BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON Alamat : Bandar Udara Pattimura Ambon 97236, ext: 274 Telp : (0911) 3300340,341172 Telp / Fax: (0911) 311751,341172 Analisis Kejadian Cuaca Ekstrim Tanah Longsor di Kota Ambon, 02 September 2017 Oleh: Jenly F. Uspessy I. Abstrak Pada tanggal 02 September 2017 telah terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat di wilayah Pulau Ambon. Hujan yang terukur pada Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon adalah 201.2 mm. Hal ini mengakibatkan terjadi tanah longsor di Kelurahan Batu Meja, Batu Gajah dan Mangga Dua, Kota Ambon. Berdasarkan analisis secara meteorologis, pada skala global, indeks SOI menunjukkan kondisi normal dengan nilai indeks (+4.0). Analisis pola angin / streamline menunjukkan adanya Typhoon SANVU (995Hpa) di Pasifik dan Badai Tropis Mawar (998Hpa) di utara Filipina sehingga menyebabkan massa udara yang bergerak dari timur mengalami pembelokan di wilayah Indonesia termasuk Maluku. Sementara itu, suhu permukaan laut wilayah Maluku selama satu minggu terakhir menunjukkan kecenderungan menghangat yaitu berkisar antara 26 C 28 C dengan anomali berkisar antara 0.25 C 0.75 C, sedangkan kelembaban udara lapisan atas (700 850 mb) relatif basah berkisar antara 90 % - 100 %. Kondisi ini mengindikasikan pertumbuhan awan-awan hujan pada wilayah Maluku cenderung meningkat baik awan konfektif maupun stratiform. Analisis citra satelit cuaca Himawari-08 menunjukkan adanya pertumbuhan awan-awan hujan pada wilayah Pulau Ambon dan sekitarnya mulai jam 16.00 WIT. II. Pendahuluan Hujan intensitas sangat lebat yang terjadi di P.Ambon pada tanggal 02 September 2017 mengakibatkan terjadi tanah longsor di Kelurahan Batu Meja, Kelurahan Batu Gajah dan Kelurahan Mangga Dua, Kota Ambon. Kejadian ini diperkirakan terjadi sekitar jam 02.25 WIT. Berdasarkan informasi yang diterima dari pusat komunikasi BPBD Prov. Maluku, tidak terdapat korban jiwa dalam namun terjadi kerusakan parah pada rumah penduduk dalam peristiwa tersebut Berdasarkan data tersebut, maka hasil analisis kejadian tersebut adalah sebagai berikut.
Analisis Meteorologi Analisis Skala Global Nilai +4.0 menunjukkan kondisi normal dan suplai uap air cukup signifikan. 26-28 C, menunjukkan SPL mulai menghangat. 0.25 0.75 C
Analisis Skala Sinoptik Shearline/ Belokan angin di Maluku Shearline/ Belokan angin di Maluku
Analisis Skala Lokal 90 % - 100 % 90 % - 100 % Analisis Citra Satelit Citra Satelit Jam 16.00 WIT (01.00 UTC) Citra Satelit Jam 17.00 WIT (02.00 UTC) Citra Satelit Jam 18.00 WIT (03.00 UTC) Citra Satelit Jam 19.00 WIT (04.00 UTC)
III. Pembahasan Analisis secara global berdasarkan grafik pergerakan SOI mengindikasikan El Nino dalam keadaan Normal. Pada skala regional, pola angin / streamline menunjukkan adanya Typhoon SANVU (995Hpa) di Pasifik dan Badai Tropis Mawar (998Hpa) di utara Filipina sehingga menyebabkan massa udara yang bergerak dari timur mengalami pembelokan di wilayah Indonesia termasuk Maluku. Sementara itu, suhu permukaan laut wilayah Maluku selama satu minggu terakhir menunjukkan kecenderungan menghangat yaitu berkisar antara 26 C 28 C dengan anomali berkisar antara 0.25 C 0.75 C. Sedangkan berdasarkan data model interaktif dari BOM RH per lapisan 850mb dan 700mb menunjukan nilai yang sangat jenuh yaitu berkisar antara 90%-100%. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah tersebut berpotensi besar terhadap pertumbuhan awanawan konvektif. Kondisi suhu permukaan laut yang menghangat berasosiasi dengan pasokan uap air yang cukup dan mendukung pembentukan dan pertumbuhan awan-awan hujan. Analisis dinamika atmosfer diatas di dukung oleh analisis citra satelit cuaca yang menunjukkan kecenderungan yang sama. Analisis citra satelit cuaca menunjukkan tutupan awan yang cukup tebal disekitar wilayah P.Ambon dan sekitarnya. Hal ini mengindikasikan adanya pembentukan aktivitas awan-awan konvektif cumulonimbus, yang menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.
IV. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kejadian tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Batu Meja, Batu Gajah dan Mangga Dua tanggal 02 September 2017, diakibatkan oleh adanya shearline / belokan angin disekitar wilayah Maluku sehingga menyebakan pembentukan awan-awan hujan berupa awan Altostratus dan Cumulonimbus disekitar wilayah Pulau Ambon. Selain itu pun, Pulau Ambon sedang berada di akhir musim penghujan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya peluang terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat, serta keadaan tanah umumnya sudah jenuh dan tidak dapat lagi menyerap bahkan menampung air dalam jumlah yang besar. Ambon, 02 September 2017
Lampiran : Tanah Longsor di Kelurahan Batu Meja Tanah Longsor di Kelurahan Mangga Dua Tanah Longsor di Kelurahan Batu Gajah