BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pada Perusahaan Rokok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Produksi Pada Perusahaan Rokok

PENGARUH KEMAMPUAN PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM INDONESIA STO MOJOKERTO SKRIPSI

Dasar Perilaku Individual. Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kerja karyawan pada PT. Pos Cabang Malang dipengaruhi oleh gaya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, perlu memperhatikan faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian dengan judul. Pengaruh Kompetensi Komunikasi Dosen terhadap Tingkat Pemahaman

BAB I PENDAHULUAN. selalu berkembang dalam pendidikan. Masyarakat yang maju bisa dilihat dari

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

1.1 Latar Belakang Masalah Sumberdaya manusia merupakan unsur investasi efektif perusahaan. Namun, pihak manajemen sering menilai bahwa sumberdaya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR DI DESA WARUJAYENG

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang)

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpit secara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara otomatis, terintegrasi, dan terkoordinasi sehingga dengan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah


BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang

BAB VI KELUARNYA DABBAH. Dabbah yaitu sebangsa hewan yang juga disebut Sahab, kakinya empat, mempunyai dua sayap dan bulu, kepalanya

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PWM JATENG ASPEK RELIGIUS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan. Gandum Malang. Alat analisis data yang digunakan yaitu rentang skala dan

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Bidang Psikologi. Disusun Oleh : BAYUAJI BUDIHARGO NIM :

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB I PENDAHULUAN. (bersuci) terlebih dahulu seperti berwudhu. Wudhu adalah sebuah syariat

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

ISLAM IS THE BEST CHOICE

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Rikza Maulan Lc., M.Ag

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN KHATTAB

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kualitas pelayanan kepada pelanggannya.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

TAHAJJUD (QIAMUL LAIL) & WITIRNYA. Oleh: Rasul bin Dahri

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada peran yang dijalankan oleh orang orang yang ada di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Hamid (2010) dengan judul: Pengaruh Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pada Perusahaan Rokok Gandum Malang. Alat analisis data yang digunakan yaitu rentang skala dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan kerja karyawan bagian produksi pada Perusahaan Rokok Gandum Malang masuk dalam kategori baik, hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata rentang skala pada variabel kemampuan kerja karyawan sebesar 301 yang masuk dalam kategori baik. Kinerja karyawan bagian produksi pada Perusahaan Rokok Gandum Malang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata rentang skala sebesar 283,8 yang masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada Perusahaan Rokok Gandum Malang yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi. Penelitian yang dilakukan Hariadi (2009) dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan kecap Rahayu Blitar. Alat analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan uji F. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kemampuan terhadap kinerja karyawan pada 1

2 Perusahaan kecap Rahayu Blitar. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan kecap Rahayu Blitar. Hasil penelitian Setyaningrum (2009) dengan judul penelitian yaitu Pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan pada CV. Aneka Karya Pasuruan. Alat analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara parsial kemampuan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV. Aneka Karya Pasuruan. Adapun untuk mengetahui perbandingan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang dilakukan yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian 1. Hamid (2010) Pengaruh Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Variabel bebas adalah kemampuan kerja. Variabel Terikat yaitu kinerja karyawan. Lokasi Penelitian PR. Gandum Malang Populasi karyawan bagian produksi.. Alat analisis data yang digunakan yaitu rentang skala dan analisis regresi linier berganda. Kemampuan kerja karyawan adalah baik sedangkan kinerja karyawan tinggi. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. 2. Hariadi (2009) Analisis Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan kecap Rahayu Blitar Variabel bebas adalah kemampuan Variabel Terikat yaitu kinerja. Lokasi Penelitian Perusahaan kecap Rahayu Blitar Populasi pegawai bagian produksi.. Alat analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan uji F Kemampuan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan kecap Rahayu Blitar

3 3. Setyaningrum (2008) Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja karyawan pada CV. Aneka Karya Pasuruan Variabel bebas adalah kemampuan Variabel terikat kinerja. Lokasi penelitian CV. Aneka Karya Pasuruan Populasi seluruh karyawan. Alat analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan uji F Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan terhadap kinerja. 4. Nanda Bagus Prasetya Variabel bebas adalah Alat analisis data dengan (2012) Pengaruh kemampuan verja menggunakan regresi linier Kemampuan Terhadap Variabel terikat yaitu sederhana dengan uji T Kinerja pada Karyawan kinerja. PT. Telkom Indonesia Lokasi Penelitian PT. STO Mojokerto Telkom Indonesia STO Mojokerto Populasi kayawan bagian teknis atau operasional Sumber: Hamid (2010), Hariadi (2009) dan Setyaningrum (2008) - B. Kemampuan Kerja 1. Pengertian Kemampuan Kerja Menurut hadist Abu Hurairah r.a kemampuan adalah sebagai berikut: عن أبى ھریرة رضي االله عنھ قال: قال رسول االله صلى االله علیھ وسل م: إ ذ ا ض ی ع ت الا م ان ة ف ان ت ظ ر الس اع ة, قال: ك ی ف إ ض اع ت ھ ا ی ار س ول االله قال: إ ذ ا ا س ن د الا م ر إ ل ى غ ی ر ا ھ ل ھ ف ان ت ظ ر الس اع ة (رواه البخارى) Dari Abu Hurairah r.a ia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda: Jika amanah telah hilang (sudah tidak dipegang lagi dengan teguh), maka tunggulah saat kehancurannya. Ia bertanya: Ya Rasul, bagaimana orang menghilangkan amanah itu? Rasul menjawab: (Yaitu) apabila suatu urusan (amanah) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya. (HR. Bukhari)

4 Menurut Robbins (2006:52) kemampuan kerja dapat diartikan sebagai kepasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Sedangkan menurut Gibson (1996:167) menjelaskan bahwa kemampuan kerja adalah : potensi seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan kerja menunjukkan kecakapan seseorang seperti kecerdasan dan keterampilan. Kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan. Ketidakberadaan hal seperti ini dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan (Robbins, 2006:49). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan kerja adalah kapasitas individu atau potensi seseorang untuk melaksanakan pekerjaan yang menunjukkan kecakapan seseorang seperti kecerdasan dan keterampilan. 2. Klasifikasi Kemampuan Pelayanan Menurut Fitz dalam Swasto (2000:80) mengemukakan bahwa kemampuan pelayanan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Kemampuan pengetahuan, adalah pemahaman secara luas mencakup segala hal yang pernah diketahui yang berkaitan dengan tugas-tugas individu dalam organisasi. 2) Kemampuan keterampilan merupakan kemampuan psikomotorik dan teknik pelaksanaan kerja tertentu yang berkaitan dengan tugas individu dalam organisasi.

5 3) Kemampuan sikap merupakan kemampuan yang mempunyai pengaruh tertentu terhadap tanggapan seseorang kepada orang lain, obyek dan situasi yang berhubungan dengan orang tersebut. Sedangkan menurut Rao (2000:98) mengklasifikasikan kemampuan kerja menjadi empat yaitu: 1) Kemampuan teknis mencakup pengertian mengenai suatu aktivitas khusus dan kecakapan di dalamnya, terutama yang berkenaan dengan metode, proses, prosedur dan teknik. 2) Kemampuan perilaku, mencakup kepandaian orang berhubungan dengan orang lain. 3) Kemampuan manajerial, mencakup pengertian yang berkenaan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemonitoran, penilaian, penyeliaaan dan sebagainya. 4) Kemampuan konseptual, mencakup kemampuan untuk melihat organisasi secara keseluruhan Menurut Robbins (2006:51) mengklasifikasikan kemampuan menjadi dua bagian yaitu: 1) Kemampuan Intelektual Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental. Ada tujuh dimensi yang membentuk kemampuan intelektual antara lain:

6 a) Kecerdasan numerik Kemampuan untuk melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat. b) Pemahaman verbal Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dari hubungan antar kata. c) Kecepatan perceptual Kemampuan mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan visual dengan cepat dan akurat. d) Penalaran induktif Kemampuan mengidentifikasi suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah. e) Penalaran deduktif Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argumen. f) Visualisasi ruang Kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah. g) Memori Kemampuan mempertahankan dan mengingat kembali pengalaman masa silam.

7 2) Kemampuan Fisik Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan serupa. Ada sembilan kemampuan fisik dasar meliputi: Faktor-faktor kekuatan: a) Kekuatan dinamik: kemampuan untuk menggunakan kekuatan otot secara berulang-ulang sepanjang kurun waktu. b) Kekuatan otot bawah: kemampuan untuk menggunakan otot dengan menggunakan otot-otot ditubuh (terutama perut). c) Kekuatan statis: kemampuan menggunakan kekuatan terhadap obyek luar. d) Kekuatan eksplosit: kemampuan menghabiskan suatu maksimum energi eksplosit dalam satu atau sederetan tindakan eksplosit. Faktor-faktor fleksibilitas: a) Fleksibilitas jangkauan: kemampuan menggerakkan otot tubuh dan meregang punggung sejauh mungkin. b) Fleksibilitas dinamik: kemampuan melakukan gerakan cepat. Faktor-faktor lain: a) Koordinasi Tubuh: Kemampuan mengkoordinasikan tindakantindakan serentak dari bagian-bagian tubuh yang berlainan. b) Keseimbangan: kemampuan menjaga keseimbangan meskipun ada kekuatan-kekuatan yang mengganggu keseimbangan itu.

8 c) Stamina: kemampuan menggerakkan upaya maksimum yang mensyaratkan upaya terus menerus. C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan atau organisasi. Kinerja yang baik merupakan langkah untuk tercapainya tujuan organisasi sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah dilakukan sebab banyak faktor yang mempengaruhi tingkat rendahnya kinerja seseorang. Mangkunegara (2000:67) mengatakan pengertian kinerja adalah: Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Dharma (1993:212) Kinerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk atau jasa yang dihasilkan atau diberikan seseorang atau kelompok orang. Dari kedua pendapat di atas, dapat diambil suatu pengertian bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Kinerja dapat digunakan sebagai ukuran hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh seorang karyawan atau pegawai dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya.

9 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja, menurut Mangkunegara (2000:67) adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). 1. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill ). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka ia akan lebih mudah untuk mencapai kinerja yang diharapkan. 2. Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja) Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal seorang karyawan. Faktor eksternal tersebut sangat erat kaitannya dengan situasi atau kondisi kerja pada suatu perusahaan atau organisasi

10 3. Pengukuran Kinerja Secara umum pengukuran kinerja berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda. Seperti yang dikemukakan oleh Sinungan (2000:23) yaitu: 1) Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2) Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan, tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian relatif 3) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan. Penerapan standar diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja karyawan sesuai sasaran yang diharapkan sekaligus melihat besarnya penyimpangan dengan cara membandingkan antara hasil yang aktual dengan hasil yang diharapkan olah karena itu adanya suatu standar yang baku merupakan tolak ukur bagi kinerja yang akan dievaluasi. Sedangkan menurut Atmosoeprapto (2001:6) menyatakan bahwa Kinerja tidak dapat diukur secara kuantitatif semata-mata, sehingga mempunyai nilai mutlak, melainkan menggambarkan keragaman dari suatu kegiatan. Ada dua titik kunci untuk mengukur keragaman pada setiap situasi atau kegiatan, yaitu meliputi:

11 1. Lebih memusatkan pada hasil akhir daripada kegiatan-kegiatan. Sebagai contoh, bagi bisnis yang berorientasi pada keuntungan, sasaran nilai dolar penjualan lebih berarti daripada jumlah penjualan yang tercapai. 2. Berfikir pada perbandingan dari kenyataan terhadap yang seharusnya. Meskipun pada output yang tangible dan dapat diukur secara kuantitatif, hasil bagi output terhadap input saja kurang berarti apabila tidak diperbandingkan dengan hasil bagi atau sasaran yang diharapkan. Penilaian kinerja pada umumnya dilakukan dengan bantuan metode predeterminasi dan formal seperti satu atau lebih, sedangkan menurut Dessler (1998:5) metode penilaian kinerja pada perusahaan dapat dibagi menjadi: 1. Metode Skala Penilaian Grafik Penilaian kinerja dengan skala grafik adalah teknik yang paling sederhana dan yang paling populer untuk menilai kinerja. Skala ini mendaftarkan sejumlah ciri dan kisaran kinerja masing-masing. Karyawan kemudian dinilai dengan mengidentifikasi skor yang paling baik menggambarkan tingkat kinerja untuk masing-masing ciri. Nilai yang ditetapkan untuk ciriciri tersebut kemudian dijumlahkan. Sebagai ganti penilaian ciri dan faktor generik (seperti kualitas dan kuantitas) banyak perusahaan yang melakukan spesifikasi dalam melakukan penilaian atas kinerja yang telah dicapai oleh masing-masing karayawannya. 2. Metode Peringkatan Alternasi Yaitu metode dengan jalan membuat peringkat karyawan dari yang terbaik ke yang terjelek pada satu atau banyak ciri adalah metode lainnya untuk

12 menilai karyawan. Karena biasanya lebih mudah untuk membedakan antara karyawan yang paling jelek dan paling baik dari pada menyusun mereka dalam peringkat berdasarkan ciri tertentu. 3. Metode Perbandingan Berpasangan Metode ini merupakan metode yang memeringkatkan karyawan dengan membuat peta dari semua pasangan karayawan yang mungkin untuk setiap ciri dan menunjukkan mana karyawan yang lebih baik dari pasangannya. Untuk masing-masing ciri (kuantitas kerja, kualitas kerja dan sebagainya). Andai terdapat lima orang karyawan yang harus dinilai, dalam metode perbandingan berpasangan masing-masing karyawan yang mungkin untuk masing-masing ciri tunjukanlah (dengan tanda + atau -) dan siapa yang merupakan karyawan yang lebih baik dalam pasangan yang telah terbentuk. 4. Metode distribusi paksa (forced distribution method) Metode ini adalah sama dengan pemeringkatan pada sebuah kurva. Dengan metode ini, persentase yang sudah ditentukan dari peserta penilaian ditempatkan dalam kategori kinerja. 5. Metode Insiden Kritis (critical incident method) Metode ini dengan jalan membuat satu catatan tentang contoh-contoh yang luar biasa baik atau tidak diinginkan dengan perilaku yang berhubungan dengan kerja seorang karyawan dan meninjauanya bersama karyawan pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

13 6. Skala Penilaian berjangkarkan Perilaku Skala penilaian berjangkar perilaku (BARS: Behaviorally Anchored Rating Scala), yaitu dengan mengkombinasikan manfaat penilaian berdasarkan kuantitas dan penilaian insiden kritis, penilaian naratif dengan menjangkari sebuah skala berdasarkan kuantitas dengan contoh-contoh perilaku spesifik dari kinerja yang baik dan jelek. Sedangkan menurut Mangkunegara (2000:67) terdapat tiga metode yang digunakan dalam rangka pengukuran kinerja para karyawan atau pegawai pada perusahaan, yaitu: 1. Mutu atau kualitas produk. Pada pengukuran ini perusahaan lebih mendasarkan pada tingkat kualitas produk yang telah dihasilkan para pegawai atau karyawannya. Pengukuran melalui kualitas ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana seorang karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. 2. Kuantitas atau jumlah produk. Pengukuran melalui kuantitas atau jumlah produk yang dihasilkan ini erat kaitannya dengan kemampuan seorang karyawan dalam menghasilkan produk dalam jumlah tertentu. Kuantitas ini secara langsung juga berhubungan dengan tingkat kecepatan yang dimiliki oleh seorang karyawan dalam menghasilkan produk.

14 3. Ketepatan waktu Ketepatan waktu dalam menghasilkan suatu produk menjadi salah satu sarana untuk mengukur tingkat kinerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai. Dalam pengukuran ini anggaran perusahaan dapat dijadikan ukuran atau barometer untuk mengetahui tingkat kinerja yang telah dicapai seorang karyawan. 4. Kerangka Pikir Penelitian Berdasarkan teori sebelumnya maka dapat digambarkan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan pengaruh kemampuan terhadap kinerja karyawan, yaitu sebagai berikut: Gambar 2.1 Kemampuan Pelayanan dan Kinerja Karyawan Kemampuan Pelayanan (X) Pengetahuan (X1) Keterampilan (X2) Sikap (X3) Kinerja Karyawan (Y) Kuantitas hasil kerja (Y1) Kualitas hasil kerja (Y2) Ketepatan waktu (Y3) Berdasarkan kerangka diatas, dapat diuraikan bahwa tingkat kemampuan pelayanan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dimana apabila kemampuan pelayanan meningkat maka secara tidak langsung kinerja karyawan juga akan ikut meningkat, yang nantinya dari peningkatan kemampuan pelayanan tersebut akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan, sehingga visi misi dan tujuan dari PT Telkom Indonesia STO Mojokerto.

15 Menurut (Fitz dalam Swasto,2000) kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh karyawan dalam hal ini yaitu kemampuan pengetahuan,keterampilan dan sikap dalam bekerja di perusahaan. Menurut (Mangkunegara,2000) tingkat pencapaian kinerja yaitu kualitas, kuantitas dan waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan. 5. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan pelayanan terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkom Indonesia STO Mojokerto.