BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan hal paling penting dalam diri manusia untuk menjadikan kita individu yang patuh dan taat terhadap segala yang kita lakukan. Menjadi seorang peserta didik pentingnya memiliki perilaku disiplin. Disiplin tidak hanya ditunjukkan untuk mematuhi tata tertib sekolah tetapi juga untuk mendisiplinkan diri sendiri supaya menjadi pribadi yang tertib dan patuh pada peraturan yang berlaku dimanapun kita berada. Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal. Peserta didik merupakan individu yang secara langsung melakukan proses pembelajaran, sehingga siswa harus dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif mampu mengungkapkan gagasan-gagasan serta mampu menyertakan segala aspek yang ada pada dirinya baik kecerdasan, minat, perhatian, motivasi, cara belajar, dan disiplin belajar. Sehingga akan mencapai hasil belajar yang memuaskan. Sebagai seorang peserta didik perlunya kesadaran akan disiplin belajar. Ketika seseorang memiliki perilaku disiplin belajar dia akan banyak memiliki pengetahuan dari belajarnya hal 1
itu akan berpengaruh dengan hasil belajarnya. Seseorang yang tidak memiliki disiplin belajar mereka cenderung malas untuk belajar. Saat mereka mulai malas, hasil belajar di sekolah juga tidak akan memuaskan. Awal mula dari tidak adanya disiplin belajar adalah ketika guru memberikan tugas rumah peserta didik tidak mengumpulkan tugas yang diberikan tepat waktu atau bahkan tidak mengumpulkan tugas yang diberikan. Kedisiplinan sangatlah penting ditanamkan pada anak-anak, karena dengan adanya penanaman sikap disiplin pada anak yang sedini mungkin akan dapat menampakkan tingkah laku yang disiplin pula. Dengan adanya sikap yang selalu disiplin baik pada diri anak didik atau pada guru, tentunya proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas akan lebih berjalan lancar dan efektif sehingga akan dapat menciptakan hasil yang optimal. Disiplin adalah simbol konsistensi dan komitmen seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal. Sehingga dalam keadaan apa pun, tetap menjadi figur yang layak dicontoh orang lain. Kedisiplinan menjadi suatu keniscayaan untuk melahirkan anak-anak yang cerdas dan berprestasi. 1 Seorang siswa dapat disebut disiplin apabila ia melakukan suatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan ketentuan, peraturan, norma yang berlaku dengan penuh kesadaran tanpa 1 Jamal Ma mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hlm. 102 2
paksaan dari siapapun. Disiplin belajar siswa antara lain selalu mengikuti pelajaran, memperhatikan penjelasan guru, segera menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya, selalu menyelesaikan tugas rumah tepat waktu, rutin belajar di rumah, menghargai waktu dan sebagainya. Sikap disiplin dapat mengantarkan seseorang pada jalan kesuksesan, karena orang yang berdisiplin akan bersikap teguh dalam menjalani niat dan cita-cita yang ingin diraihnya. Disiplin mampu menjaga agar setiap tindakan yang dilakukan tetap berada pada jalan menuju tujuan akhir yang ingin dicapai, bahkan mampu menjaga tujuan akhir itu sendiri. Kedisiplinan akan terbangun dengan niat yang kuat, motivasi yang utuh dan sungguh-sungguh, serta kesadaran akan alasan dari penetapan tujuan skhir yang ingin dicapai. Sementara ketidakdisiplinan akan menjadikan jalan menuju tujuan akhir. 2 Orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. 3 Disiplin diri merupakan pengganti untuk motivasi. Disiplin ini diperlukan dalam rangka menggunakan pemikiran sehat untuk menentukan jalannya tindakan yang terbaik yang 2 Akh Muwafik Saleh, Membangun Karakter dengan Hati Nurani, (Malang: Erlangga, 2012), hlm. 297 3 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hlm.18 3
menentang hal-hal yang lebih dikehendaki. 4 Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 5 Ketika seseorang dapat mendisiplinkan diri itu juga merupakan proses belajar. Dimana proses belajar pada tingkah laku agar menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika peserta didik dapat mendisiplinkan diri tentunya akan mempengaruhi tingkah laku yang ditunjukkan. Di dalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memegang peranan penting. Dalam hal ini lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan Pembina. Makin jelas sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk (atau meniadakan) tingkah laku yang sesuai. 6 Tata tertib sekolah merupakan salah satu upaya untuk melatih kedisiplinan siswa. Disiplin dalam kelas dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertib dimana guru dan anak didik yang tergabung dalam suatu kelas tunduk pada peraturan yang telah ditentukan dengan senang hati. Disiplin siswa merupakan suatu 4 Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014), hlm. 36 5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 13 6 Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 175 4
keadaan dimana sikap, penampilan dan tingkah laku siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah. Hasil belajar tidak hanya didasarkan pada aspek kognitif saja melainkan juga mengacu pada aspek afektif (sikap) dimana disiplin belajar menjadi salah satu indikator penilaian aspek afektif. Oleh karena itu apabila hanya mempertimbangkan penilaian pada aspek kognitif tidak selalu bisa dijadikan acuan pada hasil belajar. Karena tidak semua peserta didik yang kurang dalam belajar kognitif itu selalu dinilai buruk. Apabila peserta didik yang memiliki nilai yang baik dalam kognitifnya namun menunjukkan sikap yang kurang baik misalnya kurangnya disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah akan memberikan pengurangan nilai pada aspek afektifnya. Kedisiplinan dapat menata kehidupan bersama, membangun kepribadian, dan melatih kepribadian. Selain kedisiplinan juga sangat penting, karena dapat berpengaruh pada hasil belajar yang akan diperoleh siswa, dengan adanya disiplin siswa dalam belajar, maka pola belajar mereka lebih teratur dan terarah sehingga hasil belajar mereka juga maksimal. Dari pemaparan latar belakang di atas, maka penulis akan meneliti mengenai Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. 5
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kedisiplinan belajar peserta didik kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran Matematika MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? 3. Seberapa besar pengaruh antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar Matematika peserta didik kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat: a. Mengetahui tingkat kedisiplinan belajar peserta didik kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. b. Mengetahui hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran Matematika MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. c. Mengetahui Seberapa besar pengaruh antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar Matematika peserta didik kelas IV MI Miftahus Sibyan Tugu Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. 6
2. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru dalam proses penilaian hasil belajar tidak hanya dinilai dari aspek kognitifnya saja melainkan juga dalam segi penilaian aspek afektif (sikap) terutama pada kedisiplinan peserta didik. 2. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan kepada sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar para peserta didik. 3. Bagi Peneliti Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dalam proses pembelajaran terutama pada masalah kedisiplinan yang terjadi pada peserta didik. 7