BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 10

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 07

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA,

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-R TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-F TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-N TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-A TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 31 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 57 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH KANTOR PELAYANAN TERPADU

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-J TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-Q TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, TUGAS

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 28 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 78 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

Jalan Wastukancana Nomor 2 Telp. (022) Fax (022) Bandung, Provinsi Jawa Barat

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-A TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 10 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas-dinas Daerah Kota Jambi, maka dipandang perlu mengatur mengenai Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi serta Tata Kerja pada Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Jambi tentang Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi serta Tata Kerja pada Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974, N0mor 55) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaranm Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Tahun 2004 Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Jambi (Lembaran Derah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 07); 8. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas-dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10). MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN KOTA JAMBI.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Jambi. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Jambi. 4. Dinas Tata Ruang dan Perumahan adalah Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 6. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 7. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang pada Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 8. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 9. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 10. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi.

11. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II FUNGSI DINAS Pasal 2 Dinas Tata Ruang dan Perumahan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijakan teknis dibidang tata Ruang, Perumahan dan bangunan; b. penyelenggaraan urusan penataan ruang, Perumahan dan bangunan; c. pembinaan, pengendalian dan pengawasan penataan ruang, Perumahan dan bangunan ; d. pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB III KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Sekretariat Pasal 3 (1) Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya; (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan umum, keuangan dan kepegawaian serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyusunan rencana, pengembangan dan evaluasi program kerja dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. penyelenggaraan pembinaan, ketata usahaan, kepegawaian dan perlengkapan; c. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan; d. penghimpunan bahan pelaksanaan program kerja dari bidang-bidang guna penyusunan laporan tahuanan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 5 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari : a. sub bagian umum; b. sub bagian keuangan; c. sub bagian kepegawaian. (2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 6 Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam urusan umum, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja urusan sub bagian umum; b. melaksanakan pendistribusian surat masuk dan keluar; c. melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis dinas; d. melaksanakan pemeliharaan gedung dan barang perlengkapan dinas serta penghapusan arsip ; e. melaksanakan keamanan, kebersihan, ketertiban dan keindahan serta penggunaan fasilitas dinas; f. menata administrasi perpustakaan, dokumentasi dan rumah tangga dinas; g. membuat laporan tahunan dan perlengkapan inventaris barang milik negara daerah; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 7 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam urusan keuangan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bagian keuangan; b. menghimpun data usulan anggaran dari bindang; c. menyiapkan/menyusun rencana anggaran belanja dinas;

d. melaksanakan pembukuan dan menyiapkan surat pertanggungjawaban keuangan; e. menyiapkan laporan pelaksanaan anggaran belanja dinas; f. melaksanakan pemantauan urusan kas dan gaji; g. melaksanakan pembuatan daftar gaji pegawai; h. meneliti dokumen pelaksanaan anggaran dinas; i. melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan administrasi keuangan; j. memantau dan meneliti pengajuan surat permintaan penerbitan SPP dan SPM; k. membuat laporan tahunan Sub Bagian Keuangan; l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 8 Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam urusan kepegawaian, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bagian kepegawaian;

b. mengusulkan kenaikan pangkat, imfassing, permohonan izin dan tugas belajar, perpindahan dan sanksi berat, pemberian tanda penghargaan/tanda jasa, cuti besar, sakit, bersalin, alasan penting dan cuti di luar tanggung negara, pensiun, izin perkawinan dan perceraian, karis karsu, askes, taspen, bapertarum, kenaikan gaji berkala kepala satuan kerja perangkat daerah; c. memproses, mengolah data dan dokumentasi pegawai yang meliputi; kenaikan gaji berkala, cuti tahunan dan izin tidak bertugas; d. merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan, serta calon peserta ujian dinas pegawai; e. menyusun daftar urut kepangkatan ; f. mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, kartu tabungan asuransi pensiun dan kartu asuransi kesehatan; g. menyiapkan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan pekarjaan pegawai dan laporan pajak pribadi ; h. mengelola absensi atau daftar hadir pegawai;

i. melaksanakan tertib administrasi serta membuat laporan berkala dan tahun ; j. membuat laporan bulanan dan tahunan; k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya. Bagian Kedua Bidang Tata Ruang Pasal 9 (1) Bidang Tata Ruang berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya; (2) Bidang Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris; (3) Kepala Bidang Tata Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan perencanaan dan penata ruangan, pendataan dan pemetaan, evaluasi dan pengembangan kota serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), Bidang Tata Ruang mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perencanaan penataan dan pengembangan kawasan kota sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan rencana umum tata ruang kota; b. pengkajian dan penelitian terhadap rencana umum tata ruang kota; c. pendataan dan pemetaan tata ruang; d. pelaksanaan evaluasi pemanfaatan tata ruang. Pasal 11 (1) Bidang Tata Ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, terdiri dari : a. seksi perencanaan dan penataan ruang; b. seksi pendataan dan pemetaan; c. seksi evaluasi dan pengembangan kota. (2) Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 12 Seksi Perencanaan dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan perencanaan dan penataan ruang, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi perencanaan dan penataan ruang; b. melaksanakan perencanaan pengembangan kawasan untuk pembangunan fisik kota; c. mempersiapkan data informasi kota jambi; d. memberikan advice pemanfaatan tata ruang; e. memberikan rekomendasi dan penentuan tata letak papan reklame, baleho dan sejenisnya; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 13 Seksi Pendataan dan Pemetaan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan pendataan dan pemetaan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pendataan dan pemetaan;

b. melaksanakan pendataan, survey dan pemetaan kawasan rencana umum tata ruang kota; c. menetapkan titik utama dan titik bantu sebagai acuan pengukuran pada bidang tanah; d. menentukan titik utama pengukuran, jarak antar titik dan sudut yang terbentuk antara dua sisi; e. menggambarkan dan memetakan ke bidang datar hasil pengukuran di lapangan; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 14 Seksi Evaluasi dan Pengembangan Kota mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan evaluasi dan pengembangan kota, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi evaluasi dan pengembangan kota; b. melaksanakan evaluasi terhadap penataan kota dan rencana pengembangan kawasan kota; c. menghimpun produk bidang penataan ruang;

d. menyusun hasil evaluasi dalam bentuk data dan laporan untuk dijadikan acuan dalam perumusan dan revisi tata ruang; e. menyusun rencana pusat aktivitas kawasan; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Bangunan Pasal 15 (1) Bidang Bangunan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. (2) Bidang Bangunan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (3) Kepala Bidang Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pengkajian bangunan, tata bangunan dan keandalan bangunan, penyelenggaraan bangunan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (3), Bidang bangunan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijakan di bidang bangunan berdasarkan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas; b. pemberian pertimbangan teknis atau izin mendirikan bangunan, penggunaan bangunan, tempat usaha, pelestarian dan merobohkan bangunan; c. pengaturan perencanaan bangunan sesuai dengan rencana umum tata ruang kota Kota Jambi; d. pemberian pertimbangan rekomendasi tata letak, bentuk serta estetika papan reklame atau billboard serta kreb jalan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Pasal 17 (1) Bidang Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, terdiri dari : a. seksi pengkajian bangunan; b. seksi tata bangunan dan keandalan bangunan; c. seksi penyelenggaraan bangunan.

(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 18 Seksi Pengkajian Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan pengkajian bangunan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pengkajian bangunan; b. meneliti dan memproses persyaratan administrasi setiap permohonan bangunan tempat usaha; c. meneliti dan memproses persyaratan administrasi setiap permohonan rencana mendirikan bangunan; d. meneliti rencana bangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan tata wilayah kota; e. menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan rekomendasi bangunan yang telah dikeluarkan; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 19 Seksi Tata Bangunan dan Keandalan Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan tata bangunan dan keandalan bangunan, dengan rincian tugas sebagai berikut ; a. menyusun rencana kerja seksi tata bangunan dan keandalan bangunan; b. meneliti dan memproses persyaratan administrasi permohonan mendirikan bangunan dan tata bangunan yang meliputi persyaratan peruntukan, intensitas, arsitektur dan struktur bangunan serta persyaratan pengendalian dampak lingkungan; c. meneliti persyaratan tata bangunan yang meliputi; persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan, arsitektur dan struktur bangunan serta persyaratan pengendalian dampak lingkungan; d. meneliti persyaratan keandalan bangunan yang meliputi; keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan; e. memeriksa gambar rencana bangunan yang akan dibangun sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku;

f. memberikan pertimbangan teknis persetujuan atau penolakan permohonan rencana pelaksanaan pekerjaan bangunan, bangunan menara dan papan reklame; g. membuat laporan bulanan dan tahunan; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 20 Seksi Penyelenggaraan Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan penyelenggaraan bangunan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana program kerja seksi penyelenggaraan bangunan; b. meneliti dan memproses persyaratan administrasi untuk penyelenggaraan bangunan yang meliputi; kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pembongkaran dan pelestarian; c. meneliti persyaratan rekomendasi atau izin pemanfaatan bangunan sesuai dengan fungsinya; d. memberikan pertimbangan tentang bangunan dan/atau lingkungan yang harus dilindungi dan dilestarikan;

e. memberikan keterangan tentang ketentuan bangunan yang laik fungsi; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Bidang Perumahan Pasal 21 (1) Bidang Perumahan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. (2) Bidang Perumahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (3) Kepala Bidang Perumahan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan perencanaan perumahan, pembangunan perumahan dan pengembangan perumahan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 22 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (3), Bidang Perumahan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pengaturan pelaksanaan pemberian pelayanan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan permohonan rekomendasi atau izin pembangunan perumahan; b. pengaturan perencanaan dan pengembangan lokasi perumahan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Kota Jambi; c. pengendalian pembangunan dan pengembangan perumahan ; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 23 (1) Bidang Perumahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, terdiri dari : a. seksi perencanaan perumahan ; b. seksi pembangunan perumahan; c. seksi pengembangan perumahan.

(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 24 Seksi Perencanaan Perumahan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan perencanaan perumahan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana program kerja seksi perencanaan perumahan; b. meneliti dan memproses persyaratan adminstrasi dan teknis setiap permohonan rencana pembangunan perumahan; c. meneliti perolehan tanah yang ditinjau dengan dasar hukum untuk pemilikan atau pemanfaatannya; d. meneliti rencana tata letak bangunan perumahan dengan memperhatikan tata lingkungan; e. meneliti rancangan bangunan untuk perumahan yang memperhitungkan fungsi bangunan, kuat konstruksi, layak kesehatan, kebakaran, tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan;

f. memberikan pertimbangan untuk menetapkan atau penolakan permohonan rencana perumahan ; g. membuat laporan bulanan dan tahunan; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 25 Seksi Pembangunan Perumahan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan pembangunan perumahan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pembangunan perumahan; b. memantau pelaksanaan pembangunan perumahan di lapangan sesuai dengan rekomendasi yang telah dikeluarkan; c. melaksanakan pengukuran sempadan bangunan perumahan; d. meneliti kondisi alam setempat dan penguasaan teknologi yang dapat diterapkan untuk pembangunan perumahan;

e. menyiapkan data kondisi perumahan yang diperhitungkan dari kependudukan, fisik bangunan, lingkungan perumahan termasuk prasarana, sarana dan fasilitas yang ada; f. memberikan pertimbangan teknis terhadap pelaksanaan pembangunan perumahan; g. membuat laporan bulanan dan tahunan; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 26 Seksi Pengembangan Perumahan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan pengembangan perumahan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana program kerja seksi pengembangan perumahan; b. melaksanakan pengkajian pengembangan perumahan yang meliputi : rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan melalui kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun dengan memperhatikan sosial budaya serta fasilitas pembiayaan yang mendukung pengembangan perumahan;

c. memberikan pelayanan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengembangan perumahan dan atau peningkatan kualitas perumahan; d. menyampaikan informasi mengenai kebijakan, strategi dan program pembangunan dan pengembangan perumahan; e. memberikan pertimbangan atau penolakan permohonan rencana pengembangan perumahan; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Bidang Pembinaan dan Pengawasan Pasal 27 (1) Bidang Pembinaan dan Pengawasan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya; (2) Bidang Pembinaan dan Pengawasan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

(3) Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pendataan dan pelaporan, pembinaan dan penyuluhan, pengawasan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 28 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (3), Bidang Pembinaan dan Pengawasan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pengendalian dan pengawasan pendirian bangunan dan penggunaan bangunan sesuai dengan rencana umum tata ruang kota; b. pemberian penyuluhan kepada masyarakat perlunya izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan dalam rangka penataan kota berdasarkan RUTRK; c. pemantauan dan pengendalian serta pemberian saran dan tanggapan tentang pemanfaatan bangunan yang telah selesai didirikan; d. penghentian terhadap pelaksanaan pendirian, penggunaan dan perobohan bangunan yang belum memiliki izin;

e. penghentian pendirian, perubahan, pembongkaran dan penggunaan bangunan yang melanggar izin; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 29 (1) Bidang Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, terdiri dari : a. seksi pendataan dan pelaporan; b. seksi pembinaan dan penyuluhan; c. seksi pengawasan. (2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 30 Seksi Pendataan dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam melaksanakan urusan pendataan dan pelaporan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pendataan dan pelaporan;

b. melaksanakan pendataan dan pelaporan pendirian, penggunaan, perubahan dan perobohan bangunan; c. melaksanakan pemantauan terhadap perkembangan pembangunan kota; d. menghimpun dan mengolah data hasil pelaksanaan pengawasan dan monitoring terhadap pendirian, penggunaan, perubahan dan perobohan bangunan; e. melaksanakan monitoring, pendataan pelanggaran pendirian, perubahan, penggunaan dan perobohan bangunan; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 31 Seksi Pembinaan dan Penyuluhan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam melaksanakan urusan pembinaan dan penyuluhan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pembinaan dan penyuluhan; b. melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang rencana pembangunan kota;

c. memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai pendirian, penggunaan, perubahan dan perobohan bangunan; d. menyusun jadwal pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan; e. menyusun materi sosialisasi pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan; f. mempublikasikan kepada masyarakat melalui media; g. membuat laporan bulanan dan tahunan; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 32 Seksi Pengawasan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan urusan pengawasan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pengawasan; b. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain dibidang pengawasan; c. melaksanakan pengawasan dan monitoring terhadap perencanaan fisik bangunan dan penggunaannya sesuai dengan rencana umum tata ruang kota;

d. memberikan tanggapan terhadap bangunan yang telah didirikan dan penggunaannya, apakah sesuai dengan perizinan yang dimiliki; e. memberikan pertimbangan penyelesaian terhadap pendirian, penggunaan, perubuhan dan perobohan bangunan yang tidak memiliki izin; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 33 (1) Kelompok Jabatan fungsional berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugasdan fungsinya; (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Tenaga fungsional senior sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan kepangkatan;

(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, beban kerja dan kemampuan keuangan daerah; (5) Tenaga fungsional dalam melaksanakan tugasnya diatur dengan peraturan Walikota BAB IV TATA KERJA Pasal 34 (1) Dalam melaksanakan tugasnya kepala dinas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Bidang dipimpin Kepala Bidang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; (4) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub bagian dalam melaksanakan tugasnya berada dan bertanggung jawab kepada Sekretaris;

(5) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang; (6) Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahannya atau sebaliknya secara administrasi dilaksanakan melalui sekretariat. Pasal 35 (1) Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas berkewajiban mengkoordinasikan seluruh kegiatan dinas; (2) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan dinas, maupun dengan instansi lain yang terkait; (3) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi berkewajiban melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi sesuai dengan bidangnya; (4) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melapor hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masing-masing.

BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 36 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Keputusan Walikota Jambi Nomor 58 Tahun 2001 tentang Tugas pokok dan Fungsi Bagian dan Sub-sub Dinas serta Uraian Tugas Sub-sub Bagian Dan Seksi- Seksi pada Dinas Tata Kota Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2001 Nomor 16) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 37 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Jambi. Ditetapkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009 WALIKOTA JAMBI d.t.o BAMBANG PRIYANTO Diundangkan di Jambi pada tanggal Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI d.t.o B. ASIH RAYITNO BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 10

Keputusan Walikota Jambi Nomor 58 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bagian dan Sub-sub Dinas serta Uraian Tugas Subsub Bagian dan Seksi-seksi pada Dinas Tata Kota Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2001 Nomor 21). ------------ Dinas Tata Ruang dan Bangunan -----------