PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 81 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI, Mengingat

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KOTA PADANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

2 2. Peraturan Presiden Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, serta Tanggung Jawab dan Penge

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN KARO

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (6) Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Riau. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

- 2-5. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 Nomor 4). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Riau. 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Riau. 3. Gubernur adalah Gubernur Riau. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Riau. 5. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Gubernur dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi. 6. Inspektorat Daerah adalah Inspektorat Daerah Provinsi Riau. 7. Inspektur adalah Inspektur Daerah Provinsi Riau. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. (2) Inspektorat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 (1) Inspektorat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, mempunyai tugas membantu Gubernur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. (2) Inspektorat Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan pada Sekretariat, Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV; b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya pada Sekretariat, Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV;

- 3 - c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari Gubernur pada Sekretariat, Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV; d. penyusunan laporan hasil pengawasan pada Sekretariat, Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV; e. pelaksanaan administrasi pada Sekretariat, Inspektur Pembantu I, Inspektur Pembantu II, Inspektur Pembantu III dan Inspektur Pembantu IV; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya. Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Inspektorat Daerah, terdiri atas: a. Inspektur. b. Sekretariat, terdiri atas: 1. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah; 2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Subbagian Kepegawaian dan Umum. c. Inspektur Pembantu I, terdiri atas: 1. Jabatan Fungsional Pengawasan. d. Inspektur Pembantu II, terdiri atas: 1. Jabatan Fungsional Pengawasan. e. Inspektur Pembantu III, terdiri atas: 1. Jabatan Fungsional Pengawasan. f. Inspektur Pembantu IV, terdiri atas: 1. Jabatan Fungsional Pengawasan. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, Inspektur Pembantu dipimpin oleh Inspektur Pembantu dan Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian. (3) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Daerah tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Pasal 5 (1) Inspektur merupakan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II.a). (2) Sekretaris dan Inspektur Pembantu merupakan Pejabat Administrator (eselon III.a). (3) Kepala Subbagian merupakan Pejabat Pengawas (eselon IV.a).

- 4 - BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Inspektur Pasal 6 (1) Inspektur mempunyai tugas membantu Gubernur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah pada bidang pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inspektur menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja, keuangan dan tujuan tertentu, penyusunan laporan hasil pengawasan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi pada Inspektorat Daerah. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 7 (1) Sekretaris mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Subbagian Perencanaan dan Keuangan, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan, dan Subbagian Kepegawaian dan Umum. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Sekretariat; b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat; c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Inspektur; dan d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya. Paragraf 1 Kepala Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pasal 8 Kepala Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah mempunyai tugas: a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah; b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah; c. menyiapkan bahan dan menghimpun usulan rencana program/kegiatan di lingkungan Inspektorat Daerah; d. melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah unit kerja;

- 5 - e. melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional Prosedur; f. mempersiapkan bahan-bahan untuk pra-rapat koordinasi dan rapat koordinasi musyawarah perencanaan pembangunan, musyawarah perencanaan pembangunan nasional serta rapat koordinasi teknis; g. melakukan urusan perbendaharaan dan akuntansi keuangan dan aset; h. mengelola keuangan dan penyiapan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai; i. melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban anggaran; j. menyusun laporan keuangan, semester, tahunan dan laporan prognosis serta tugas pengelolaan keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. melakukan urusan pengurusan barang milik daerah yang berada pada penguasaan Inspektorat Daerah; l. melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan pelaksanaan kegiatan; m. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah; dan n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pasal 9 Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas: a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; c. menginventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah dan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau; d. melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan; e. melaksanakan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan pelaksanaan kegiatan; f. melaksanakan proses administrasi Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi; g. melaksanakan evaluasi akuntabilitas kinerja dan laporan keuangan Instansi Pemerintah Provinsi; h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. Paragraf 3 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum Pasal 10 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas: a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Subbagian Kepegawaian dan Umum; b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Kepegawaian dan Umum; c. mengagendakan dan mendistribusikan surat menyurat;

- 6 - d. melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian; e. melaksanakan koordinasi penyusunan analisa jabatan, analisa beban kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan pegawai, standar kompetensi, dan evaluasi jabatan; f. melaksanakan proses penegakan disiplin pegawai; g. membuat laporan perkembangan kepegawaian; h. menyelenggarakan urusan kehumasan; i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi; j. melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan upacara, serta melakukan kegiatan keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas; k. melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kantor setelah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah; l. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor; m. mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi untuk kepentingan masyarakat; n. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Subbagian Kepegawaian dan Umum; dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Inspektur Pembantu I Pasal 11 (1) Inspektur Pembantu I mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Inspektur Pembantu I. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Inspektur Pembantu I menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur Pembantu I; b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Inspektur Pembantu I; c. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah; d. pengawasan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintah Provinsi; e. pelaksanaan review rencana kerja anggaran; f. pelaksanaan review rencana kerja instansi pemerintah; g. pelaksanaan evaluasi sistem pengendalian internal; h. penanganan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; i. pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementerian/Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat Daerah dan Inspektorat Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau;

- 7 - j. pemeriksaan hibah/bantuan sosial; k. pendampingan, asistensi dan fasilitasi; l. pelaksanaan tugas pembantuan dan dana bantuan keuangan; m. penyelenggaraan kegiatan prioritas lain sesuai kebijakan Gubernur; n. pengawalan reformasi birokrasi; o. pemantauan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan; p. penyusunan ketentuan perundang-undangan bidang pengawasan; q. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan; r. pengoordinasian program pengawasan; s. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya; dan t. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah. Bagian Keempat Inspektur Pembantu II Pasal 12 (1) Inspektur Pembantu II mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Inspektur Pembantu II. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Inspektur Pembantu II menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur Pembantu II; b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Inspektur Pembantu II; c. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah; d. pengawasan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintah Provinsi; e. pelaksanaan review rencana kerja anggaran; f. pelaksanaan review rencana kerja instansi pemerintah; g. pelaksanaan evaluasi sistem pengendalian internal; h. penanganan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; i. pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementerian/Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat Daerah dan Inspektorat Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau; j. pemeriksaan hibah/bantuan sosial; k. pendampingan, asistensi dan fasilitasi; l. pelaksanaan tugas pembantuan dan dana bantuan keuangan; m. penyelenggaraan kegiatan prioritas lain sesuai kebijakan Gubernur; n. pengawalan reformasi birokrasi; o. pemantauan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan;

- 8 - p. penyusunan ketentuan perundang-undangan bidang pengawasan; q. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan; r. pengoordinasian program pengawasan; s. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya; dan t. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah. Bagian Kelima Inspektur Pembantu III Pasal 13 (1) Inspektur Pembantu III mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Inspektur Pembantu III. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Inspektur Pembantu III menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur Pembantu III; b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Inspektur Pembantu III; c. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah; d. pengawasan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintah Provinsi; e. pelaksanaan review rencana kerja anggaran; f. pelaksanaan review rencana kerja instansi pemerintah; g. pelaksanaan evaluasi sistem pengendalian internal; h. penanganan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; i. pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementerian/Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat Daerah dan Inspektorat Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau; j. pemeriksaan hibah/bantuan sosial; k. pendampingan, asistensi dan fasilitasi; l. pelaksanaan tugas pembantuan dan dana bantuan keuangan; m. penyelenggaraan kegiatan prioritas lain sesuai kebijakan Gubernur; n. pengawalan reformasi birokrasi; o. pemantauan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan; p. penyusunan ketentuan perundang-undangan bidang pengawasan; q. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan; r. pengoordinasian program pengawasan; s. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya; dan t. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah.

- 9 - Bagian Keenam Inspektur Pembantu IV Pasal 14 (1) Inspektur Pembantu IV mempunyai tugas melakukan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Inspektur Pembantu IV. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Inspektur Pembantu IV menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur Pembantu IV; b. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Inspektur Pembantu IV; c. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah; d. pengawasan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintah Provinsi; e. pelaksanaan review rencana kerja anggaran; f. pelaksanaan review rencana kerja instansi pemerintah; g. pelaksanaan evaluasi sistem pengendalian internal; h. penanganan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; i. pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementerian/Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat Daerah dan Inspektorat Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau; j. pemeriksaan hibah/bantuan sosial; k. pendampingan, asistensi dan fasilitasi; l. pelaksanaan tugas pembantuan dan dana bantuan keuangan; m. penyelenggaraan kegiatan prioritas lain sesuai kebijakan Gubernur; n. pengawalan reformasi birokrasi; o. pemantauan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan; p. penyusunan ketentuan perundang-undangan bidang pengawasan; q. penyusunan pedoman/standar di bidang pengawasan; r. pengoordinasian program pengawasan; s. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya; dan t. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah. BAB IV TATA KERJA Pasal 15 (1) Inspektorat Daerah dalam melaksanakan urusan yang menjadi kewenangannya, berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Inspektorat Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsi berkoordinasi, sesuai dengan kedekatan fungsi koordinasi, kepada Sekretariat Daerah melalui Asisten dan Biro terkait.

- 10 - (3) Untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam pengusulan program dan kegiatan, Inspektorat Daerah memperhatikan fungsi-fungsi pada masing-masing perangkat daerah yang mempunyai kesamaan nomenklatur dan fungsinya. (4) Tugas dan fungsi Inspektorat Daerah, dilaksanakan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II.a), Pejabat Administrator (eselon III.a), Pejabat Pengawas (eselon IV.a), Pejabat Fungsional dan Pelaksana. (5) Inspektorat Daerah dalam melaksanakan tugas, fungsi dan pertanggungjawaban dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tugas dan fungsinya. (6) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat Daerah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 16 (1) Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi dapat mengangkat kelompok jabatan fungsional sesuai dengan keahlian, profesi, keterampilan dan spesialisasi yang dibutuhkan. (2) Pengangkatan kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Gubernur. (3) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. (4) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (5) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (7) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 17 (1) Inspektur diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Aparatur Sipil Negera yang telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Sekretaris Inspektorat Daerah, Inspektur Pembantu, Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Aparatur Sipil Negara yang telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 18 Sumber-sumber pembiayaan perangkat daerah berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Riau dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

- 11 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 (1) Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur Riau Nomor 30 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Inspektorat Provinsi Riau masih tetap berlaku sampai dengan dilantiknya pejabat yang baru berdasarkan peraturan Gubernur ini. (2) Pengisian dan pelantikan pejabat yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 31 Desember 2016 sebagaimana diatur dalam Pasal 13 huruf b Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau. Pasal 20 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Riau. Diundangkan di Pekanbaru pada tanggal, 16 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI RIAU, ttd. AHMAD HIJAZI Ditetapkan di Pekanbaru pada tanggal, 16 Desember 2016 GUBERNUR RIAU ttd. H. ARSYADJULIANDI RACHMAN BERITA DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2016 NOMOR 100

BAGAN ORGANISASI INSPEKTORAT PROVINSI RIAU LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 100 Tahun 2016 TANGGAL : 16 Desember 2016 GUBERNUR RIAU ttd. H. ARSYADJULIANDI RACHMAN