PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun peradaban manusia di era modern seperti saat ini. Pada hakikatnya. mengalami perubahan (Wayan Somayasa, 2013: 2).

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era-globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap dalam bersaing dalam segala hal khusunya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Kulusan (SKL). Selain

BAB I PENDAHULUAN., karena dengan bekal pendidikan khususnya pendidikan formal diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

Transkripsi:

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : ASRI SUPARMI A510070510 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 1

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia selalu menghendaki perubahan dan perkembangan dalam hidupnya menuju kearah kemajuan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam menghadapi perubahan dan perkembangan zaman yang semakian pesat. Salah satu sarana untuk mencapai perubahan kearah kemajuan tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan, mampu berpikir logis, sistematik, kritis, kreatif, cerdas, terbuka, dan mempunyai rasa ingin tahu. Seperti yang tertuang dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I pasal 1, menyebutkan bahwa : "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara". Oleh karena itu, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Sehingga melalui pembangunan di berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 2

3 Pengembangan kualitas sumber daya manusia harus diupayakan untuk dikembangkan sedini mungkin secara terarah terpadu, dan menyeluruh agar potensi generasi muda berkembang secara optimal. Berdasarkan uraian di atas dijelaskan bahwa pengembangan pendidikan bertujuan untuk membentuk potensi siswa agar menjadi manusia yang mempunyai kualitas sumber daya yang optimal, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mempunyai kemampuan berpikir logis, sistematik, cerdas, dan terbuka dimana semua itu dapat dikembangkan melalui pembelajaran, salah satunya pembelajaran Matematika. Hal ini juga selaras dengan visi dari pembelajaran matematika yaitu mengarahkan pada pemahaman konsep-konsep yang kemudian diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Serta visi yang kedua adalah memberikan kemampuan menalar yang logis, sistematik, kritis dan cermat, serta bersikap objektif dan terbuka, dimana keterampilan ini sangat diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang menganggap bahwa pembelajaran matematika sebagai pembelajaran yang menakutkan. Mereka mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan ini juga ditemui di SDN 01 Pandeyan, khususya kelas III. Dari 46 siswa hampir 50 % diantaranya mengalami kesulitan dalam mencerna pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. Hal ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar 3

4 matematika siswa yang dipantau secara periodik. Hasil belajar merupakan cermin keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Faktor intern antara lain kecerdasan anak, motivasi belajar anak. Sedangkan faktor ekstern berupa sarana prasarana, lingkungan, dan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika kelas III SDN 01 Pandeyan adalah dikarenakan kurang efektifnya pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru. Pendekatan yang telah diterapkan seperti pemberian tugas rumah, memperbanyak latihan, serta memberikan punishment dan reward. Seperti yang dikemukakan Edwin Guthrine, bahwa dalam suatu proses belajar ada variabel yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, yaitu stimulus dan respon. Agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan bersifat tetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus salah satunya adalah punishment (hukuman). Namun kenyataannya hasilnya belum seperti yang diharapkan. Berkaitan dengan permasalahan yang muncul tersebut, perlu diupayakan suatu proses pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan yang lebih efektif, yaitu dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Ada ungkapan tentang bagaimana cara siswa belajar : saya mendengar dan saya lupa, saya melihat dan saya ingat, saya berbuat dan 4

5 saya mengerti (Teori Psikologi Daya). Ungkapan itu mengingatkan kita bagaimana seharusnya siswa belajar. Siswa janganlah hanya mendengar ceramah, karena apa yang didapat akan mudah terlupakan. Tetapi apabila siswa dilatih untuk mengalami sendiri pembelajaran itu, pembelajaran akan lebih konkret, mudah dipahami dalam waktu yang relatif lebih lama. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), menyatakan bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberi ruang yang cukup untuk berprakasa, kreatif, dan memberikan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembanagan fisik serta psikologi peserta didik (Bab IV, pasal 19). Di samping itu, pendekatan kontekstual sesuai dengan materi yang disampaikan untuk siswa kelas III yaitu diantaranya penjumlahan dan pengurangan tiga angka, perkalian dan pembagian yang hasilnya tiga angka, mengaitkan masalah yang berkaitan dengan uang, serta menggunakan alat ukur panjang, berat, dan waktu. Selain itu pendekatan kontekstual sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD, yaitu masuk dalam tahap operasional konkret, dari umur 7/8-11/12 tahun (Teori perkembangan Piaget). Oleh karena itu, pembelajaran matematika akan lebih efektif apabila dilakukan dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Dari kenyataan inilah perlu dilakukan penelitan bagaimana cara meningkatkan hasil belajar matematika dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas III SDN 01 5

6 Pandeyan, sebagai wujud pengembangan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). B. Perumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : 1. Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SDN 01 Pandeyan? 2. Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada siswa kelas III SDN 01 Pandeyan? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan : 1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas III SDN 01 Pandeyan. 2. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas III SDN 01 Pandeyan. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis : merupakan sumbangan pemikiran yang berkaitan dengan pengalaman empirik mengenai penerapan pendekatan kontekstual di dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 6

7 2. Manfaat Praktis : a. Manfaat bagi siswa : 1) Meningkatkan hasil belajar matematika. 2) Mempermudah pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika. 3) Meningkatkan motivasi belajar matematika. b. Manfaat bagi guru 1) Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pendekatan kontekstual. 2) Mengetahui perkembangan kemampuan pemahaman matematika. 3) Sebagai bahan pertimbangan guru dalam penggunaan pendekatan kontekstual, khususnya dalam pembelajaran matematika. c. Manfaat bagi sekolah 1) Dapat dijadikan dasar bagi sekolah dalam memotivasi guru terutama dalam hal penggunaan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif. 2) Angka tinggal kelas dapat ditekan. 7