BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mulai diterapkannya kurikulum KTSP Tahun 2006, dalam mata

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Made Pidarta, Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang damai, tertib dan teratur. Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang dikenai untuk melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Hal ini sebagaimana dalam rumusan tujuan pendidikan Nasional yang ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional pada Bab III pasal 4 yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta perabadan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuphan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang telah disebutkan diatas, di dalamnya terkandung salah satu usaha membina manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian 1 Made Pidarta, Landasan Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 1. 2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, (Jakarta: Citra Umbara, 2003), h.7. 1

2 yang serius agar tujuan pendidikan agama yang merupakan sub system dari pendidikan nasional dapat terealisasi dan ditinjau dari ajaran agama. Salah satu bidang pendidikan di sekolah dalam keagamaan adalah pembelajaran Al-Qur an sebagai pedoman kita yang utama, berkewajiban untuk senantiasa mempelajari dan mengajarkan. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw. Bersabda: ع ن ع ث م ان رضى اهلل عنو ع ن الن ب ى و ع ل م و «رواه البخاري -صلى اهلل عليو وسلم- ق ال»خ ي ر ك م م ن ت ع ل م ال ق ر آن Belajar dan mengajar Al-Qur an kepada orang lain merupakan kewajiban suci lagi mulia, sebab belajar dan mengajarkan Al-Qur an merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban seorang muslim kepada kitab sucinya yakni Al- Qur an. Manfaat diturunkan nya Al-Qur an adalah sebagai petunjuk yang mengarahkan manusia kejalan yang diridhai Allah Swt. Sehingga akan tercipta kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur an dapat dijadikan pelajaran bagi orangorang yang beriman sebagaimana tergambar pada firman Allah Swt. Pada QS Al Qamar ayat 17 sebagai berikut: Al-Qur an adalah sumber belajar bagi setiap orang, Allah Swt. Memudahkan bagi manusia untuk menjadikan Al-Qur an sebagai pelajaran, tergantung dari manusia itu sendiri apakah mengambil pelajaran atau tidak terhadap kandungan yang ada dalam Al-Qur an.

3 Seorang guru perlu mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Guru yang tidak mengenal metode mengajar dengan baik jangan harap bisa melaksanakan tugas mengajar dengan baik. Untuk itu seseorang guru harus mempunyai rencana mengajar dengan baik, serta ketetapan dalam memilih dan menentukan metode mana yang lebih tepat dan cocok digunakan pada situasi pembelajaran. Mengenai pentingnya metode-metode mengajar yang tepat, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan: Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran. 3 Jadi, pemilihan metode mengajar yang tepat, bervariasi, baik, dan harus sesuai dengan pengajaran yang akan dicapai. Dengan kata lain metode mengajar adalah langkah awal yang harus ditempuh oleh seseorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan penjajakan awal yang penulis lakukan di lokasi penelitian yakni di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penulis mendapatkan beberapa informasi tentang penerapan metode yang diajarkan di sekolahan tersebut yaitu metode qiro ati dan metode wafa. Namun saat ini yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur an adalah metode wafa, yang meliputi buku tilawah wafa remaja dan dewasa, buku tajwid wafa dan ghorib. 3 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 86.

4 Berdasarkan observasi ada sebagian siswa yang belum bisa membaca Al- Qur an dengan benar hal ini dikarenakan tidak semua siswa dikelas VIII berasal dari sekolah dasar islam terpadu tapi sebagian berasal dari lulusan sekolah dasar, tapi ada juga yang walaupun berasal dari lulusan sekolah dasar mereka bisa membaca Al-Qur an. Berdasarkan pengamatan sementara dari Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, metode wafa yang diterapkan belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal, akan tetapi dalam hal pembelajaran Al-Qur an metode wafa yang dilakukan sudah cukup baik, hal ini mungkin juga disebabkan oleh beberapa faktor yg mempengaruhi penerapan metode wafa yaitu seperti siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur an metode wafa, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar yang dimiliki guru itu sendiri dan alokasi waktu, serta fasilitas yang tersedia dan kondisi saat berlangsungnya pembelajaran. Beranjak dari masalah yang dijelaskan di atas, penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian tentang metode wafa yang diterapkan atau digunakan oleh guru dalam pembelajaran Al-Qur an di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Judul Penerapan Metode Wafa Dalam Pembelajaran Al-Qur an Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Bagaimana Penerapan metode wafa dalam pembelajaran Al-Qur an di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi penerapan metode wafa dalam pembelajaran Al-Qur an di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan? C. Definisi Operasional Untuk memperjelas judul penelitian ini agar tidak terjadi salah pengertian serta meluasnya pembahasan, maka ditegaskan pengertian secara operasional sebagai berikut: 1. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Penerapan adalah penggunaan, perihal, mempraktekkan. 4 Penerapan yang penulis maksudkan di sini adalah menggunakan, menjalankan, menerapkan atau mempraktekkan suatu cara atau alat dalam mendidik agar apa yang diharapkan tercapai dengan baik. 2. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah cara yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang h. 983. 4 Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2001),

6 ditentukan. 5 Sedangkan Menurut Pius A Partanto dan M dahlan A Barry, mengatakan bahwa Selain itu metode berarti cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu. 6 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, wafa adalah setia. 7 Adapun yang dimaksud dengan metode wafa adalah cara untuk mengajarkan anak agar gemar dan setia kepada Al-Qur an dengan menggunakan pendekatan otak kanan. 3. Menurut Muhaimin M A, Pembelajaran adalah upaya untuk belajar. Kegiatan ini akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatau dengan cara efektif dan efisien. 8 Adapun yang dimaksud pembelajaran dalam penelitian ini adalah kegiatan tatap muka antara guru dan siswa secara langsung di kelas dalam rangka membina dan membimbing siswa kearah yang lebih baik dari segi pengetahuan sikap, maupun keterampilannya. 4. Menurut Rosihon Anwar, Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad, lafazh-lafazhnya mengandung mukjizat, membacanya mengandung nilai ibadah, diturunkan secara mutawattir dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surah Al-Fatihah sampai akhir surah An- Nas. 9 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000), h. 740. 6 Pius A Partanto dan M dahlan A Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Alkola, 1994), h. 461. 7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1265. 8 Muhaimin M A,dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), h. 99. 9 Rosihon Anwar, Ulumul Quran, (Bandung : Pustaka Setia, 2000), h. 33.

7 5. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) adalah lembaga pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang dalam sistem pembelajarannya menggunakan konsep terpadu antara pelajaran agama Islam dengan pelajaran umum. Jadi, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Al-Qur an dengan menggunakan Metode wafa yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan berbagai permasalahan yang diteliti, maka tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan metode wafa dalam Pembelajaran Al-Qur an di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan metode wafa dalam Pembelajaran Al-Qur an di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu sungai Selatan? E. Signifikansi Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk sebagai berikut:

8 1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk mengetahui metode yang menyenangkan untuk digunakan dalam pembelajaran Al-Qur an 2. Sebagai bahan informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti permasalahan secara mendalam baik melanjutkan masalah yang ada atau spesifikasi yang berbeda 3. Bahan bacaan yang menambah khazanah perpustakaan di fakultas tarbiyah dan perpustakaan pusat IAIN Antasari Banjarmasin 4. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk meluangkan waktu untuk mempelajari Al-Qur an lebih mendalam. F. Tinjauan Pustaka Skripsi oleh Umrah Mahfuzah, Penerapan Metode Hafalan Dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadis Pada Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kapuas Timur Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas, 2012. Adapun isi Skripsi ini adalah: 1. metode hafalanlah yang digunakan untuk menghafal materi ayat atau hadis. 2. Metode hafalan yang digunakan adalah metode menghafal dengan pengulangan atau berulang-ulang, metode menghafal ayat satu persatu, metode menghafal dengan menulis dan metode menghafal dengan tape recorder (kaset). 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode hafalan adalah: 1) Faktor Siswa 2) Faktor waktu

9 3) Faktor Kurikulum 4) Faktor guru 5) Situasi dan Kondisi Dari skripsi diatas, memiliki kesamaan dengan peneliti yang akan dikaji oleh penulis, yakni sama-sama menguji Penerapan metode yang berhubungan dengan pembelajaran. Namun, yang membedakannya ialah skripsi diatas memfokuskan penelitiannya di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan metode yang dibahas tentang penerapan metode hafalan, sedangkan yang akan diteliti oleh penulis dalam penelitian ini adalah mengenai Penerapan metode wafa dalam pembelajaran Al-Qur an di sekolah menengah pertama Islam terpadu (SMPIT) Qurrata A yun Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penilaian dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode wafa yang meliputi faktor guru, minat siswa, alokasi waktu, serta situasi dan kondisi berlangsungnya pembelajaran. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman terhadap isi penelitian ini, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, defenisi operasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifinkasi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan. Bab II adalah merupakan landasan teoritis berisi tentang pengertian metode pembelajaran Al-Qur an,macam-macam metode pembelajaran Al-Qur an,

10 Selayang pandang wafa, penerapan metode wafa dalam pembelajaran Al-Qur an, faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode wafa. Bab III adalah metode penelitian yang berisikan jenis dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data dan analisis data. BAB IV adalah laporan hasil penelitian yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. BAB V adalah penutup yang berisikan simpulan dan saran.