Perbedaan Kadar Superokside Dismutase pada Remaja dengan Dismenore Primer dan Tanpa Dismenore Primer

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

ABSTRAK PERBANDINGAN STATUS ANTIOKSIDAN TOTAL ANTARA ABORTUS SPONTAN DAN KEHAMILAN NORMAL. Alfonsus Zeus Suryawan, 2016.

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang terjadi saat menstruasi. Dysmenorrhea disebabkan karena terjadi kontraksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

Pengaruh Kebiasaan Merokok dengan Timbulnya Radikal Bebas

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu

HUBUNGAN DYSMENORRHEA DENGAN KUALITAS HIDUP MAHASISWI FISIOTERAPI DIPLOMA III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI BEBERAPA SMA DI KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,

PERBEDAIIN $EN$ITIVITAS II{SULI 1{ ANTARA WANITA PRTMIPARA POSTPARTUM YANG MELAKUKAN LAKTASI DAN NON LAKTASI

Abstrak. Analisis Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Kelas XI SMK YAPSIPA Kota Tasikmalaya

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

HUBUNGAN RASIO NITRIT OKSIDA/ SUPEROKSIDA DISMUTASE SERUM DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PSORIASIS VULGARIS DI RSUP DR M DJAMIL PADANG

HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN FISIK DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 DENPASAR TAHUN 2014

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Gambaran Kadar Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang Memiliki Berat Badan Berlebih dan Obesitas

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

BAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

KORELASI KADAR HEMOGLOBIN BEBAS DAN F 2α -ISOPROSTAN PLASMA PACKED RED CELL SELAMA PENYIMPANAN DI BANK DARAH

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini merupakan uji eksperimental dengan. rancangan one group pretest and posttest design, dimana pada individu

HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI PSIK FK UNUD TAHUN 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

JST Kesehatan, Juli 2016, Vol.6 No.3 : ISSN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SANTRIWATI MADRASAH ALIYAH SWASTA ULUMUDDIN UTEUNKOT CUNDA KOTA LHOKSEUMAWE

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

HUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. lantaran tidak mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

DAFTAR PUSTAKA. Alwi, H. (2003). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA AEROBIK DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

PERBEDAAN DERAJAT DISMENORE ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA MAHASISWI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

Transkripsi:

120 Artikel Penelitian Perbedaan Kadar Superokside Dismutase pada Remaja dengan Dismenore Primer dan Tanpa Dismenore Primer Yanti 1, Ermawati 2, Eliza Anas 3 Abstrak Dismenore didefinisikan sebagai rasa kram saat menstruasi yang menyakitkan tanpa patologi yang jelas. Kram berlangsung selama satu hari atau lebih dan disertai rasa mual, diare, sakit kepala. Masalah yang ditimbulkan oleh dismenore adalah peningkatan ketidakhadiran di sekolah pada remaja sehingga menyebabkan rendahnya nilai akademik pada pelajar. Superokside dismutase (SOD) adalah bahan bioaktif yang diketahui bersifat antioksidan. SOD melindungi sel terhadap gangguan oksidan (radikal bebas). SOD mengubah anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen, sering disebut juga sebagai pertahanan primer terhadap stress oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar superokside dismutase pada remaja dengan dismenore dan tanpa dismenore. Penelitian ini adalah observasional desain cross sectional comparative. Data dianalisis menggunakan uji Mann- Withney dengan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Rerata kadar SOD pada remaja yang mengalami dismenore yaitu 36,76 u/ml dan rerata kadar SOD pada remaja tanpa dismenore yaitu 32,24 u/ml. Dengan nilai p>0,005 (0,345). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar SOD pada remaja dengan dismenore dan tanpa dismenore. Kata kunci: remaja, dismenore, antioksidan, superokside dismutase Abstract Primary dysmenorrhoe is a painful menstrual cramps without obvious pathology. Cramps is lasting for one day or more, accaompanied by nausea, diarrhea and headache. Problems cause by dysmenorrhea are an increase in school attendance in adolescents resulting in low academic grades of students. Superokside Dismeutase (SOD) is a bioactive ingredient that is known as antioxidants, protecting cells against harmful SOD oxidants (free radicals) SOD convert superoxide anion into hydrogen perokxide and oxygen, often call as primary defense agains oxidative stress. Primary dysmenorrhoe increased uterine activity or increased uterine contractions cause arteriolar vasospasm resulting in ischemia and lower abdominal cramping and increased a lots of oxygen produced. The objective of this study was to determine the differences in the levels of superoxide dismutase between adolencents with and without dysmenorrhoe. This study is a comparative observasional cross-sectional design, the study conducted at Biomedical Laboratory Medical Faculty of Andalas University in May-Juli 2014. The samples consisted two groups with 34 samples each. The level of SOD using Elisa method. Data were analyzed by Mann-whitney with p<0,05 considered statistically significant. The result obtained by the average levels of SOD adolescents who experienced dysmenorrea is 36,76u/ml, with a value of p>0,05 (0,345). The conclusion of this study is no significant difference SOD levels between adolescents with and without dysmenorrea. Keywords: adolescent, dysmenorrea, antioxidant, superoxide dismutase Affiliasi penulis: 1. Program Studi S2 Magister Kebidanan FK UNAND (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Obstetri Ginekologi FK UNAND dan RSUP Dr. M. Djamil Padang, 3. Bagian Biologi FK UNAND Korespondensi: Yanti, email: yantiafriwan@yahoo.co.id, Telp: 085272162240

121 PENDAHULUAN Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi fisik, mental maupun peran sosial. 1 Perubahan yang terjadi pada remaja perempuan salah satunya adalah datangnya menstruasi. Menstruasi adalah perdarahan secara priodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium, yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Banyak kelainan atau gangguan yang mungkin terjadi pada masa menstruasi, diantaranya rasa nyeri saat menstruasi yang disebut dismenore. 2,3 Dismenore didefenisikan sebagai rasa kram saat menstruasi yang menyakitkan tanpa patologi yang jelas, kram berlangsung selama satu hari atau lebih dan disertai rasa mual, diare, sakit kepala. 4 Dismenore primer adalah kram menstruasi yang menyakitkan tanpa patologi jelas dan terjadi hingga 50% wanita. 5 Studi yang dilakukan pada remaja perempuan melaporkan kisaran prevalensi dismenore primer dari 20% menjadi 90%, morbiditas akibat dismenore merupakan substansial beban kesehatan masyarakat, ini merupakan salah satu penyebab utama absen dari sekolah dan bekerja sehingga secara signifikan kehilangan pendapatan dan kualitas hidup berkurang. 6 Masalah yang timbul akibat terjadi dismenore adalah gangguan pada diri penderita dan keluarganya, kerugian dalam bidang industri dan komersial, serta skala yang lebih besar adalah kerugian pada ekonomi nasional. Di Amerika Serikat, hampir 600 juta jam kerja hilang setiap tahunnya akibat dismenore, khususnya dismenore primer yang diderita oleh wanita usia kerja. Dipihak lain dijumpai pula peningkatan ketidakhadiran di sekolah pada wanita muda dan remaja yang menderita dismenore, masalah ini dianggap penting sebagai penyebab rendahnya nilai akademik pada pelajar. 3,5,7 Hasil penelitian yang dilakukan Ortiz tahun 2010 terhadap mahasiswa di Mexsico, 65% wanita dengan dismenore melaporkan bahwa mereka membatasi kegiatan harian dan 42,1% dilaporkan tidak hadir di sekolah. 8 Kejadian dismenore primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% dan sisanya adalah penderita dengan dismenore sekunder. 2 Faktor resiko yang berkaitan dengan dismenore primer yaitu: usia menarche, periode menstruasi yang lama, merokok, riwayat keluarga, obesitas dan konsumsi alkohol. 6 Dismenore dipengaruhi oleh faktor usia, status sosial, pekerjaan, paritas. Pada dasarnya dirasakan oleh semua wanita pada beberapa saat dalam kehidupannya, kejadian dismenore primer ditemukan pada usia 16 25 tahun dan tertinggi pada usia 17 20 tahun. 7 Oksigen radikal dan dismenore primer adalah berkaitan erat dengan kontraksi arterial otot polos rahim, ketika otot diantara pembuluh darah utama melakukan kompresi uterus, terjadi iskemia sementara pada otot dan sel endometrium pada uterus sebagai iskemia reperfusi sehingga banyak memproduksi oksigen radikal bebas dan mengambil antioksidan superoxide dismutase yang akan berhubungan dengan dismenore primer. 4 Superokside dismutase (SOD) adalah bahan bioaktif yang diketahui bersifat antioksidan. SOD melindungi sel terhadap gangguan oksidan (radikal bebas) yang dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit, dengan cara mencegah pembentukan senyawa radikal bebas baru atau mengubah radikal bebas yang telah terbentuk menjadi molekul yang kurang reaktif. SOD mengubah anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen, sering disebut juga sebagai pertahanan primer terhadap stress oksidatif karena superoksida adalah inisiator reaksi berantai yang kuat. 9,10 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar SOD plasma antara remaja yang mengalami dismenore primer dan tanpa dismenore. METODE Ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional comparative, dimana diukur kadar SOD pada remaja dengan dismenore primer dan tanpa dismenore diperiksa dalam waktu bersamaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja yang terdiagnosa mengalami dismenore primer dan tidak mengalami dismenore primer di STIKes Ranah Minang Padang. Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang mempunyai kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria

122 Inklusi dalam penelitian ini adalah remaja perempuan pada usia 17 20 tahun dengan tanda-tanda klinis dismenore primer, mengalami dismenore sejak 6 bulan terakhir, remaja mampu berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal, Bersedia menjadi responden penelitian. Kriteria ekslusi adalah memiliki penyakit ginekologis tertentu atau dismenore sekunder yang dapat mempengaruhi periode menstruasi, tidak bersedia menjadi responden. Perkiraan besar sampel dari dua kelompok independen dengan rumus uji hipotesis satu sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi: kelompok tidak dismenore paling banyak IMT normal yaitu 25 orang (73,5%). Tabel 1. Karakteristik responden Faktor Resiko Dismenore Tanpa Dismenore Usia Menarche <12 tahun 18 (52,9%) 6 (17,6%) >12 tahun 16 (47,1%) 17(82,4%) IMT Kurus 6 (17,6%) 5 (14,7%) Normal 14 (41,2%) 15 (73,5%) Gemuk 14 (41,2%) 4 (11,8%) n = Zα 2 x P x Q d 2 Keterangan : n : besar sampel Zα : kesalahan tipe I (α) sebesar 5% = 1,96 P : proporsi kategori variable yang diteliti Q : 1-P d : presisi Berdasarkan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel sebesar 30 orang, ditambah drop out 10% menjadi 34 orang. Pemeriksaan kadar SOD menggunakan metode ELISA (K335-100). Alat ukur yang dipakai adalah Elisa reader, timbangan orang dewasa, microtoice. Alat telah ditera oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan UPTD Balai Metrologi Provinsi Sumatera Barat. HASIL dan PEMBAHASAN Didapatkan sebanyak 68 orang remaja yang memenuhi kriteria inklusi. 34 orang remaja dengan dismenore disebut sebagai kelompok observasi dan 34 orang remaja tanpa dismenore sebagai kelompok kontrol. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa umur menarche pada remaja dismenore paling banyak adalah < 12 tahun yaitu 18 orang (52,9%) dan kelompok tidak dismenore paling banyak pada umur > 12 tahun yaitu 28 orang (82,4%). Indek Massa Tubuh (IMT) pada remaja dismenore sama banyak pada kriteria normal dan gemuk yaitu 14 orang (41,2%) dan Pada hasil penelitian ini ditemukan bahwa paling banyak remaja mengalami dismenore pada umur <12 tahun. Menurut Novia & Puspita di tahun 2008 menyatakan bahwa menarche pada usia lebih awal merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian dismenore primer. Alat reproduksi wanita harus berfungsi sebagaimana mestinya, namun bila menarche terjadi pada usia yang lebih awal dari normal, maka alat reproduksi belum siap untuk mengalami perubahan dan masih ada penyempitan pada leher rahim, maka akan timbul sakit saat haid. 12 Tabel 2. Perbedaan rerata kadar superokside dismutase SOD n Rerata p Dismenore 34 36,76u/ml 0,345 Tanpa Dismenore 34 32,24u/ml Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai ratarata kadar SOD pada kejadian dismenore 36,76u/ml dan tidak dismenore 32,24u/ml. Hasil uji Mann-whitney didapatkan nilai p=0,345 (p>0,05). Secara statistik nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan SOD pada kejadian dismenore primer dan tanpa dismenore primer. Pada dismenore primer terjadi peningkatan aktivitas rahim/peningkatan kontraksi, menyebabkan vaso spasme arteriol uterus sehingga mengakibatkan iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik. Kontraksi ini dipengaruhi oleh prostaglandin (PGF2 dan PGF2α). Stress oksidatif juga mempengaruhi nyeri. 3,4 Prostaglandin dilepaskan sebagai akibat dari

123 lisis sel endometrium dengan labilisasi lisosom dan pelepasan enzim yang merusak membran sel. 10 Pada dismenore primer juga terjadi peningkatan konsentrasi radikal bebas dan potensial menurunkan antioksidan. 10 Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Turhan et al pada 2012, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok wanita yang mengalami dismenore primer dan tanpa dismenore. walaupun hasil penelitian sama, tapi kriteria sampel dan teknik pengambilan sampelnya berbeda. Pada penelitian Turhan et al sampel penelitiannya yaitu wanita usia subur 21-32 tahun dan telah menikah dan belum pernah hamil, dengan IMT<23kg/m 2. Pengambilan sampel darah dari darah perifer dan berpuasa dari malam, dan Kit Ellisa yang dipergunakan juga berbeda. Pada penelitian ini pengambilan sampel darah melalui darah vena, dan responden tidak dipuasakan. 13 Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rao et al pada tahun 2011, dimana terjadi penurunan kadar SOD pada kelompok dismenore dibanding dengan kelompok tanpa dismenore. pada penelitian Rao dkk kriteria sampel hampir sama dengan peneliti dan metode yang dipakai berbeda dengan peneliti, penelitian Rao tidak menggunakan metode ellisa tapi dengan Beauchamp dan Fridovich dan tergantung pada kemampuan enzim untuk menghambat pengurangan dari NBT oleh superokside, dengan satuan u/gr Hb. Pada penelitian ini kit yang digunakan adalah essay Biovision K335-100 dengan satuan u/ml. 4 SOD melindungi sel terhadap gangguan oksidan (radikal bebas) yang dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit, dengan cara mencegah pembentukan senyawa radikal bebas baru atau mengubah radikal bebas yang telah terbentuk menjadi molekul yang kurang reaktif. SOD mengubah anion superoksida menjadi hydrogen peroksida dan oksigen, sering disebut juga sebagai pertahanan primer terhadap stress oksidatif karena superoksida adalah inisiator reaksi berantai yang kuat. 9,10,13 Stress oksidatif dapat disebabkan karena komsumsi pangan yang defesiensi akan anti oksidan, atau akibat meningkatnya produksi radikal bebas dan ROS yang oleh toksin dari makanan atau lingkungan. 9,11, KESIMPULAN Tidak terdapat perbedaan kadar Superokside Dismutase pada remaja dismenore primer dan tanpa dismenore primer. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Yayasan dan Ketua STIKes Ranah Minang Padang serta, Kepala dan Staff Laboratorium Biomedik FK Universitas Andalas padang sebagai tempat penelitian, atas fasilitas yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA 1. Kumalasari I, Andhyantoro I. Kesehatan reproduksi untuk mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2012. 2. Proverawati A, Misaroh S. Menarche menstruasi pertama penuh makna. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009. 3. Bobak, Lowdermik, Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC; 2005. 4. Rao V, Kiran R, Vijayasree M. Oxidative stress and antioxidant status in primary dysmenorrhea. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2011; 5(3):509-11. 5. Dawood MY. Primary dysmenorrhea advances in pathologenesis and management. The American College of Obstetric and Gynaecology. 2006; 108(2):428-41. 6. Gagua T, Tkeshelashvili B, Gagua D. Primary dysmenorrhea: prevalence in adolescent population of Tbilisi, Georgia and risk factors. Department of Gynecology and Obstetrics, Medical University aeti Tbilisi, Georgia. 2012;13(3):162-8. 7. Baziad A. Endokrinologi Ginekologi. Edisi ke-1. Jakarta: Media Aesculapius dan Kelompok Studi Endokrinologi Reproduksi Indonesia Ginekologi KSERI; 1993. 8. Ortiz. I, Mario. Primary dysmenorrhea among Mexican university students prevalence, impact and treatment. European Juornal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. 2010;152: 73 7. 9. Marks D, Mark A, Collen M. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Pendit BU,

124 penterjemah. Basic Medical Biochemistry: A Clinical Approach. Jakarta: EGC; 2000. 10. Winarsi H. Antioksidan alami dan radikal bebas: potensi dan aplikasinya dalam kesehatan. Yogyakarta: Kanisius; 2007. 11. Hacker NF, Moore. Esensial obstetri dan ginekologi (terjemahan). Edisi ke-2. Jakarta; Hipokrates; 2001. 12. Novia I, Puspita N. Faktor resiko yang mem- pengaruhi kejadian dismenore primer. The Indonesian Journal of Public Health. 2008; 4(2): 96-104. 13. Turhan N, Çelik,H, Duvan C, Onaran Y, Aydin M, Armutcu F. Investigation of oxidative balance in patient with dysmenorrhea by multiple serum markers. Department of Gynecology and Obstetrics, Faculty of Medicine, Fatih University, Ankara, Turkey. 2012;13:233-6.