PEMERINTAH KABUPATEN POSO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA MADIUN

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 22 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR: 7 TAHUN 2010 TENTANG

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN NOMOR 14 TENTANG. ketentuan Peraturan. daerah

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 5 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 17 TAHUN 2011

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

BUPATI MAMUJU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI MUSI RAWAS, PERUBAHAN KEDUA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANGGAI

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KOTA SURABAYA TENTANG ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,


PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

PEMERINTAH KOTA DUMAI

WALIKOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BONE

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 04 TAHUN 2009

PROVINSI PAPUA BUPATI KEPULAUAN YAPEN

Transkripsi:

1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, maka perlu menata kembali Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Poso; b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Poso Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Poso dan Peraturan Daerah Kabupaten Poso Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Poso, dipandang sudah tidak sesuai dengan keadaan dan tuntutan kebutuhan pelayanan sehingga perlu disempurnakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3014), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Rebpublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2 4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Poso Nomor 1 Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Poso (Lembaran Daerah Kabupaten Poso Tahun 2008 Nomor 1). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN POSO dan BUPATI POSO MEMUTUSKAN :

3 Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Poso. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati bersama Perangkat Daerah Otonomi yang lain sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Poso. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Poso. 5. Lembaga Teknis Daerah adalah terdiri dari Badan, Inspektorat, Rumah Sakit Umum Daerah, Kantor dan Satuan Polisi Pamong Praja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Poso. 6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Poso. 7. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Poso. 8. Kepala Badan, Inspektur Kabupaten, Direktur RSUD dan Kepala Kantor adalah Kepala Badan, Inspektur Kabupaten, Direktur RSUD dan Kepala Kantor pada Lembaga Teknis Daerah. 9. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah unsur pelaksana teknis pada Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 10. Jabatan adalah jabatan struktural dan kelompok jabatan fungsional. 11. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi Negara. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewemamg dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas Pemerintahan Daerah. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari : a. Inspektorat; b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; d. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; e. Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak; f. Badan Ketahanan Pangan; g. Badan Penanaman Modal; h. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; i. Badan Lingkungan Hidup; j. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; k. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu; dan l. Rumah Sakit Umum Daerah.

4 BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 3 (1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. (2) Bappeda merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah. (3) Lembaga Teknis Daerah selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berbentuk badan, kantor dan rumah sakit merupakan unsur pendukung tugas Bupati. Pasal 4 (1) Inspektorat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dipimpin oleh Inspektur yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif dapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. (2) Bappeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah. (3) Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala Badan, Kepala Kantor dan Direktur Rumah Sakit berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pasal 5 (1) Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap : a. Pelaksanaan Urusan Pemerintahan di Daerah; dan b. Pelaksanaan Pembinaan atas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah; (2) Badan Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunaan daerah. (3) Tugas pokok Lembaga Teknis Daerah adalah : a. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah; b. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang pengkajian masalah strategis untuk membina kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat dari ancaman dan bencana; c. Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan tentang persamaan dan keadilan gender dan perlindungan hak-hak anak serta terwujudnya keluarga sejahtera; d. Badan Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang penanaman modal;

5 e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan urusan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan dan kewenangan yang diberikan; f. Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang lingkungan hidup berdasarkan kebijakan dan kewenangan yang diberikan; g. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan dan penetapan pengelolaan perpustakaan, pengarsipan dan dokumentasi sesuai dengan kewenangan dan kebijakan yang ditetapkan Bupati; h. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas mengelolah semua bentuk pelayanan perizinan dan non perizinan di daerah dengan sistem terpadu dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan dan dapat terjangkau serta melaksanakan koordinasi, integrasi, singkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian; dan i. Rumah Sakit Umum Poso mempunyai tugas melaksanakan pelayan Kesehatan secara prima serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 6 (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Inspektorat menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan Program Pengawasan; b. perumusan Kebijakan dan fasilitasi Pengawasan; dan c. pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian dan Penilaian tugas Pengawasan. (2)Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), Bappeda menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); b. Mengkoordinasikan penyusunan program pembangunan daerah dan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah; c. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); c. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah; d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di daerah; e. Mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengkajian dalam rangka pelaksanaan rencana pembangunan di daerah; f. Penyiapan data perkembangan pelaksanaan dan rencana pembangunan di daerah; g. Pembinaan tenaga fungsional; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati; dan i. Pelaksanaan administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3), rincian fungsi Lembaga Teknis Daerah akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

6 BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Inspektorat Pasal 7 (1) Susunan organisasi Inspektorat terdiri atas seorang Inspektur, seorang Sekretaris dan 4 (empat) Inspektur Pembantu. (2) Sekretaris membawahi 3 (tiga) Sub Bagian dan Inspektur Pembantu membawahi 3 (tiga) Seksi Pengawas. Pasal 8 (1) Struktur Organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, terdiri dari : a. Inspektur; 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Administrasi Umum. c. Inspektur Pembantu Wilayah I membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. d. Inspektur Pembantu Wilayah II membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. e. Inspektur Pembantu Wilayah III membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. f. Inspektur Pembantu Wilayah IV membawahkan : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat sebagaimana dalam Lampiran 1, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 9 (1) Susunan organisasi Bappeda terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 5 (lima) bidang. Pasal 10 (1) Struktur Organisasi Bappeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari : a. Kepala Badan;

7 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Bidang Ekonomi dan Kerjasama membawahkan : 1. Sub Bidang Ekonomi; dan 2. Sub Bidang Kerjasama Pembangunan. d. Bidang Sosial Budaya membawahkan : 1. Sub bidang Sosial Budaya I; dan 2. Sub Bidang Sosial Budaya II. e. Bidang Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur membawahkan : 1. Sub Bidang Pengembangan Wilayah; dan 2. Sub Bidang Infrastruktur. f. Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik membawahkan : 1. Sub Bidang Statistik Daerah; dan 2. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi. g. Bidang Penelitian dan Pengembangan membawahkan : 1. Sub Bidang Iptek; dan 2. Sub Bidang Sumber Daya. h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Bappeda sebagaimana dalam Lampiran 2, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Pasal 11 (1) Susunan organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 4 (empat) bidang. Pasal 12 (1) Struktur Organisasi Badan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, terdiri dari: a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Bidang Data dan Formasi membawahkan : 1. Sub Bidang Data; dan 2. Sub Bidang Formasi. d. Bidang Mutasi membawahkan : 1. Sub Bidang Kepangkatan dan Pensiun; dan 2. Sub Bidang Mutasi Wilayah Kerja. e. Bidang Pengembangan membawahkan : 1. Sub Bidang Pengembangan Karier; dan 2. Sub Bidang Pembinaan Pegawai. f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan membawahkan : 1. Sub Bidang Analisa Kebutuhan Diklat; dan 2. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan dan Teknis Fungsional. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah sebagaimana dalam Lampiran 3, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

8 Bagian Keempat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pasal 13 (1) Susunan organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 3 (tiga) bidang. Pasal 14 (1) Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, terdiri dari : a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Kewaspadaan Nasional membawahkan : 1. Sub Bidang Bina Ideologi dan Bina Kebangsaan; dan 2. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional. d. Bidang Ketahanan Nasional dan Budaya membawahkan : 1. Sub Bidang Ketahanan Seni dan Budaya; dan 2. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi. e. Bidang Politik DalamNegeri membawahkan : 1. Sub Bidang Partai Politik dan Pemilu; dan 2. Sub Bidang Kelembagaan dan Pendidikan Politik. h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dalam Lampiran 4, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kelima Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak Pasal 15 (1) Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 4 (empat) bidang. Pasal 16 (1) Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, terdiri dari : a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Bidang Kualitas Hidup Perempuan membawahkan : 1. Sub Bidang Politik, Sosial dan Budaya; dan 2. Sub Bidang Ekonomi.

9 d. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak membawahkan : 1. Sub Bidang Perlindungan Perempuan; dan 2. Sub Bidang Perlindungan Anak. e. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera membawahkan : 1. Sub Bidang Keluarga Berencana; dan 2. Sub Bidang Keluarga Sejahtera. f. Bidang Kelembagaan, Data dan Informasi membawahkan : 1. Sub Bidang Kelembagaan; dan 2. Sub Bidang Data dan Informasi. g. UPTB; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlidungan Anak sebagaimana dalam Lampiran 5, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keenam Badan Ketahanan Pangan Pasal 17 (1) Susunan organisasi Badan Ketahanan Pangan terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 3 (tiga) bidang. Pasal 18 (1) Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, terdiri dari : a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Bidang Ketahanan Pangan membawahkan : 1. Sub Bidang Ketahanan Pangan; dan 2. Sub Bidang Keamanan Pangan. d. Bidang Penelitian dan Perlindungan Varietas, membawahkan : 1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian; dan 2. Sub Bidang Perlindungan Varietas. e. Bidang Sumber Daya Genetik, Standarisasi dan Akreditasi membawahkan : 1. Sub Bidang Sumber Daya Genetik; dan 2. Sub Bidang Standarisasi dan Akreditasi. f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan sebagaimana dalam Lampiran 6, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketujuh Badan Penanaman Modal Pasal 19 (1) Susunan organisasi Badan Penanaman Modal terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 3 (tiga) bidang.

10 Pasal 20 (1) Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, terdiri dari : a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan Asset; dan c. Bidang Perencaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal membawahkan : 1. Sub Bidang Perencaan Penanaman Modal; dan 2. Sub Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal. d. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal membawahkan : 1. Sub Bidang Promosi Penanaman Modal: dan 2. Sub Bidang Kerjasama Penanaman Modal. e. Bidang Pelayanan dan Pengendalian membawahkan : 1. Sub Bidang Pelayanan Penanaman Modal; dan 2. Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal. f. UPTB: dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal sebagaimana dalam Lampiran 7, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian kedelapan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Pasal 21 (1) Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 4 (empat) bidang. Pasal 22 (1) Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, terdiri dari : a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan asset; dan c. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan membawahkan : 1. Sub Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan; dan 2. Sub Bidang Sarana Prasarana dan Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa dan kelurahan. d. Bidang Penguatan Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat membawahkan : 1. Sub Bidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat; dan 2. Sub Bidang Pengembangan Kehidupan sosial Budaya. e. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat membawahkan : 1. Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat; dan 2. Sub Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Desa Tertinggal.

11 f. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna membawahkan : 1. Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam; dan 2. Sub Bidang Pemetaan Kebutuhan dan Pengkajian Teknologi Tepat Guna. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagaimana dalam lampiran 8 merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesembilan Badan Lingkungan Hidup Pasal 23 (1) Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup terdiri atas seorang Kepala Badan, seorang Sekretaris dan 4 (Empat) bidang. Pasal 24 (1) Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, terdiri dari : a. Kepala Badan 2. Sub Bagian Keuangan dan asset; dan c. Bidang Analisa Dampak Lingkungan membawahkan : 1. Sub Bidang Penelitian dan Laboratorium; dan 2. Sub Bidang Analisa dan Evaluasi. d. Bidang Pengawasan membawahkan : 1. Sub Bidang Pemantauan Lingkungan; dan 2. Sub Bidang Pengelolaan Ligkungan. e. Bidang Pengendalian dan Penyuluhan membawahkan : 1. Sub Bidang Pengendalian Lingkungan; dan 2. Sub Bidang Penyuluhan. f. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam membawahkan : 1. Sub Bidang Perencanaan Konservasi Sumber Daya Alam; dan 2. Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan Konservasi. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dalam Lampiran 9, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesepuluh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Pasal 25 Susunan organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi terdiri atas seorang Kepala Kantor, seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan 3 (tiga) Seksi.

12 Pasal 26 (1) Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perpustakaan; d. Seksi Pengumpulan Arsip dan Dokumentasi; e. Seksi Penilaian dan Penyusutan Arsip; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional; (2) Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sebagaimana dalam Lampiran 10, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesebelas Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Pasal 27 Susunan organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi terdiri atas seorang Kepala Kantor, seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan 3 (tiga) Seksi. Pasal 28 (1) Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan Perizinan; d. Seksi Pelayanan Non Perizinan ; e. Seksi Informasi dan Pengaduan; f. Tim Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional; (2) Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dalam Lampiran 11, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keduabelas Rumah Sakit Umum Daerah Pasal 29 (1) Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri atas seorang Direktur, seorang Kepala Bagian Tata Usaha dan 3 (tiga) Bidang. (2) Kepala Bagian Tata Usaha membawahi 3 (tiga) Sub Bagian dan Kepala Bidang membawahi 2 (dua) Seksi. Pasal 30 (1) Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, terdiri dari : a. Direktur b. Bagian Tata Usaha membawahkan : 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan

13 c. Bidang Pelayanan membawahkan : 1. Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu Pelayanan Medis; dan 2. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Medis. d. Bidang Keperawatan membawahkan : 1. Seksi Asuhan dan Profesi Keperawatan; dan 2. Seksi Logistik. e. Bidang Pengembangan Rumah Sakit membawahkan : 1. Seksi Informasi dan Rekam Medik; dan 2. Seksi Pelaporan, Diklat dan Monitoring. f. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana dalam Lampiran 12, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V TATA KERJA Pasal 31 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur, Sekretaris, Inspektur Pembantu, Pemeriksa dan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugasnya masing-masing. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugasnya masing-masing. (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam Lingkungan Pemerintah Kabupaten maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugasnya masing-masing. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugasnya masing-masing. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Ketentuan lebih lanjut mengenai UPTB diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 33 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Poso Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Poso dan Peraturan Daerah Kabupaten Poso Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Poso, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

14 Pasal 34 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Poso. Ditetapkan di Poso pada tanggal 23 November 2010 BUPATI POSO, ttd PIET INKIRIWANG Diundangkan di Poso pada tanggal 26 Nopember 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN POSO TAHUN 2010 NOMOR 13