Wedding With Converse
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/ atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/ atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Wedding With Converse Inggrid Sonya PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Wedding With Converse Copyright 2017 Inggrid Sonya Dev Editor: Pradita Seti Rahayu Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali tahun 2017 oleh PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 717030260 ISBN: 978-602-04-0095-2 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan
Kisah ini tercipta dari kesedihan-kesedihan, berbagai macam bentuk putus asa, dan juga ketakutan-ketakutan yang ada di balik ingar-bingar pergaulan remaja zaman sekarang. Kisah ini dihadirkan bukan untuk menggurui, namun untuk memberikan pemahaman pada remaja bila masa depan ada untuk siapa pun. Untuk itu jangan menyerah, teruslah berjalan, dan teruslah percaya bila harapan akan selalu ada bahkan pada keadaan tersulit sekalipun.
Prolog Terkadang kau bisa menjadi segala hal yang dibutuhkan. Dan terkadang pula kau bisa menjadi segala hal yang menghancurkan.
Inggrid Sonya M alam ini hujan. Sambaran petir yang bersahut-sahutan berhasil membuat Joana terbangun dari tidurnya. Kala mata hazel-nya terbuka, benda pertama yang ia lihat adalah sebuah pigura cokelat besar yang tergantung di dinding kamar. Selembar foto seorang anak laki-laki dan perempuan yang tengah bermain basket di pigura itu tak kuasa membendung mualnya perut Joana. Maka, setelah mengumpulkan seluruh kesadaran, cewek itu berjalan terseret-seret menuju kamar mandi yang ada di sudut ruangan dan menumpahkan seluruh isi perut di wastafel. Dengan tubuh gemetar, Joana mengangkat wajahnya perlahan-lahan. Diamatinya lekat-lekat bayangan diri sendiri di cermin wastafel. Sekilas, dia memang tampak sama seperti yang kemarin-kemarin. Masih Joana yang sama. Yang mempunyai wajah oval, bibir penuh, kulit kuning langsat, dan rambut hitam panjang. Tetapi, ketika peristiwa beberapa jam lalu melintas di pikiran, Joana yakin jika mulai dari sekarang dia tidak bisa mengenali siapa bayangan yang ada di cermin itu lagi. Sejak masuk SMA, Joana tahu betul betapa banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya. Terutama soal pergaulan. Joana paham, di SMA dia jadi lebih berani berteman pada siapa pun. Tidak heran, Joana berubah jadi remaja metropolitan yang menghabiskan setiap akhir pekannya di kelab-kelab malam. Meski begitu, dia tahu risikonya dari awal. Joana tahu 2
Wedding with Converse bahwa dia mempunyai kemungkinan besar terjerumus ke dunia gelap seperti kebanyakan teman-temannya. Oleh karena itu, kehadiran seorang Raskal dibutuhkan untuk menjaganya dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Raskal adalah sahabatnya dari kecil. Ayahnya bahkan sudah menitipkan Joana pada cowok itu. Selama ada Raskal di sisi, Joana tidak perlu khawatir. Joana percaya Raskal bisa melindunginya. Joana percaya Raskal bisa menjaganya dari segala macam kemungkinan-kemungkinan terburuk. Tetapi, malam ini, kepercayaan itu mendadak hilang. Mendadak sirna tak bersisa. Krekkk! Suara derit pintu yang terbuka membuat Joana menoleh. Seorang cowok bertubuh tinggi dengan rambut acak-acakan muncul dari sana. Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, cowok itu sempat terdiam di tempat sambil menatap Joana sebentar. Joana yang masih didera syok hebat tidak bisa melakukan apa-apa saat melihatnya. Cewek itu hanya terdiam sambil menggigit bibirnya keras-keras. Dia mencoba menahan tangis nya agar tidak tumpah ketika melihat cowok itu duduk meringkuk di pinggiran bathtub sambil menyulut rokok bukannya menanyakan keadaan Joana. Aaaargh!!! teriak Joana tidak tahan. Kesabarannya untuk menghadapi sikap Raskal yang kelewatan sudah habis. Dia benar-benar frustrasi menghadapi sikap gila cowok itu. Lo brengsek, Kal! Lo gila! Lo sinting! Aaaargh! jerit Joana lagi sambil melempar-lempar seluruh benda yang ada di wastafel ke arah Raskal. Raskal, yang semula hanyut pada kenikmatannya sendiri, mau tak mau mengembalikan kesadarannya karena terkejut 3
Inggrid Sonya akibat lemparan benda-benda dari Joana. Tergopoh-gopoh cowok itu bangkit berdiri, lalu menghampiri Joana. Dua tangan kekarnya sigap menghentikan pergerakan tangan Joana yang sedari tadi terus memukul-mukuli tubuhnya gila-gilaan. Ssst! Udah, Jo! Udah! Gue gue bakal tanggung jawab. Lo lo tenang aja, ucap Raskal putus-putus. Joana menghempaskan tangan Raskal kasar. Matanya yang merah menatap nyalang cowok itu. Lo brengsek! Raskal memegangi kepalanya yang terasa pening. Saat ini, pikirannya terlalu penuh. Terlalu banyak sampai rasanya ingin meledak. Iya. Iya, gue brengsek, Jo. Gue emang brengsek. Sekarang lo tenang, ya. Kita bicarakan ini pelan-pelan, bujuk Raskal lagi sambil meraih tubuh Joana ke dalam pelukannya. Joana sempat berontak meminta dilepaskan. Namun, ketika dia sadar tenaganya sudah cukup terkuras akibat kejadian beberapa jam yang lalu, akhirnya cewek itu pasrah di dalam pelukan Raskal. Dalam rengkuhan dada bidang laki-laki yang tidak dia kenali lagi, Joana pun menangis. Air matanya jatuh satu-satu ketika mengingat bahwa dirinya sudah kehilangan satu hal paling berharga bagi seorang remaja perempuan. Air matanya lalu terus jatuh ketika menyadari bahwa yang menghilangkan hal berharga itu adalah sahabatnya sendiri. Sahabatnya dari kecil yang selalu melindunginya dari apa pun. Sahabat yang bahkan selalu murka ketika dia disentuh cowok lain sedikit pun. Pas gue tahu lo make barang itu, gue pikir tugas lo buat ngelindungin gue udah selesai. Gue pikir ini waktunya gue yang gantian ngelindungin lo. Tapi tapi, kalimat Joana 4
Wedding with Converse tertahan oleh tangis, kalau udah kayak gini, kalau gue aja udah hancur kayak gini, siapa lagi yang bisa nolongin lo, Kal? Siapa?! Raskal menelan ludahnya susah payah. Pelukannya di tubuh Joana tanpa sadar mengerat. Ingin rasanya dia berteriak, memaki, juga mencaci dirinya sendiri yang hina ini. Tetapi, entah kenapa dia tidak bisa. Saat ini lidahnya terlalu kelu untuk bicara. Mana pilot? Mana desainer? Joana tertawa pedih. Kita bahkan belum lulus SMA, Kal. Kita bahkan belum jadi apaapa! Maafin gue, Jo. Maaf maaf gue khilaf, gumam Raskal pelan yang malah membuat Joana tambah menangis histeris. 5