BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Materiil. Pembinaan.

No.1121, 2014 KEMENHAN. Senjata Api. Pemeliharaan. Pedoman.

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Perencanaan. Penentuan. Kebutuhan Materiil. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

2011, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 t

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No Mengingat Menetapkan d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Perat

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMITE KEBIJAKAN INDUSTRI PERTAHANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENHAN. Kesehatan. Pertahanan Negara. Sistem Pencabutan. REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183, Tambahan Lemba

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No. -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambah

KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 02/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN RUANG DI DALAM BUMI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.724, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman.

2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI INSPEKTORAT JENDERAL PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN PESAWAT TEMPUR IF-X

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG

KEMENHAN. Kesehatan. Pelayanan. Tertentu. Operasional.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTRIAN PERTAHANAN. Pokok. Pokok. Materiil. Pembinaan. Pemeliharaan. Pencabutan.

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasi

BERITA NEGARA. No.1141, 2012 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Penelitian. Resiko Tinggi dan Berbahaya. Izin. Daftar.

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Dosen. Tetap. Gaji. Tunjangan.

2011, No Menetapkan : 2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2009 tentang Perizinan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN MATERIIL SANDI DI INSTANSI PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Imbal Dagang adalah kegiatan perdagangan secara timbal balik an

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

2011, No materiil, fasilitas dan jasa tersebut tidak membahayakan publik; d. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI, TATA KERJA, DAN SEKRETARIAT KOMITE KEBIJAKAN INDUSTRI PERTAHANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2012 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.87, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Pertahanan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 369 Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Penelitian dan Pengembangan Bidang Pertahanan di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4497);

2012, No.87 2 3. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan; 4. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 24 Tahun 2010 tentang Master Plan Revitalisasi Industri Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 02); 5. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 04/M/Per/VII/2011 tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Susunan Keanggotaan dan Tata Kerja Tim Teknis Perijinan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berisiko Tinggi dan Berbahaya; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Pertahanan ini yang dimaksud dengan: 1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidak benaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru. 3. Penelitian dan Pengembangan yang selanjutnya disingkat Litbang adalah merupakan suatu daur kegiatan penelitian dan pengembangan, termasuk pengujian, penilaian serta pengkajian dalam bidang sistem dan metode, organisasi, insani, materiil dan doktrin yang masing-masing dapat berdiri sendiri, maupun sebagai

3 2012, No.87 suatu rangkaian bulat yang satu dengan yang lain tidak terpisahkan, hasil penelitian dan pengembangan dikembangkan serta diterapkan lebih lanjut kearah pemanfaatan maupun peningkatan. 4. Kerja sama adalah hubungan timbal balik dan koordinasi diantara badan-badan Litbang di lingkungan Kemhan dan TNI serta badan lainnya yang terkait dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Litbang sesuai dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawab masingmasing. 5. Asistensi teknis adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada satuan penyelenggara Litbanghan agar terlaksana dengan benar dan tepat waktu. 6. Peneliti adalah personel Kemhan dan TNI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dalam suatu tingkat jabatan peneliti dan dipekerjakan pada suatu satuan organisasi Litbang dengan tugas pokok melakukan penelitian. 7. Pengkajian adalah usaha bersama mempelajari atau membahas sesuatu perihal secara mendalam (study) secara sistematik keilmuan atau mendasar pada metode keilmuan (metodologi). 8. Uji Coba adalah suatu kegiatan pengujian terhadap kemampuan kehandalan dan kenyamanan suatu materiil melalui uji laboratorium/uji lapangan dengan menggunakan tolak ukur sesuai dengan spesifikasi standar teknis Syarat-Syarat Tipe (SST) yang telah ditetapkan. 9. Prototipe adalah suatu hasil karya yang dibuat sesuai dengan spesifikasi teknik dan telah lulus uji statis maupun uji dinamis serta merupakan model yang akan diproduksi/dibuat. 10. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuwan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 11. Penelitian dan Pengembangan bidang Pertahanan yang selanjutnya disingkat Litbanghan adalah perencanaan proposal litbang di bidang pertahanan yang disusun secara berencana dan sistematis. 12. Demonstrasi adalah suatu kegiatan memperagakan kemampuan suatu materiil/ jasa sesuai dengan spesifikasi dan fungsi teknis serta pengoperasian, pemeliharaan, transportasi, sistem kegiatan, dan lain-lain. 13. Rekayasa adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkan nilai produk dan proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika.

2012, No.87 4 14. Presentasi adalah usaha memperkenalkan produk materiil melalui ceramah, pertunjukan film, slide atau alat instruksi lainnya. 15. Supervisi adalah suatu usaha kegiatan dan tindakan yang bersifat pengawasan terhadap objek pekerjaan. 16. Desain adalah merupakan rancangan yang dihasilkan dari pengolahan data dan informasi untuk menghasilkan produk baru dapat berupa pengembangan sistem maupun pengembangan materiil. 17. Penyerasian Litbang adalah suatu proses perbuatan menyelaraskan secara menyeluruh terhadap kaidah, maupun metode ilmiah yang digunakan termasuk anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan Litbanghan. 18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan. 19. Komite Kebijakan Industri Pertahanan yang selanjutnya disingkat KKIP adalah badan yang bertugas untuk mengkoordinasikan perumusan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan nasional industri pertahanan. 20. TNI adalah Tentara Nasional Indonesia. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 (1) Maksud dari Peraturan Menteri ini sebagai pedoman dalam penyelenggaraan Litbang bidang pertahanan di lingkungan Kemhan dan TNI. (2) Tujuan Peraturan Menteri ini agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI menjadi serasi dan terkoordinasi. Asas Litbanghan terdiri atas: Bagian Ketiga Asas, Prinsip, Hakekat, Tujuan dan Sasaran Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Pasal 3 a. asas manfaat yaitu hasil penelitian dan pengembangan serta pengkajian dapat dimanfaatkan untuk mendukung kemampuan pertahanan negara; b. asas efektifitas yaitu kegiatan Litbanghan mempunyai sasaran yang benar-benar dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna;

5 2012, No.87 c. asas prioritas yaitu penyelenggaraan Litbang harus benar-benar mendahulukan hal-hal yang penting dan kebutuhan yang mendesak; d. asas keterpaduan yaitu kegiatan Litbang harus mengakomodasi kepentingan jajaran Litbang yang terkait dan pengguna jasa Litbang pertahanan; e. asas efisiensi yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan tidak duplikasi atau berulang dan hasil Litbang dapat digunakan untuk kepentingan antarmatra dan antarkecabangan; f. asas utuh dan berlanjut yaitu penyelenggaraan litjianbang merupakan rangkaian upaya berlanjut sampai tahap akhir dalam peningkatan mutu dan kemampuan serta kepentingan yang lebih luas; g. asas terukur yaitu hasil penelitian pengembangan harus teruji secara ilmiah; h. asas rasional ilmiah yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan harus menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan penelitian dan pengembangan harus dapat menyerap muatan teknologi yang ada, hasil penelitian dan pengembangan harus dapat digunakan untuk meningkatkan pembangunan kekuatan pertahanan negara; i. asas terapan yaitu hasil-hasil penelitian dan pengembangan serta pengkajian dapat diterapkan untuk mendukung kemampuan sumber daya dan kondisi yang ada; j. asas peningkatan yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan harus ditujukan untuk peningkatan kualitas; k. asas kemajuan yaitu penyelenggaraan Litbang harus meningkatkan kemampuan pertahanan negara dengan memacu timbulnya daya inovasi dan kreatifitas dalam upaya menghadapi ancaman; dan l. asas pengamanan yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan maupun hasilnya yang bersifat rahasia/terbatas harus diperlakukan dengan memperhatikan faktor- faktor keamanan. Prinsip Litbanghan yaitu: Pasal 4 a. selaras dengan kebijakan pertahanan negara; b. mendayagunakan potensi menjadi nilai tambah dan dapat mengatasi penyimpangan/permasalahan yang terjadi menjadi lebih baik; c. mengarah dan mempercepat kemandirian produksi alutsista pertahanan negara; d. dilaksanakan secara terpadu;

2012, No.87 6 e. melibatkan unsur yang terkait baik didalam lingkungan Kemhan dan TNI sesuai dengan kegiatan Litbanghan yang dilaksanakan; f. memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia baik di lingkungan Kemhan dan TNI maupun diluar lingkungan Kemhan dan TNI (Kementerian, Lembaga, Non Kementerian, Industri Nasional, Perguruan Tinggi Negeri, Swasta, Lembaga Peneliti Negeri, dan Swasta); dan g. pelaksanaan Litbang pertahanan melibatkan badan/lembaga Litbang diluar Kemhan dan TNI. Hakikat Litbanghan yaitu: Pasal 5 a. menelusuri dan menemukan potensi masalah, kelemahan dan kekurangan dalam rangka perbaikan, peningkatan dan pengembangan; b. mengadakan evaluasi, mengkaji dan meningkatkan sistem dan metode di lingkungan Kemhan dan TNI agar mampu menghadapi tantangan atau perubahan lingkungan strategis, masa kini dan yang akan datang; c. merekayasa suatu sistem dan metode untuk mendapatkan inovasi yang menghasilkan suatu alutsista baru dalam rangka kemandirian pertahanan; d. mengungkapkan suatu pengaruh terhadap lingkungan (fisik dan sosial kemasyarakatan) untuk menemukan masalah yang berkaitan dengan pertahanan dan solusinya; dan e. menyesuaikan sesuatu terhadap perubahan situasi dan kondisi yang terjadi atau yang diprediksi akan terjadi secara terus-menerus. Tujuan Litbanghan yaitu: Pasal 6 a. tercapainya hasil kegiatan Litbanghan yang sesuai kebutuhan yang memenuhi persyaratan; b. terselenggaranya administrasi Litbanghan yang tertib, benar dan sesuai dengan aturan; c. terwujudnya kesiapan materiil dan non materiil Kemhan dan TNI yang didukung dengan teknologi tepat guna oleh kemampuan industri pertahanan; dan d. terwujudnya sistem penyelenggaraan Litbanghan yang terintegrasi antar Unit Organisasi di lingkungan Kemhan dan TNI.

7 2012, No.87 Sasaran Litbanghan yaitu: Pasal 7 a. tercapainya hasil kegiatan Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI; b. tercapainya program dan kegiatan Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI; dan c. tercapainya nilai dan daya guna hasil Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI. Bagian Keempat Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Pertahanan (1) Litbanghan terdiri atas: a. bidang materiil; dan b. bidang non materiil. Pasal 8 (2) Litbanghan materill sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup kegiatan Litbang bidang peranti lunak (software) dan peranti keras (hardware) yang ditujukan ke arah peningkatan nilai guna materiil. (3) Litbanghan non materiil sebagaimana dimaksud pada ayat 1) huruf b mencakup kegiatan Litbang bidang insani, sistem dan metoda, serta manajemen dan administrasi. Fungsi Litbang yaitu: Pasal 9 a. melaksanakan kegiatan dan tindakan yang terencana dan berlanjut meliputi penelitian, pengkajian, survei, pengumpulan dan pengolahan data, pembuatan prototipe, uji coba, dan evaluasi; dan b. sebagai subsistem dari sistem jaringan informasi Litbang pertahanan negara dalam hal membina, mengembangkan dan menyebarluaskan informasi Litbang yang dilaksanakan di lingkungan Kemhan dan TNI. BAB II KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 10 Kewenangan dan tanggung jawab Litbanghan meliputi aspek: a. kebijakan; b. perencanaan;

2012, No.87 8 c. pelaksanaan; d. kerja sama Litbanghan dalam maupun luar negeri; dan e. pengawasan dan pengendalian Pasal 11 (1) Kewenangan dan tanggung jawab pada aspek kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a sebagai berikut: a. Kemhan merumuskan: 1. kebijakan umum Litbanghan dalam mendukung pertahanan negara; 2. petunjuk pelaksanaan pembinaan Litbanghan dan; 3. petunjuk pelaksanaan pemberian bimbingan dan perijinan Litbanghan. b. Mabes TNI menyusun buku petunjuk induk Litbanghan TNI. c. Mabes Angkatan: 1. menyusun kebijakan teknis pelaksanaan Litbanghan beserta petunjuk pelaksanaannya; dan 2. melaksanakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemhan dan Mabes TNI. d. Badan Litbanghan: 1. menyusun kebijakan teknis pelaksanaan Litbanghan serta petunjuk pelaksanaannya; dan 2. melaksanakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemhan. (2) Kewenangan dan tanggung jawab pada aspek perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b sebagai berikut: a. Kemhan merumuskan dan menyusun rencana, program dan kegiatan Litbanghan sesuai dengan grand strategi KKIP. Dalam merumuskan kebijakan tentang rencana program dan kegiatan Litbanghan, faktor pemanfaatan hasil Litbang harus menjadi pertimbangan utama. b. Mabes TNI mengkoordinasikan rencana, program dan kegiatan Litbanghan di lingkungan TNI; c. Mabes Angkatan menyusun rencana, program dan kegiatan Litbanghan di lingkungan Angkatan; dan d. Badan Litbang Kemhan menyusun rencana, program dan kegiatan Litbanghan di lingkungan Balitbang Kemhan.

9 2012, No.87 (3) Kewenangan dan tanggung jawab pada aspek pelaksanaan sebagaimana dimasksud dalam Pasal 10 huruf c sebagai berikut: a. Kemhan memberikan asistensi dan bimbingan terhadap pelaksanaan kegiatan Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI; b. Mabes TNI memberikan asistensi dan bimbingan terhadap pelaksanaan kegiatan Litbanghan di lingkungan TNI; c. Mabes Angkatan melaksanakan kegiatan Litbanghan di angkatan sesuai dengan rencana program dan anggaran; dan d. Badan Litbang Kemhan melaksanakan kegiatan Litbanghan di Balitbang Kemhan sesuai dengan rencana program dan anggaran. (4) Kewenangan dan tanggung jawab pada aspek kerja sama Litbanghan dengan Kementerian/Lembaga/Badan Litbang baik dalam maupun luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d sebagai berikut : a. Kemhan: 1. merumuskan kebijakan kerja sama Litbanghan dengan Lembaga Litbang diluar Kemhan dan TNI baik dalam maupun luar negeri; dan 2. menyusun kebijakan tentang penyelenggaraan presentasi, demonstrasi dan uji coba produk-produk teknologi pertahanan dari luar negeri atau dalam negeri. b. Mabes TNI: 1. menyelenggarakan kerja sama Litbanghan Lintas Matra dengan Lembaga Litbang diliuar Kemhan dan TNI baik dalam maupun luar negeri; 2. merekomendasikan usulan kerja sama penelitian dan pengembangan angkatan; dan 3. memberikan masukan ke Kemhan tentang kerja sama Litbanghan dengan luar negeri. c. Mabes Angkatan: 1. memberikan masukan ke Kemhan melalui Mabes TNI tentang kerja sama Litbanghan dengan instansi dalam dan luar negeri; 2. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan pertahanan baik dalam dan luar negeri; dan 3. melaksanakan kerja sama Litbanghan dengan Instansi dalam dan luar negeri sesuai kebijakan Mabes TNI dan Kemhan;

2012, No.87 10 d. Badan Litbang Kemhan menyelenggarakan kerja sama Litbanghan dengan badan Litbang TNI dan Lembaga/Badan Non Kemhan dan TNI baik dalam maupun luar negeri sesuai kebijakan Kemhan. (5) Kewenangan dan tanggung jawab pada aspek pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf e sebagai berikut: a. Kemhan melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap rencana, program dan anggaran serta pelaksanaan hasil dan kegiatan Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI; b. Mabes TNI melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap rencana, program dan anggaran serta pelaksanaan hasil dan kegiatan Litbanghan di lingkungan TNI; c. Mabes Angkatan melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap rencana, program dan anggaran serta pelaksanaan hasil dan kegiatan Litbanghan di lingkungan Angkatan; dan d. Balitbang Kemhan melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap rencana, program dan anggaran serta pelaksanaan hasil dan kegiatan Litbanghan di lingkungan Balitbang Kemhan. BAB III KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTAHANAN Pasal 12 (1) Kerja sama Litbanghan dilaksanakan mengacu kepada kebijakan Kemhan dan Kemenristek dalam aspek: a. penggunaan sumber daya ; b. pendidikan; c. pemanfaatan sarana prasarana; dan d. alih teknologi. (2) Bentuk kerja sama Litbanghan berupa : a. penelitian dan pengembangan; b. uji coba; c. demonstrasi ; d. presentasi; e. rancang bangun dan rekayasa; dan f. promosi

11 2012, No.87 (3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pelaksanaannya diatur dalam suatu petunjuk tersendiri dan harus tertuang dalam nota kesepahaman. Sasaran kerja sama Litbanghan: a. mempercepat alih teknologi; Pasal 13 b. mengupayakan metode/teknik/inovasi baru untuk mendukung kegiatan Litbanghan; dan c. meningkatkan kompetensi peneliti. BAB IV PENELITI DI LINGKUNGAN KEMHAN DAN TNI Pasal 14 (1) Tenaga peneliti merupakan ujung tombak dan pengawak inti dalam pelaksanan penelitian dan pengembangan. (2) Peneliti di lingkungan Kemhan dan TNI dikelola dan diberdayakan sedemikian rupa untuk menghasilkan hasil Litbanghan untuk kepentingan pertahanan negara. (3) Pembinaan peneliti dilakukan secara berjenjang sebagai berikut: a. Kemhan: 1. merencanakan kebijakan tentang peneliti di lingkungan Kemhan dan TNI; 2. mengkordinasikan dan mengajukan personel di lingkungan Kemhan dan TNI yang berkualifikasi sebagai peneliti ke LIPI sebagai pembina peneliti untuk diakreditasi; 3. melaksanakan pembinaan personel peneliti Litbanghan yang diselenggarakan secara terpadu antara Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan; 4. mendata peneliti di lingkungan Kemhan dan TNI; dan 5. merencanakan program dan anggaran pendidikan bagi peneliti di lingkungan Kemhan dan TNI. b. Badan Litbang Kemhan: 1. melaksanakan pembinaan peneliti sesuai dengan pola pembinaan personel yang berlaku di lingkungan Kemhan dan TNI; dan 2. memberikan masukan tentang data peneliti kepada Sekjen Kemhan.

2012, No.87 12 c Mabes TNI: 1 melaksanakan pembinaan personel peneliti di Mabes TNI sesuai dengan pola pembinaan personel yang berlaku di lingkungan Mabes TNI dan Angkatan; 2. memberikan masukan data peneliti kepada staf personel Mabes TNI; 3. merencanakan kebutuhan peneliti di lingkungan Mabes TNI; dan 4. memberi masukan tentang materi dan program pendidikan peneliti kepada Kemhan. d. Mabes Angkatan: 1. melaksanakan pembinaan personel peneliti di Angkatan sesuai dengan pola pembinaan personel yang berlaku di Angkatan; 2 memberikan masukan tentang data peneliti kepada staf personel Angkatan; 3. merencanakan kebutuhan peneliti di lingkungan Angkatan; dan 4. memberikan masukan tentang materi dan program pendidikan peneliti kepada Mabes TNI dan Kemhan. BAB V RAPAT KOORDINASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTAHANAN Pasal 15 (1) Rakor Litbanghan diselenggarakan setiap tahun oleh komunitas Litbanghan dengan tujuan sebagai berikut: a. menyampaikan kebijakan Menhan tentang Litbanghan; b. mengevaluasi kegiatan Litbanghan tahun yang lalu; c. koordinasi tentang rencana kegiatan Litbanghan tahun yang akan datang; dan d. penyampaian informasi up to date tentang perkembangan Litbanghan. (2) Rakor Litbang dilaksanakan oleh Kemhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan dan Balitbang Kemhan diikuti oleh seluruh komunitas Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI serta Instansi/Lembaga terkait di luar Kemhan dan TNI. (3) Jadwal waktu rakor Litbang dilaksanakan secara berurutan dimulai dari tingkat Kemhan, tingkat Mabes TNI, Mabes Angkatan/Badan Litbang Kemhan dan TNI.

13 2012, No.87 BAB VI EVALUASI DAN PEMANFAATAN Pasal 16 Evaluasi Litbanghan dilaksanakan setiap akhir tahun untuk: a. menilai pelaksanaan suatu program dan kegiatan Litbanghan telah mencapai hasil yang ditetapkan; b. monitoring dan persiapan yang matang dalam pelaksanaan Litbanghan selanjutnya; dan c. bahan rekomendasi dalam rangka perbaikan atau pengembangan pelaksanaan program dan kegiatan Litbanghan. Pasal 17 (1) Pemanfaatan hasil Litbanghan merupakan upaya untuk mewujudkan nilai dan daya guna Litbanghan dalam mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan. (2) Pemanfaatan hasil Litbanghan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk: a. bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan; b. menyempurnakan kegiatan program Litbanghan periode yang akan datang; c. menyempurnakan berbagai kebijakan dan perumusan yang diperlukan dalam meningkatkan Litbanghan di lingkungan Kemhan dan TNI; dan d. meningkatkan penguasaan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Menteri ini, akan diatur dalam petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis di lingkungan Kemhan dan TNI sesuai bidang tugasnya masing masing. Pasal 19 Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

2012, No.87 14 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2011 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PURNOMO YUSGIANTORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Januari 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN