BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Laboratorium Keamanan dan Mutu Pangan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2016. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan antara lain viskometer Oswald, gelas kimia, gelas piala, erlenmeyer, desikator, thermometer,timbangan analitik, panci aluminium, ember plastik, oven, water bath, gelas ukur, kompor, dan loyang. 3.2.2 Bahan Bahan dasar penelitian ini adalah kulit kelinci segar dan jenis kelinci yang digunakan yaitu kulit kelinci Rex jantan dengan jumlah 70 kulit yang didapat dari peternak kelinci di wilayah Batu. Bahan bahan pendukung lainnya adalah kloroform, metanol, asam sulfat, aquades, larutan buffer (ph 4,00). 3.3 Batasan Variabel dan Cara Pengamatan Batsan variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu penambahan konsentrasi asam sulfat, sedangkan variabel terikat terdiri dari rendemen, kadar air, kadar abu dan viskositas. 24
Adapun batasan variabel yang dimaksud diantaranya adalah : 1. Rendemen Rendemen adalah perbandingan antara berat bahan kering yang dihasilkan dari ekstrasi asam sulfat dengan berat bahan segar, menggunakan satuan persen (%). dan cara perhitungan rendemen mengunakan metode AOAC 1995. Perhitungan Rendemen (AOAC, 1995) Rendemen diperoleh dari perbandingan antara berat tepung kering gelatin yang dihasilkan dengan berat bahan segar (kulit yang telah dicuci bersih). Besarnya rendemen dapat di peroleh dengan rumus : Rendemen = Berat bahan kering gelatin x 100% Berat bahan segar 2. Kadar Air Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berrdasarkan berat kering (dry basis). Adapun penentuan kadar air berdasarkan (AOAC, 1995) Penentuan kadar air (AOAC, 1995) 1. Menimbang bahan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbangan yang sudah diketahui botolnya. 2. Mengeringkan dalam oven pada suhu 100 0-105 0 C selama 3-5 jam. 25
Mendinginkan dalam desikator dan menimbang (perlakuan ini diulangi hingga tercapai bobot konstan (selisih penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg). 3. Melakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut : Kadar Air = W1 W2 x 100% Berat sampel Keterangan : W1 = berat (sampel + cawan) sebelum dikeringkan W2 = berat (sampel + cawan) sebelum dikeringkan 3. Kadar Abu Kadar abu merupakan campuran komponen anorganik atau mineral yang terdapat dalam gelatin kulit kelinci. Adapun penentuan kadar abu (AOAC, 1995). Penentuan kadar 1. Menimbang contoh sebanyak 2 gram dalam cawan porselen yang sudah diketahui beratnya. 2. Mengeringkan dalam muffle pada suhu 500-600 0 C selama 3-5 jam. 3. Mendinginkan dalam desikator dan menimbang. 4. Melakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut : Kadar Abu = Berat abu x 100% Berat sampel 26
4. Viskositas gelatin Viskositas ialah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik menarik antar molekul dan struktur cairan. Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material (Setiawan, 2015). Penentuan viskositas gelatin kulit kelinci (British Standard 757, 1975) Melarutkan 7 gram gelatin ke dalam 105 ml aquades. Meletakkan sampel kedalam beaker glass 250 ml. Setelah itu menghitung viskositas dengan cara memasukkan spindel no 1 yang telah terpasang pada viskometer konstan. Nilai viskositas dinyatakan dalam satuan centipoise (cp). 3.4 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan percobaan dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah perendaman asam sulfat dengan konsentrasi (P1=1% v/v), (P2=2% v/v), (P3=3% v/v), dan (P4=4% v/v) perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati antara lain adalah rendemen (fisik),kadar air, kadar abu dan viscositas (kimia). 3.4.1 Rancangan Percobaan Rancangan percobabaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan konsentrasi asam sulfat. Masing-masing unit perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. 27
3.4.2 Perlakuan Perlakuan yang diberikan yaitu : P1 = asam sulfat konsentrasi 1% ( v/v) P2 = asam sulfat konsentrasi 2% ( v/v) P3 = asam sulfat konsentrasi 3% ( v/v) P4 = asam sulfat konsentrasi 4% ( v/v) Masing-masing perlakuannya diulang 3 kali. 3.5 Metode Analisa Data Data yag diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA (Analisis Variansi). Apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan s Multiple Range Test (Steel & Torrie 1991). Perubahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendeman, kadar air, kadar abu, dan viskositas. 28
3.6 Alur penelitian 3.6.1 Proses Pembuatan Gelatin Kulit Kelinci Kulit Kelinci Perendaman kapur 2 % Buang Bulu, lemak, sisa kotoran dan dicuci ph netral Pemotongan kulit dengan ukuran 2 X 4 cm Direndam asam sulfat 1%,2 %, 3%, dan 4 % (v/v) direndam 48 jam suhu 28 C dan dicuci sampai ph netral Kulit diekstrak kulit : aquadesh = 1 : 3 pada suhu 60 0 C ± 3 0 C, selama 3 jam Disaring dengan kain saringan Pengeringan dengan oven,suhu 50 0 C selama 48 jam Penepungan gelatin Uji rendemen, kadar air, kadar abu, dan viskositas Gambar 4.6.1 Proses Pembuatan Gelatin Kulit Kelinci 29
3.7 Tahapan penelitian 1. Persiapan Persiapan pelaksanan penelitian ini meliputi : 1. Mengurus peminjaman tempat penelitian. 2. Mempersiapkan kulit kelinci sebagai bahan gelatin. 3. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam uji kualitas rendeman, kadar air dan viskositas. 2. Pelaksanaan Penelitian Kulit kelinci dikuliti dengan teknik pengulitan yang benar (Purnomo, 2003). Kulit yang diperoleh ditimbang beratnya dan kemudian dibagi menjadi 5 perlakuan (konsentrasi asam sulfat), yaitu kulit kelinci segar di rendem dengan kapur 2%. Membuang bulu, lemak, sisa kotoran dan dicuci ph netral, kulit kelinci dipotong kecil-kecil ukuran 2 x 4 cm. Selanjutnya Direndam asam sulfat 1%, 2 %, 3%, dan 4 % (1:3) direndam 48 jam suhu 5 C dan dicuci ph netral. Setelah itu kulit diekstrak: akuades = 1:3 pada suhu 60 C +3 C selama 3 jam dan disaring dengan kain saringan, kemudian pengeringan dengan oven, suhu 50 C selama 48 jam dan proses terakhir penapungan gelatin. 3. Pengambilan Data Data yag diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA (Analisis Variansi). Apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan s Multiple Range Test (Steel & Torrie 1991). Perubahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendeman, kadar air, kadar abu, dan viskositas. 30