PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

BAB III METODE PENELITIAN

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Unnes Physics Education Journal

Keyword : Cooperative Learning Make a Match, Student Achievment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. (2007:52), menyatakan bahwa metode penelitian adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

1. BAB III METODE PENELITIAN

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti untuk menarik kesimpulan. Model yang digunakan dalam penelitian ini

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

Transkripsi:

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 2, Ed. September 2017, Hal. 141-148 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK Nafisah Hanim Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Email: hanimbiologi@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match di SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII 4 yang berjumlah 24 siswa, penentuan sampel dilakukan secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 25 soal. Analisis data menggunakan rumus uji t pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest yaitu 39,03 sedangkan rata-rata nilai posttest yaitu 77,11 dengan nilai N-gain yaitu 38,07. Analisis uji t pada taraf signifikan α= 0,05 dengan derajat kebebasan 23 dari tabel distribusi diperoleh nilai t hitung lebih tinggi dari nilai t tabel yaitu 23,64 > 1,71. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar pada materi sistem gerak. Kata Kunci: Model Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match dan Prestasi Belajar ABSTRACT The research aims to determine improvement of student achievement through the application of active learning model type Card Match at SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar. The method used is quasi experiment with experimental design used is One Group pretest-posttest design. The sample in this study were students of class VII 4 which amounted to 24 students, sample determination was done by random sampling. Data collection was done by written test in the form of multiple choice questions which amounted to 25 questions. Data analysis using t test formula at significant level 0,05. The results showed that the average pretest value is 39.03 while the average posttest value is 77.11 with the N-gain value of 38.07. Analysis of t test at significant level α = 0.05 with degrees of freedom 23 of the distribution table obtained tcount value higher than the ttable value of 23.64> 1.71. The conclusion of this research is the application of active learning model of Index Card Match type can improve student achievement of SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar on the concept of motion system. Keywords: Active Learning Model Index Card Match Type and Learning Achievement PENDAHULUAN embelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang bertujuan agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 mempunyai misi untuk membentuk karakter siswa yang lebih aktif dan kreatif. Pembelajaran aktif merupakan belajar yang meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja [141]

Nafisah Hanim kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran [1]. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempercepat dan memotivasi peserta didik menjadi lebih kreatif, cerdas, dan aktif dalam pembelajaran. Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran berdampak terhadap prestasi belajar, dimana prestasi belajar merupakan pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran selama ini kurang melibatkan siswa secara aktif, materi disampaikan secara informatif, artinya siswa hanya memperoleh informasi dari guru saja sehingga menyebabkan konsepkonsep yang diberikan tidak membekas tajam dalam ingatan siswa sehingga informasi tersebut mudah lupa. Berdasarkan observasi di SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar, pembelajaran IPA pada materi sistem gerak selama ini masih terfokus kepada guru sebagai tokoh utama dalam kegiatan belajar mengajar (teacher centered) tanpa berorientasi kepada siswa. keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar pada materi sistem gerak rata-rata masih di bawah kriteria ketuntasan minimum. (KKM) Hal ini disebabkan oleh kurangnya penerapan model oleh guru dalam pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu usaha yang bisa menjadi alternatif pilihan guru adalah mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran yang tepat, sehingga menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar [2]. Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan menyenangkan adalah model pembelajaran aktif tipe Index Card Match. Model pembelajaran aktif tipe Index Card Match adalah cara belajar yang menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran, dimana model pembelajaran ini mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam belajar [3]. Model pembelajaran aktif tipe Index Card Match digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Selain untuk mengulangi materi pembelajaran, model ini juga mengajak siswa belajar dengan menyenangkan karena ketika mencari kartu pasangan siswa bisa berkeliling kelas sesuai waktu yang ditentukan oleh guru. Selain itu siswa juga melakukan diskusi dengan temannya sesuai dengan materi, sehingga siswa bisa memahami materi yang diajarkan guru serta proses pembelajaran di kelas menjadi lebih kondusif. Melalui model pembelajaran ini, siswa diajak berinteraksi secara aktif satu sama lain sehingga seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta dapat memahami konsep materi dengan cara yang menyenangkan [4]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sistem gerak dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar pada bulan Oktober 2016. Rancangan penelitian menggunakan quasi eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah one group pretest-postest design, dengan desain terlihat pada Tabel 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Indrapuri yang terdiri dari 4 kelas. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII 4 yang berjumlah [142]

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match untuk Meningkatkan Prestasi Tabel 1. Rancangan Penelitian Sampel Pre-test Perlakuan Post-test Acak O 1 X O 2 Keterangan : O 1 = tes sebelum perlakuan X = pembelajaran dengan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match O 2 = tes setelah perlakuan [5] 24 siswa. Penentuan sampel dilakukan secara random sampling yaitu setiap unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Instrumen Penelitian Soal tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda (multiple chose) sebanyak 25 soal tentang materi sistem gerak dengan indikator yang ditetapkan pada RPP yang sudah divalidasi oleh tim validasi. Soal tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Soal tes diberikan sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (postest) yaitu setelah penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match untuk melihat peningkatkan prestasi belajar siswa. Validitas Soal Tes Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas butir soal pilihan ganda digunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yaitu: N XY X Y r N X X N Y Y Keterangan : r XY = koefisien korelasi tiap item N = banyaknya subjek yang di uji ΣX = jumlah skor item ΣY = jumlah skor total ΣX 2 = jumlah kuadrat skor item ΣY 2 = jumlah kuadrat skor total ΣXY = jumlah perkalian skor item dan skor total Nilai validitas yang telah diketahui kemudian di interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menggunakan tabel interpretasi validitas butir soal disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi Validitas Butir Soal Koefisien Validitas 0,00-0,20 0,21-0,40 0,41-0,60 0,61-0,80 0,81-1,00 Keterangan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg/kosisten (tidak berubah). Rumus yang digunakan untuk menghitung realibilitas adalah rumus korelasi Spearman- Brown yaitu: R 2r / / 1 r / / [143]

Nafisah Hanim Keterangan : r 1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Tabel 3. Klasifikasi Reliabilitas Butir Soal Koefisien Reliabilitas Keterangan 0,00-0,20 0,21-0,40 0,41-0,60 0,61-0,80 0,81-1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Indek Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, soal yang terlalu mudah akan menyebabkan peserta didik tidak termotivasi untuk berpikir tingkat tinggi, sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa berputus asa (Arikunto, 2009). Indek kesukaran adalah tingkat kesulitan item tes yang ditunjukkan berdasarkan jumlah siswa yang menjawab benar item tes tersebut. P B JS Keterangan: P = indek kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Nilai tingkat kesukaran kemudian diinterpretasikan melalui klasifikasi indek kesukaran disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kriteria Indek Kesukaran Indek Kesukaran (P) Klasifikasi 0,00 0,30 0,31 0,70 0,71 1,00 Soal sukar Soal sedang Soal mudah Daya Pembeda Tahapan awal dalam pengukuran daya pembeda dengan cara menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dengan mengacu pada nilai yang diperoleh berdasarkan tes. Rumus yang digunakan adalah: ID B J B J Keterangan: ID = indek daya beda B A = jumlah kelompok atas yang menjawab benar B B = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar J A = jumlah peserta kelompok atas = jumlah peserta kelompok bawah J B Nilai tingkat daya pembeda kemudian diinterpretasi melalui klasifikasi daya pembeda disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Klasifikasi Daya Pembeda ID Negatif 0,71 1,00 0,41 0,70 0,21 0,40 0,00 0,20 Kriteria Tidak baik, harus dibuang Baik sekali Baik Cukup Jelek Analisis Data Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dicari melalui indeks gain (N-gain). Indeks gain (N-gain) dapat ditentukan dengan rumus menurut Meltzer adalah sebagai berikut: skor post test skor pre test N gain skor maksimum ideal skor pre test Adapun kriteria interpretasi indeks gain (N-gain) menurut Melzert adalah sebagai berikut (Tabel 6) [144]

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match untuk Meningkatkan Prestasi Tabel 6. Kriteria Interpretasi Indeks Gain (Ngain) Interprestasi Indeks Gain (N-gain) Kriteria (N-gain) 0,7 0,3 (N-gain) 0,7 (N-gain) 0,3 Tinggi Sedang Rendah Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan rumus uji t. Adapun rumus uji t adalah sebagai berikut: t Md x d n n 1 Keterangan : Md = mean dari perbedaan pre-test dengan post-test Xd = deviasi masing-masing subjek (d- Md) n = jumlah kuadrat deviasi = banyaknya subjek [6] HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian di SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar kelas VII 4 yang berjumlah 26 siswa pada materi sistem gerak menunjukkan bahwa, penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa yaitu, rata-rata nilai pretest yaitu 39,03 mengalami peningkatan setelah pembelajaran dengan model aktif tipe Index Card Match dengan rata-rata nilai posttest yaitu 77,11 dan nilai N-gain yaitu 38,07. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII 4 dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 1. Tabel 1. Nilai Pretest dan Nilai Posttest Identitias Siswa Pre-test Post-test Gain (d) d 2 X1 40 70 30 900 X2 40 80 40 1600 X3 30 75 45 2025 X4 35 65 30 900 X5 35 75 40 1600 X6 45 85 40 1600 X7 25 80 55 3025 X8 25 80 55 3025 X9 30 70 40 1600 X10 25 60 35 1225 X11 30 75 45 2025 X12 40 60 20 400 X13 50 90 40 1600 X14 50 85 35 1225 X15 50 85 35 1225 [145]

Nafisah Hanim Identitias Siswa Pre-test Post-test Gain (d) d 2 X16 55 90 35 1225 X17 50 75 25 625 X18 45 85 40 1600 X19 30 80 50 2500 X20 45 75 30 900 X21 30 70 40 1600 X22 50 80 30 900 X23 30 70 40 1600 X24 35 80 45 2025 X25 40 75 35 1225 X26 55 90 35 1225 Jumlah Total 1015 2005 990 980100 Rata-Rata 39,03 77,11 38,07 1449,852 90 80 77,11 70 60 50 40 30 39,03 38,07 20 10 0 Pretest Posttest N Gain Pretest Posttest N Gain Gambar 1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tabel 7, prestasi belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa yaitu, rata-rata nilai pretest yaitu 39,03 mengalami peningkatan setelah pembelajaran dengan [146]

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match untuk Meningkatkan Prestasi model aktif tipe Index Card Match dengan rata-rata nilai posttest yaitu 77,11 dan nilai N-gain yaitu 38,07. Berdasarkan Gambar 1, peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dikarenakan siswa sangat antusias dan sangat aktif dalam mencari pasangan kartu dengan temannya. Siswa sangat kompak dan saling bekerjasama dalam mendiskusikan halhal yang kurang dimengerti, sehingga suasana belajar menjadi sangat aktif. Menurut Hamalik, pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan pengetahuan yang bermakna dalam hidup bermasyarakat, dan penerapan model pembelajaran Index Card Match dapat melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok [7]. Berdasarkan analisis uji t pada taraf signifikan α= 0,05 dengan derajat kebebasan 23 dari tabel distribusi diperoleh nilai t hitung yaitu 23,64 dan lebih tinggi dari nilai t tabel yaitu 1,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match pada materi sistem gerak manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meningkatnya hasil belajar disebabkan oleh keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Salah satu kelebihan Index Card Match adalah mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar [8]. Dalam pembelajaran seorang guru dituntut menciptakan pembelajaran yang efektif, maka seorang guru harus memberikan kesempatan belajar/beraktivitas secara mandiri bagi siswa. Karena dengan beraktivitas/aktif dalam pembelajaran dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik sehingga guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran melainkan siswa sendirilah yang menjadi pusat pembelajaran untuk memperoleh pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa guru yang kreatif harus mampu memilih model yang cocok dan tepat dalam menetapkan konsep yang akan diajarkan, agar pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam setiap materi yang akan diajarkan [9]. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penerapan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar pada materi sistem gerak. DAFTAR PUSTAKA [1] Silbermen, M. 2009. Active Learning Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. [2] Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Surabaya: Bumi Aksara. [3] Silbermen, M. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. [4] Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [5] Juliansyah Noor. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana. [6] Suharsimi arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. [147]

Nafisah Hanim [7] Ismail SM, M.Ag. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail. [8] Kresnanto, Deddy. 2012. Metode Pembelajaran Index Card Match. (Online). Tersedia http:// nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/meto de- pembelajaran-index-card-match/. [9] Slameto 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [148]