Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

PENGARUH PERBANDINGAN JARAK ANTAR RUFFLES TERHADAP HASIL MANIPULATING FABRIC HIGH MASSED RUFFLES PADA SARUNG BANTAL KURSI

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 53-59

Ninik Kholifah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

Wulan Cahyaningrum Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

PENGARUH JENIS KAIN TERHADAP HASIL JADI BORDIR TIGA DIMENSI PADA HAIRPIECE

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF

PENGARUH JUMLAH KAITAN BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI TUNISIAN CROCHET PADA CLUTCH BAG

Vionita Adhelya Aliem Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH TINGGI KERUCUT TERHADAP HASIL JADI KERUCUT PADA CAPE

e-journal. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31

PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

PENGARUH KAIN KANVAS TERHADAP HASIL JADI ORIGAMI TEKSTIL SEBAGAI AKSESORIS. Titing Wijayanti. Sri Achir

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

e-journal. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2015, Hal 1-9

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

PENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE

PERBEDAAN HASIL JADI LEKAPAN APLIKASI BUNGA PLEATS ANTARA KETIGA JENIS KAIN ORGANDI POLYESTER PADA KAFTAN

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal 29-36

Oktavina Lis Juje Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Santi Sri Wulandari Mahasiswa Program S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING

PENGARUH KOMPOSISI WARNA (PAGODA RED, WINDSOR PURPLE, MADONNA BLUE) TERHADAP KUALITAS WARNA UNGU PURPLE PADA KAIN KATUN DENGAN TEKNIK TIE DYE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN

Fashion and Fashion Education Journal

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

PENGARUH JARAK JAHITAN KERUTAN BENANG ELASTIK TERHADAP HASIL JADI BUSANA 4 IN 1

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

PENGARUH INTERFACING TERHADAP HASIL KERUDUNG BORDIR. Sarifatul Fitriyah. Yuhri inang

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 46-52

PENGARUH PERBANDINGAN ASETON DENGAN AIR TERHADAP HASIL JADI CREPING PADA KAIN DENIM Ima Rachmawati

PENGARUH NOMOR BENANG COTTON TERHADAP HASIL TATTING PADA KERUDUNG

Dewi Lutfiati Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JENIS ANYAMAN TERHADAP HASIL JADI CAPE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN KULIT IMITASI

PERBEDAAN HASIL JADI SULAM SISIR DENGAN MENGGUNAKAN BENANG WOOL, BENANG POLYESTER DAN BENANG NYLON PADA HIASAN DINDING

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

Nur Rufaidah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam Undang-Undang Dasar salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

SEMINAR NASIONAL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM

PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TERHADAP HASIL JADI ROK SETENGAH LINGKAR PADA MODEL UKURAN M

Yesy Rusmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH KONSENTRASI MORDAN KAPUR DENGAN ZAT WARNA DAUN PACAR KUKU (LAWSONIA INERMIS) KERING TERHADAP PEWARNAAN KAIN KNIT COTTON DENGAN TEKNIK TIE DYE

KESESUAIAN POLA CELANA SISTEM CHARMANT PADA WANITA DEWASA DENGAN BENTUK PANGGUL S. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Kata Kunci: Keterampilan, Menjahit, Nilai, Konstruksi Busana

ABSTRAK. Kata kunci koleksi Line Burn : Minimalis, feminin, modern, komtemporer dan ready to wear. Universitas Kristen Maranatha

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

Setia Rochmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

Tyas Candra Puspita Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Keywords: perkotaan, aktif, fungsional, geometris, teknologi.

Irfatus Syahiroh Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

HASIL JADI PEMBUATAN HIASAN VINTAGE FLAT ROSE PADA TAS MELALUI PELATIHAN IBU-IBU PKK DI WILAYAH RT.23 RW.06 CANGKRING SIDOKARE SIDOARJO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABI FASHION ORNAMENT

ABSTRAK. Keywords: origami, lipatan, struktural, tegas, modern. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

PENGARUH WARNA DASAR DENIM TERHADAP HASIL JADI PEMBENTUKAN MOTIF BATIK LUKIS DENGAN TEKNIK BLEACHING PADA ROK

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

Fashion and Fashion Education Journal

JATI NUSWANTARI DAN ISANA SUPIAH YL. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70

PENGARUH PERBEDAAN PERBANDINGAN AIR DAN CAT TEKSTIL TERHADAP HASIL JADI MOTIF MENGGUNAKAN TEKNIK AIRBRUSH PADA BAHAN DENIM

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

STUDI KOMPARASI HASIL JADI BLUS BATWING SLEEVE WITH GATHERED BODICE MENGGUNAKAN KAIN SIFON SUTERA DAN SATIN SUTERA

PENGURANGAN PANJANG BAHU PADA PEMBUATAN LENGAN PHILIPINE BERBAHAN KAIN TAFFETA

KEMAMPUAN MENGGAMBAR BUSANA PESTA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA CETAK MAJALAH BUSANA PADA SISWA KELAS XI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA JURNAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kata Kunci: Kontribusi, Dasar Desain, Pembuatan Sulaman Fantasi, Sarung Bantal Kursi, Mata Pelajaran Pembuatan Hiasan.

MOTIVASI PESERTA PELATIHAN ACCESSORIES DILEMBAGA PELATIHAN KETERAMPILAN ADANA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

MODUL VI BU 461*) Adibusana

BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE BENTENG KUTO BESAK DAN DITAMPILKAN DALAM PAGELARAN BUSANA NEW LIGHT HERITAGE PROYEK AKHIR

Abstrak. viii. Universitas Kristen Maranatha

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS HASIL JAHITAN PANTALON DENGAN TEKNIK KONSTRUKSI POLA DI ATAS KAIN PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK DI TANJUNG TAILOR MEDAN

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI POLA LENGAN BIDADARI DENGAN SISTEM DJUMIAH

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

PENGARUH JUMLAH HELAI BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI SULAMAN HARDANGER PADA BOLERO

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH UKURAN TUCKING DAN JARAK ANTAR TUCKING TERHADAP HASIL JADI MANIPULATING FABRIC SMOCKED TUCKS PADA DRESS Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya megatiara97@gmail.com Ratna Suhartini Dosen Program Studi Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya ratnasuhartiniart@gmail.com Abstrak Manipulating Fabric Smocked Tucks merupakan teknik manipulating fabric combination, kombinasi dari dua teknik yaitu blind tuck dan smock honeycomb stitching. Dalam penelitian ini Manipulating Fabric Smocked Tucks diterapkan pada rok lingkar dress dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking yang berbeda, yaitu 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking yang berbeda, untuk mengetahui pengaruh perbedaan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking terhadap hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress, dan untuk mengetahui hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks yang terbaik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pengumpulan data dilakukan oleh 35 observer, 5 panelis ahli yaitu dosen jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan 30 orang mahasiswa program studi Tata Busana yang sudah atau sedang memprogram mata kuliah Desain Tekstil dan Manajemen Busana Wanita II. Berdasarkan hasil perhitungan statistic anava klasifikasi tunggal ( one way anova) dan melalui uji Duncan test, pada aspek bentuk, aspek kestabilan, aspek kerapian, aspek volume, aspek proporsi dan aspek kesesuaian desain, secara keseluruhan hasilnya signifikan yaitu dengan taraf signifikansi hasil pengujian < 05. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil terbaik dari keseluruhan aspek yang diamati adalah pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm dengan nilai mean keseluruhan 3.5333 merupakan katagori baik. Pada perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm dengan nilai mean keseluruhan 857 merupakan katagori baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm dengan nilai mean keseluruhan 2.8524 merupakan katagori cukup baik. Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat diketahui hasil jadi dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm. Kata kunci: Smocked Tucks, perbandingan ukuran, dress. Abstract Manipulating Fabric Smocked Tucks was technique manipulating fabric combination, a combination from both techniques which was blind tuck and smock honeycomb stitching. In this research, manipulating fabric smocked tucks applied at circular skirt dress by using compared measure of tucking and distance between difference tucking, which were 3 cm : 2 cm, 2 cm: 2 cm and 2 cm: 1 cm. This research purposed to know the result of manipulating fabric smocked tuck at dress by using compared measure of tucking and distance between difference tucking, to know the influence of compared measure of tucking and distance between tucking to the result of manipulating fabric smocked tuck at dress, and to know the best result of manipulating fabric smocked tuck. The type of this research was the experiment research. Data s were collected by 35 observers, 5 experts, which were lecturers of program study Fashion Education PKK, and 30 college students who have been or are being programmed course Textiles Design and Women s Clothing Management II. Based on the result of the statistical ANOVA single classification calculation (one way ANOVA) and through Duncan test, at shape aspect, stability aspe ct, neatness aspect, volume aspect, proportion aspect, appropriation aspect in design at dress, the whole result was significant with significant rate of result < 05. Based on this research, the best result from whole aspect was in the comparison measure 3cm: 2cm with whole mean rate 3.5333 which was good category. in comparison measure 2 cm: 2cm with whole mean 857 which was good category, and in comparison measure 2 cm: 1 cm with whole mean rate 2.8524 which was good enough category. Based on those calculations, the result of manipulating fabric smocked tucks at dress known by using comparison measure tucking and difference between tucking 3 cm: 2 cm, 2 cm: 2 cm, and 2 cm: 1 cm. Keywords: Smocked Tucks, comparison size, dress. 17

PENDAHULUAN Perkembangan mode busana dari tahun ke tahun cukup pesat. Terlihat dengan munculnya berbagai trend mode atau model model busana terbaru yang beraneka ragam seperti pada busana wanita antara lain blouse, blazer, skirt dan dress. Wanita ingin memiliki busana yang selalu terlihat cantik dan menarik untuk menutupi kekurangan pada tubuh. Salah satu busana tersebut adalah dress (gaun), yang dapat memberikan kesan feminine bagi pemakainya. Dress dapat didefinisikan sebagai pakaian berbentuk satu potong (one piece), bagian blus bersambung dengan bagian rok, (Pratiwi, 2001:68). Dress ini merupakan busana yang diperuntukkan bagi para wanita. Desain dress cukup bervariasi dilihat dari ukuran panjang dress maupun dari silhouette dress, salah satunya adalah dress dengan cutting pada bagian pinggang dan pada bagian bawah menggunakan pola rok lingkar. Rok Lingkar (circular skirt) yaitu rok bentuknya sangat lebar, pas pada pinggang dan mengembang pada kelimnya, (Poespo, 2000:2). Perkembangan desain busana khususnya dress sudah sangat bervariasi. Untuk memperindah tampilan suatu busana diperlukan adanya modifikasi dalam busana yang bertujuan untuk memperindah suatu busana. Salah satu cara untuk memperindah suatu busana adalah dengan manipulating fabric atau rekayasa bentuk tekstil. Menurut Wolf (1996), Manipulating Fabric atau rekayasa bahan tekstil adalah suatu teknik menghias bahan dengan memanfaatkan beberapa macam teknik menghias kain dan membuat bahan baru. Macam-macam teknik rekayasa tekstil (manipulating fabric) antara lain : Smocking, Gathering, Shirring, Ruffles, Flounces, Godet, Pleating, Tucking, Cording, Quilting, Stuffing, Cording, Using Darts. Dari beberapa jenis teknik manipulating fabric tersebut, bisa dikombinasikan sehingga menghasilkan manipulating fabric baru yang unik dan menarik. Manipulating fabric Smocked Tucks, yaitu dengan mengkombinasikan manipulating fabric Tucking dengan manipulating fabric Smock. Teknik manipulating fabric Tucking adalah lipatan yang berfungsi untuk mengurangi ukuran kain, terkadang dibuat dalam satu atau dua arah, sebelum melipat perlu diberikan tambahan ukuran kain, setelah membuat lipatan dapat memvariasikan dengan beberapa metode tuck yang ada. (Wollf, 1996:149). Smock dalam bahasa Inggris berarti mengerut. Smock adalah salah satu teknik keterampilan menjahit dengan cara penarikan-penarikan diselingi penjahitan pola tertentu secara berulang-ulang dan teratur, (Novary, 2005 : 1). Kain yang telah di-smock bisa digunakan untuk pelengkap interior dan untuk penghias pakaian. Kombinasi teknik manipulating fabric tucking dan smock dapat menghasilkan teknik manipulating fabric baru yaitu smocked tucks. Manipulating fabric smocked tucks dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu perbandingan ukuran jahitan tucking dengan ukuran jarak antar jahitan tucking, sehingga dapat dihasilkan manipulating fabric smocked tucks yang proporsional. Hasil pra eksperimen dalam pembuatan manipulating fabric smocked tucks pada rok lingkar dress yang dilakukan peneliti dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking 3 cm dengan jarak antar tucking 2 cm. Menghasilkan manipulating fabric smocked tucks yang cukup sesuai. Pra eksperimen pertama dilakukan dengan menggunakan pecah pola rok lurus dengan menggunakan bahan tekstil dengan karakteristik sedang hingga tebal yaitu denim dan duchess, hasilnya kurang baik dikarenakan pada bagian pinggang dan panggul tidak dapat mengikuti bentuk tubuh dan rok tidak bisa mengembang dengan baik. Pra eksperimen kedua dilakukan pada 3 jenis bahan tekstil yang memiliki karakteristik sedang hingga tebal, yaitu bahan denim, gabardine dan duchess, menggunakan pecah pola rok lingkar, dengan perbandingan ukuran yang sama pada pra eksperimen pertama yaitu 3 cm : 2 cm. Pra eksperimen di bahan denim, menghasilkan manipulating fabric smocked tucks yang cukup baik, tetapi terkesan kaku, dikarenakan bahan denim yang memiliki karakteristik bahan tebal. Pra eksperimen pada bahan duchess menghasilkan manipulating fabric smocked tucks yang kurang baik, dikarenakan hasilnya yang kaku dan kurang dapat mengikuti bentuk tubuh. Sedangkan pada pra eksperimen di bahan gabardine, menghasilkan manipulating fabric smocked tucks yang baik, dapat membentuk gelombang dengan baik pada bagian bawah rok lingkar dan dapat mengikuti bentuk tubuh dengan baik. Berdasarkan hasil pra eksperimen tersebut diketahi bahwa bahan gabardine yang paling sesuai sebagai penerapan dari manipulating fabric smocked tucks. Berdasarkan hasil pra eksperimen tersebut, selanjutnya ingin diketahui bagaimana hasil jadi manipulating fabric smocked tucks pada dress dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking dengan jarak antar tucking yang berbeda, yakni menggunakan cm : 1 cm. Ukuran tersebut dipilih karena pada pra eksperimen dengan menggunakan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, manipulating fabric smocked tucks yang dihasilkan cukup besar, jadi peneliti ingin mengetahui bagaimana hasil jadi manipulating fabric smocked tucks pada dress yang sesuai dengan menggunakan perbandingan ukuran yang lebih kecil yaitu, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm. Sehingga pada akhirnya dapat diketahui hasil jadi manipulating fabric smocked tucks pada dress yang terbaik dengan menggunakan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm, dan 2 cm : 1 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking yang berbeda, untuk mengetahui pengaruh perbedaan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking terhadap hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress, dan untuk mengetahui hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks yang terbaik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penggunaan perbandingan ukuran tucking dengan jarak antar tucking pada Manipulating Fabric Smocked Tucks, dapat digunakan sebagai acuan 18

dalam pembuatan Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress dan dapat dijadikan sebagai kreasi atau ide baru untuk membuat produksi dress dengan desain dan pola yang baru, untuk menghasilkan busana yang unik dan menarik. METODE PENELITIAN Ditinjau dari maksud dan tujuan penelitian, jenis penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, (Sugiyono, 2013:107). Pada penelitian ini, dilakukan eksperimen perbandingan ukuran tucking dengan jarak antar tucking terhadap Manipulating Fabric Smoked Tucks, pada dress. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah desain yang dibuat untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dalam pengumpulan data. Karena dalam penelitian ini merupakan penelitian eksperimen maka desain yang digunakan merupakan suatu rancangan percobaan dengan tiap langkah benar-benar dapat didefinisikan sehingga informasi yang sedang diteliti dapat dikumpulkan. Adapun rancangan atau desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : X Tabel 1. Desain Penelitian X1 X2 X3 Y Y X1Y X2Y X3Y Keterangan : X : Perbandingan ukuran tucking dan jarak antar Tucking. Y : Hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress X1 : Perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm X2 : Perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm X3 : Perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm X1Y : Hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks menggunakan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm X2Y : Hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks menggunakan perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm X3Y : Hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks menggunakan perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah observer yang terdiri dari penelis ahli (dosen) program studi Tata Busana, jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan mahasiswa program studi Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang sudah atau sedang memprogram mata kuliah Desain Tekstil dan Manajemen Busana Wanita II. Sampel dalam penelitian ini adalah observer yang berjumlah 35 orang, yaitu 5 dari penelis ahli (dosen) program studi Tata Busana dan 30 dari mahasiswa program studi Tata Busana. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blanko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang aspek-aspek yang terjadi, (Arikunto, 2010:272). Observasi dilakukan untuk mengetahui hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks yang paling baik menggunakan beberapa perbandingan ukuran tucking dengan jarak antar tucking dengan ukuran, 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm, pada kain gabardine, terhadap hasil jadi dress, ditinjau dari beberapa aspek yaitu, lipatan tucking yang dihasilkan, perbandingan ukuran tucking dengan jarak antar tucking, smock pada jahitan tucking, hasil jadi keseluruhan Manipulating Fabric Smocked Tucks yang diterapkan pada dress. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yaitu mengetahui hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks dengan menggunakan perbandingan ukuran tucking dengan jarak antar tucking yang berbeda yaitu, 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm, yang mungkin timbul dan akan diamati dalam proses observasi. Hal ini diharapkan dapat memperoleh data yang berhubungan dengan kriteria Manipulating Fabric Smocked Tucks. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimoulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain, (Sugiyono, 2013:335). Analisis data adalah proses peyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diterapkan sesuai hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic dengan analisis varians klasifikasi tunggal atau anava tunggal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking terhadap hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress. Tujuan dari analisis data adalah untuk memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapat pada penelitian, dan juga untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Dan untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistic anava tunggal ( one way anova) dan pengujian Duncan test dengan program SPSS 21 dengan taraf nyata 5% ( = 05). Rumus anava tunggal adalah sebagai berikut : dengan db f = db k lawan db d (Sumber : Arikunto, 2010 : 367) Arikunto (2010:367), menyatakan bahwa cara melihat Tabel F berbeda dengan cara melihat tabel-tabel 19

lain dalam menguji harga F-nya. Harga-harga F tabel, yaitu F teoretik tertera dalam tabel F dalam 2 angka ialah pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Angka kolom (dari kiri ke kanan) menunjukkan db dari MK pembilang sedangkan angka baris ( dari atas ke bawah) menunjukkan db dari MK penyebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mengenai hasil pengamatan tentang hasil jadi dengan menggunkan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking yang berbeda yaitu 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek bentuk, kestabilan, kerapian, volume, proporsi dan kesesuaian desain. Hasil seluruh data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan perhitungan statistic anava klasifikasi tunggal ( one way anova) dan melalui uji Duncan test, dengan menggunakan program SPSS 21. Hasil pengolahan data berupa nilai mean dan penjelasan dari masing-masing aspek, selanjutnya disajikan dalam diagram batang sebagai berikut: 1. Aspek Bentuk Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress. cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek bentuk dapat dilihat pada diagram batang 1 sebagai berikut: Nilai Rata - Rata Aspek Bentuk 3.54 3.26 2.74 Gambar 1. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aspek Bentuk bentuk Manipulating Fabric Smocked Tucks pada memiliki nilai rata-rata sebesar 3.54 merupakan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.26 merupakan katagori baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm memiliki nilai rata-rata 2.74 merupakan katagori cukup baik. Jadi nilai rata-rata tertinggi untuk aspek bentuk Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress terdapat pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm. Berarti hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress dilihat dari aspek bentuk yang terbaik yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. a. Aspek Kestabilan Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress. cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek kestabilan dapat dilihat pada diagram batang 2 sebagai berikut : Nilai Rata - Rata Aspek Kestabilan 3.43 2.97 2.68 Gambar 2. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aspek Kestabilan kestabilan Manipulating Fabric Smocked Tucks pada memiliki nilai rata-rata sebesar 3.43 merupakan memiliki nilai rata-rata sebesar 2.97 merupakan katagori cukup baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm memiliki nilai rata-rata 2.68 merupakan katagori cukup baik. Jadi nilai rata-rata tertinggi untuk aspek kestabilan Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress terdapat pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm. Berarti hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress dilihat dari aspek kestabilan yang terbaik yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. b. Aspek Kerapian Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress. cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek kerapian dapat dilihat pada diagram batang 3 sebagai berikut : 20

Nilai Rata - Rata Aspek Kerapian 3.6 3.31 3 Gambar 3. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aspek Kerapian kerapian Manipulating Fabric Smocked Tucks pada memiliki nilai rata-rata sebesar 3.6 merupakan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.31 merupakan katagori baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm memiliki nilai rata-rata 3 merupakan katagori baik. Jadi nilai rata-rata semua perbandingan ukuran ditinjau dari aspek kerapian, semuanya merupakan katagori baik. Dan nilai rata-rata tertinggi untuk aspek kerapian Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress terdapat pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm. Berarti hasil jadi dilihat dari aspek kerapian yang terbaik yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. c. Aspek Volume Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress. cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek volume dapat dilihat pada diagram batang 4 sebagai berikut : Nilai Rata - Rata Aspek Volume 3.6 2.68 3.26 Gambar 4. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aspek Volume volume Manipulating Fabric Smocked Tucks pada memiliki nilai rata-rata sebesar 3.6 merupakan memiliki nilai rata-rata sebesar 2.68 merupakan katagori cukup baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm memiliki nilai rata-rata 3.26 merupakan katagori baik. Jadi nilai rata-rata tertinggi untuk aspek volume Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress terdapat pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm. Berarti hasil jadi dilihat dari aspek volume yang terbaik yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. d. Aspek Proporsi Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress. cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek proporsi dapat dilihat pada diagram batang 5 sebagai berikut : Nilai Rata - Rata Aspek Proporsi 3.48 3.11 2.77 Gambar 5. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aspek Proporsi proporsi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada memiliki nilai rata-rata sebesar 3.48 merupakan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.11 merupakan katagori baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm memiliki nilai rata-rata 2.77 merupakan katagori cukup baik. Jadi nilai rata-rata tertinggi untuk aspek proporsi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress terdapat pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm. 21

Berarti hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress dilihat dari aspek proporsi yang terbaik yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. e. Aspek Kesesuaian Desain Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress. cm : 1 cm, yang ditinjau dari aspek kesesuaian desain Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress dapat dilihat pada diagram batang 6 sebagai berikut : Nilai Rata - Rata Aspek Kesesuaian Desain 3.54 3.17 2.66 Gambar 6. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aspek Kesesuaian Desain Tucks pada dress, dengan menggunakan perbandingan ukuran yang berbeda, pada aspek kesesuaian desain, untuk perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm memiliki nilai rata-rata sebesar 3.54 merupakan katagori baik, pada perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm memiliki nilai rata-rata sebesar 3.17 merupakan katagori baik, dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm memiliki nilai rata-rata 2.66 merupakan katagori baik. Jadi nilai rata-rata tertinggi untuk aspek kesesuaian desain terdapat pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm. Berarti hasil jadi dilihat dari aspek kesesuaian desain yang terbaik yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. f. Nilai Rata-Rata dari Keseluruhan Aspek yang Diamati Hasil perhitungan nilai rata-rata keseluruhan tentang pengaruh perbedaan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking terhadap hasil jadi, ditinjau dari aspek bentuk, kestabilan, kerapian, volume, proporsi dan kesesuaian desain Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dres, dapat dilihat pada diagram batang 7 sebagai berikut : Gambar 7. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Keseluruhan Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil jadi pada keenam aspek nilai rata-rata keseluruhan tertinggi yaitu pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm. dapat dilihat juga dari perhitungan nilai rata-rata pada tabel dibawah ini : Tabel 2. Perhitungan Nilai Rata-Rata Keseluruhan Hasil Jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks Pada Dress Perbandingan Ukuran 3 : 2 2 : 2 2 : 1 Aspek Bentuk 3.54 2.57 2.74 Aspek Kestabilan 3.43 2.97 2.68 Aspek Kerapian 3.60 3.31 0 Aspek Volume 3.60 2.68 3.26 Aspek Proporsi 3.48 3.11 3.77 Aspek Kesesuaian Desain 3.54 3.20 0 Jumlah 21.20 18.51 17.11 Nilai Rata-Rata 3.53 8 2.85 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata keseluruhan hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress dengan menggunakan perbandingan ukuran yang berbeda yang memiliki nilai rata-rata tertinggi (terbaik) adalah pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm dengan nilai ratarata keseluruhan 3.53 merupakan katagori baik, selanjutnya perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm dengan nilai rata-rata 8 merupakan katagori baik. Dan yang terakhir adalah pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm dengan nilai rata-rata 2.85 merupakan katagori cukup baik. 22

PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang pengaruh perbedaan perbandingan ukuran tucking dan jarak antar tucking terhadap hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress, dengan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm, kesimpulannya adalah, hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress berdasarkan hasil perhitungan statistic anava klasifikasi tunggal ( one way anova) dan melalui uji Duncan test, diketahui bahwa perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm merupakan katagori baik dan memperoleh nilai tertinggi. Pada perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm menduduki posisi kedua merupakan dalam katagori baik. Sedangkan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm merupakan katagori cukup baik. Hal ini dikarenakan ada beberapa kriteria dalam aspek yang diamati kurang terpenuhi. Terdapat pengaruh perbedaan perbandingan ukuran jahitan tucking dan jarak antar tucking, terhadap hasil jadi, ditinjau dari hasil perhitungan statistic anava klasifikasi tunggal (one way anova) dan melalui uji Duncan test, dengan program SPSS 21, ditinjau dari aspek bentuk, aspek kestabilan, aspek kerapian, aspek volume, aspek proporsi dan aspek kesesuaian desain Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress, secara keseluruhan hasilnya signifikan yaitu dengan taraf signifikansi hasil pengujian < 05. Dan berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil terbaik dari keseluruhan aspek yang diamati adalah pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm dengan nilai mean keseluruhan 3.5333 merupakan katagori baik. Sedangkan pada perbandingan ukuran 2 cm : 2 cm dengan nilai mean keseluruhan 857 merupakan katagori baik. Dan pada perbandingan ukuran 2 cm : 1 cm dengan nilai mean keseluruhan 3.8524 merupakan katagori baik. Hasil jadi Manipulating Fabric Smocked Tucks yang terbaik dengan menggunakan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, 2 cm : 2 cm dan 2 cm : 1 cm adalah pada perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm, dikarenakan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm merupakan katagori baik dan memperoleh nilai tertinggi berdasarkan hasil perhitungan statistic anava klasifikasi tunggal ( one way anova) dan melalui uji Duncan test. Dan hasil jadi dengan perbandingan ukuran 3 cm : 2 cm dapat memenuhi kriteria dari semua aspek yang di teliti yaitu aspek bentuk, aspek kestabilan, aspek kerapian, aspek volume, aspek proporsi dan aspek kesesuaian desain Manipulating Fabric Smocked Tucks pada dress. Saran Penerapan Manipulating Fabric Smocked Tucks dapat dikembangkan pada bagian-bagian dari desain busana yang bervariasi, namum harus tetap memperhatikan perbandingan ukuran yang digunakan dengan peletakan Manipulating Fabric Smocked Tucks pada busana. Agar busana yang dihasilkan dapat terlihat proporsional secara keseluruhan. Pembuatan busana dengan penerapan Manipulating Fabric Smocked Tucks dapat menggunakan bahan dengan karakteristik sedang hingga tebal, agar dapat menghasilkan bentuk Manipulating Fabric Smocked Tucks yang baik dan sesuai kriteria. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hardisurya, Irma, dkk. 2011. Kamus Mode Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Galia Indonesia. Novary, Eti Widyati. 2005. Teknik Jahit Smock. Surabaya : Trubus Agrisarana. Poespo, Goat. 2000. Aneka Gaun (Dresses). Yogyakarta : Kanisius. Pratiwi, Djati. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta : Kanisius. Thames dan Hudson. 2011. The Fashion Designer s Textile Directory. London : Quato Publishing Plc. Wolff, Colette. 1996. The Art of Manipulating Fabric. USA: Krause Publications. 23