BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat oleh bank disebut financing atau leading. Dalam menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35.

Disusun Oleh : : Nina Rahayu Nurcahyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB III AUDIT BERBASIS RISIKO PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG GUBENG SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary instution), yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

I. PENDAHULUAN. kepermukaan. Sebagai suatu alternatif kini mulai di terapkan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tika Indah Kawuryan, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank pada tahun 1819, dengan Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1950 berubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bankbank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jenis kebutuhan manusia terdiri dari tiga macam yaitu sandang, pangan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sirkulasi perekonomian akan melahirkan tingkat inflasi yang begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBIAYAAN PRINSIP BAGI HASIL TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dalah penelitian kuantitaif dengan data time siries. Kuntitatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH TEORI DAN PRAKTIK KONTEMPORER BERDASARKAN PAPSI 2013 EDISI 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1 Di Indonesia sendiri dengan penduduk. yang dapat digunakan oleh masyarakat.

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap bunga (riba), baik nominal sederhana, bunga berbunga, berbunga. investasi, termasuk di pasar modal dan asuransi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sebagai lembaga intermediasi masyarakat memliki peranan yang sangat penting. Tugas dari bank syariah sebagai lembaga intermediasi adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang memerlukannya. Salah satu kegiatan bank syariah sebagai lembaga intermediasi adalah melakukan kegiatan pembiayaan, yaitu menyalurkan dana atau memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank syariah sebagai lembaga pembiayaan dalam melakukan kegiatannya harus sesuai dengan syariat islam, dan tidak boleh bertentangan dengan syariat. Karena konsep dasar bank syariah didasarkan pada Al-Qur an dan Hadits. Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur an dan Hadits Rasulullah SAW. Sistem keuangan dan perbankan modern telah berusaha memenuhi kebutuhan manusia untuk mendanai kegiatannya. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam dalam bidang muamalah ke dalam transaksi keuangan dan perbankan. Prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah larangan praktik riba dalam berbagai bentuk transaksi, melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan yang sah, dan upaya menyuburkan zakat sebagai alat distribusi kekayaan. Islam mepunyai hukum tersendiri untuk memenuhi 1

2 kebutuhan tersebut, yaitu melalui akad-akad bagi hasil (profit and loss sharing) sebagai metode pemenuhan kebutuhan permodalan (equity financing) dan akadakad sewa-upah (ijarah) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan (debt financing). 1 Perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Seperti diketahui, bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akta pendiriannya ditandatangani pada tanggal 1 November 1991. Perkembangan bisnis perbankan syariah di Indonesia sedang memasuki generasi syariah dimana banyak bank konvensional yang mendirikan unit usaha syariah. Setelah di sahkanya Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah mendorong lembaga keuangan Bank untuk melakukan inovasi khususnya dalam produk-prduk perbankan syariah. Perkembangan bank syariah di Indonesia merupakan suatu proses peradaban Islam di Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi lahirnya bank syariah menunjukkan tumbuhnya pemahaman masyarakat bahwa bunga (interest) dan modal yang dihasilkan telah ditentukan di muka (predetermined return) merupakan riba dan di larang oleh syariat Islam. 2 Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/kep.gbi/dpg/2008, 1 Ascarya. Akad & Produk Bank Syariah. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2012). hlm 30 2 Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga, Studi Kritis dan Interprestasi Kontemporer Tentang Riba dan Bunga. Cetakan Pertama. ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013). hlm 12

3 maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah. Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah. Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT.

4 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah. 3 Karakteristik sistem perbankan syariah yang menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. 4 Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan sangat bermanfaat bagi bank syariah, nasabah dan pemerintah. Pembiayaan memberikan hasil yang paling besar diantara penyaluran dana lainnya yang dilakukan oleh bank syariah. Pembiayaan bank syariah di bagi menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu, yang pertama transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. Yang kedua, transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. Yang ketiga, transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna. Yang keempat, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh. 5 Berikut dapat kita lihat data pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah tahun 2015-2017. 3 https://www.brisyariah.co.id/tentang_hubinvestor.php?f=lapkeu periode 2015-2017. Laporan Keuangan Triwulanan Tahun 2015-2017. Diakses pada tanggal 20 September 2017 4 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008. 5 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group,2011). hlm 136

5 Tabel 1.1 Data Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Tahun 2015-2017 (dalam jutaan rupiah) Pembiayaan Tahun 2015 2016 2017 Musyarakah 14.534.763 21.001.849 16.273.815 Mudharabah 3.170.851 5.173.781 3.290.316 Ijarah 644.723 968.811 2.296.975 Murabahah 42.050.858 59.782.870 45.638.108 Istishna 42.648 44.963 26.291 Salam - - - Qardh 1.372.654 1.318.463 738.958 Total 61.816.497 88.290.737 68.264.463 Sumber: Laporan Keuangan Bank BRI Syariah Tahun 2015-2017. 6 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah mengalami naik-turun. Terlihat kenaikan pembiayaan terjadi pada tahun 2016 sebesar 88.290.737. Pembiayaan yang paling diminati pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah ini adalah pembiayaan murabahah. Selain dalam menilai kualitas pembiayaan, hal yang perlu diperhatikan adalah profitabilitas bank syariah sebagaimana bank umum lainnya, tugas utama bank syariah adalah mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko, dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. Potensi risiko yang dihadapi bank konvensional juga dihadapi bank syariah, kecuali risiko tingkat bunga, karena prinsip profit dan loss sharing yang menjadi landasan operasionalnya. Setiap pembiayaan yang 6 https://www.brisyariah.co.id/tentang_hubinvestor.php?f=lapkeu periode 2015-2017. Laporan Keuangan Triwulanan Tahun 2015-2017. Diakses pada tanggal 20 September 2017

6 menggunakan akad manapun akan berpengaruh terhadap pendapatan pada perusahaan yang nantinya akan mendapatkan keuntungan atau laba. Berikut adalah data laba operasional pada PT. Bank rakyat Indonesia Syariah tahun 2015-2017. Grafik 1.1 Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Tahun 2015-2017 (dalam jutaan rupiah) 700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0 2015 2016 2017 Dalam menilai tingkat laba operasional bank, pembiayaan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Sistem pembiayaan mudharabah dan pembiayaan ijarah mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Pembiayaan mudharabah dan pembiayaan ijarah nampaknya berpengaruh positif bagi laba operasional bank dikarenakan merupakan salah satu pendapatan bagi bank dan merupakan salah satu bentuk penyaluran dana. Meningkatnya penerimaan dari pembiayaan mudharabah dan pembiayaan ijarah menunjukan kinerja bank tersebut semakin

7 baik dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 7 Laba operasional merupakan pendapatan yang berasal dari keuntungan bagi hasil kegiatan suatu usaha yang telah dikurangi dengan biaya operasional. Semakin tinggi pembiayaan yang disalurkan, semakin tinggi pula laba yang akan diperoleh karena pendapatan yang didapatkan dari pembiayaan tersebut akan meningkatkan jumlah laba operasional bank. Tabel 1.2 Data Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Ijarah dan Laba Operasional Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Tahun 2015-2017 (dalam jutaan rupiah) TAHUN TRW. PEMBIAYAAN MUDHARABAH PEMBIAYAAN IJARAH LABA OPERASIONAL 2015 II 985.198 213.867 77.647 III 1.064.186 216.446 114.639 IV 1.121.467 214.410 158.979 2016 I 1.182.976 214.581 63.188 II 1.356.304 214.009 135.849 III 1.348.919 174.901 185.390 IV 1.285.582 365.320 239.232 2017 I 1.209.727 559.300 44.886 II 1.094.125 780.011 109.224 III 986.464 957.664 175.046 Sumber: Laporan Keuangan Bank BRI Syariah Tahun 2015-2017 8 Berdasarkan tabel diatas, terdapat permasalahan diantara pembiayaan mudharabah, pembiayaan ijarah dan laba operasional dalam beberapa triwulan terakhir terutama pada pembiayaan mudharabah. Apabila pembiayaan 7 Arif Sugiono. Manajemen Keuangan: Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: BSK Capital. 2009. hlm. 98 8 https://www.brisyariah.co.id/tentang_hubinvestor.php?f=lapkeu periode 2015-2017. Laporan Keuangan Triwulanan Tahun 2015-2017. Diakses pada tanggal 20 September 2017

8 mudharabah dan pembiayaan ijarah meningkat maka laba operasional yang di dapatkan oleh bank akan meningkat. Dapat dilihat pembiayaan ijarah pada tahun 2015 triwulan IV mengalami penurunan menjadi menjadi 214.410, sedangkan pembiayaan mudharabah dan laba operasional mengalami peningkatan. Pada tahun berikutnya, 2016 triwulan I laba operasional yang didapat mengalami penurunan menjadi 63.188, sedangkan kedua pembiayaan mudharabah dan pembiayaan ijarah mengalami peningakatan. Triwulan II pembiayaan ijarah mengalami penurunan menjadi 214.009, sedangkan pembiayaan mudharabah dan laba operasionalnya mengalami peningkatan. Berbeda dengan sebelumnya, triwulan III pembiayaan mudharabah dan pembiayaan ijarah mengalami penurunan menjadi 1.348.919 dan 174.901, sedangkan laba operasionalnya mengalami peningkatan. Dan dari Triwulan IV 2016 hingga triwulan III 2017 pembiayaan mudharabah terus mengalami penurunan menjadi 1.285.582; 1.209.727; 1.094.125; 986.464, sedangkan pembiayaan ijarah dan laba operasionalnya mengalami peningkatan, kecuali pada triwulan I 2017 yang laba operasionalnya ikut mengalami penurunan menjadi 44.886. Mengacu pada uraian diatas nampaknya kenaikan pada pembiayaan mudaharabah dan pembiayaan ijarah tidak selalu meningkatkan laba operasional bank. Hal ini terlihat pada beberapa triwulan yang mengalami penyimpangan, dimana kenaikan pada pembiayaan mudaharabah dan pembiayaan ijarah tidak diikuti dengan kenaikan laba operasional.

9 Data yang terdapat pada tabel merupakan data yang terletak pada neraca laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah pada periode 2015-2017. Data tersebut diperoleh dari website resmi Bank Rakyat Indonesia Syariah, yang telah dipublikasi dan diperbolehkan untuk digunakan sebagai alat informasi dan juga sebagai sumber penelitian yang sah. Grafik 1.2 Laporan Keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0 Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Ijarah Laba Operasional Berdasarkan grafik diatas, jumlah pembiayaan mudharabah terendah terdapat pada triwulan II tahun 2015 dan terbesar pada triwulan ke II tahun 2016. Pada pembiayaan ijarah, jumlah terendah terdapat pada tahun 2016 triwulan III dan tertinggi terdapat pada tahun 2017 triwulan ke III. Pada laba operasional, jumlah terendah pada tahun 2015 triwulan II dan tertinggi pada tahun 2016 triwulan ke IV. Bahwa paparan diatas terdapat adanya penyimpangan yang terjadi pada beberapa triwulan, terlihat bahwa peningkatan pada pembiayaan mudharabah dan pembiayaan ijarah tidak diikuti oleh peningkatan laba operasional yang didapat, bahkan pada beberapa triwulan laba operasional

10 mengalami penurunan. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Ijarah Terhadap Laba Operasional Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan di atas, maka peneliti mengangkat objek penelitian dengan merumuskan masalah yaitu Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Ijarah Terhadap Laba Operasional Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka dapat dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah? 2. Seberapa besar pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah? 3. Seberapa besar pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Ijarah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka terdapat tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah;

11 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah; 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Ijarah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. D. Kegunaan Penelitian Setelah merumuskan permasalahan dan menetukan tujuan penelitian, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan masukan terhadap ilmu pengetahuan perbankan dan dapat dijadikan bahan pengembangan lebih lanjut bagi pihak lain. 2. Kegunaan Praktis Selain kegunaan teorits, penelitian inipun mempunyai kegunaan praktis yang dibagi menjadi seb agai berikut: a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berguna dalam pengembangan penelitian mengenai perbankan, khususnya mengenai pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Ijarah terhadap Laba Operasional yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. b. Bagi Kalangan Perbankan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membantu pihak bank khususnya pihak manajemen dalam mengukur kegiatan perbankan

12 maupun dalam menyalurkan pembiayaannya dimana hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk diaplikasikan pada perbankan.