**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Manajemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Angka Kematian Ibu. tertinggi bila dibandingkan dengan AKI di Negara ASEAN lainnya.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Jurnal Ilmiah Permata Medika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

JURNAL ILMU BERBAGI PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI KELURAHAN MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPARA TAHUN 2016

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

ABSTRAK. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilan Di Puskesmas Sukawarna Periode Juli 2005

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kabupaten Demak yang wilayah kerjanya berbatasan dengan : 1. Sebelah Selatan : Kecamatan Kebun Agung

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

Nisa khoiriah INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 Juli Sara*), Sri Andarini Indreswari**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N0 5-11 Semarang Email : 411201201542@mhs.dinus.ac.id ABSTRACT Background: Antenatal Care is the management of maternal in early pregnancy before the child born to prepare delivery. Perception of the quality of services depends on the expectation. Obtained the mother's knowledge about the ANC, some mothers reported less satisfied with the services ANC, mothers do not always perform ANC examination in the clinic. Methods: This study used quantitative methods and cross sectional study design. The statistical test used Chi Square test. Data collection instrument of this study was questionnaire. A study population of 300 maternal and the number of samples were 75 maternal during their pregnancy in Dempet PHC KIA Poli. Results: The result of the study found that a mother's perception was quite good regarding antenatal care with a percentage of 65.3%. Statistical analysis showed that there was a relationship between the characteristics of knowledge (p value = 0.038), occupation (p value = 0.044) with the perception of pregnant women about the examination Antenatal Care. There was no correlation between age (p value = 0,556), education (p value = 0.154), and the number of live births (p value = 0.269) with the perception of pregnant women about the examination Antenatal Care. Suggestion: It is suggested that health center staff provide information in an easily understood by every maternal. PHC officers and volunteers are expected to work on improving the knowledge of pregnant women through the GMP or other gatherings. Keywords: Antenatal Care, Perception, Characteristics of Pregnant Women References : 37, 1990 2015

ABSTRAK Latar Belakang : Antenatal Care merupakan pengelolaan ibu hamil sejak awal kehamilan sebelum anak lahir untuk persiapan dalam menghadapi persalinan. Persepsi mengenai mutu layanan tergantung pada harapan. Didapatkan pengetahuan ibu kurang mengenai ANC, beberapa ibu menyatakan kurang puas terhadap pelayanan anc, ibu tidak selalu melakukan pemeriksaan anc di puskesmas. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah populasi penelitian adalah 300 ibu hamil dan jumlah sampel adalah 75 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Poli KIA Puskesmas Dempet. Hasil : Hasil dari penelitian mendapatkan bahwa persepsi ibu cukup baik mengenai pemeriksaan antenatal care dengan persentase 65,3%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik pengetahuan (p value=0,038), pekerjaan (p value=0,044) dengan persepsi ibu hamil tentang pemeriksaan Antenatal Care. Tidak ada hubungan antara umur (p value=0,556), pendidikan (p value=0,154), dan jumlah kelahiran hidup (p value=0,269) dengan persepsi ibu hamil tentang pemeriksaan Antenatal Care. Saran : Disarankan kepada petugas Puskesmas memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu hamil disetiap pemeriksaan antenatal care. Petugas puskesmas dan kader diharapkan mengupayakan peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui kegiatan posyandu atau pertemuan-pertemuan lain yang diadakan. Kata kunci : Antenatal Care, Persepsi, Karakteristik Ibu Hamil PENDAHULUAN Sasaran pembangunan kesehatan tahun 2010 2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang mencakup meningkatnya umur harapan hidup, menurunyya angka kematian bayi (AKB), menurunnya angka kematian ibu (AKI), menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. 1 Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengukur tinggi rendahnya suatu derajat kesehatan masyarakat.oleh sebab itu program KIA menjadi salah satu program utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 2025. Angka Kematian Ibu di Indonesia selalu meningkat

sehingga pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas dalam pembangunan kesehatan. 2 Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan AKI di Negara ASEAN lainnya. Berbagai faktor yang terkait dengan risiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan cara pencegahannya telah diketahui, namun jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi,. Diperkirakan terjadi lima juta persalinan setiap tahunnya. Dua puluh ribu di antaranya berakhir dengan kematian akibat hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan dan persaliann. 3 Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas ) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, semua disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan serta pada persalinan. Sedangkan cakupan ANC Indonesia tahun 2014 sebesar 89,33% dari 5.189.077 ibu hamil. Cakupan ANC paling rendah terdapat pada provinsi Papua Barat 39,74%. 4 Pada tahun 2014 ini di Jawa Tengah angka kematian ibu mencapai 711 kasus dari 561.844 jumlah kelahiran hidup. Kematian ibu ini masih disebabkan oleh komplikasi kehamilan serta persalinan. Cakupan ANC jawa tengah sekitar 93,11 % dari jumlah ibu hamil 570.965. 5 Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Tahun 2014 Kota Demak angka kematian ibu di Kota Demak jumlah kejadian kematian ibu sebanyak 17 kasus atau 81,68 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di tahun 2015 mengalami peningkatan hingga 5 kasus, jumlah kejadian kematian ibu sebanyak 22 kasus di tahun 2015. Cakupan ANC kota Demak tahun 2014 mencapai 98,42 % dibandingkan dengan tahun 2015 cakupan ANC mengalami penurunan mencapai 97,2 %, dan cakupan ANC di Puskesmas Dempet mencapai 93,0%. Berdasarkan data Profil Kesehatan Puskesmas Dempet tahun 2015 cakupan K1 1015 dari jumlah ibu hamil 1015 jiwa, sedangka jumlah cakupan K4 mengalami penurunan mencapai 944. 6 Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti pada bulan April tahun 2016 di Puskesmas Dempet, survei awal dilakulan terhadap 10 orang ibu hamil pada saat

melakukan pemeriksaan Antenatal Caredan didapat 7 orang dari 10 responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan pemeriksaan Antenatal care (ANC) oleh bidan di Poli KIA dan didapat 6 ibu hamil pengetahuannya kurang mengenai pemeriksaan Antenatal care (ANC) dan 4 ibu hamil mengerti tentang pemeriksaan Antenatal care (ANC) dan terdapat 5ibu hamil tidak patuh dalam melakukan kunjungan ANC dan 5 ibu hamil yang patuh dalam melakukan kunjungan ANC dan ada 3 ibu hamil yang jumlah kehamilannya lebih dari 2 anak. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan persepsi ibu hamil tentang pemeriksaan Antenatal care (ANC) oleh bidan di poli KIA Puskesmas Dempet Kabupaten Demak. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan rancangan penelitian cros sectional, pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dilakukan secara bersamaan. Uji statistic yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah uji Chi square. HASIL Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 75 responden terkait dengan pengetahuan, sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai pengetahuan baik sebesar 45,3%. Responden dalam penelitian ini sebagian besar sudah mengerti dan menjawab dengan benar pertanyaan tentang pemeriksaan Antenatal Care (34 Orang) Berdasarkan frekuensi pengetahuan dapat disimulkan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang sudah cukup baik dan mampu menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan tentang pemeriksaan antenatal care. Pada item pertanyaan nomor satu 66 responden menjawab dengan benar dan 9 menjawab salah, pada item nomor tiga hampir semua 74 responden sudah benar menjawab pertanyaan hanya 1 yang salah. Hanya saja

dalam item pertanyaan nomor dua responden dengan persentase 33,4% masih menjawab pertanyaan dengan salah, dan di item pertanyaan nomor lima responden menjawab pertanyaannya belum benar sebanyak 25,3%. Berdasarkan pendidikan responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang melakukan pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Dempet berpendidikan Rendah (SD-SMP) sejumlah 52 orang (69,3 %) dan Tinggi (SMA-PT) 23 orang (30,7 %). Berdasarkan umur responden dapat diketahui bahwa umur ibu hamil Dewasa awal 26-35 tahun mempunyai proporsi lebih banyak yaitu (48,0 %), pada usia ini bisa dikatakan dengan usia produktif. Berdasarkan distribusi frekuensi pekerjaan responden menurut pekerjaan, diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan responden dalam penelitian ini adalah tidak bekerja sejumlah 41 responden dengan persentase sebesar 54,7 %. Berdasarkan distribusi frekuensi jumlah kelahiran hidup responden menurut jumlah kelahiran hidup (Budaya ber-kb) diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini budaya ber-kb sudah baik sejumlah 53 responden dengan persentase sebesar (70,7 %). Berdasarkan distribusi frekuensi persepsi responden sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki persepsi yang cukup baik mengenaik pemeriksaan antenatal care, sejumlah 49 responden dengan persentase 65,3%. Dan yang memiliki persepsi baik hanya 21,3 % dengan jumlah 16 responden, hanya saja 10 responden yang berpersepsi kurang baik mengenai pemeriksaan antenatal care dengan persentase 13,3%.

Tabel 1 Tabulasi silang pengetahuan responden di Puskesmas Dempet Kabupaten Demak Persepsi Pengetahuan baik Cukup Baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) Baik 5 14,7 % 28 82,4% 1 2,9% 34 100% Cukup Baik 9 30% 14 46,7% 7 23,3% 30 100% Kurang Baik 2 18,2% 7 63,6% 2 18,2% 1 100% p value 0,038 Berdasarkan dari tabel diatas, persentase persepsi responden yang kurang baik terdapat pada responden dengan pengetahuan cukup baik (23,3%) dibandingkan yang kurang baik (18,2%) dan yang baik (2,9%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,038 lebih kecil dari 0,05 (nilai p value 0,038 < 0,05) disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care. Tabel 2 Tabulasi Silang Umur Responden di Puskesmas Dempet Umur Remaja Akhir Dewasa Awal Dewasa Akhir p value 0,556 Persepsi baik Cukup Baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) 2 12,5 % 10 62,5% 4 25,0% 16 100% 8 22,2% 24 66,7% 7 11,1% 36 100% 6 26,1% 15 65,2% 2 8,7% 23 100% Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa persepsi umur remaja akhir yang kurang baik (25,0%) dibandingkan persepsi umur dewasa awal (11,1%) dan Dewasa Akhir (8,7%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,556 lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,556 > 0,05) disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara umur dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care.

Tabel 3 Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan Responden di Puskesmas Dempet Pendidikan Rendah (SD-SMP) Tinggi (SMA-PT) Persepsi Baik Cukup baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) 8 15,4% 36 69,2 8 15,4 52 100,% 8 34,8% 13 56,5% 2 8,7 23 100,% p value 0,154 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan pendidikan rendah (SD-SMP) mempunyai persepsi Cukup Baik menegenaik pemeriksaan antenatal care sebesar 69,2%. Sedangkan responden dengan pendidikan tinggi (SMA-PT) memiliki persepsi cukup baik mengenai pemeriksaan antenatal care sebesar 56,5%. Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,154 lebih besar dari 0,005 (nilai p value 0,154 > 0,05) disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care. Tabel 4 Tabulasi Silang Pekerjaan Responden di Puskesmas Dempet Persepsi Pekerjaan Baik Cukup baik Kurang Total Baik F (%) F (%) F (%) F (%) Bekerja 11 32,4% 21 61,8% 2 5,9 34 100,% Tidak Bekerja 5 12,2% 28 68.3% 8 19,5 41 100,% p value 0,044 Berdasarkan tabel tabulasi silang di atas responden menurut pekerjaan, diketahui bahwa persepsi pekerjaan Tidak Bekerja yang kurang baik (19,5%) dibandingkan dengan yang Bekerja (5,9%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,044 lebih kecil dari 0,05 (nilai p value 0,044 <0,05) disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

yang artinya ada hubungan antara pekerjaan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care. Tabel 5 Tabulasi Silang Jumlah Kelahiran hidup (Budaya ber-kb) Responden di Puskesmas Dempet Jumlah Kelahiran hidup (Budaya ber-kb) Baik < 2 anak Kurang Baik > 2 anak Persepsi Baik Cukup baik Kurang Baik Total F (%) F (%) F (%) F (%) 12 22,6% 32 60,4% 9 17,0 53 100,% 4 18,2% 17 77,3% 1 4,5 22 100,% p value 0,269 Berdasarkan tabel tabulasi silang di atas responden menurut jumlah kelahiran hidup diketahui bahwa persepsi responden yang kurang baik terdapat pada jumlah kelahiran hidup < 2 anak (17,0%) dibandingkan yang jumlah kelahiran hidup > 2 anak (4,5%). Dari hasil uji statistik Chi Square dapat diketahui nilai p value 0,269 lebih besar dari 0,05 (nilai p value 0,269 > 0,05) disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan persepsi tentang pemeriksaan antenatal care. Tabel 6 Hasil Uji Chi Square Hubungan Antara Karakteristik ibu hamil Dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Variabel Bebas Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) -value Pengetahuan 0,038 Umur 0,556 Pendidikan 0,154 Pekerjaan 0,044 Jumlah kelahiran hidup 0,269 Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan hasil uji Chi Square diatas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik ibu hamil yang terdiri dari pengetahuan, dan pekerjaan ibu hamil memiliki hubungan dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC). Hasil uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p < 0,05 yaitu pengetahuan (0,038), dan pekerjaan (0,044). Sedangkan pada karakteristik umur, pendidikan, dan jumlah kelahiran hidup responden tidak ada hubungan dengan Persepsi Tentang Pemeriksaan Antenatal Care (ANC), diperoleh nilai signifikan p > 0,05 yaitu umur (0,556), pendidikan (0,156), dan jumlah kelahiran hidup (0,269). PEMBAHASAN Berdasarkan persepsi ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care dapat diketahui bahwa responden masih menjawab bidan tidak melakukan pemeriksaan laboratorium pada urine / air kencing untuk ekslamsia dengan persentase 25,3%. Dan responden masih menjawab bidan tidak memberikan penyuluhan dengan persentase 48%. Responden masih menjawab bidan tidak ramah terhadap ibu hamil setiap melakukan pemeriksaan antenatal care dengan persentase 40%. Dan responden masih menjawab bidan tidak ramah terhadap ibu hamil setiap melakukan pemeriksaan antenatal care. Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). 7 Pengetahuan tentang Antenatal Care (ANC) adalah sebagai hasil dari tingkat pendidikan, hal tersebut mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care maka akan semakin sering juga ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan. Responden dalam penelitian ini sebagian besar sudah mengerti dan menjawab dengan benar pertanyaan tentang pemeriksaan Antenatal Care (34 Orang). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value < 0,05 yaitu 0,038 maka Ha (hipotesis alternative) diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan persepsi tentang pemeriksaan Antenata Care (ANC) oleh bidan di Poli KIA Puskesmas Dempet.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nur inayah, dkk, menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu hamil terhadap persepsi kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan nilai -value 0,004. 8 Umur merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati, umur manusia dihitung atau di ukur sejak dia lahir hingga waktu umur dihitung. Berdasarkan distribusi frekuensi responden menunjukkan bahwa sebagian responden dengan umur dewasa awal (26-35) sebanyak 36 responden. Dan responden dengan umur dewasa akhir (36-45) sebanyak 23 responden. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai p value > 0,05 yaitu 0,556 maka Ha (hipotesis alternative) ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan persepsi tentang pemeriksaan Antenata Care (ANC) oleh bidan di Poli KIA Puskesmas Dempet. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Rizki anna L (2007), menyatakan bahwa ada hubungan antara umur ibu hamil terhadap persepsi kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan nilai -value 0,006. 9 Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik formal maupun non formal yang berlangsung seumur hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah seseorang menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang dalam menerima informasi baru. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan rendah (SD-SMP) yaitu sebesar 69,3%) Sedangkan sebesar (30,7%) responden dengan tingkat pendidikan Tinggi (SMA-PT). Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai p value > 0,05 yaitu 0,154 maka Ha (hipotesis alternative) ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan

persepsi tentang pemeriksaan Antenata Care (ANC) oleh bidan di Poli KIA Puskesmas Dempet. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Rizki anna L (2007), menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu hamil terhadap persepsi kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan nilai -value 0,006. 9 Dalam pembicaraan sehari hari istilah pekerjaan dianggap sebagai profesi. Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama disebut karier. Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama. Berdasarkan distribusi frekuensi responden menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan bekerja sebanyak 45,3 % dan responden dengan pekerjaan tidak bekerja sebanyak 54,7 %. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai p value < 0,05 yaitu 0,044 maka Ha (hipotesis alternative) diterima yang artinya ada hubungan antara umur ibu hamil dengan persepsi tentang pemeriksaan Antenata Care (ANC) oleh bidan di Poli KIA Puskesmas Dempet. Jumlah kehamilan ibu adalah sebagai (budaya ber KB) oleh ibu, banyaknya jumlah anak yang dilahirkan hidup dihitung dalam satuan jumlah anak. Berdasarkan distribusi frekuensi responden menunjukkan bahwa responden dengan jumlah kelahiran hidup 2 anak (Budaya ber KB Baik) sebanyak 70,7 % dan responden dengan jumlah kelahiran hidup 2 anak (Budaya ber KB Baik) sebanyak 29,3 %. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai p value > 0,05 yaitu 0,269 maka Ha (hipotesis alternative) ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan persepsi tentang pemeriksaan Antenata Care (ANC) oleh bidan di Poli KIA Puskesmas Dempet. Dalam penelitian ini responden yang memiliki jumlah kelahiran hidup lebih dari 2 anak sebanyak 22 responden, hal ini disebabkan ibu hamil yang memiliki jumlah kelahiran

hidup lebih dari 2 anak menyatakan bahwa mempunyai banyak anak bisa mendatangkan rizki dan budaya ber-kb tidak menjadikan prioritas masyarakat dan beberapa kemungkinan memiliki banyak anak membuat orang tua menjadi lebih sibuk dan tidak bisa memperhatikan dengan baik. SIMPULAN 1. Pengetahuan Responden dalam penelitian ini sebagian besar berpengetahuan baik sebesar 45,3% cukup baik sebesar 40.0% dan yang terrendah bepengetahuan kurang baik sebesar 14,7% 2. Responden sebagian besar dalam penelitian ini memiliki persepsi yang cukup baik mengenai pemeriksaan antenatal care, sejumlah 49 responden dengan persentase 65,3%. SARAN 1. Peningkatan pengetahuan pada ibu hamil oleh oleh petugas kesehatan dan kader melalui pertemuan atau kegiatan posyandu atau kunjungan pertama kehamilan ibu hamil. 2. Petugas memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu hamil disetiap pemeriksaan antenatal care 3. Pada peneliti lainnya dapat dilakukan secara kualitatif sehingga memperoleh hasil wawancara mendalam yang dilakukan tentang penurunan cakupan ANC

DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2010 2014. Jakarta: 2010. 2. Saifudin, Abdul Bari, dkk. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Edisi Pertama.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2007 3. Satrianegara, Fais, Saleha.Siti. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta. 2009 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ibu Sehat Bayi Sehat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.2014. 5. Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Ibu dan Anak. Semarang : Departemen Kesehatan Jawa Tengah 2014 6. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak. Kesehatan Ibu dan Anak. Demak. 2015 7. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. 2010 8. Inayah, Nur, dkk. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Minasa UPA Kota Makasar Tahun 2013. Jurnal. UNHAS. Makasar. 2013 9. Anna L, Rizki. Faktor Ibu dan Persepsi Ibu Terhadap Sarana Pelayanan KIA Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (K4) Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Barat II Kota Tegal Tahun 2006. Skripsi. 2007