III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam Sentul yang diperoleh dari

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Lampiran 1. Skema Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

METODE PENELITIAN. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

MATERI. Lokasi dan Waktu

Transkripsi:

27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul umur satu hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas, Jatiwangi, Majalengka. Jumlah ayam yang digunakan adalah 125 ekor yang dipelihara dari umur 1 hari sampai dengan 8 minggu, tanpa dipisahkan jenis kelaminnya (straight run). Ayam secara acak ditempatkan dalam 25 unit kandang dan setiap unit kandang terdiri atas 5 ekor anak ayam. Bobot badan mempunyai rataan koefisien variasi 7,53% (Lampiran 2). 3.1.2. Kandang dan Perlengkapan Kandang percobaan yang digunakan adalah kandang berbentuk cage sebanyak 25 unit dengan ukuran panjang 0,7 m, lebar 0,5 m, dan tinggi 0,7 m. Setiap unit kandang diisi 5 ekor anak ayam. Kandang terbuat dari kawat, kayu, serta bambu, dan masing-masing unit kandang disekat (chick guard). Setiap unit kandang dipasang lampu pijar berdaya 15 watt sebagai alat penerang dan pemanas bagi ayam yang digunakan sampai ayam berumur 3 minggu. Masing-masing kandang dilengkapi tempat pakan berbentuk round feeder dan tempat minum berbentuk round water yang terbuat dari bahan plastik. Setiap unit kandang diberikan penomoran sesuai perlakuan dan ulangan untuk memudahkan dalam pemberian pakan.

28 3.1.3. Susunan Ransum Percobaan Bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum percobaan terdiri dari dedak padi, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung tulang, dan CaCO3 yang diperoleh dari CV. Missouri Poultry Shop, Bandung. Produk limbah udang fermentasi diperoleh dari hasil penelitian di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Non Ruminansia, dan Industri Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Kandungan nutrien dan energi metabolis bahan pakan penyusun ransum disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Penyusun Ransum Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lys Meth (kkal/kg)...%... LUF 2614 39,29 7,03 7,79 6,81 2,83 3,04 1,46 Dedak Padi 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,21 0,71 0,27 Jagung Kuning 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 Bungkil Kedelai 2240 44,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 Tepung Ikan 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 Tepung Tulang 0 0 0 0 23,3 18,0 0 0 CaCO3 0 0 0 0 40,0 0 0 0 Sumber : Abun (2007) Keterangan : LUF = Limbah Udang Fermentasi EM : Energi Metabolis, PK : Protein Kasar, LK : Lemak Kasar, SK : Serat Kasar, Ca : Kalsium, P : Phospor, Lys : Lysin, Meth : Methionin.

29 Ransum dibuat berdasarkan kandungan protein kasar 15% dan energi metabolis 2750 kkal/kg (Widodo, 2010). Ransum perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Perlakuan R0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi Perlakuan R1 = Ransum mengandung 5% limbah udang fermentasi Perlakuan R2 = Ransum mengandung 10% limbah udang fermentasi Perlakuan R3 = Ransum mengandung 15% limbah udang fermentasi Perlakuan R4 = Ransum mengandung 20% limbah udang fermentasi Susunan ransum percobaan yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan susunan ransum tersebut didapatkan kandungan nutrien dan energi metabolis ransum percobaan seperti disajikan pada Tabel 4. Tabel 3. Susunan Ransum Percobaan Bahan Pakan R0 R1 R2 R3 R4...%... LUF 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Dedak Padi 28,00 26,75 24,75 23,00 18,00 Jagung Kuning 58,00 58,00 58,00 58,00 60,00 Bungkil Kedelai 4,75 2,50 2,25 1,50 0,00 Tepung Ikan 8,00 6,50 3,75 1,25 0,00 Tepung Tulang 0,75 0,75 0,75 0,75 1,00 CaCO3 0,50 0,50 0,50 0,50 1,00 Jumlah 100 100 100 100 100 Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 2. LUF = Limbah Udang Fermentasi R 0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi R 1 = Ransum mengandung 5% limbah udang fermentasi R 2 = Ransum mengandung 10% limbah udang fermentasi R 3 = Ransum mengandung 15% limbah udang fermentasi = Ransum mengandung 20% limbah udang fermentasi R 4

30 Tabel 4. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Nutrien R0 R1 R2 R3 R4 Kebutuhan* Energi Metabolis (kkal/kg) 2755 2770 2781 2792 2838 2750 Protein Kasar (%) 15,08 15,03 15,05 15,03 15,18 15 Lemak Kasar (%) 6,66 6,70 6,54 6,43 6,09 4,0-7,0 Serat Kasar (%) 4,89 4,97 5,08 5,19 4,92 3,0-6,0 Kalsium (%) 1,05 1,27 1,39 1,54 2,03 0,9-1,1 Phospor (%) 0,58 0,65 0,68 0,72 0,84 0,7-0,9 Lysin (%) 0,97 0,95 0,90 0,86 0,86 0,8-1,0 Methionin (%) 0,35 0,38 0,40 0,42 0,45 0,38-0,42 *) Widodo (2010) Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 2 dan Tabel 3. LUF = Limbah Udang Fermentasi R 0 = Ransum tanpa penggunaan limbah udang fermentasi R 1 = Ransum mengandung 5% limbah udang fermentasi R 2 = Ransum mengandung 10% limbah udang fermentasi R 3 = Ransum mengandung 15% limbah udang fermentasi = Ransum mengandung 20% limbah udang fermentasi R 4 3.1.4. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Neraca analog, alat timbang bahan pakan dalam pembuatan ransum. 2. Mixer, alat pencampur ransum. 3. Karung, tempat penyimpanan ransum perlakuan sesudah di mixer. 4. Kereta sorong, alat pengangkut ransum. 5. Timbangan analitik Ohaus, untuk penimbangan ransum dan alat penimbang bobot badan ayam kampung. 6. Kantong plastik, tempat penyimpanan ransum perlakuan pada masingmasing kandang. 7. Label kertas, untuk memberi keterangan pada masing-masing kandang dan ransum perlakuan. 8. Sapu dan sekop, alat untuk pembersih kandang.

31 9. Alat tulis, alat pencatat data selama penelitian. 10. Kalkulator, alat penghitung dalam pengumpulan data. 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Prosedur Kerja Tahap Persiapan 1. Menyediakan bahan pakan untuk menyusun ransum, pemesanan DOC, dan persiapan kandang sebelum masuk DOC. 2. Menyusun formulasi ransum menggunakan aplikasi feed mania untuk masing-masing perlakuan. 3. Membuat ransum perlakuan, kemudian ditempatkan ke dalam karung yang telah diberi label. 4. Mempersiapkan kandang dimulai dari sanitasi kandang, membersihkan seluruh ruangan kandang yang baru dibuat, lingkungan area kandang, beserta peralatannya dua minggu sebelum DOC datang. Peralatan dicuci menggunakan larutan desinfektan, kemudian peralatan dibilas kembali dengan air bersih dan dikeringkan di bawah sinar matahari. 5. Menyemprotkan desinfektan ke seluruh ruangan kandang. 6. Memasang alas kandang (koran) yang dilakukan sebelum DOC datang, memasangkan alat pemanas (brooder) yang ditempatkan tepat di tengah chick guard dan dinyalakan sekitar dua jam sebelum DOC datang. 7. Memasang tirai plastik di bagian depan kandang yang menghadap ke pintu keluar guna mencegah DOC terkena angin dari luar dan menjaga kehangatan kondisi kandang.

32 8. Sesaat sebelum DOC datang, air minum disiapkan yakni yang terbuat dari larutan gula merah dengan takaran 5% dalam 1 liter air. Air minum dibuat sebanyak sebanyak 3 liter air dengan mencampurkan gula sebanyak 150 gram yang dimasukkan ke dalam tempat minum (round water) dan setelah datang disiapkan ransum perlakuan yang telah dibuat untuk nantinya diberikan kepada DOC yang dimasukkan ke dalam tempat pakan (round feeder). Tahap Pemeliharaan 1. DOC ditempatkan pada satu ruangan, dilakukan penimbangan bobot badan awal, dan penomoran di bagian sayap untuk memudahkan di dalam pengumpulan data. 2. DOC secara acak ditempatkan ke dalam 25 unit kandang dan dipelihara sampai dengan umur 8 minggu. 3. Selama pemeliharaan dilakukan vaksinasi meliputi vaksinasi ND (Newcastle Desease), yang pertama dilakukan melalui tetes mata setelah anak ayam berumur 4 hari dan kedua melalui pemberian air minum pada umur 18 hari. Vaksin Gumboro (IB) dilakukan pada umur 14 hari melalui air minum. 4. Ransum perlakuan diberikan dua kali yaitu pada waktu pagi dan sore hari yang diberikan ad-libitum ke dalam round feeder, demikian pula untuk air minum. 5. Dilakukan pengamatan dan pencatatan selama pemeliharaan. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data meliputi pencatatan data konsumsi ransum, konsumsi protein, dan pertambahan bobot badan.

33 3.2.2. Peubah yang Diamati dan Pengukuran Peubah yang diamati meliputi: 1. Konsumsi ransum (gram); diukur berdasarkan jumlah ransum yang disediakan pada awal pemeliharaan dengan sisa akhir ransum penelitian. Pengukuran dilakukan setiap minggu selama pemeliharaan, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan konsumsi selama penelitian. 2. Konsumsi protein (gram); jumlah protein yang dikonsumsi diperoleh dengan cara mengalikan konsumsi ransum selama pemeliharaan dengan persentase protein dalam ransum dengan rumus sebagai berikut (Tillman dkk., 1998): Konsumsi Protein (g) = Konsumsi ransum (g) x Kadar PK ransum (%) 3. Pertambahan bobot badan (gram); diperoleh dari selisih hasil penimbangan antara bobot akhir dikurangi bobot badan awal dengan rumus sebagai berikut (Rasyaf, 2003): Pertambahan Bobot Badan (g) = BB1 (g) BB0 (g) Keterangan : BB1 = Bobot badan akhir BB0 = Bobot badan awal 4. Imbangan efisiensi protein (IEP); diperoleh dari pertambahan bobot badan dibagi konsumsi protein dengan rumus sebagai berikut (Anggorodi, 1994) : IEP = Pertambahan bobot badan (g) Konsumsi protein (g)

34 3.2.3. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 macam perlakuan ransum dan diulang sebanyak 5 kali. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam kampung sehingga penelitian terdiri dari 25 unit percobaan. Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan: Yij = Nilai pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai pengamatan tengah umum αi єij = Pengaruh perlakuan ke-i =Kesalahan (galat) percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j berikut : Berdasarkan model matematika di atas, diperoleh daftar sidik ragam sebagai Tabel 5. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftabel Perlakuan t-1 = 4 JKP KTP Galat (tr-1) = 20 JKG KTG Total tr-1 = 24 JKT KTP KTG Hipotesis yang akan diuji adalah : a. H0 ; R0 = R1 = R2= R3 = R4, tidak ada perlakuan yang nyata.

35 b. H1 ; R0 R1 R2 R3 R4, paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah Keputusan: 1. Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya perlakuan tidak berpengaruh nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya perlakuan berpengaruh nyata (significant), tolak H0 dan terima H1. Apabila H0 ditolak, maka untuk menguji perbedaan antar perlakuan dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan rumus sebagai berikut: KT galat r S r S y 2 LSR = SSR x Keterangan : Sx r KTG LSR SSR : Standard error : Ulangan : Kuadrat Tengah Galat : Least significant range test : Studentized significant range

36 Kaidah keputusan : 1. Bila selisih antar perlakuan (x) dibandingkan dengan LSR ternyata : x LSR, maka tidak berbeda nyata. 2. Bila x > LSR, maka berbeda nyata.