BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri tulang belakang atau yang sering disebut low back pain adalah

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TUBUH SAAT BEKERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai situasi dan keadaan, yang memberikan intervensi untuk. pada perawat sebesar 45,8% dengan rasa nyeri yang meliputi

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR


BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. paling sering terjadi. Menurut Harrianto (2009) NPB banyak diderita oleh

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Sekitar 70-85% dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI KERJA PADA TINDAKAN MEMANDIKAN PASIEN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PERAWAT SETELAH MEMANDIKAN DI ICU RSUP SANGLAH

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Pengambilan Gelar Sarjana Fisioterapi

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016).

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi dalam kehamilan (Walsh, 2007). Salah satu ketidaknyamanan yang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Disusun Oleh : ARIEK KURNIA PUSPITA DEWI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA

NASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR SINGKATAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Low Back Pain... 6 2.2 Posisi Kerja... 16 2.3 Penilaian Posisi Kerja dengan REBA... 20 2.4 Hubungan LBP dengan Posisi Kerja... 23 BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep... 25 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel... 26 3.3 Hipotesis Penelitian... 27 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian... 28 i

4.2 Kerangka Kerja... 29 4.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 29 4.4 Populasi, Teknik Sampling Penelitian dan Sampel... 30 4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data... 31 4.6 Pengolahan Data dan Analisis Data... 34 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian... 37 5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian... 37 5.1.2 Karakteristik Responden Penelitian... 38 5.1.3 Hasil Pengamatan Terhadap Subjek Sesuai Variabel Penelitian... 39 5.1.4 Hasil Analisis Data... 40 5.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 40 5.2.1 Posisi Tubuh Saat Bekerja pada Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah... 40 5.2.2 Keluhan LBP Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah... 42 5.2.3 Hubungan Posisi Kerja dengan Keluhan LBP pada Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah... 44 5.3 Keterbatasan Penelitian... 47 BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan... 48 6.2 Saran... 48 6.2.1 Bagi Bidang Keperawatan RSUP Sanglah... 48 6.2.2 Bagi Perawat Di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah... 49 6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii

Abstrak Aktivitas kerja di rumah sakit cukup berat dan mempunyai potensi timbulnya penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di dunia dan mempengaruhi hampir seluruh populasi adalah Low Back Pain (LBP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di Ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah. Desain penelitian ini adalah non-experimental design berupa penelitian korelasional. Rancangan penelitian ini yaitu dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Setelah dilakukan pengukuran posisi kerja REBA, nilai rata-rata posisi kerja responden adalah 7,29 sedangkan pengukuran nyeri menggunakan NRS didapatkan nilai rata-rata skala nyeri responden adalah 4,15. Hasil analisa data didapatkan p value 0,018, berarti ada hubungan yang signifikan hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah dengan koefisien korelasi 0,296 didapatkan tingkat hubungan rendah. Saran bagi perawat untuk memperhatikan posisi tubuh saat bekerja saat melakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi keluhan LBP. Kata kunci : keluhan nyeri punggung, perawat, posisi kerja Referensi (62:2005-2015) 3

Abstract Work activities in hospitals is quite heavy and has potential for occupational disease. One of occupational diseases a public health problem that is common in the world and affects virtually the entire population is Low Back Pain (LBP). This study aims to determine the relationship working position with complaints of LBP in nurses in the room Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah. This study design is non-experimental design in the form of a correlational study. The design of this study was cross-sectional. The sampling technique using total sampling with a total sample of 64 people. After working REBA position measurement, the average value of the working position of respondents was 7.29 while using the NRS pain measurement values obtained average pain scale of respondents is 4.15. Results of data analysis obtained p value 0,018, meaning there is a significant relationship working position with complaints of LBP in nurses in the room Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah with 0.296 correlation coefficient obtained lower levels of relationship. Suggestions for nurses to pay attention to body position during work when performing nursing actions to reduce complaints of LBP. Keywords: Low back pain, nurses, working position References (62: 2005-2015) 4

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu jenis gangguan muskuloskeletal (Fathoni, Handoyo, Swasti, 2009). LBP juga merupakan nyeri dan ketidaknyamanan yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir (costal margin) dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold) dengan atau tanpa nyeri pada tungkai. LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan psikologis, dan aktivitas tubuh yang kurang baik. LBP dapat dikategorikan ke dalam akut, subakut, dan kronik. LBP akut biasanya didefenisikan sebagai suatu periode nyeri kurang dari 6 minggu, LBP subakut adalah suatu periode nyeri antara 6-12 minggu, dan LBP kronik adalah suatu periode nyeri lebih dari 12 minggu (Koes,Van Tulder, Ostelo, Burton, Waddel, 2006). Prevalensi LBP selama 12 bulan terakhir 2013/2014 di Great Britain sebanyak 310 kasus LBP. Prevalensi kasus baru diperkirakan sebanyak 150 kasus (LFS dalam HSE, 2014). Menurut Center for Control and Prevention (CDC) dalam The American Academy of Pain Medicine (2011), setidaknya 100 juta orang dewasa Amerika melaporkan keluhan nyeri, dimana penyebabnya meliputi, nyeri jari (7,6%), nyeri pinggul (7,19%), nyeri bahu (9,0%), nyeri lutut (19,5%), nyeri leher (15,17%), nyeri punggung bawah (28,1%). Di Indonesia angka kejadian pasti dari LBP tidak diketahui, namun diperkirakan angka prevalensi LBP bervariasi antara 7,6% sampai 37% ( CDC, 2011). Masalah LBP pada pekerja pada umumnya dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia 60 tahun dengan sedikit perbedaan berdasarkan jenis kelamin (Widiayanti et al, 2009). Menurut Setyohadi (2005), hasil penelitian Cropcord Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa prevalensi penderita LBP pada pria sebesar 18,2% dan wanita sebanyak 23,6%. LBP berhubungan dengan perubahan postur tulang belakang dan dapat beresiko menimbulkan terjepitnya saraf pada tulang belakang (Ramadan, 2014). Aktivitas-aktivitas yang monoton dan dilakukan berulang-ulang akan membuat atau meningkatkan tekanan (stress) bagi lengan, bahu, kaki dan punggung. Peningkatan tersebut dapat menyebabkan cedera atau LBP yang dapat mempengaruhi otot, sendi, dan tendon di seluruh bagian tubuh (OSHA, 2006). LBP dapat berakibat serius pada aktivitas sosial. Selain menjadi masalah kesehatan bahwa, juga dapat mengurangi 5

produktivitas kerja dan akan membuat pelayanan menjadi tidak maksimal sehingga merugikan rumah sakit (Health and Safety Executive, 2014). Salah satu faktor yang menyebabkan LBP adalah postur tubuh, kesalahan postur seperti kepala menunduk ke depan, bahu melengkung ke depan, perut menonjol ke depan dan lordosis lumbal berlebihan dapat menyebabkan spasme otot (ketegangan otot). Hal ini merupakan penyebab terbanyak dari LBP. Aktivitas tubuh yang kurang baik, seperti kesalahan posisi saat mengangkat beban yang berat juga menjadi penyebab LBP. Faktor lain penyebab LBP adalah faktor usia, obesitas, indeks massa tubuh, kehamilan, dan faktor psikologi. Seorang yang berusia lanjut akan mengalami LBP karena penurunan fungsi-fungsi tubuhnya terutama tulang, sehingga tidak lagi elastis seperti di waktu muda. Perawat sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit, memiliki tugas yang sangat bervariasi, antara lain mengangkat dan mendorong pasien. Aktivitas kerja di rumah sakit cukup berat dan mempunyai potensi timbulnya penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di dunia dan mempengaruhi hampir seluruh populasi adalah LBP (Llewellyn, 2006). Salah satu tindakan yang sering membuat perawat cepat merasa nyeri pada punggungnya adalah rawat luka (Widiayanti et al, 2009). Tindakan rawat luka pada pasien yang terbaring di tempat tidur merupakan salah satu tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat, yaitu suatu tindakan membersihkan luka pada pasien dalam posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan kasa, kapas, pinset, betadine dan beberapa alat steril lainnya. Pada saat rawat luka posisi perawat cenderung untuk membungkuk sehingga dapat menimbulkan LBP. Tindakan keperawatan lain seperti mendorong dan mengangkat pasien juga dapat menimbulkan LBP. Tindakan mengangkat pasien seperti memindahkan pasien dari brankar ke bed pasien dimana posisi tubuh perawat akan berada dalam posisi membungkuk dan juga harus memutar tubuh khususnya di sekitar tulang punggung bawah, mengangkat benda berat, dan mentransfer pasien jika kita melakukan tindakan seperti memindahkan, dan mendorong pasien dengan posisi yang salah dan berulang ulang-ulang dapat meningkatkan resiko terjadinya LBP (Pinzon, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yullmi (2013), di RS Muhammadyah Lamongan mengenai LBP didapatkan bahwa umumnya mereka mengeluh nyeri tulang punggung setelah melakukan tindakan mengangkat, mendorong, dan merawat pasien, melakukan sikap dan posisi 6

kerja yang beresiko. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2015), dimana pada penelitiannya diperoleh hasil terdapat hubungan antara postur kerja dengan dengan risiko keluhan LBP. Posisi atau postur yang tidak tepat atau tidak ergonomis dapat menyebabkan nyeri punggung bawah. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan metode wawancara terhadap 10 perawat di ruang Angsoka RSUP Sanglah didapatkan data sebanyak enam perawat mengeluh nyeri punggung bawah. Alasan peneliti memilih ruangan Angsoka 1,2,3 karena Angsoka 1 adalah ruangan bedah, Angsoka 2 adalah ruangan pasien kanker dan Angsoka 3 adalah ruangan bedah tetapi khusus wanita. Jadi dari ketiga ruangan tersebut tindakan rawat luka paling banyak dilakukan. Tindakan yang paling sering membuat perawat merasakan nyeri adalah saat merawat luka karena posisi tubuh tidak ergonomic dan pada saat tindakan perawat harus membungkuk dalam waktu yang lama yaitu 5 menit. Tindakan mengangkat dan mendorong pasien juga membuat beberapa perawat mengeluh nyeri pada bagian punggungnya terutama jika pasien memiliki berat badan yang besar. Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat nyeri punggung pada perawat. Dalam penelitian ini peneliti mengamati posisi kerja perawat saat melakukan tindakan rutin yang dilakukan dan memiliki resiko nyeri punggung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah yang diambil oleh peneliti yaitu Adakah hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1, 2, 3 RSUP Sanglah? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan posisi kerja dengan keluhan Low Back Pain pada perawat di ruang Angsoka 1, 2, 3 RSUP Sanglah 7

1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Mengidentifikasi posisi kerja pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah b. Mengidentifikasi keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah c. Menganalisis hubungan posisi kerja dengan keluhan LBP pada perawat di ruang Angsoka 1,2,3 RSUP Sanglah 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tenaga kesehatan khususnya perawat dalam melakukan tindakan perawat yang membutuhkan tenaga seperti menarik, mendorong dan menahan. b. Meningkatkan kesadaran perawat mengenai posisi yang benar saat melakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi terjadinya risiko LBP. 1.4.2 Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah informasi khususnya di bidang keperawatan tentang posisi kerja perawat pada tindakan yang memerlukan tenaga b. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan LBP. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk merencanakan program Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). 8