Frequently Asked Question (FAQ) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PERGADAIAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN USAHA, DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PERGADAIAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan Syariah OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN USAHA, DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PERGADAIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I. KETENTUAN UMUM

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH BANTEN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

No. URAIAN Dasar Hukum a. Bukti Pemenuhan persyaratan modal di setor (dalam Anggaran Dasar)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

-2- b. modal disetor atau modal koperasi serta lingkup wilayah operasional; c. pemegang saham pengendali; d. persyaratan dan tata cara perizinan usaha

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

RANCANGAN POJK BANK PERANTARA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAFTARAN, PERIZINAN USAHA, DAN KELEMBAGAAN PENYELENGGARA LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2017 TENTANG PERMOHONAN PERIZINAN, PERSETUJUAN DAN PELAPORAN SECARA ELEKTRONIK BAGI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perkreditan atau pembiayaan bank bagi bank umum; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PERINTAH TERTULIS PADA SEKTOR PERASURANSIAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

FAQ (Frequently Asked Question)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa K

2 meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi terutama yang berpihak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2017 TENTANG PELAYANAN PERMOHONAN PERIZINAN, PERSETUJUAN DAN PELAPORAN SECARA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

Transkripsi:

Frequently Asked Question (FAQ) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian 1. Apa yang dimaksud dengan Perusahaan Pergadaian dalam POJK ini? Perusahaan Pergadaian adalah perusahaan pergadaian swasta dan perusahaan pergadaian pemerintah yang melakukan kegiatan usaha pergadaian, termasuk yang diselenggarakan berdasarkan dengan prinsip syariah, yang diatur dan diawasi oleh OJK. 2. Siapa saja yang dikategorikan sebagai Perusahaan Pergadaian Swasta? Pihak-pihak yang dikategorikan sebagai Perusahaan Pergadaian Swasta adalah badan hukum yang melakukan kegiatan Usaha Pergadaian dan telah memiliki izin usaha dari OJK. 3. Apakah bank syariah yang telah melakukan usaha gadai dengan adanya POJK ini juga tunduk akan aturan yang ada dalam POJK ini? Tidak, usaha gadai pada bank syariah tunduk pada aturan perbankan (Peraturan Bank Indonesia). 4. Apakah pihak asing bisa ikut serta mendirikan perusahaan gadai? Tidak, Perusahaan Pergadaian dilarang dimiliki baik secara langsung maupun tidak oleh badan usaha atau WNA. 5. Bagaimana jika pihak asing ingin ikut berinvestasi di bidang usaha gadai? Pihak asing tersebut dapat memiliki saham Perusahaan Pergadaian melalui transaksi pada bursa efek. 6. Apakah modal disetor dapat berupa pinjaman atau bentuk lain (kendaraan)? Setoran modal tersebut harus berupa uang tunai atas nama Perusahaan Pergadaian pada salah satu bank umum atau bank umum syariah di Indonesia. Selain itu, pemodal harus dapat memberikan pernyataan bahwa Modal Disetor bukan merupakan pinjaman serta tidak berasal dari dan untuk kegiatan pencucian uang (money laundering). 7. Apa yang harus dilakukan oleh pelaku usaha yang telah melakukan kegiatan usaha pergadaian sebelum Peraturan OJK ini diundangkan? Bagi pelaku usaha yang telah melakukan kegiatan usaha sebelum POJK 31/2016 diundangkan, mereka cukup menyampaikan permohonan pendaftaran sebagai pelaku usaha pergadaian. OJK memberikan kesempatan paling lama 2 (dua) tahun sejak POJK 31/2016 diundangkan bagi mereka untuk mendaftar.

8. Apakah OJK memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang telah melakukan kegiatan usaha pergadaian sebelum Peraturan OJK ini diundangkan? Bagi pelaku usaha yang akan mengajukan pendaftaran dikecualikan dari ketentuan: badan hukum (tidak harus PT atau Koperasi, tapi bisa berupa CV, Yayasan, Firma, dan bentuk badan usaha lainnya) lingkup wilayah usaha permodalan. Persyaratan dokumen dalam pengajuan pendaftaran juga lebih sederhana, yaitu cukup akta pendirian (anggaran dasar dan perubahannya), bukti identitas diri dan daftar riwayat hidup, surat keterangan domisili perusahaan, bukti kegiatan usaha, dan foto outlet ukuran 4R/5R. 9. Kapankah harus mengajukan permohonan izin usaha? Permohonan izin usaha diajukan: Saat akan melakukan kegiatan usaha pergadaian Paling lama 3 (tiga) tahun setelah POJK diundangkan bagi pelaku usaha yang telah terdaftar di OJK 10. Apakah yang akan dilakukan OJK apabila pelaku usaha yang telah terdaftar dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah POJK diundangkan tidak juga mengajukan permohonan izin usaha? Pelaku Usaha Pergadaian yang telah terdaftar, pendaftarannya dinyatakan batal dan tidak berlaku. Selanjutnya dalam rangka perlindungan konsumen, OJK dapat mengumumkan pelaku usaha yang telah terdaftar atau memiliki izin usaha dari OJK. 11. Dalam hal permohonan izin usaha ditolak atau dianggap batal, adakah jangka waktu minimal untuk mengajukan permohonan izin usaha kembali? Tidak ada jangka waktu minimum untuk mengajukan permohonan izin usaha kembali, pelaku usaha dapat mengajukan permohonan izin usaha kembali secepatnya saat sudah memenuhi ketentuan. 12. Dapatkah melakukan kegiatan usaha pergadaian meskipun belum memiliki izin usaha/tanda terdaftar dari OJK? Sesuai ketentuan dalam POJK, Perusahaan Pergadaian melakukan kegiatan usaha setelah memperoleh izin usaha dari OJK. 13. Apakah diperlukan proses penilaian kemampuan dan kepatutan yang dilakukan oleh OJK untuk menjadi Pemegang Saham Pengendali, Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah? Penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Pemegang Saham Pengendali, Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah Perusahaan Pergadaian tunduk pada

Peraturan OJK Nomor 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan, dan berdasarkan ketentuan Pasal 38 POJK dimaksud, penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Perusahaan Pergadaian berlaku sejak 22 Juli 2018. 14. Apakah 1 (satu) badan hukum dapat membuka lebih dari 1 (satu) lingkup wilayah usaha? Sebagai contoh PT X sudah mempunyai izin usaha sebagai Perusahaan Pergadaian di Kabupaten Bekasi, apakah PT X bisa membuka izin usaha di Kabupaten Tangerang? PT X yang telah memiliki izin usaha untuk wilayah Kabupaten bekasi tidak dapat melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Tangerang. Untuk melakukan usaha di Kabupaten Tangerang, PT X dapat melakukan program kemitraan dengan perusahaan lain dan berkedudukan hanya sebagai pemegang saham. 15. Apakah Perusahaan Pergadaian dapat melayani nasabah yang domisilinya berbeda dengan lingkup wilayah usaha Perusahaan Pergadaian? Sebagai contoh PT ABC merupakan Perusahaan Pergadaian di Kota Klaten, dapatkah melayani nasabah yang berasal dari Sorong, Papua? Dalam POJK 31/2016 tidak diatur mengenai pembatasan pelayanan nasabah, yang diatur larangan pembukaan outlet di luar wilayah usaha yang telah mendapatkan izin usaha. 16. Apa saja Usaha Pergadaian? Kegiatan Usaha Pergadaian meliputi: a. penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai; b. penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan fidusia; c. pelayanan jasa titipan barang berharga; d. pelayanan jasa taksiran; dan/atau e. kegiatan usaha lainnya yang terdiri atas: 1) kegiatan lain yang tidak terkait Usaha Pergadaian yang memberikan pendapatan berdasarkan komisi (fee based income) sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan; dan/atau 2) kegiatan usaha lain dengan persetujuan OJK. 17. Apakah Perusahaan Pergadaian dapat menjalankan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah? Perusahaan Pergadaian dapat melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah baik untuk seluruh maupun sebagian kegiatan usahanya. 18. Apakah yang dapat dikategorikan sebagai fee based income?

Yang dimaksud dengan kegiatan berbasis fee (fee based income) adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Pergadaian untuk memasarkan produk-produk jasa keuangan antara lain, reksadana, asuransi mikro, atau produk-produk lain yang terkait dengan kegiatan jasa keuangan. 19. Apakah penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan fidusia harus didaftarkan jaminan fidusia? Dalam Pasal 15 pada pokoknya menetapkan bahwa setiap kegiatan usaha penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan fidusia wajib dilakukannya mitigasi risiko. Adapun upaya mitigasi risiko dapat dilakukan melalui beberapa alternatif pilihan yaitu dengan cara mengalihkan risiko usaha melalui mekanisme asuransi kredit atau penjaminan kredit, mengalihkan risiko atas barang yang menjadi agunan melalui asuransi, dan/atau melakukan pendaftaran jaminan fidusia atas barang yang menjadi jaminan kegiatan usaha. 20. Apakah OJK menetapkan besaran maksimal tingkat bunga pinjaman atau imbal jasa/imbal hasil? OJK tidak menetapkan besaran maksimal tingkat bunga pinjaman atau imbal jasa/imbal hasil, namun OJK memberikan acuan dalam menetapkan tngkat bunga pinjaman atau imbal jasa/imbal hasil yaitu: Tingkat bunga pinjaman dapat dihitung dari 3 (tiga) komponen yaitu: harga pokok dana untuk pinjaman; biaya overhead yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pergadaian dalam proses pemberian pinjaman; dan marjin keuntungan (profit margin) yang ditetapkan untuk aktivitas Perusahaan Pergadaian. Besaran imbal jasa/imbal hasil bagi Perusahaan Pergadaian yang menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dapat dihitung antara lain dari: biaya penyimpanan dan/atau biaya pemeliharaan; biaya overhead yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pergadaian dalam proses pemberian pinjaman; marjin keuntungan (profit margin) yang ditetapkan untuk aktivitas Perusahaan Pergadaian; dan mekanisme lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah. 21. Apakah 1 (Satu) orang Penaksir dapat dipekerjakan pada 2 (dua) outlet? Dalam Pasal 19 ayat (1) dinyatakan bahwa Perusahaan Pergadaian wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Penaksir untuk melakukan penaksiran atas Barang Jaminan pada setiap unit pelayanan (outlet). 22. Apakah nasabah diberikan nilai pinjaman yang lebih rendah dari nilai taksiran?

Dapat, sepanjang nasabah menyatakan secara tertulis menghendaki Uang Pinjaman yang lebih rendah. 23. Dapatkah jangka waktu pinjaman diperpanjang lebih dari 4 (empat) bulan? Tidak, jika nasabah ingin melakukan pinjaman dengan jangka waktu lebih dari empat bulan, nasabah tersebut sebaiknya mengajukan pinjaman kepada pihak lain selain perusahaan gadai. 24. Apabila jangka waktu pinjaman telah berakhir dan nasabah belum melunasi uang pinjaman, apakah yang dilakukan oleh Perusahaan Pergadaian? Sesuai ketentuan maka Perusahaan Pergadaian dapat melakukan lelang atas barang jaminan. Namun sebelum dilakukan lelang, apabila terdapat kesepakatan antara Perusahaan Pergadaian dengan Nasabah, maka Nasabah diberikan opsi untuk menjual sendiri (penjualan maksimal 20 hari kerja setelah tanggal jatuh tempo) atau memberikan kuasa kepada Perusahaan Pergadaian untuk menjualkan barang jaminan (dilakukan apabila nilai penjualan dapat memenuhi kewajiban nasabah terhadap Perusahaan Pergadaian). 25. Apa yang dilakukan Perusahaan Pergadaian, bila Barang Jaminan milik Nasabah hilang atau rusak? Perusahaan Pergadaian wajib menggantinya dengan uang/barang yang nilainya sama/setara dengan nilai barang jaminan saat hilang/rusak (Perhiasaan) atau uang/barang yang nilainya sama/setara dengan nilai barang jaminan saat dijaminkan (non perhiasan). 26. Apakah DPS dapat diangkat oleh beberapa perusahaan pergadaian secara bersamaan? Ya, bisa. 27. Apakah perusahaan pergadaian wajib menjadi anggota asosiasi? Ya, dengan ketentuan bagi perusahaan pergadaian yang telah mendapatkan izin usaha sebelum terbentuknya asosiasi, paling lama 3 bulan sejak asosiasi terbentuk dan bagi perusahaan pergadaian yang mendapatkan izin usaha setelah asosiasi terbentuk, paling lama 3 bulan sejak mendapatkan izin usaha. 28. Siapakah yang dimaksud dengan pihak tertentu dalam melaksanakan fungsi pengawasan? OJK memiliki kewenangan untuk menunjuk pihak lain untuk melakukan pengawasan. Pihak lain tersebut antara lain akuntan publik atau pemerintah daerah setempat. 29. Apakah perusahaan pergadaian yang melakukan permohonan izin usaha dikenakan biaya perizinan usaha dan biaya tahunan? Sesuai dengan PP 11 Tahun 2014, perusahaan pergadaian dikenakan biaya perizinan dan biaya tahunan.

30. Kewajiban apa yang harus dipenuhi oleh perusahaan pergadaian yang setelah memiliki izin usaha? Selain membayar iuran tahunan, Perusahaan Gadai wajib menyampaikan laporan berkala setiap empat bulan kepada OJK.