PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PADA PEMBUATAN TOPENG KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER 3 AXIS

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PROSES PEMBUATAN MOBIL KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER PADA INDUSTRI BATIK KAYU

ANALISIS PENGARUH TOOLPATH PADA PEMBUATAN KACAMATA KAYU DENGAN MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS

TUGAS AKHIR OPTIMASI PROSES PEMBUATAN MOBIL KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER PADA INDUSTRI BATIK KAYU

Kata kunci: Proses Milling, Variasi Kecepatan Putar dan Kedalaman Makan, Surface Roughness

PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin

PENGARUH KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL JIS G-3123 SS 41 DENGAN METODE TAGUCHI

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TOOL PATH DAN FEED RATE PADA PROSES MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS DENGAN MATERIAL ACRYLIC

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

PENGARUH TOOL PATH DAN FEED RATE PADA PROSES MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS DENGAN MATERIAL ACRYLIC

Asep Wahyu Hermawan S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Kekasaran Permukaan Kayu Medang pada Proses Pembubutan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir

PENGARUH GRADE BATU GERINDA, KECEPATAN MEJA LONGITUDINAL, DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES GERINDA PERMUKAAN SKRIPSI

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 1-8 ISSN , e-issn

PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMBUBUTAN

BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN

TORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60


OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI Jl. Jend. Sudirman Km 3 Cilegon,

OPTIMASI PARAMETER PROSES PEMESINAN CNC MILLING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN KAYU JATI DENGAN METODE TAGUCHI

JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014,

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : Yulius Wahyu Jatmiko NIM : I

BAB II LANDASAN TEORI

Alfian Eko Hariyanto S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

STUDI IMPLEMENTASI CAD/CAM PADA PROSES MILLING CNC TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DAN TINGKAT KEPRESISIAN ALUMINIUM 6061

STUDI PENGARUH SUDUT POTONG (Kr) PAHAT KARBIDA PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN OBLIQUE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN

Studi Pengaruh Sudut Potong Pahat Hss Pada Proses Bubut Dengan Tipe Pemotongan Orthogonal Terhadap Kekasaran Permukaan

TUGAS SARJANA OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN PROSES CNC FREIS TERHADAP HASIL KEKASARAN PERMUKAAN DAN KEAUSAN PAHAT MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

PENGARUH JENIS PAHAT, JENIS PENDINGINAN DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KERATAAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 42 PADA PROSES BUBUT RATA MUKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Data yang diperlukan dalam penelitian dapat membantu proses

ANALISIS TOPOGRAFI PERMUKAAN LOGAM DAN OPTIMASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES MILLING ALUMINIUM ALLOY

PERBANDINGAN TINGKAT KEKASARAN DAN GETARAN PAHAT PADA PEMOTONGAN ORTHOGONAL DAN OBLIQUE AKIBAT SUDUT POTONG PAHAT

SAT. Pengaruh Kemiringan Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Getaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2. Romiyadi, Emon Azriadi. 1.

PENGUKURAN KEKASARAN PROFIL PERMUKAAN BAJA ST37 PADA PEMESINAN BUBUT BERBASIS KONTROL NUMERIK

Pengaruh Kemiringan Benda Kerja dan Kecepatan Pemakanan terhadapgetaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Politeknik Negri Batam Program Studi Teknik Mesin Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia

Pengaruh jenis proses pemotongan pada mesin milling terhadap getaran dan kekasaran permukaan dengan material aluminium 6061

TUGAS SARJANA PENGUKURAN GAYA PEMOTONGAN PADA PROSES BUBUT DENGAN MENGGUNAKAN DYNAMOMETER

PENGARUH JENIS PROSES PEMOTONGAN PADA MESIN MILLING TERHADAPGETARAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN MATERIAL ALUMINIUM 6061

PENGARUH KECEPATAN POTONG PADA PROSES PEMBUBUTAN TERHADAP SURFACE ROUGHNESS DAN TOPOGRAFI PERMUKAAN MATERIAL ALUMINIUM ALLOY

Pengaruh Kecepatan Potong Pada Pemotongan Polymethyl Methacrylate Menggunakan Mesin Laser Cutting

Pengaruh Kedalaman Pemakanan, Jenis Pendinginan dan Kecepatan Spindel

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

JTM. Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 48-55

NASKAH PUBLIKASI ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER

PENGARUH JUMLAH MATA SAYAT END MILL CUTTER MENGGUNAKAN KODE PROGRAM G 02 Dan G 03 TERHADAP KERATAAN ALUMUNIUM 6061 PADA MESIN CNC TU-3A

Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool

KAJIAN GAYA PEMOTONGAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMBUBUTAN BERBAGAI MATERIAL MENGGUNAKAN PAHAT HSS

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 2, Juli 2017 P-ISSN : E-ISSN :

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Baja AISI 4340

PEMILIHAN STRATEGY PRA TOOLPATH LEADS AND LINKS UNTUK MENDAPATKAN WAKTU PEMOTONGAN INSOLE YANG MINIMAL

PENGARUH KECEPATAN PUTAR SPINDLE (RPM) DAN JENIS SUDUT PAHAT PADA PROSES PEMBUBUTAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN BENDA KERJA BAJA EMS 45

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 4 bulan yaitu dari bulan Oktober 2014

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN RADIUS PADA SPESIMEN UJI FATIGUE DENGAN VARIASI GERAK MAKAN DAN KEDALAMAN POTONG PADA MESIN CNC LEADWELL TURNING CENTER

PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT BAJA AISI 1045

PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA AISI 4140 AFRIANGGA PRATAMA 2011/ PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL TERJADINYA KEAUSAN PAHAT PADA PROSES PEMOTONGAN END MILLING PADA LINGKUNGAN CAIRAN PENDINGIN

OLEH : I PUTU AGUNG MAHAPUTRA NIM

BAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

APLIKASI NEW HIGH SPEED MACHINING ROUGHING STRATEGY PADA MESIN CNC YCM EV1020A

JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 40-48

PENGARUH SUDUT GARUK PAHAT BUBUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMBUBUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge

ANALISIS TOOLPATH MELINGKAR TERHADAP OBJEK ACRYLIC PADA MESIN CNC MILING RAKITAN

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract

ANALISIS PENGARUH CUTTING SPEED DAN FEEDING RATE MESIN BUBUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA DENGAN METODE ANALISIS VARIANS

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku

PENGARUH KEMIRINGAN SPINDEL DAN KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GETARAN MESIN FRAIS UNIVERSAL KNUTH UFM 2

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Spesimen dan Peralatan. Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah

ANALISIS PENGARUH CAIRAN PENDINGIN SEMISINTETIK DAN SOLUBLE OIL TERHADAP KEAUSAN PAHAT HIGH SPEED STEEL ( HSS ) PADA PROSES END MILLING

Bab IV Data Pengujian

ANALISIS PROSES MACHINING DIES OUTER FENDER DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER SESUAI KATALOG DAN KONDISI DI LAPANGAN

ALGORITMA PEMILIHAN DIAMETER PAHAT PROSES PEMESINAN POCKET 2-1/2D DENGAN METODA HIGH SPEED MACHINING

PROSES PELAPISAN PERMUKAAN SPESIMEN DARI BAHAN ABS YANG DIBENTUK MELALUI RAPID TOOLING

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

PENGARUH LAJU PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PAHAT CARBIDE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BUBUT S45C KONDISI NORMAL DAN DIKERASKAN

PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUATAN POROS ALUMINIUM MENGGUNAKAN EMCO T.U CNC -2A SMKN2 PEKANBARU DENGAN ROUNDNESS TESTER MACHINE

Transkripsi:

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PADA PEMBUATAN TOPENG KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER 3 AXIS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: BAYU PULBEN ADY D200 110 140 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PADA PEMBUATAN TOPENG KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER 3 AXIS MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Oleh: BAYU PULBEN ADY D200 110 140 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing Bambang Waluyo F, ST, MT NIK. 735 ii

HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH TUGAS AKHIR Naskah Tugas Akhir berjudul PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PADA PEMBUATAN TOPENG KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER 3 AXIS telah di setujui pembimbing dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat sarjana S1 pada jurusan teknik mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dipersiapkan oleh : Nama NIM : BAYU PULBEN ADY : D200.11.0140 Disetujui pada Hari : Tanggal : Koordinator Seminar Tugas Akhir Pembimbing Ir. Sunardi Wiyono, MT Bambang Waluyo Febriantoko ST, MT iii

iv iii

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PADA PEMBUATAN TOPENG KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER 3 AXIS ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar air pada pembuatan topeng kayu hasil pemesinan CNC milling router 3 axis pada material kayu, terhadap kekasaran permukaan yang dihasilkan dalam satuan (Ra) mana yang hasilnya baik, dan pengaruh pengaruh variasi tool path terhadap waktu proses pemesinan. Peneltian ini menggunakan bahan kayu mahoni dan menggunakan mesin CNC milling Router 3 axis dengan control mach3 proses pemesinan dilakukan dengan variasi tool path, dan pengujian kekasaran permukaan menggunakan alat uji kekasaran (Roughnes Tester Tipe TR200 dengan standar ISO). Hasil penelitian menunjukan variasi kadar air menghasilkan tingkat kekasaran yang berbeda pada hasil pemesinan CNC milling router 3 axis, tingkat kekasaran permukaan pada proses pemesinan CNC milling router 3 axis dengan material kayu akan menghasilkan tingkat kekasaran antara N7 sampai dengan N8. Dari hasil pengujian dapat diketahui nilai kekasaran rata-rata (Ra) terbaik dari variasi tool path, didapatkan pada spesimen ke 2 dengan nilai kekasaran rata-rata 1,567 µm. Kata Kunci : Kadar air, Kayu, CNC milling Router 3 axis, Kekasaran. ABSTRACT This research aims to know the influence of variation of water content on the manufacture of wooden masks milling CNC router machining results 3 axis on wood, against the resulting surface roughness (Ra) in units where the results were good, and the influence of the influence of the variation of the tool path towards the process of machining time. This research uses a mahogany material and use CNC milling Router 3 axis machining process control with mach3 performed with variations in tool path, and testing using a tool surface roughness test ruggedness (Roughnes Tester TR200 Type with an ISO standard). Research results showed variation moisture content produces different levels of roughness on results of machining CNC milling router 3 axis, the level of surface roughness in machining CNC router milling process 3 axis with wooden material will result in a degree of roughness between up to N8 N7. From the test results can be known to the average roughness values (Ra) best of variations in tool path, obtained on the specimen to 2 with average roughness value of 1.567 µm. Keywords: Tool path, Wood, CNC milling Router 3 axis, Roughness. 1

1. PENDAHULUAN Seiring berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) khususnya pengrajin batik kayu yang berada didaerah klaten, dalam produksinya masih menemui beberapa kendala, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat sebuah kerajinan secara manual, sedangkan permintaan pasar semakin hari semakin tinggi baik itu pasar dalam negri maupun pasar luar negri. Untuk membuat sebuah miniatur topeng mebutuhkan waktu satu hari, selain waktu yang lama hasil dari proses kerajinan secara manual tidak bisa seragam ukurannya. Untuk mengoptimalkan proses produksi kita dapat menggunakan mesin milling cnc router 3-axis. Dalam proses pemesinan secara manual maupun CNC (Computer Numerical Control), output yang diharapkan adalah mampu melakukan proses pemesinan secara cepat dan skala yang besar dan spesifikasi geometri yang diharapkan. Namun pada hasil proses pemesinan sering terjadi kekasaran pada permukaan benda yang dikerjakan sangatlah berbeda. Kekasaran permukaan adalah salah satu penyimpangan yang disebabkan oleh kondisi pemotongan dari proses pemesinan. Oleh karena itu, untuk memperoleh produk bermutu berupa tingkat kepresisian yang tinggi serta kekasaran permukaan yang baik, perlu didukung oleh proses pemesinan yang tepat. Karakteristik kekasaran permukaan dipengaruhi oleh beberapa parameter pemotongan diantaranya yaitu kecepatan spindel (spindle speed), kedalaman potong (Depth of cut), alur pahat (Tool path), dan material benda kerjanya.(dwi, 2016) Karena mempunyai kelebihan dari mesin manual/konvensional alat yang di gunakan adalah Mesin CNC milling router 3 axis. Mesin CNC milling router 3 axis merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan pahat yang berputar pada sumbunya, permukaan yang dipotong baik berbentuk datar, sudut atau melengkung. 1.1. Tujuan Penelitian 1) Ada tidaknya pengaruh variasi kadar air terhadap tingkat kekasaran permukaan benda kerja hasil pemesinan Mesin CNC router Milling 3 axis melalui uji kekasaran permukaan ( Surface roughness tester ). 2

2) Untuk mengetahui nilai (Ra) (µm) terbaik dari variasi alur pahat (Toolpath) terhadap tingkat kekasaran permukaan benda kerja, dan untuk mengetahui (Ra) total hasil pemesinan Mesin CNC router Milling 3 axis melalui uji kekasaran permukaan ( Surface roughness tester ). 3) Untuk mengetahui pengaruh kadar air (Water Content) terhadap waktu proses pemesinan, menggunakan mesin CNC Router 3 axis. 1.2. Batasan Masalah Agar pembahasannya tidak terlalu luas dan menyimpang dari permasalahan, maka lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1) Material yang digunakan adalah kayu mahoni dengan ukuran150 mm x 100 mm x 50 mm, pemilihan bahan didasarkan karena bahan umum dugunakan untuk membuat Souvenir, harga relatif murah dan mudah didapat 2) Kadar air kayu yang digunakan berbeda beda sesue dengan yang diuji. 3) Proses pemesinan mengunakan CNC Milling router 3 axis dengan sistem control mach 3. 4) Pahat yang digunakan adalah SOLID103-013 ( ) 2. METODE PENELITIAN 2.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Satu set komputer 2) Mesin CNC milling Router 3 axis 3) Digital Tacho Meter 4) Kunci pas 5) Jangka sorong 6) Digital indikator 7) Pahat end mill HSS (6mm) 8) Pahat ball nose HSS (6mm) 9) Surface Rougness taster type TR200 10) Oven 11) Mousture meter 3

2.2. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu, pemilihan material ini dikarenakan bila dibandingkan dengan material struktur lain, material kayu mempunyai berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. 2.3. Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Lapangan Dan Tinjauan Pustaka Persiapan Alat dan Bahan Desain spesimen Proses pengerjaan dengan mesin CNC Milling Router 3 axis Tidak di oven Pengovenan 20 menit 80ºC Pengovenan 30 menit 80ºC Kedalaman pemakanan 1 mm Step over 0,75 mm/sec Kecepatan Spindel (10000 Rpm) Uji kekasaran permukaan Pengambilan data Analisa dan pembahasan Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil pemesinan dan waktu pemesinan Hasil proses pemesinan menggunakan kadar air 12%, 9,75%, 8,25%. Gambar 2. Produk hasil pemesinan Tabel 1 Waktu proses machining Spesimen Step Over (mm) Step Down (mm) Kecepatan Spindel (Rpm) Alur Pahat Waktu Pemakanan A1 A2 0,75 1 10000 3D Offset 9316 detik 5345 detik B1 B2 Rata-rata 0,75 1 10000 3D Offset 7331 detik 9304 detik 5344 detik C1 C2 Rata-rata 0,75 1 10000 3D Offset Rata-rata 7324 detik 9331 detik 5345 detik 7338 detik Berdasarkan hasil pengukuran waktu rata-rata pada proses pembuatan topeng kayu menggunakan mesin CNC router milling 3 axis menggunakan toolpath 3D offset didapatkan hasil (7331 detik). 5

Waktu pemesinan (Detik) 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 7331 7324 7338 A B C Spesimen Gambar 3 Grafik waktu proses pemesinan Pada gambar 3 dapat dijelaskan bahwa pada proses pemesinan spesimen A yaitu 7331 detik.kemudian spesimen B memeliki waktu pemesinan lebih rendah yaitu 7324 detik.selanjutnya spesimen C menghasilkan waktu pemesinan lebih tinggi yaitu 7338 detik. 3.2. Uji Kekasaran Pengujian kekasaran permukaan (Surface Roughness Test) dilakukan dengan menggunakan alat Surface Roughness Tester type TR200 milik jurusan teknik mesin di Lab. CATIA Teknik Mesin UMS. Alat ini kompatibel dengan empat standar dunia yaitu ISO, DIN, ANSI, dan JIS. Dalam dunia industri, permukaan benda kerja memiliki nilai kekasaran permukaan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dari alat tersebut. Nilai kekasaran permukaan berbeda, sesuai dengan kebutuhan dari alat tersebut. Nilai kekasaran permukaan memiliki nilai kwalitas (N) yang berbeda. Nilai kwalitas kekasaran permukaan telah diklarifikasikan oleh ISO dimana yang paling kecil adalah N1 yang memiliki nilai kekasaran 0,025 µm. Pengukuran kekasaran permukaan diperoleh dari sensor pergerakan stylus berbentuk diamond untuk bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan sebagai alat indicator pengukur kekasaran permukaan benda uji. Angka kekasaran dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : 6

Tabel 2. Angka kekasaran Permukaan Menurut ISO atau DIN 4763:1981 Kelas Harga Toleransi Panjang Sampel Kekasaran Ra (µm) (µm) (mm) N12 N10 50 12,5 37,5-75 9,6-18,5 N11 N9 25 6,3 18,5-37,5 4,8-9,6 8 2,5 N8 3,2 2,4-4,8 N7 1,6 1,2-2,4 N6 0,8 0,6-1,2 0,8 N5 0,4 0,3-0,6 N4 0,2 0,15-0,3 N3 0,1 0,08-0,15 0,25 N2 0,05 0,04-0,08 N1 0,025 0,02-0,04 0,08 (Sumber :Arif, 2012 : 62) Tabel 3 Data Hasil pengukuran kekasaran dengan kadar air 12% Spesimen Titik Pengukuran Step Over (mm) Kecepatan Spindel (Rpm) (Ra) µm A1 A2 1 1.704 0,75 10000 2 1.691 Rata-rata 1.698 1 2.281 0,75 10000 2 2.520 Rata-rata 2.401 Rata-rata (Ra) 2.050 Pada proses masining kadar air 12% menghasilkan kekasaran pada spesimen A1 sebesar 1,698 µm, A2 sebesar 2,401 µm. Sedangkan rata-rata kekasaran (Ra) didapatkan hasil sebesar 2,050 µm. 7

3.000 2.500 2.401 Kekasaran Ra (µm) 2.000 1.500 1.000 500 1.698 0 A1 Spesimen A2 Gambar 4 grafik kekasaran permukaan hasil pemesinan. Pada gambar 4 menunjukan bahwa kekasaran permukaan pada spesimen A1 lebih rendah yaitu 1.698 µm,dibandingkan dengan spesimen B yaitu 2.401. Hasil kekasaran permukaan ini menunjukan bahwa banyak factor yang mempengaruhi tingkat kekasaran pada spesimen yaitu kayu, pahat,rpm dan feed rate. Tabel 3 Hasil pengukuran kekasaran kadar air 9,75% Spesimen Titik Pengukuran Step Over (mm) Kecepatan Spindel (Rpm) (Ra) µm B1 B2 1 1.469 0,75 10000 2 1.212 Rata-rata 1.341 1 2.083 0,75 10000 2 1.860 Rata-rata 1.972 Rata-rata (Ra) 1.567 Pada proses masining dengan suhu 80ºc waktu 10 menit menghasilkan kekasaran pada spesimen B1 sebesar 1,347 µm, B2 sebesar 1,972 µm,sedangkan rata-rata kekasaran (Ra) didapatkan hasil sebesar 1,567 µm. 8

2.500 2.000 1.972 Ra (µm) 1.500 1.000 500 1.341 0 B1 Spesimen B2 Gambar 5 grafik kekasaran permukaan hasil pemesinan dengan kadar air 9,75%. Pada gambar 5 menunjukan bahwa kekasaran permukaan pada spesimen A1 lebih rendah yaitu 1.341 µm,dibandingkan dengan spesimen B yaitu 1.972 µm. Hasil kekasaran permukaan ini menunjukan bahwa banyak factor yang mempengaruhi tingkat kekasaran pada spesimen yaitu kayu, pahat,rpm dan feed rate. Tabel 4 Hasil pengukuran kekasaran dengan kadar air 8,25% Spesimen Titik Pengukuran Step Over (mm) Kecepatan Spindel (Rpm) (Ra) µm C1 C2 1 2.477 0,75 10000 2 2.097 Rata-rata 2.287 1 2.904 0,75 10000 2 2.401 Rata-rata 2.653 Rata-rata (Ra) 2.470 Pada proses masining dengan suhu 80ºc waktu 20 menit menghasilkan kekasaran pada spesimen C1 sebesar 2,287µm, C2 sebesar 2,653 µm, Sedangkan rata-rata kekasaran (Ra) didapatkan hasil sebesar 2,470 µm. 9

3.000 2.500 2.000 2.287 2.653 Ra (µm) 1.500 1.000 500 0 C1 Spesimen C2 Gambar 6 grafik kekasaran permukaan hasil pemesinan dengan kadar air 8,25%. Pada gambar 6 menunjukan bahwa kekasaran permukaan pada spesimen A1 lebih rendah yaitu 12.287 µm,dibandingkan dengan spesimen B yaitu 2.653 µm. Hasil kekasaran permukaan ini menunjukan bahwa banyak factor yang mempengaruhi tingkat kekasaran pada spesimen yaitu kayu, pahat,rpm dan feed rate. 3.3 Pengaruh kadar air pada tingkat kekasaran permukaan topeng Pengujian kekasaran ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekasaran (Ra) permukaan spesimen kayu pada proses milling. Prinsip kerja dari alat uji kekasaran ini adalah sensor / peraba (stylus) alat ukur harus digerakkan mengikuti lintasan yang berupa garis lurus dengan jarak yang telah ditentukan terlebih dahulu. Panjang lintasan ini disebut dengan panjang pengukuran (traversing length). Instrumen roughness meter ini menggunakan empat standar yaitu ISO, DIN, ANSI, dan JIS. Sesaat setelah jarum bergerak pada proses pengukuran dan sesaat sebelum jarum berhenti secara elektronik alat ukur melakukan perhitungan berdasarkan data yang dideteksi oleh jarum peraba. Bagian panjang pengukuran yang dibaca oleh sensor alat ukur kekasaran permukaan disebut panjang spesimen. Varasi (pengovenan) memiliki pengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan. Dari data yang didapat spesimen yang di oven sama tanpa oven menunjukan hasil kekasaran yang berbeda semakin kering kadar air kayu bukan berarti menghasilkan angka kekasaran yang rendah. Berdasarkan pengujian kekasaran permukaan rata-rata pada benda kerja hasil pemesinan Mesin CNC router Milling 3 axis, menggunakan kadar air yang berbeda 10

melalui uji kekasaran permukaan ( Surface roughness tester ) didapatkan hasil kadar air 12% sebesar 2,050 µm, kadar air 9,75% sebesar 1,567 µm,kadar air 8,25% sebesar 2,470 µm. Gambar 4.5 menunjukkan bahwa nilai kekasaran permukaan terbaik didapatkan pada kadar air 9,75% dengan nilai kekasaran rata-rata sebesar 1,567 µm. Ra (µm) 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 2.050 1.567 2.470 500 0 12% 9,75% 8,25% Kadar Air Gambar 7 grafik pengaruh proses pemakanan terhadap kekasaran. 4. PENUTUP Dari hasil penelitian dan analisa pengujian serta pembahasan data yang diperoleh, dapat disimpulkan : 1) Varasi (kadar air) memiliki pengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan, tingkat kekasaran rata-rata (Ra) terendah didapatkan dengan kadar air 8,25% dan tingkat kekasaran tertinggi didapatkan dengan kadar air 9,75 %. 2) Dari hasil pengujian dapat diketahui nilai kekasaran rata-rata (Ra) terbaik dari variasi (kadar air), didapatkan pada spesimen ke 2 dengan menggunakan kadar air 8,25% dengan nilai kekasaran rata-rata 1.567 µm. DAFTAR PUSTAKA Arif Budi Hermawan, Danar Susilo Wijayanto(2012) dan Herman Saputro. Pengaruh Kecepatan Pemakanan Dan Kadar Air Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Proses Milling Cnc 3 Axis Dengan Material Kayu Jati, Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Kejuruan, FKIP,Universitas Sebelas Maret Surakarta,Surakarta. Setiawan,Muhammad Riski.2016. Optimasi Pembuatan Mobil Kayu Dengan Mesin Cnc Router 3 Axis Pada Industri Batik Kayu,Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin,Universitas Muhammadiyah Surakarta,Surakarta. 11

Prajono, dkk.,2013. Pengukuran Kekasaran Permukaan Tutup Klongsong Dari Zikaloi Menggunakan Alat Roughness Tester Surtronic-25.Bidang Bahan Bakar Nuklir,Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-Batan,Serpong. Kurniawan, Anzizan. (2013). Kajian Gaya Pemotongan Dan Kekasaran Permukaan Pada Proses Pembuatan Berbagai Material Menggunakan Pahat HSS. Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta. Zulhendri, Gandjar Kiswanto, Yasmendra Rosa (2007). Pengaruh Tipe Pahat Dan Arah Pemakanan Permukaan Berkontur Pada Pemesinan Milling Awal Dan Akhir Terhadap Kekasaran Permukaan. Jurnal Teknik Mesin, Juni 2007 Kiswanto & Rosa ( 2007). Pahat Yang Digunakan Pada Saat Proses Roughing Dan Finishing Tersebut Akan Menghasilkan Kekasaran Permukaan Yang Berbeda, Serta Masing-masing Mempunyai Keuntungan Dan Kerugian. Jurnal Teknik Mesin, Juni 2007 Yudhyadi et al, (2016). Waktu Proses Dalam Pemrograman Mesin CNC Milling. https://www.deltavorm.com/technology/cnc-milling. Pranjono, dkk., 2013. Bentuk-bentuk Kekasaran Dan Gelombang Pada Permukaan.psg15.um.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Teknik-Mesin- Bidang-Studi. KURNIAWAN, (2014 ). Setelah Jarum Berhenti Secara Elektronik Alat Ukur Melakukan Perhitungan Berdasarkan Data Yang Dideteksi Oleh Jarum Peraba.https://www.slideshare.net/BhimoKurniawan/diktat-pengujianmaterial http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57850&val=4375 12