasi. II.9.1.4. Program Program dibangun dari satu atau lebih unit. Sebuah program secara umum mempunyai struktur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu heading program, pernyataan uses dan blok deklarasi dan pernyataan. Heading program yaitu bagian yang menunjukkan nama program tersebut. Pernyataan uses berisi daftar unit yang dipakai program, bagian ini boleh ada boleh tidak. Blok deklarasi dan pernyataan adalah bagian yang berisi deklarasi dan pernyataan program yang dilaksanakan pada saat program dijalankan. Bagian ini harus diakhiri dengan pernyataan end diikuti tanda titik. Untuk memisahkan satu bagian atau pernyataan atau perintah dengan bagian atau pernyataan atau perintah yang lain digunakan tanda titik koma. II.9.1.5. Properti Properti digunakan untuk menentukan satting suatu objek. Suatu objek biasanya mempunyai beberapa properti, yang dapat diatur langsung dari lembar properti pada jendela Object Inspector maupun diatur lewat kode program. Setting properti akan menentukan cara kerja dari objek yang bersangkutan saat program aplikasi dijalankan, misalnya menentukan warna objek, bingkai objek, pengambilan data dan lain-lain.

17 II.9.1.6. Event Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek, misalnya klik, drag, tunjuk dan lain-lain. Event yang diterima objek akan memicu Delphi 5.0 menjalankan kode program yang ada di dalamnya. II.9.2. Basis data dalam Delphi 5.0 Delphi 5.0 menyediakan fasilitas yang lengkap untuk mengolah basis data. Berbagai format basis data dapat diolah dengan Delphi 5.0. Sebelum Delphi 5.0, Borland sudah lama mengeluarkan program untuk manajemen basis data yang sangat terkenal, yaitu program Paradox. Dengan Delphi 5.0, kemampuan yang ada pada program Paradox menjadi lebih baik dan makin sempurna. Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Keanggotaan merupakan suatu program yang dirancang untuk manajemen basis data, oleh karena itu diperlukan file basis data yang akan diproses. File basis data pada Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Keanggotaan ini diproses lewat program Database Dekstop dalam format Paradox. Database Dekstop adalah suatu program terpisah yang ditambahkan dalam Delphi 5.0, sehingga bisa dipakai sebagai bagian dari program Delphi 5.0. II.9.3. Quick Report dalam Delphi 5.0 Delphi 5.0 menyediakan beberapa cara untuk mencetak, antara lain menggunakan fasilitas Quick Report. Fasilitas Quick Report memudahkan dalam merancang program untuk membuat laporan dengan cepat. Quick Report berupa sebuah tab khusus yang terdiri atas beberapa objek.

18