BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Farokah, dkk Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering dari semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

LAPORAN PENDAHULUAN TONSILITIS - RUANG BAITUNNISA 1 RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Morbiditas dan mortalitas DHF bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB I PENDAHULUAN ). Penyakit Typhoid Abdominalis juga merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia bersifat sporadic endemic dan timbul sepanjang tahun. Kasus

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. Efusi pleura adalah keadaan dimana terjadi akumulasi cairan yang abnormal. dalam rongga pleura. (Tierney, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. rectal yang terkadang disertai pendarahan. mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber infeksi, seperti: gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga

BAB I PENDAHULUAN. rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis. Biasanya angka

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sakit (Notoatmodjo, 2005). fungsi anggota tubuh (Joyomartono, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal

BAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai 1954 yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, walaupun dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah semestinya

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN kelahiran, angka ini sangat tinggi apabila dibandingkan angka-angka di

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penularan penyakit demam typhoid adalah penderita yang aktif,

BAB II KONSEP DASAR A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. padalaki-laki dibandingkan perempuan. Sebagai contoh penelitian dari. dan perempuan 35,90% dengan rerata umur 49,13 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

Gambar. Klasifikasi ukuran tonsil

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

Belakangan banyak berita di media massa tentang wabah diare. Yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mempunyai dua faktor yang berpengaruh besar terhadap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi pada tonsil atau yang biasanya dikenal masyarakat amandel merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak- anak usia 5 sampai 11 tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita tonsilitis di rumah sakit tersebut pada tahun 2011 yaitu sebanyak 185 pasien. Berdasarkan hasil penelitian Farokah dkk tahun 2007 yang dilakukan pada bulan September sampai Desember 2003 berupa pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggotokan ( THT ) pada kelas I dan II Sekolah Dasar di kota Semarang (13 sekolah dasar, di 5 kecamatan), menunjukkan pada pemeriksaan tenggorok 1385 siswa ( tanpa anamnesis ) didapatkan 682 (49,24 %) tonsilitis kronik ; 47,92 % pada 674 siswa kelas I dan 50,49 % pada 711 siswa kelas II. Hal tersebut disebabkan karena pola hidup yang kurang sehat, konsumsi makanan yang sembarangan, tingkat pengetahuan yang rendah tentang kesehatan, dan ekonomi yang rendah pula. Biasanya hal tersebut terjadi karena kesibukan orang tua yang kurang memperhatikan anaknya, sehingga anak makan jajanan sembarangan, anak lebih suka mengkonsumsi makanan yang instan tanpa memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan. Seperti diinformasikan sekarang ini, jajanan yang beredar di 1

sekolah tidak lepas dari bahan pengawet, pewarna, minyak goreng bekas dan penyedap rasa yang tentunya sangat tidak baik bagi kesehatan anak. Tonsil terdiri atas jaringan limfoid yang terletak pada kedua sisi orofaring, berkembang dengan cepat pada 5 tahun pertama. Ukuran tonsil dan adenoid biasanya kecil pada bayi dan mencapai ukuran relatif terbesarnya antara usia 4 sampai 7 tahun (Newel, 2003). Tonsilitis atau radang amandel adalah radang pada tonsil (amandel) yang terjadi karena infeksi dari virus atau bakteri. Tonsil berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi akut atau kronis dan untuk menahan kuman yang masuk melalui mulut agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh. Tanda dan gejala tonsilitis seperti demam mendadak, nyeri tenggorokan, ngorok, dan kesulitan menelan (Smeltzer, 2001). Pembesaran adenoid dapat menyebabkan bau nafas, sakit telinga, telinga mengeluarkan cairan, kepala sering panas dan mengorok pada waktu tidur sampai terjadi sleep apnea. Apnea adalah keadaan berhentinya aliran udara melalui hidung atau mulut akibat penutupan jalan nafas selama minimal 10 detik dan sindrom apnea terjadi minimal 30 kali selama 7 jam tidur, sehingga sleep apnea dapat juga terjadi pada pembesaran tonsil sedang. Gejala-gejala sumbatan umumnya menghilang atau berkurang setelah tonsilektomi. Abses peritonsil mempunyai kecenderungan besar untuk kambuh, sampai saat ini belum ada kesepakatan kapan tonsilektomi dilakukan 2

pada abses peritonsil. Jika ada abses peritonsil diperlukan antibiotik (biasanya penisilin) dan insisi serta drainase atau aspirasi nanah dan jika ada riwayat tonsilitis maka harus dipikirkan untuk tonsilektomi. Tonsilektomi dan adenoidektomi adalah pengangkatan tonsil dan struktur adenoid, bagian jaringan limfoid yang mengelilingi faring melalui pembedahan (Nettina, 2006). Pembedahan ini merupakan pembedahan minor, tetapi harus mempunyai ketrampilan dan ketelitian yang tinggi dari dokter ahli bedah. Di Amerika, tonsilektomi digolongkan operasi mayor karena kekhawatiran komplikasi, sedangkan di Indonesia tonsilektomi digolongkan operasi minor atau kecil karena durasi operasi pendek dan tidak sulit. Jika dalam satu atau dua tahun terjadi 3 hingga 4 periode tonsilitis atau pharingitis maka harus dilakukan pembedahan agar tidak terjadi infeksi dan penyumbatan pada jalan nafas atas (Reeves, 2001). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang tonsilitis dan bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada anak dengan tonsilitis. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum 3

Setelah menyelesaikan laporan tonsilitis diharapkan mengetahui gambaran pengelolaan dengan tonsilitis serta mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan anak dengan tonsilitis. 2. Tujuan khusus Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, diharapkan penulis mampu: a. Mampu menjelaskan tinjauan teori tentang tonsilitis. b. Mampu menggambarkan hasil pengkajian asuhan keperawatan pada An. K dengan Tonsilitis Kronik dan Post Tonsilektomi. c. Mampu menggambarkan masalah-masalah keperawatan yang timbul pada An. K dengan Tonsilitis Kronik dan Post Tonsilektomi. d. Mampu menggambarkan alternatif pemecahan masalah keperawatan yang timbul pada An. K dengan Tonsilitis Kronik dan Post Tonsilektomi. C. Metode Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian yang dilaksanakan dengan cara: 4

1. Wawancara Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan klien, keluarga, perawat, dokter serta tim kesehatan lain tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. 2. Observasi partisipasi aktif Observasi partisipasi aktif yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung dengan ikut berperan secara aktif dalam pengelolaan klien. Observasi dilakukan pada saat pengkajian sampai evaluasi. 3. Dokumentasi Studi dokumentasi adalah metode untuk mengungkapkan kebenaran mengenai suatu kejadian atau proses yang terjadi pada masa lampau, dengan cara mempelajari catatan keperawatan maupun catatan medis yang berkaitan dengan klien kelolaan. 4. Literatur 5

Dengan mempelajari buku-buku medis maupun dari internet serta jurnal keperawatan yang membahas masalah yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah ini, sehingga mendapat data teoritis. D. Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan yang digunakan dalam penulisan laporan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Bab Satu yaitu Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab Dua, Tinjauan teori yang terdiri dari pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, tumbuh kembang anak, dampak hospitalisasi pada anak, penatalaksanaan, pengkajian fokus, pathways keperawatan, diagnosa keperawatan, fokus intervensi dan rasional. Bab Tiga yaitu Tinjauan Kasus yang melaporkan hasil pengelolaan klien An. K dengan diagnosa medis tonsilitis kronik di RSUD Tugurejo Semarang selama tiga hari yang meliputi tahapan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Bab Empat yaitu Pembahasan menjawab tujuan penulisan atau bagaimana tujuan tercapai dan sesuai atau tidak antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus. Bab Lima yaitu penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran memaparkan rangkuman dari hasil pembahasan pada pengelolaan kasus serta saran. 6

Daftar pustaka Lampiran (Doenges, 2000) 7