Politik. Lolytasari, M.Hum

dokumen-dokumen yang mirip
PERSATUAN DAN KERUKUNAN

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

Pendidikan Agama Islam

KONSEP KEKELUARGAAN DAN KEMASYARAKATAN ISLAM

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

NASKAH SOSIALISASI PERAT A URAN A B ERSAM A A

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PENDIDIKAN PANCASILA

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai konflik sosial baik secara

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

PEMANTAPAN KERUKUNAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MENCEGAH BERKEMBANGNYA FAHAM RADIKAL PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KEMENTERIAN AGAMA

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAHAN TAYANG MODUL 9

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

KEWARGANEGARAAN. Konsep Dasar Kewarganegaraan. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

PEDOMAN HIDUP ISLAMI (PHI) WARGA MUHAMMADIYAH. Drs. H. Gunarto Muchsin

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pancasila dan Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN UKDW

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

PENDIDIKAN PANCASILA

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

Materi PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

Pendidikan Kewarganegaraan

Membangun Kemitraan Antar Umat Beragama

KONDISI DAN TANTANGAN UTK LAHIR MUHAMMADIYAH

NO URUT. 16. Sumber : = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

P e n t i n g n y a T a b a y y u n

Pendidikan Agama Islam

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

O L E H : TONY D. SAHERTIAN, S.Si., M.Pd.K

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

NAMA : WAHYU IFAN AGASTYO NIM : KELOMPOK : I (NUSA) DOSEN : Drs.Muhammad Idris STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Nilai-Nilai Pancasila

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN

KEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN ISU KEBEBASAN BERAGAMA

Transkripsi:

Politik Lolytasari, M.Hum

Politik Kata politicus diambil dari bahasa latin politicus dan bahasa Yunani politicos yang menadung arti berhubungan dengan warga masyarakat Pakar mengartikan sebagai segala ktivitas atau siakp yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu macam bentuk susunan masyarat

Politik Menurut agama: sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dnegan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya

Politik Prinsip dasar kekuasaan politik dalam Islam: Terdapat pd surat An Nisa 58-59, dari ayat ini dapat diambil kesimpulan: 1. Kewajiban untuk menunaikan amanah Tidak ada iman tanpa amanah Ada macam2 amanah: a. Amanat antara manusia dengan Allah SWT b. Amanat manusia dengan manusia lainnya c. Amanat antara manusia dan lingkungannya d. Amanat antara manusia dengan dirinya

Politik 2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil 3. Perintah taat kepada Allah, Rasul dan ulil amri 4. Perintah kembali kepada Al quran dan as Sunnah

Politik Kriteria pemegang kekuasaan politik yang baik: a. shidiq: selalu berkata benar b. Amanah: terpercaya c. Tabligh: menyampaikan d. Fathonah: cerdas e. Keteladanan: uswah

Peran agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa 1. Prinsip persatuan dan persaudaraan: surat al- Hujuraat: 49:13 2. Prinsip kesamaan 3. Prinsip kebebasan Jenis kebebasan yang diajarkan Islam: a. Kebebasan untuk memeluk agama b. Kebebasan untuk berpendapat, namun tidak boleh bohong, berperasangka buruk dan membuka aib orang

Peran agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa 4. Prinsip tolong menolong 5. Prinsip kedamaian 6. Prinsip musyawarah

Kerukunan antar umat beragama Agama menurut istilah diartikan sebagai sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Yang jadi pertanyaan, apakah semua agama adalah benar?

Kerukunan antar umat beragama Al Qur an tidak pernag menyinggung bahwa Allah telah menurunkan berbagai macam agama. Agama yang diturunkan oleh Allah hanya satu yaitu Islam (Surat Ali-Imran3:19)

Kerukunan antar umat beragama Di dalam masyarakat timbullah agama-agama selain Islam, diantaranya Kristen, Yahudi, Budha, Hindu Dalam bermasyarakat, Al Qur an secra tegas menyatakan bahwa sesama orang mukmin adalah bersaudara (Surat Al-Hujurat 49:10)

Kerukunan antar umat beragama Ayat selanjutya Al-Hujurat 49:11 dan 12: berisi tentang kode etik warga muslim: 1. Bahwa mreka tidak boleh saling melecehkan dan menghina karena boleh jadi yang dilecehkan itu lebih baik dari yang melecehkan 2. Sesama orang yang beriman tidak boleh saling berprasangka buruk dan meng ghibah 3. Saling menolong 4. Menegakkan perdamaian

Kerukunan antar umat beragama Persaudaraan yang diperintahkan Al-Quran tidak hanya ditujukan kepada sesama muslim juga sesama non muslim. Yang jadi pertanyaan, apakah bisa menyamakan antar agama? Jelas tidak bisa, kerukunan hidup antar pemeluk agama yang berbeda dalam masyarakat harus diperjuangkan dengan catatan tidak mengorbankan aqidah.

Kerukunan antar umat beragama Hal ini juga dilakukan oleh Nabi SAW ketika ditawarkan kompromi oleh beberapa tokoh kaum musyrikin di Mekkah, usul mereka: agar Nabi SAW bersama umatnya mengikuti kepercayaan mereka dan merekapun akan mengikuti ajaran Islam

Kerukunan antar umat beragama Mendengar usul ini Nabi SAW dengan tegas menolak: Aku berlindung kepada Allah dari tergolong orangorang yang mempersekutukan Allah Hal ini ditolak oleh Rasulullah SAW secara logis tidak mungkin menyatukan agama-agama karena setiap agama berbeda dengan agama lain dari segi ajaran pokok dan perinciannya. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku (Surat Al Kaafiruun:109)

MERUMUSKAN FORMAT IDEAL HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA Oleh M. Ridwan Lubis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Makalah seminar yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Kehidupan Beragama Kamis, 29 Januari 2009

HAKIKAT KERUKUNAN Kerkukunan umat beragama adalah keadaan hub sesama umat beragama yg dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dlm pengamalan ajaran agamanyadan kerjasama dlm kehdpn bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dlm NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Adanya proses saling belajar dlm pengamalan ajaran agama masing-masing dan menikmati suasana kekhusyu an dlm setiap pengamalan ajaran agama Komponen kerukunan: menghargai saling perbedaan dan menjadikan iktibar thd suasana kejiwaan yg dialami oleh setiap manusia dlm pengamalan ajaran agamanya

LANDASAN KERUKUNAN Landasan teologi pada setiap agama yg mengajarkanb kebenaran absolut ajaran agamanya dan pengakuan thd adanya perbedaan ajaran agama Pengakuan perbedaan bukan suatu hal yang ditempelkan pada setiap ajaran agama akan tetapi melekat (build in) pada setiap agama Pengalaman kesejarahan yg trdpt pada setiap ajaran agama ketika berinteraksi dgn agama lain yaitu posisi Islam, Kristen, Yahudi adalah sama-sama agama monoteis bersumber dari Ibrahim: abrahamic religion Sikap ajaran agama yg datang kemudian: membenarkan sebagian (mushaddiqan) dan melakukan koreksi thd penyimpangan menurut ajaran agama baru. Koreksi ini adalah thd ajaran bukan dlm relasi kemanusiaan

TUJUAN KERUKUNAN Memuliakan Tuhan Memuliakan anugerah Tuhan Memuliakan manusia Memuliakan ciptaan Tuhan Kerjasama antar umat beragama Membangun kehidupan yg lbh baik Menikmati suasan ketenteraman Mewujudkan kehidupan yg beradab Melahirkan peradaban

KENDALA KERUKUNAN Agama sbg faktor konflik Agama dijadikan simbol pemisah Agama dijadikan sbg sumber penghasilan Agama digunakan menekan org lain Memonopoli kebenaran praksis Agama dijadikan sistem sosial bkn sumber nilai Memaksakan ajaran agama kpd bkn penganutnya Menyeberangkan seorg dari iman yg lama kpd iman baru (proselit) Memandang kelompok agama lain sbg saingan Memandang jumlah penganut sebagai momok yg menakutkan

DAMPAK KONFLIK UMAT BERAGAMA Ingkari anugerah Tuhan Lalai thd ajaran agama Trauma konflik Simpan penyakit laten dlm diri manusia Hilang penghayatan hidup damai Aktivitas sosial terganggu Masy menjadi miskin Kehidupan masy yg kacau

Ibadah Damai Rukun Kerjasama Menghargai Membantu Dekat kpd Tuhan Hidup bermakna PESAN AGAMA THD KEHIDUPAN

PELUANG KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA JANGKA PANJANG: Negara kebangsaan Dasar ideal Pancasila Dasar konstitusional UUD 1945 Agama sbg landasan etik, moral, spritual Kompetisi setiap agama thd pembangunan nasional Adil makmur berdasar Pancasila dan UUD 1945 Legislasi UU Kebebasan Beragama JANGKA PENDEK: Penyiaran agama berkualitas Dasar pendirian rumah ibadat berdasar kebutuhan Kerjasama sosial antar umat Tetap dipelihara keragaman daerah Pelaksanaan demokrasi berdasar nilai agama Kaderisasi tokoh lewat pendidikan

PROGRAM KERUKUNAN Dialog antar ajaran agama Hub akrab antar tokoh agama Pelembagaan kerukunan: keluarga, dikdas, dikmen, univ Integrasi kerukunan thd semua program pemerintah Daerah bentuk pusat dikbang kerukunan Pelayanan adil thd semua kelompok agama Kebebasan thd semua kel agama: kecil, menengah, besar Rumah ibadah sbg tempat ibadah yg damai, rukun, bersahabat Penyiaran agama secara santun dan bersahabat Memperkuat FKUB dan LSM kerukunan Membentuk FKUB lingkup nasional

REKOMENDASI Menteri Agama hendaknya mengajak semua departemen utk integrasikan kerukunan di wil kerjanya Menteri Agama/DPR memprakarsai UU Kebebasan Beragama agar ada acuan dlm pelaksanaan kebebasan pengamalan agama Presiden membentuk Dewan Pertimbangan Kehidupan Beragama guna memberikan pertimbangan dlm pengintegrasian nilai agama thd kebijakan nasional Pimpinan Univ melakukan pengkajian thd revitalisasi kearifan tradisional utk mendorong kerukunan nasional Pimpinan majlis agama secara bersama menyusun pemikiran strategis utk atasi persoalan universal kemanusiaan: kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan