PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PENGHARGAAN TERHADAP INSAN BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG GELAR KEHORMATAN, WARGA KEHORMATAN, DAN PENGHARGAAN DAERAH

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion

Daftar pertanyaan wawancara

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 73 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2002 TENTANG TANDA PENGHARGAAN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

-2- Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERSANDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1973 TENTANG TANDA KEHORMATAN PRASAMYA PURNAKARYA NUGRAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PP 25/1994, TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG GELAR DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 35 Tahun 2010 TANGGAL : 12 Februari 2010 MEDALI KEPELOPORAN KETERANGAN :

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 60 TAHUN 2007 TANGGAL : 31 OKTOBER Mutz Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri.

BENTUK, UKURAN, DAN WARNA TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA BERBENTUK MEDALI. Sebuah Medali berbentuk lingkaran dibuat dari tembaga disepuh emas.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1959 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PERINTIS PERGERAKAN KEMERDEKAAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PERINGATAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2017, No Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERSANDIAN

2018, No Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang Universitas Pertahanan sebagai Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik I

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PENDIDIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Dilukiskan dengan gambar simbol merak dan dibuat berbentuk segi empat berukuran 90 x 60 cm

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BENTUK, WARNA, DAN UKURAN MEDALI TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERTAHANAN UNTUK PERORANGAN. Tampak Depan Tampak Belakang

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pemberian Penghargaan kepada Penyelenggara Pemerintahan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815). Menetapkan : MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH. BAB KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas-pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-iuasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Penghargaan adalah bentuk apresiasi/pengakuan yang diberikan Pemerintah kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan/atau kepala daerah yang berprestasi dan/atau berjasa dalam pencapaian tujuan otonomi daerah. 4. Piagam adalah bentuk penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada kepala daerah atas keberhasilan prestasi kinerj dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah. 5. Insentif adalah bentuk penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah yang berprestasi sebagai stimulan dan pendorong bagi daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. 6. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah tanda kehormatan sebagai penghargaan yang berbentuk trofi berupa ular-ular dan patra yang diberikan kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah yang berprestasi sangat tinggi atau tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 7. Bintang adalah tanda kehormatan tertinggi berbentuk bintang yang diberikan kepada kepala daerah yang berprestasi luar biasa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 8. Satya Lencana adalah tanda kehormatan di bawah bintang berbentuk bundar yang diberikan kepada kepala daerah berprestasi dalam penyelenggaraan bidang urusan wajib atau urusan pilihan tertentu. BAB II ASAS DAN TUJUAN Pasal 2 Pemberiaan penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan asas: a. keadilan; b. keteladanan; c. kehati-hatian; d. keobjektifan; e. kepatutan; f. keterbukaan; dan g. kesetaraan. Pasal 3 Pemberian penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan: a. menghargai prestasi/jasa lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah dalam pencapaian tujuan otonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah; b. mendorong dan menumbuhkembangkan semangat dan kejuangan lembaga penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kepala daerah dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik; dan c. Mendorong dan menumbuhkembangkan inovasi lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik. BAB III RUANG LINGKUP DAN SASARAN Pasal 4 Pemberian penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah diberikan kepada: a. Lembaga penyelenggara pemerintahan daerah provinsi, kabupaten/kota. b. Kepala Daerah. Pasal 5 (1) Pemberian penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana

dimaksud daiam Pasal 4, didasarkan atas penelitian dan penilaian dengan kategori: a. 3 (tlga) besar pemerintah provinsi berprestasi kinerja sangat tlnggi atau tertinggi secara nasional; b. 10 (sepuluh) besar pemerintah kabupaten berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi secara nasional; c. 10 (sepuluh) besar pemerintah kota berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi secara nasional; d. Daerah otonom pemekaran berusia diatas 3 tahun sampai dengan 10 tahun berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi; e. Daerah kabupaten/kota di provinsi otonomi khusus yang berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi; dan f. 10 (sepuluh) besar lembaga penyelenggara pemerintahan daerah berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tertentu. (2) Penelitian dan penilaian sebagaimana dlmaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan laporan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. (3) Penelitian dan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) secara teknis dilakukan oleh Tim Teknis Nasional EPPD yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri. BAB IV JENIS DAN BENTUK PENGHARGAAN Pasal 6 (1) Jenis penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah terdiri atas: a. Parasamya Purnakarya Nugraha; b. Insentif; c. Bintang; d. Satya Lencana. (2) Jenis penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, diberikan kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah. (3) Jenis penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d, diberikan kepada kepala daerah. Pasal 1 (1) Bentuk penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha dan Satya Lencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dan huruf d tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. (2) Bentuk penghargaan Bintang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 8 Pemberian penghargaan insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b berupa uang atau fasilitas yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri. BAB V PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 9 (1) Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a diberikan oleh Presiden. (2) Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, diberikan pada peringatan hari otonomi daerah setiap tanggal 25 April. Pasal 10 Penghargaan Bintang dan Satya Lencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c dan huruf d diberikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI

USULAN PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 11 (1) Menteri Dalam Negeri mengusulkan pemberian penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha, Bintang atau Satya Lencana kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 kepada Presiden. (2) Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII PENDANAAN Pasal 12 Pendanaan pemberian penghargaan kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31-12-2009 MENTERI DALAM NEGERI, Ttd GAMAWAN FAUZI

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : BENTUK PENGHARGAAN PARASAMYA PURNAKARYA NUGRAHA DAN SATYA LENCANA A. Parasamya Purnakarya Nugraha

Simbol-simbol Parasamya Purnakarya Nugraha memuat ular-ular: Parasamya PurnaKarya Nugraha berupa trofi yang berwujud benda padat dapat terbuat dari bahan kayu, tembaga atau fiber dengan berlapis warna bening, putih, kuning keemasan, merah, hijau, biru, yang melambangkan keberhasilan Daerah Otonom. Parasamya Purnakarya Nugraha mengandung makna: 1. Kaki terdiri atas: a. Bangunan persegi empat merupakan dasar yang menjadi titik awal dalam melaksanakan visi dan misi daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah. b. Bangunan 5 (lima) berbentuk tangga bundar melambangkan penyelenggaraan roda pemerintahan daerah diselenggarakan untuk mencapai tujuan otonomi daerah berdasarkan Pancasila. c. Bangunan berbentuk bunga melati dengan jumlah 8 (delapan) melambangkan dharmabakti penyelenggara pemerintahan daerah yang bersih dan rela berkorban untuk menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan serta keharuman bangsa dan negara Indonesia. Bunga melati berjumlah 8 (delapan) menggambarkan bulan agustus sebagai bulan kemerdekaan Republik Indonesia. 2. Badan trofi terdiri atas : a. Bangunan berbentuk 4 (empat) pilar dengan 17 (tujuh betas) susunan gurat/garis pada pilar masing-masing sisi kiri dan kanan, dengan 45 (empat puluh lima) kotak menggambarkan tanggal dan tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesla. b. Bangunan berbentuk 4 (empat) pilar dengan jumlah 34 (tiga puluh empat) kiri dan kanan menggambarkan 34 (tiga puluh empat) urusan pemerintahan daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah. c. Tampak depan bangunan dengan Lambang Garuda dan Plakat Bintang yang di sisi kiri Kapas dan sisi kanan Padi serta bertuliskan Parasamya Purnakarya Nugraha yang menggambarkan prestasi kinerja tertinggi yang diraih pemerintahan daerah sebagai penganugrahan penghargaan dari Pemerintah atas keberhasilan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya saing iklim investasi daerah dengan mengembangkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dalam rangka kemakmuran dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Leher Trofi berupa bangunan yang sebelum kepala ada leher 4 (empat) persegi dengan 5 (lima) susunan berbentuk guratan/garis melambangkan penyaring pelaksanaan pemerintahan daerah dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik seperti partisipatif, akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan efektifitas. 4. Kepala trofi : a. Bangunan bentuk piring sajian yang menggambarkan siap memberi dan menerima kritik maupun saran dari dalam maupun dari luar terhadap tingkat indeks pembangunan manusia yang dicapai pemerintahan daerah dengan prlnsip tata kelola pemerintahan yang baik. b. Bangunan di atas piring sajian berbentuk bintang belimbing yang dipotong dua sebagi simbol kejayaan, kesejahteraan, kemakmuran dan kemenangan yang bersih serta keteladanan yang dicapai pemerintahan daerah yang sangat luar biasa mencapai prestasi indeks Pembangunan Manusia Indonesia. Ukuran dan warna trofi adalah sebagai berikut: 1. Tinggi Trophy : 45 cm 2. Tinggi Kaki Trophy : 7 cm berbentuk bundar dengan diameter 19 cm dengan 5 anak tangga maslng-masing berjarak 0,7 cm. 3. Tinggi Badan Trophy : 23 cm dengan lebar nisi 11 cm, yang terdiri dari: 1. bangunan berbentuk bunga melati dgn jumlah 8 kelopak dengan diameter 17 cm tinggi 3 cm. 2. bangunan berbentuk segi empat dengan 4 pilar dengan tinggi 18 cm. 4. Tinggi Bahu Trophy : 5 cm dengan 5 lapis masing- masing 1 cm lebar bahu 9 cm 5. Tinggi Leher Trophy : 3,5 cm dengan lebar bawah 5 cm dan lebar atas 7cm 6. Tinggi Puncak : 6 cm dengan diameter bawah 6 cm sedangkan Bintang Trophy di puncak berbentuk lancip

7. Warna Trophy : putih, kuning, merah dan biru B. Piagam Parasamya Purnakarya Nugraha (gambar tidak terlampir) C. Satya Lencana Karya Sakti Praja Nugraha Simbol Satya Lencana berbentuk bundar Bintang dalam : Terbuat dari tembaga berwarna emas menggambarkan bundaran keberhasilan prestasi dengan bekerja, berjuang dalam penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Padi : Menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran Kapas : Menggambarkan keberhasiian pembangunan Pengikat/pemegang gantungan yang terbuat dari kain : Warna Merah : tekad dan keberanian Warna Putih : kesucian dan kesetiaan Warna Hijau : kemajuan dan kemakmuran dalam keberhasiian pembangunan Warna Kuning : kejayaan dan kesejahtera D.Piagam Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha (tidak ada gambarnya) MENTERI DALAM NEGERI ttd GAMAWAN FAUZI