AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

BAB 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti

Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam

Peninggalan Islam.

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Taufik Abdullah dan Adrian B. Lapian, Indonesia dalam Arus Sejarah, jilid III Sartono Kartodirdjo.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

MASUKNYA PENGARUH ISLAM DI INDONESIA

AKULTURASI KEBUDAYAANAN (HINDU-BUDHA-ISLAM) DALAM BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH NASIONAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

M I S T E R I. Publication : 1436 H_2015 M MISTERI SYEKH SITI JENAR

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

BAB IV HUBUNGAN BUDAYA PADA PENINGGALAN PURBAKALA ISLAM KOMPLEK SUNAN SENDANG DI DESA SENDANGDUWUR

Pendidikan Agama Islam

PERPADUAN BUDAYA LOKAL, HINDU BUDDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

PERPADUAN BUDAYA LOKAL, HINDU BUDDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

BAB IV DAKWAH ISLAM DI JEPARA KETIKA KEPEMIMPINAN KERAJAAN KALINYAMAT. peninggalannya berupa masjid di desa Mantingan kecamatan Tahunan kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

2/27/2017. Kuliah 2 Ciri bahasa Melayu Klasik BMK pada batu bersurat & Peranan BMK

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

Akulturasi Kebudayaan Hindu, Buddha, Islam & Modern di Indonesia

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

disamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

Matakuliah : W0122 SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010. SENI RUPA TIMUR SENI ISLAM Pertemuan 12

MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah. Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Kompetensi Dasar

C. Masa Kerajaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB III METODE PENELITIAN

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Jawa menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Selain itu, masyarakat Jawa

BAB III PENYESUAIAN KALENDER SAKA DENGAN KALENDER HIJRIYAH DAN APLIKASINYA DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II

Pendidikan Agama Islam

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Babilangan Nama dan Jodoh dalam Tradisi Banjar. Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, 2004), cet. ke-2, h

LAMPIRAN 1. LAMPIRAN 2.

ISLAM IN JAVA Normative Piety and Mysticism in the Sultanate of Yogyakarta

Senarai Gambar, Peta dan Rajah

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BA B I PENDAHULUAN. menjadi panutan dalam masyarakatnya. Pri-kehidupan tokoh ini dapat di telisik. dengan menelaah kehidupannya dalam suatu bagian.

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

SEJARAH DAN PENINGGALANNYA

AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA JAWA

JURNAL KAJIAN TENTANG SENI BANGUN MASJID BAITURROHMAN (MAKAM SUNAN KUNING) DI DESA MACANBANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

Transkripsi:

AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DAN ISLAM Akulturasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan, tetapi unsurunsur pembentuknya masih nampak. Akulturasi juga sering diartikan sebagai percampuran dua atau lebih kebudayaan, tanpa menghilangkan budaya aslinya. Akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam nampak pada hal-hal sebagai berikut. a. Seni Bangun Masjid Unsur-unsur asli Indonesia pada bangunan masjid di Indonesia, sebagai berikut. 1) Atap tumpang, yaitu susunan atap bertingkat, yang mengingatkan kepada bentuk meru seperti terdapat pada bangunan pura di Bali. Contoh Masjid yang beratap tampang misalnya: Masjid Agung Cirebon, Masjid Katangka di Sulawesi Selatan, Masjid Agung Demak, Masjid Baiturrachman di Aceh, Masjid Ternate, Masjid Agung Banten dan lainlain. 2) Menara, bukanlah bagian masjid yang harus ada, namun dalam seni bangun Islam menjadi bangunan tambahan yang indah. Menara Masjid Kudus misalnya, dibangun menyerupai bangunan candi yang diberi atap tumpang. Sedangkan Menara Masjid Banten merupakan tambahan yang dibangun oleh seorang pelarian Belanda bernama Cardeel. 3) Letak Masjid, Di Indonesia penempatan masjid, khususnya Masjid Jami' disesuaikan dengan komposisi tata kota "Macopat" yaitu, masjid ditempatkan dekat Istana (Keraton) dan alun-atun, tempat bersatunya rakyat dengan rajanya dibawah pimpinan seorang imam. b. Makam Unsur budaya asli Indonesia pada komplek pemakaman Islam nampak pada gugusan cungkup yang ditata menurut hubungan keluarga. Bahkan makam para raja berbentuk seperti bangunan istana lengkap dengan keluarga, pembesar dan pengiring terdekatnya. Selain itu biasanya penempatannya di tempat yang tinggi (meru = gunung), contohnya Komplek Makam Raja-raja Mataram di Imogiri dan Komplek Makam Air Mata di Madura. Sedangkan

Komplek Makam Sendang Duwur, di atas bukit, di daerah Tuban, gapuranya dibuat menyerupai sayap Garuda. Dalam konsep Hindu, Garuda dianggap sebagai kendaraan Dewa Wisnu dan sebagai lambang pembebasan menuju nirwana (moksa). c. Aksara dan Seni Rupa Huruf Arab merupakan huruf yang dipakai dalam Kitab Suci AI-Qur'an. Di Indonesia, huruf Arab tersebut, diolah sedemikian rupa sehingga menjadi lebih sederhana. Huruf Arab yang demikian disebut huruf "Arab Gundul" atau "Huruf Arab Pego" atau "Huruf Jawi". Huruf tersebut digunakan di berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan bahasa daerah setempat. Akulturasi pada bidang seni rupa terlihat pada Seni Kaligrafi atau Seni Khoth, yang bersumber dari AI-Qur'an dan Hadist. Seni Kaligrafi ini banyak kita jumpai pada hiasan masjid, motif batik, keramik, keris, batu nisan, hiasan pada mimbar atau mihrab, dan lain-lain. Unsur budaya Indonesia tampak pada bentuknya, berupa tokoh wayang, manusia dan binatang yang distylir. d. Seni Sastra Pengaruh sastra Islam di Indonesia yang utama adalah pengaruh Sastra Persia, misalnya: Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat 1001 Malam, dan lain-lain. Seni sastra Hindu juga berpengaruh pada perkembangan seni sastra Islam di Jawa. Hasil seni sastra Hindu disesuaikan dengan keadaan pada zaman Islam. Misalnya : Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya, Hikayat Sri Rama, Hikayat Maharaja Rahwana, dan lain-lain. Salah satu jenis karya sastra Hindu - Jawa yang tersebar ke Asia Tenggara adalah cerita-cerita Panji, yang cukup berpengaruh pada zaman Islam. Dalam sastra Islam di daerah Melayu dikenal adanya : Syair Ken Tambunan, Syair Panji Sumirang, Hikayat Panji Wilakusuma, Lelakon Mahesa Kumitir, dan lain-lain. Disamping itu pada jaman Islam juga berkembang beberapa jenis karya sastra lain, seperti: 1. Suluk : kitab-kitab yang membentangkan soal-soal Tasawuf yang berbau mistik, misalnya Suluk Wujil, Suluk Sukarsa, Suluk Malang Sumirang, Serat Wirid, dan lain-lain.

2. Babad : hikayat yang digubah menjadi cerita sejarah, contoh : Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti, dan lain-lain. 3. Primbon : menerangkan tentang kegaiban, ramalan-ramalan, pemberian makna terhadap suatu kejadian, penentuan hari baik dan buruk, dan lain-lain. Misalnya : Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, Kitab Primbon Lukmana Kim, dan lain-lain. e. Sistem Pemerintahan Pengaruh budaya Islam dalam sistem pemerintahan tampak pada penyebutan nama raja. Raja tidak lagi disebut sebagai Maharaja, melainkan diganti dengan sebutan Sultan atau Sunan, Panembahan, Maulana, dan lainlain. Pada umumnya nama raja pun disesuaikan dengan nama Islam (Arab), misalnya, raja Malaka, Raja Paramisora, setelah masuk Islam berganti nama menjadi Sultan lskandar Syah. Di Jawa sebutan Sultan diikuti dengan nama Jawa, misalnya : Sultan Trenggono, Sultan Hadiwijaya, Sultan Agung Hanyakrakusurno, dan lain-lain. Dalam pengangkatan seorang raja, peranan ulama atau para wali juga sangat menentukan, misalnya: dalam pengangkatan Raja Demak, Raden Fatah, Sultan Pajang, Hadiwijaya dan Raja Mataram pertama, Panembahan Senopati. f. Sistem Kalender Pada zaman Islam sistem kalender Saka masih tetap berlaku. Akan tetapi pada masa pemerintahan Sultan Agung diputuskan bahwa secara resmi Kerajaan Mataran meninggalkan Kalander Saka diganti dengan Sistem Kalender Hijriah (lunar system). Walaupun demikian perwujudan akulturasinya sangat tampak. Angka tahun Kalender Jawa baru ini meneruskan angka tahun Saka. Nama-nama bulan dalam kalender Jawa juga merupakan penyesuaian dari nama-nama bulan dalam Kalander Hijriah, dengan pengucapan Jawa misalnya, Sapar, Rejeb, dan Dulkangidah. Ada pula nama-nama bulan yang sama sekali berubah dari nama-nama Kalender Hijriah, misalnya, Muharram berubah menjadi Suro, Ramadhan menjadi Pasa. Selain itu dalam Kalender Jawa juga dikenal adanya Sistem Pasaran,

yaitu : Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing. Kalender Jawa juga dilengkapi dengan sistem Wuku dan Windu. g. Filsafat (Tasawuf) dan Tharikat Kata Tasawuf berasal dan kata Suf yang berarti Kain Wol (bulu domba). Hal inidikaitkan dengan kebiasaan Kaum Sufi (ahli tasawuf) memakai jubah dari bulu domba. Tasawuf juga dihubungkan dengan pengertian Suluk yang berarti perjalanan. Hal ini dikaitkan dengan kebiasaan Kaum Sufi sering melakukan perjalanan (menggembara). Suluk juga berarti karya sastra ahli tasawuf baik dalam bentuk prosa ataupun puisi yang isinya mengenai mistik Islam. Hamzah Fansuri, misalnya menyebut ajarannya sebagai Ilm as Suluk. Istilah Suluk adakalanya dikaitkan dengan Dzikir dan Tharikat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tasawuf adalah ajaran tentang ke- Tuhanan, sehubungan dengan hasrat manusia yang didorong oleh rasa cinta terhadap Tuhannya. Oleh karena itu kaum sufi selalu mencari jalan untuk mendekati-nya melalui jalan-jalan suci. Di Indonesia ilmu tasawuf merupakan sesuatu yang sangat digemari. Hal ini disebabkan ajaran tasawuf memiliki kesesuaian dengan unsur budaya Hindu-Budha, sebelum kedatangan Islam. Sehingga di beberapa wilayah di Indonesia banyak terdapat ahli-ahli tasawuf. Dari Aceh misalnya terdapat beberapa tokoh-tokoh Ahli Tasawuf misalnya Hamzah Fansuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nurruddin ar Raniri dan Abdur Rauf dari Singkel. Sedangkan ahli-ahli tasawuf dari Jawa misalnya: Sunan Bonang, Sunan Panggung, dan Syekh Siti Jenar. Tharikat merupakan salah satu upaya kaum sufi mendekatkan diri dengan Tuhannya di bawah bimbingan guru tasawuf. Beberapa aliran tharikat yang terdapat di Indonesia misalnya: Tharikat Qadiriyah, Tharikat Sammaniah, Tharikat Syattariah dan Tharikat Naqsyabandiah. Akulturasi (percampuran) ilmu tasawuf dengan budaya asli Indonesia tampak dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Ajaran Pantheisme dari Syekh Siti Jenar, yaitu : Manunggaling Kawulo lan Gusti (bersatunya manusia dengan Tuhan). Ajaran tersebut banyak diwarnai oleh unsur-unsur pra-lslam seperti: Moksa dan Nirwana.

2. Buku-buku karya Ronggowarsito (pujangga Keraton Mataram), seperti : Serat Wirid, Dharmogandul, dan Serat Centini, yang mencampurkan ajaran-ajaran Hindu - Budha ke dalam ajaran Kebatinan Islam. Ratusan aliran kebatinan (Islam Kejawen) yang memadukan ajaran Islam dengan ajaran-ajaran Hindu - Budha dan budaya Jawa. Misalnya: aliran kebatinan Saptodharmo, Pangestu, dan lain-lain.