PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Farmasi. Oleh: PUTIK MAYANGSARI PAMILUTSIH

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS LOKOMOTOR DAN PENURUNAN IMMOBILITY TIME

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Farmasi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

ABSTRAK EFEK ANTIDEPRESI COKLAT HITAM (Theobroma cacao) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

UJI EFEKTIVITAS ANTIDEPRESAN SUSPENSI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata, L.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Caryophylli flos) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

ABSTRAK. EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL KANGKUNG (Ipomoea aquatica FORSK.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI FENOBARBITAL

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

PERBANDINGAN EFEK FRAKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB I PENDAHULUAN. Depresi merupakan gangguan emosional dan jiwa yang terjadi akibat adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB IV PROSEDUR KERJA

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN INFUSA Musa paradisiaca.linn (Musaceae) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASETOSAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PURWOCENG

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

PENGARUH FRAKSI ETIL ASETAT PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP EFEK SEDATIF PADA MENCIT BALB/C BERDASARKAN PARAMETER LAMA WAKTU TIDUR

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEA VAR. CAPITATA) TERHADAP TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN JATI BELANDA ( Guazuma ulmifolia Lamk.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN MENCIT GALUR Swiss Webster

ABSTRAK. PENGARUH GETAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus nutans (Burm.f.) Lindau) PADA MENCIT SKRIPSI OLEH: DEWI IRA PUSPITA NIM

Efek Tonik Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Pada Mencit Jantan

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

UJI EFEK STIMULAN EKSTRAK DAUN POKO (MENTHA ARVENSIS L.) PADA MENCIT

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (PIPER CROCATUM LINN.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH JANTAN CLAUDIA FEBE RHEMALIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

PENGARUH EKSTRAK DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS LINN) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ABSTRAK. Vivi Lingga, 2007 Pembimbing Utama : Sugiarto Puradisastra, dr.m.kes Pembimbing kedua : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

ABSTRAK. Dion A. P., 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr,. M.Kes

BAB II METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PUBLIKASI ILMIAH ANTIDEPRESAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) DAN EKSTRAK ASETON KULIT PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS LOKOMOTOR DAN PENURUNAN IMMOBILITY TIME PADA MENCIT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Farmasi Oleh: PUTIK MAYANGSARI PAMILUTSIH K100130062 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 4 Februari 2017 Penulis PUTIK MAYANGSARI PAMILUTSIH K100130062 iii

ANTIDEPRESAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) DAN EKSTRAK ASETON KULIT PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS LOKOMOTOR, DAN PENURUNAN IMMOBILITY TIME PADA MENCIT Putik Mayangsari Pamilutsih* dan Nurcahyanti Wahyuningtyas S.Si., M.Biomed., Apt Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, *E-mail: putiksari_hime@yahoo.com ABSTRAK Ekstrak etanol bunga cengkeh menunjukkan aktivitas antidepresan dengan cara menghambat monoamin oksidase dan reuptake neurotransmitter monoamin reseptor. Ekstrak aseton kulit pisang pada penelitian sebelumnya mampu memasok triptopan kedalam otak. Penelitian ini menguji kombinasi ekstrak bunga cengkeh dan kulit pisang dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas antidepresan. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan yaitu CMC-Na 0,5%, Sertralin 6,5 mg/kgbb, Ekstrak etanol bunga cengkeh 200 mg/kgbb, Ekstrak aseton kulit pisang 200 mg/kgbb, dan Ekstrak kombinasi bunga cengkeh dan kulit pisang (1:1) 400 mg/kgbb dengan pemberian selama 7 hari. Metode yang digunakan untuk memicu depresi mencit yaitu metode chronic mild stress selama 4 minggu. Metode uji antidepresan digunakan Tail Suspension Test (TST), Forced Swimming Test (FST), dan Open Field Test (OFT). Data dianalisis secara statistika menggunakan uji Multivariat Analysis of Variance (MANOVA) dilanjutkan Least Significant Difference (LSD) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan signifikan mengurangi (p<0,05) immobility time (IT) dan climbing, tetapi tidak mempengaruhi durasi grooming, rearing, dan central square. Kombinasi ekstrak bunga cengkeh dan kulit pisang mampu menurunkan aktivitas climbing 50% dan IT 30% dibandingkan ekstrak tunggalnya. Kata Kunci: aktivitas antidepresan, aktivitas lokomotor, kombinasi bunga cengkeh dan kulit pisang, immobility time Abstracts Ethanol extract of clove exhibited antidepressant activity by inhibited monoamine oxidase and reuptake monoamine neurotransmitter receptors as well as aceton extract of banana peels could supply tryptophan into the brain. This study tested the extract combination of clove and banana peels which aimed to increased antidepressant-like activity. In this study uses five treatment groups which each group were given orally with 0.5% CMC-Na, Sertraline 6,5 mg/ kgbb, ethanol extract of clove 200 mg/kgbb, acetone extract of banana peels 200 mg/kgbb, and extract combination of clove and banana peels (1:1) 400 mg/kg during 7 days. Methods for made mice depression used chronic mild stress for 4 weeks and the method used antidepressants test were Tail Suspension Test, Forced Swimming Test and Open Field Test. The result statistically analysis used MANOVA test and continued with LSD (p<0.05). The results showed significant reduced (p<0.05) the immobility time (IT) and climbing, but did not influence of duration of grooming, rearing and central square. The combination extract of clove and banana peels were able to showed antidepressant activity based on a decreased in immobility time (30%) and climbing (50%) compared with control. Keywords: antidepressant activity, locomotor activity, the combination of clove s extract and banana peel s extract, immobility time 1

1. PENDAHULUAN Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kehilangan minat, suasana hati yang buruk dan terkait dengan emosional, kognitif, dan gejala perilaku (Health and Excellence, 2010). Berdasarkan laporan dari hasil riset kesehatan dasar (Riskedas) tahun 2013 gangguan mental emosional untuk usia diatas 15 tahun sebesar 0,6% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Depresi terjadi karena adanya kekurangan kadar neurotransmitter (norefinefrin, dopamin dan serotonin) pada otak. Oleh karena itu, tujuan dari terapi depresi adalah memperbaiki kadar neurotransmitter pada otak (Departemen Kesehatan RI, 2007). Tanaman cengkeh memiliki kandungan eugenol yang berpotensi sebagai antidepresan dengan cara menghambat MAO dan reuptake neurotransmiter monoamin (Mathiazhagan et al., 2013; Tao et al., 2005). Selain itu, kulit pisang (Musa paradisiaca) memiliki khasiat sebagai antidepresan yang bekerja dengan cara memasok triptopan kedalam otak. Triptopan merupakan prekusor neurotransmiter (serotonin) yang berperan dalam mengatur pola tidur dan makan, mengatur lokomotor dan berpengaruh terhadap keadaan emosional serta berpengaruh terhadap terjadinya depresi (Best et al., 2010; Ittiyavirah et al., 2014). Penelitian ini menguji ekstrak kombinasi bunga cengkeh dan kulit pisang yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas antidepresan dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya. 2. METODE Penelitian ini merupakan penelitan eksperimental dengan subjek penelitian berupa mencit. Efek yang diamati berupa penurunan immobility time (IT) dan peningkatan aktivitas lokomotor dengan menggunakan uji Tail Suspension Test (TST), Open Field Test (OFT), dan Forced Swimmig Test (FST). Alat dan Bahan Kotak uji FST dilengkapi jaring panjat (44 x 20,5 x 23 cm), tiang uji TST dilengkapi penjepit (h : 60 cm), Kotak kaca uji OFT (40 x 40 x 40 cm) dengan garis hitam ditengah kotak sebagai central square, dan speaker yang berisi voice recorder suara predator. Kuncup bunga cengkeh dan kulit pisang dari Pemalang, Sertralin tablet (PT Guardian pharmatama), mencit jantan galur Swiss (Rumah Tiput), dan semua bahan kimia didapatkan dari Merck, CV. Agung Jaya, dan Brataco. Jalannya Penelitian Pembuatan Ekstrak Bunga Cengkeh Serbuk bunga cengkeh ditimbang sebanyak 200 g dimaserasi dengan 1500 ml etanol 70% dalam bejana tertutup dan terlindung dari sinar matahari selama 3 hari. Setelah itu, disaring dan didapatkan 2

maserat 1, ampasnya direndam dengan 500 ml etanol 70% selama 2 hari. Setelah itu, disaring (maserat 2). Maserat 1 dan maserat 2 dicampur dan dimasukan kedalam lemari pendingin selama 1 hari. Kemudian ekstrak etanol tersebut disaring dan diperoleh filtrat. Filtrat dikentalkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 80 O C sehingga diperoleh ekstrak kental (Anas et al., 2013). Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang Ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi yang dimodifikasi. Kulit pisang dipotong-potong sebanyak 600 gram, direbus pada suhu 80 O C dengan 1000 ml air selama 2 menit, kemudian disaring. Ampasnya ditambah dengan aseton 70% dan diblender (2 kali), setelah itu disentrifugasi 6000 rpm selama 10 menit dan disaring (maserat). Maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator 50 O C dan diperoleh ekstrak kental (Tan and Halijah, 2011). Uji Kualitatif dan KLT Senyawa Flavonoid pada Bunga Cengkeh dan Alkaloid pada Kulit Pisang Uji alkaloid menggunakan pereaksi Hager dan Wagner (Sawant and Godghate, 2013), sedangkan uji Flavonoid menggunakan uji shinoda dan alkali (Mukherjee, 2002). Uji KLT senyawa alkaloid menggunakan fase gerak metanol:28% ammonia (100:1,5). Reagen semprot yang digunakan mengandung 1,5 g Sodium Hipoklorit dalam 0,1 M NaOH. KLT yang sudah dielusi, dilihat dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm. Penggunaan reagen semprot akan menghasilkan fluoresensi vivid blue mengindikasikan triptofan, jika didapatkan warna jingga atau coklat kemerahan mengindikasikan serotonin (Kato et al., 2007). Uji senyawa flavonoid menggunakan pelarut yang digunakan untuk fase gerak berupa toluena:etil assetat (93:7). Plat KLT dielusi dan dikeringkan serta dilihat dibawah lampu UV 254 nm dan 366 nm (Sanghai et al., 2011). Paparan Stress Paparan CMS selama 5 minggu dengan 2-3 macam stressor. Paparan stress yang dilakukan sesuai dengan tabel 1. Tabel 1. Rancangan paparan stress 3

Pengujian antidepresan Pengujian ini menggunakan 5 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok sebagai berikut: Kelompok kontrol negatif : CMC Na 0,5%. Kelompok kontrol positif : Sertralin 6,5 mg/kgbb mencit. Kelompok EBC : ekstrak kuncup bunga cengkeh 200 mg/kgbb. Kelompok EKP : ekstrak kulit pisang 200mg/kgBB. Kelompok EKCP : ekstrak kuncup bunga cengkeh 200 mg/kgbb + ekstrak kulit pisang 200 mg/kgbb Sediaan ini diberikan secara oral mulai minggu ke-4, 1 x sehari selama 7 hari. Setiap uji aktivitas antidepresan dilakukan sehari dengan jeda sebelum uji adalah 1 jam (Strekalova et al., 2004). Uji Tail Suspension Test (TST) Batang dengan panjang 60 cm diletakkan secara horisontal pada permukaan meja atau ujung kayu yang berdiri. Kemudian ekor mencit digantung dengan menggunakan perekat atau alat khusus (kirakira 1 cm dari ujung ekor) antar ekor dan ujung kayu. Perlakuan ini dilakukan 60 menit setelah pemberian dosis terakhir. Durasi pengamatan selama 6 menit, dan diamati waktu immobility (IT) (Tan and Halijah, 2011). Uji Open Field Test (OFT) Mencit dimasukan kedalam suatu kotak tanpa penutup, dan diamati selama 5 menit sebelum diberi perlakuan (obat dan ekstrak) untuk mendapatkan data pre-test, setelah itu mencit diberi perlakuan selama 7 hari dan 45 menit setelah pemberian dosis terakhir, mencit diuji cobakan. Data yang diperoleh adalah lama waktu central square (CS), rearing, dan grooming (Anas et al., 2013). Uji Forced Swimmig Test (FST) Mencit dimasukan kedalam kotak yang berisi dengan air. Uji dilakukan setelah 1 jam diberi perlakuan dengan durasi 7 menit. Mencit dikatakan mengalami immobility jika mencit hanya melakukan gerakan agar kepalanya tetap diatas air. Mencit dikatakan mobility jika mencit aktif berenang dan memanjat (climbing) (Buccafusco, 2009). Analisis data Pengolahan data menggunakan SPSS versi 23. Jenis data yang diperoleh berupa data interval dengan pengamatan immobility time, grooming, rearing, climbing dan central square. Pengolahan data pada uji antidepresan menggunakan one way ANAVA dilanjut LSD. Kesinergisan efek kombinasi kedua ekstrak dilihat dari perbandingan dengan ekstrak bunga cengkeh dan ekstrak kulit pisang. 4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Identifikasi Golongan Alkaloid pada Ekstrak Kulit Pisang dan Golongan Flavonoid pada Ekstrak Bunga Cengkeh. Ekstrak bunga cengkeh berwarna coklat pekat dan berbau khas serta rendemen yang diperoleh 29,45% b/b (58,91 gram), sedangkan ekstrak kulit pisang berwarna coklat pekat dengan rendemen yaitu 2,4% b/b (14,63 gram). Hasil uji KLT dapat dilihat pada Tabel 2 dentifikasi golongan alkaloid bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa serotonin yang merupakan neurotransmiter yang berperan dalam proses depresi (Bear et al., 2016). Menurut Ittiyavirah et al, (2014) kulit pisang muda mengandung triptofan, serotonin, norepinefrin, dopamin dan senyawa indole lainnya. Selain itu identifikasi golongan flavonoid pada ekstrak cengkeh karena kadungan utama cengkeh adalah eugenol, eugenol merupakan golongan dari flavonoid (Kamatou et al., 2012). Hasil uji kualitatif berupa uji warna dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Identifikasi senyawa flavonoid dan alkaloid Senyawa Metode Uji Hasil Rujukan Identifikasi Hager Endapan kuning Endapan kuning (Trease and Evan, Alkaloid 1983) Alkaloid Endapan merah Endapan berwarna Wagner kecoklatan (Trease Alkaloid merah coklat and Evan, 1983) Shinoda Warna Merah bata Merah tua atau Flavonoid Flavonoid kuning (Mukherjee, Alkali Warna Merah bata 2002) Flavonoid 3.2 Pengamatan Subjektif dan Profil Berat Badan pada Uji Antidepresan Tabel 3. Hasil pengamatan perilaku, BAB, dan nafsu makan pada hari ke-7 terapi terhadap 5 kelompok pada uji antidepresan Pengamatan Subjektif pada hewan uji (n=5) Perilaku BAB Nafsu makan Kontrol negatif Prosentase respon (%) tiap kelompok Kontrol positif Ekstrak bunga cengkeh Ekstrak kulit pisang Kombinasi ekstrak cengkehpisang Hari Hari ke-0 ke7 Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari ke-0 ke-7 ke-0 ke-7 ke-0 ke7 ke-0 ke7 Normal 0 40 0 60 20 80 20 80 40 100 Agresif 20 0 0 40 0 20 0 0 0 0 Pasif 80 80 100 0 80 0 80 20 60 0 Normal 40 0 20 80 0 100 40 80 20 100 Sulit 60 100 80 20 100 0 60 20 80 0 Bertambah 20 0 20 80 0 100 40 100 40 100 Berkurang 80 100 80 20 100 0 60 0 60 0 5

Seluruh kelompok perlakuan (Tabel 3) setelah 4 minggu sudah mengalami depresi yang ditandai dengan sebagian besar mencit pada setiap kelompok mengalami perilaku pasif, sulit BAB, dan berkurangnya nafsu makan. Terapi Sertralin selama 7 hari mampu menormalkan perilaku pada 60% mencit, meningkatkan nafsu makan dan menormalkan BAB pada 80% mencit. Pemberian ekstrak bunga cengkeh selama 7 hari didapatkan 80% mencit berperilaku normal dan seluruh mencit menunjukkan peningkatan nafsu makan serta BAB normal. Pada kelompok ekstrak kulit pisang mencit menunjukkan perilaku normal (80%) dan 100% mencit mengalami BAB normal serta penambahan nafsu makan. Sedangkan pemberiaan sediaan kombinasi efektif menormalkan perilaku dan BAB, serta meningkatkan nafsu makan seluruh mencit (100%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kombinasi mampu mengurangi gejala depresi atipikal berupa pasif, nafsu makan berkurang dan sulit BAB karena kandungan eugenol yang dapat menghambat MAO dan reseptor reuptake neurotransmiter serta pasokan triptofan dari kombinasi ekstrak yang mengakibatkan serotonin di dalam celah sinaptik meningkat. Peningkatan kadar serotonin dapat memacu aktivitas lokomotor dan rasa lapar, serta dapat menstimulasi flora usus sehingga menyebabkan BAB normal (Albay et al., 2009). Gambar 1. Grafik perubahan berat badan sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan pada minggu ke-5 uji antidepresan Pemberian paparan stress selama 4 minggu signifikan mengurangi berat badan pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP, dan EKCP. Pemberian Sertralin, ekstrak bunga cengkeh, ekstrak kulit pisang dan kombinasi kedua ekstrak selama 7 hari menunjukkan peningkatan berat badan yang signifikan (p=0,000) di bandingkan dengan minggu ke-4. 6

3.3 Uji Antidepresan dengan Metode Uji Tail Suspension, Forced Swimming, dan Open Field Uji TST digunakan untuk menentukan potensi obat antidepresan, selain itu juga untuk pembelajaran neurobiologikal dan melihat mekanisme umum yang mendasari terjadinya stress serta respon dari antidepresan (Gould, 2009). Hasil penelitian ini menunjukkan Sertralin mampu menurunkan immobility time (IT) yang signifikan pada hari ke-3 dan ke-7 (p=0,009 dan p=0,000) dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan sediaan tunggal dan kombinasi mulai efektif menurunkan IT pada hari ke-7. Bila dibandingkan dengan Sertralin, pemberian ekstrak kulit pisang (EKP) tidak efektif dalam menurunkan IT (p=0,17). Efek yang diberikan sediaan kombinasi (EKCP) dalam penurunan IT sama seperti sediaan Sertralin dan ekstrak tunggalnya. Tabel 4. Data rata-rata immobility time (IT) dengan metode TST pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP dan EKCP Kelompok Basal sebelum Basal sesudah Rata-Rata ± SD (detik) 7 Hari ke 1 Hari ke 3 Hari ke 7 Kontrol (-) 84,2± 9,7 123,9± 28,2 121,8± 35,8 120,3± 13,2 155,5± 32,10 Kontrol (+) 72,4± 7,3 118,1± 45,2 84,7± 27,9 49,9± 29,5 a 31,6±14,6 a EBC 101,9± 15,5 140,1± 44, 3 117,9± 46,2 95,5± 52,5 63,9± 33,2 a EKP 103,9± 6,8 162,5± 41,4 133± 49,7 105,3± 50,3 b 87,0± 48,8 ab EKCP 69,9± 11,2 130,9± 40,4 115,4± 56,1 87,7± 31,5 66,3± 30,9 a a p<0,05 dibadingkan dengan kontrol negatif, b p<0,05 dibandingkan dengan kontrol positif, c p<0,05 dibandingkan dengan EBC, d p<0,05 dibandingkan dengan EKP. Tabel 5. Data rata-rata durasi climbing dengan metode FST pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP dan EKCP Kelompok Basal sebelum Basal sesudah Rata-rata ± SD (detik) Hari ke 1 Hari ke 3 Hari ke 7 Kontrol (-) 86,8±6,13 123,8±12,40 143,6±16,6 157,08±7,8 172,92±3,6 Kontrol (+) 106,4±9,4 113,5±42,4 161,3±16,2 166,24±4,8 149,24±9,7 EBC 79,0±18,4 151,2±30,6 115,1±38,6 bd 121,90±21,8 abd 132,56±39,6 a EKP 108,9±17,7 122,2±12,8 158,5±25,7 159,6±12,7 165,06±12,1 EKCP 109,2±12,3 172,70±9,8 163,8±7,4 c 134,44±29,2 b 103,36±40,3 abd a p<0,05 dibadingkan dengan kontrol negatif, b p<0,05 dibandingkan dengan kontrol positif, c p<0,05 dibandingkan dengan EBC, d p<0,05 dibandingkan dengan EKP. Kelompok EBC mulai menunjukkan penurunan durasi climbing yang signifikan terhadap kontrol negatif pada hari ke-3 dan hari ke-7 (Tabel 5). Pemberian EBC selama 3 hari lebih efektif dibandingkan dengan Sertralin (p=0,002) dan EKP (p=0,006) dalam penurunan durasi climbing. Pemberian EKCP selama 7 hari memberikan efek penurunan yang signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif (p=0,000). Ekstrak kombinasi lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas lokomotor dibandingkan dengan kontrol positif (p=0,012) dan EKP (p=0,001), tetapi efek yang ditimbulkan sama dengan EBC.

Tabel 6. Rata-rata immobility time (IT) dengan metode FST pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP dan EKCP Kelompok Basal sebelum Basal sesudah Rata-Rata ± SD (detik) Hari ke 1 Hari ke 3 Hari ke 7 Kontrol (-) 12,0±14,7 11,5±13,7 58,4±29,3 73,8±47,3 51,3±15,8 Kontrol (+) 53,7±51,4 67,2±67,3 72,4±38,9 149,9±83,3 a 0,3±0,1 a EBC 33,2±12,3 83,4±47,5 52,5±37,3 37,5±37,9 b 4,0±2,7 ab EKP 30,9±14,7 42,3±22,8 36,8±47,8 13,8±7,7 b 3,7±1,2 ab EKCP 65,2±10,4 72,4±9,7 57,6±13,6 17,0±6,0 b 3,7±4,8 ab a p<0,05 dibadingkan dengan kontrol negatif, b p<0,05 dibandingkan dengan kontrol positif, c p<0,05 dibandingkan dengan EBC, d p<0,05 dibandingkan dengan EKP. Terlihat pada Tabel 6 pemberian Sertralin selama 3 hari tidak mampu menurunkan immobility time, namun pemberian selama 7 hari mampu menurunkan immobility time (p=0,02). Pemberian sediaan tunggal dan kombinasi signifikan menurunkan immobility time dibandingkan dengan kontrol negatif dan Sertralin (p<0,05). Efek kombinasi setara dengan ekstrak tunggalnya dalam penurunan immobility time (p>0,05). Peningkatan immobility time pada kontrol positif kemungkinan disebabkan karena mencit mengalami hipotermi sehingga mempengaruhi kemampuan dalam berenang (Buccafusco, 2009). Pada hari ke-1 terjadi peningkatan waktu grooming yang signifikan pada kelompok kontrol positif dan EBC dibandingkan dengan kontrol negatif. Semua kelompok dapat dikatakan memiliki aktivitas sebagai antidepresan. Efek yang paling bagus terdapat pada kelompok EBC dan kontol positif bila dibandingkan dengan kelompok EKP dan EKCP dengan nilai p<0,05 (Tabel 7). Sedangkan pemberian Sertralin, ekstrak tunggal dan kombinasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap peningkatan durasi grooming pada hari ke-3 dan ke-7 dibandingkan dengan kontrol negatif. Ekstrak kombinasi pada hari ke-7 menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan EKP. Hal ini diduga karena kadar serotonin di celah sinaptik terlalu banyak dan tidak dapat dimetabolisme, selain itu juga karena eugenol yang terkandung dalam ekstrak kombinasi kemungkinan sudah menghambat enzim monoamine oksidase sehingga kadar serotonin di celah sinaptik meningkat. Tingginya kadar serotonin mampu mempengaruhi pelepasan glutamat sehingga menimbulkan efek sedatif (Best et al., 2010; Galal et al., 2015). 8

Tabel 7. Rata-rata durasi grooming dengan metode OFT pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP dan EKCP Rata-rata ± SD (detik) Kelompok Basal sebelum Basal sesudah Hari ke 1 Hari ke 3 Hari ke 7 Kontrol (-) 28,6±7,4 7±6,8 16,4±14,5 46,6±38,9 66,1±39,6 Kontrol (+) 53,2±5,7 32,6±4,2 30,1±8,9 a 34,4±26,0 41,1±9,0 EBC 106,8±10,1 23,5±5,8 33,4±7,3 a 41,2±9,9 72,3±60,5 EKP 57,1±17,9 23,7±11,9 8,8±0,7 bc 53,2±40,1 90,6±46,7 EKCP 29,2±11,0 12,2±15,3 7,6±9,3 bc 25,3±20,5 30,4±18,8 d a p<0,05 dibadingkan dengan kontrol negatif, b p<0,05 dibandingkan dengan kontrol positif, c p<0,05 dibandingkan dengan EBC, d p<0,05 dibandingkan dengan EKP. Tabel 8. Rata-rata durasi rearing dengan metode OFT pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP dan EKCP Rata-Rata ± SD (detik) Kelompok Basal sebelum Basal sesudah Hari ke 1 Hari ke 3 Hari ke 7 Kontrol (-) 48,5±23,8 7,3±7,4 14,8±16,0 45,2±36,1 25,8±17,4 Kontrol (+) 50,8±11,6 17,3±6,7 29,3±14,4 a 22,9±32,4 45,1±20,6 EBC 29,9±6,7 12,9±11,7 5,9±7,2 b 13,4±10,2 a 21,6±23,1 EKP 36,3±14,0 13,1±3,9 14,7±1,6 b 22,8±4,7 29,5±20,5 EKCP 17,6±5,4 6,9±3,1 13,8±4,6 b 24,1±6,1 31,1±9,1 a p<0,05 dibadingkan dengan kontrol negatif, b p<0,05 dibandingkan dengan kontrol positif, c p<0,05 dibandingkan dengan EBC, d p<0,05 dibandingkan dengan EKP. Hari ke-1 terjadi peningkatan waktu rearing pada kelompok Sertralin dibandingkan kelompok kontrol negatif (p=0,039), sedangkan ekstrak belum menunjukkan peningkatan waktu rearing. Kelompok EBC menunjukkan penurunan pada hari ke-3 dibandingkan dengan kontrol negatif (p=0,036). Hal ini kemungkinan disebabkan efek sedatif akibat eugenol yang terkadung didalam ekstrak bunga cengkeh (Anas et al., 2013). Sedangkan pada hari ke-7 tidak terdapat peningkatan maupun penurunan yang signifikan pada perbandingan antar kelompok (Tabel 8). Sehingga dapat dikatakan baik ekstrak tunggal maupun kombinasi memiliki efek antidepresan tetapi tidak mampu menaikan daya eksplorasi mencit selama 7 hari terapi. 9

Tabel 9. Rata-rata durasi central square dengan metode OFT pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, EBC, EKP dan EKCP Rata-rata (detik) Kelompok Basal sebelum Basal sesudah Hari ke 1 Hari ke 3 Hari ke 7 Kontrol (-) 16,2±6,5 0,7±0,5 0,8±0,4 9,1±4,7 10,5±5,6 Kontrol (+) 10,0±5,8 3,8±3,7 10,1±6,4 a 10,7±8,4 8,2±6,8 EBC 9,1±4,9 2,6±3,4 3,3±3,9 b 5,4±3,9 6,0±2,8 EKP 15,7±11,2 12,4±10,3 4,9±2,6 b 7,8±2,6 9,3±9,3 EKCP 20,5±1,6 1,7±1,7 2,1±2,1 b 4,1±1,1 b 15,9±7,9 c a p<0,05 dibadingkan dengan kontrol negatif, b p<0,05 dibandingkan dengan kontrol positif, c p<0,05 dibandingkan dengan EBC, d p<0,05 dibandingkan dengan EKP. Sertralin menunjukkan efek peningkatan durasi central square dibandingkan dengan kontrol negatif (p=0,001) pada hari ke-1, dan efek yang diberikan masih unggul dibandingkan dengan ekstrak tunggal dan kombinasi. Ekstrak tunggal dan kombinasi belum mampu menaikan durasi central square bila dibandingkan dengan kontrol negatif (p>0,05) selama 7 hari terapi (Tabel 9), namun efek ekstrak kombinasi dalam meningkatkan durasi central square yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak bunga cengkeh (p=0,034). Ektrak kombinasi bunga cengkeh dan kulit pisang (EKCP) memiliki efek dalam penurunan IT yang sama dengan ekstrak tunggal, tetapi lebih poten 1,3x dibandingkan dengan ekstrak kulit pisang (EKP), namun potensinya tidak sebagus bila dibandingkan dengan ekstrak bunga cengkeh (EBC) pada metode TST. Pada metode FST efek yang dihasilkan EKCP memiliki potensi 1,1 kali dan 1 kali dibandingkan dengan EBC dan EKP dalam menurunkan IT, tetapi lebih poten dalam penurunan durasi climbing 1,3 kali dan 1,5 kali dibandingkan dengan EBC dan EKP, walaupun efek yang dihasilkan sama (Tabel 10). Namun pada metode uji OFT tidak signifikan meningkatkan durasi grooming, rearing, dan central square. Pemberian ekstrak kombinasi selama 7 hari mampu meningkatkan aktivitas antidepresan dan lokomotor dibandingkan dengan ekstrak tunggal pada uji TST dan FST serta tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas lokomotor pada uji OFT. Hal ini kemungkinan karena senyawa eugenol yang menghambat reseptor GABAnergik sehingga pelepasan glutamat meningkat atau karena kadar dari serotonin belum mampu memodulasi pengeluaran hormon kortikotropin yang memacu pengeluaran hormon adrenal sehingga energi yang dihasilkan belum mencukupi dalam memacu pergerakan (lokomotor) (Best et al., 2010; Galal and Abdellatief, 2015). 10

Tabel 10. Perbandingan ekstrak kombinasi dengan ekstrak tunggal selama pemberian 7 hari terhadap peningkatan antidepresan Uji antidepresan Ekstrak tunggal Rata-rata ± SD (detik) Rata-rata ± SD EKCP (detik) Keterangan TST EBC 63,9± 33,2 EKP 87,0± 48,8 66,3± 30,9 EKCP mampu menaikan IT 1x dibandingkan EBC. EKCP menurunkan IT 1,3x dibandingkan EKP. FST-Climbing EBC 132,5±39,6 EKP 165,1±12,1 103,4±40,3 EKCP menurunkan lama climbing 1,3x dibandingkan EBC. EKCP mampu menurunkan lama climbing 1,5x dibandingkan EKP. FST-Immobility time EBC 4,0±2,7 3,7±4,8 EKCP menurunkan lama IT 1,1x dibandingkan EBC. EKP 3,7±1,2 EKCP menurunkan IT 1x dibandingkan dengan EKP. EBC 72,3±60,5 EKCP menurunkan lama grooming 2,3x dibandingkan EBC. OFT-Grooming EKP 90,6±46,7 30,4±18,8 EKCP menurunkan lama grooming lebih rendah 3x dibandingkan EKP. OFT-Rearing EBC 21,6±23,1 31,1±9,1 EKCP menaikkan lama rearing 1,4x dibandingkan EBC. EKP 29,5±20,5 EKCP menaikkan lama rearing 1x dibandingkan EKP. OFT-Central square EBC 6,0±2,8 EKP 9,3±9,3 15,9±7,9 EKCP menaikkan aktivitas central square 2,6x dibandingkan EBC. EKCP menaikkan aktivitas central square lebih tinggi 1,7x dibandingkan EKP. 11

4. PENUTUP A. Kesimpulan Kombinasi ekstrak bunga cengkeh dan kulit pisang (1:1) 400 mg/kgbb setelah pemberian terapi selama 7 hari menunjukkan penurunan aktivitas immobility time sebesar 30% dan climbing sebesar 50% pada metode uji TST dan FST dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya. B. Saran Saran dari penelitian ini yaitu diperlukan pengukuran kadar eugenol dan serotonin pada ekstrak serta durasi pemberian diperpanjang menjadi 2-3 minggu. 12

DAFTAR PUSTAKA Albay R., Chen A., Anderson G.M., Tatevosyan M. and Janusonis S., 2009, Relationships among body mass, brain size, gut length, and blood tryptophan and serotonin in young wild-type mice., BMC physiology, 9 (4), 1 12. Anas Y., Puspitasari N. and Nuria M.C., 2013, Aktivitas Stimulansia Ekstrak Etanol Bunga dan Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr. & Perry.) pada Mencit Jantan Galur SWISS beserta Identifikasi Golongan Senyawa Aktifnya, Naskah Publikasi,. Universitas Wahid Hasyim Semarang. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, PP. 1-300. Bear M.F., Connors B.W. and Paradiso M.A., 2016, Neuroscience Exploring the Brain 4 th edition, Dalam Neuroscience Exploring the Brain 4 th edition, Wolters Kluwer, New York, pp. 143 178. Best J., Nijhout H.F. and Reed M., 2010, Serotonin synthesis, release and reuptake in terminals: a mathematical model., Theoretical biology & medical modelling, 7, 34. Buccafusco J., 2009, Methods of Behavior Analysis in Neuroscience, 2nd ed., Taylor & Francis Group, LLC, London. Departemen Kesehatan RI, 2007, Pharmaceutical Care untuk Penderita Gangguan Depresif, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta. Galal A.A.A. and Abdellatief S.A., 2015, Neuropharmacological studies on Syzygium aromaticum (clove) essential oil, International Journal of Pharma Sciences, 5 (2), 1013 1018. Gould T.D., 2009, Mood and Anxiety Related Phenotypes in Mice Characterization Using Behavioral Tests, Dalam Mood and Anxiety Related Phenotypes in Mice Characterization Using Behavioral Tests, Humana Press, USA, pp. 1 337. Health N.I. for and Excellence C., 2010, The Nice Guideline on the Treatment and Depression the Treatment and Management of Depression (updated edition), Dalam Depression, The British Psychological Society and The Royal College of Psychiatrists, London, Great Britain, pp. 1 592. Ittiyavirah S. and Anurenj D., 2014, Adaptogenic studies of acetone extract of Musa paradisiaca L. fruit peels in albino Wistar rats, International Journal of Nutrition, Pharmacology, Neurological Diseases, 4 (2), 88 94. Kamatou G.P., Vermaak I. and Viljoen A.M., 2012, Eugenol - From the remote Maluku Islands to the international market place: A review of a remarkable and versatile molecule, Molecules, 17 (6), 6953 6981. Kato N., Kojima T., Yoshiyagawa S., Ohta H., Toriba A., Nishimura H. and Hayakawa K., 2007, Rapid and sensitive determination of tryptophan, serotonin and psychoactive tryptamines by thin-layer chromatography/fluorescence detection, Journal of Chromatography A, 1145 (1 2), 229 233. Mathiazhagan S., Anand S., Parthiban R. and Sankaranarayanan B., 2013, Antidepressant-like effect of ethanolic extract from Caryophyllus aromaticus in albino rats, journal of Dental and Medical Science, 4 (2), 37 40. Sanghai D.N., Adhate P.S., Patil S.K. and Sanghai N.N., 2011, Development of Analytical 13

Techniques for Identification of Phytochemicals in Selected Herbal, Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (8), 2126 2131. Sawant R.S. and Godghate a G., 2013, Qualitative Phytochemical Screening of Rhizomes of Curcuma Longa Linn, International Journal of Science, Environment and Technology, 2 (4), 634 641. Strekalova T., Spanagel R., Bartsch D., Henn F.A. and Gass P., 2004, Stress-induced anhedonia in mice is associated with deficits in forced swimming and exploration, Neuropsychopharmacology, 29 (11), 2007 2017. Tan P.T. and Halijah H., 2011, Antidepressant-Like Activity of Banana Peel Extract in Mice, American Medical Journal, 2 (2), 59 64. Tao G., Irie Y., Li D.-J. and Keung W.M., 2005, Eugenol and its structural analogs inhibit monoamine oxidase A and exhibit antidepressant-like activity, Bioorganic & Medicinal Chemistry, 13 (15), 4777 4788. Trease G.E. and Evan W.C., 1983, Pharmacognosy 15Th Edition, Balliere Tindall, English. 14