Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

dokumen-dokumen yang mirip
Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA TINGKAT SMA BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

Helastrin Hutagaol dan Sehat Simatupang Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Jonny Haratua Panggabean dan Ira Kesuma Sari Tampubolon

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR THE APLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON HEAT AND TEMPERATURE

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Unnes Physics Education Journal

Anton Jahuda Parhusip dan Eva Marlina Ginting Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Yehuda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Yosi Farah dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Rizki Andriani dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Elida Tambunan dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Ajeng Utrifani dan Betty M. Turnip Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Jurnal Riset Pendidikan Fisika Vol. 1 No. 1, Desember 2016

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KALOR KELAS X

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54

Automotive Science and Education Journal

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 16 MEDAN

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa

Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Vol.2 No.2 April 2016 ISSN :

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Transkripsi:

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI) Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafi e-issn 2549-8258, p-issn 2337-4624 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS SMA NEGERI 1 BATANG KUIS Veftiana Silalahi dan Sondang R Manurung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan silalahi.veftiana@gmail.com Diterima: Juni 2017; Disetujui: Juli 2017; Dipublikasikan: Agustus 2017 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Batang Kuis Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan two group pretes-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian ini diambil melalui teknik random sampling terdiri dari dua kelas, kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis masalah, dan kelas diterapkan pengajaran langsung yang masing-masing kelas kelas berjumlah 33 siswa. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa essay test sebanyak 8 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 24,27 dan kelas adalah 24,15., sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen 73,76 dan nilai ratarata kelas 63,36. Hasil pengamatan aktivitas siswa yang diamati selama tiga kali pertemuan, nilai rata-rata kelas eksperimen 73% dalam kategori aktif dan kelas 58% dalam kategori kurang aktif. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2016/2017. Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar, aktivitas siswa. ABSTRACT This research aims to determine the effect of Problem Based Learning model on the student s learning outcomes in the subject matter dynamic fluid in the second half of class XI SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2016/2017. This research is a quasi-experimental study with two group design Pre-test and post-test design. The population of this study is all students of class XI consists of 5 classes. The research sample is drawn through a cluster random sampling technique consists of two classe, experiment class applied problem based learning, and control class applied to the direct instruction that each class numbered 33 students. The researh data was obtained using instrumentsl such as essay test of 8 questions and student activity sheets using observations made by two observers. Based on the analysis of data obtained by the average value was 24,27 pretest experiment class and control class 24,15, while the average value of experiment class 73,76 and control class 63,36. The observation of student activity were observed during three meeting, the average value of experiment class 73% in the active category and control class 58% in the less active category. The results of hypotesis testing by 83

Veftiana Silalahi dan Sondang R Manurung, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis SMA Negeri 1 Batang Kuis used different test (t-test) obtained that there was a significant effect on the model of problem based learning toward learning outcomes of students in the subject matter of dynamic fluid for the class of XI SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2016/2017. Keywords: problem based learning, learning outcomes, student activity PENDAHULUAN Sains adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. AAAS (1993) menekankan sains sebagai produk, proses, dan sikap. Fisika sebagai bagian dari Sains memiliki karakteristik yang sama. Fisika merupakan mata pelajaran yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris dan logis, sistematis dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk memenuhi standar mengajar sains khususnya fisika berupa; merencanakan program berbasis inkuiri untuk siswa, penuntun sains dan fasilitator belajar, terikat dalam asesmen yang terus menerus dalam mengajar dan belajar siswa, mendesain dan mengelola lingkungan belajar yang memungkinkan waktu, ruang dan sumber yang dibutuhkan untuk belajar sains tersedia, mengembangkan komunitas belajar sains yang merefleksikan kekakuan intelektual dari inkuiri ilmiah dan sikap serta nilai sosial yang kondusif dalam belajar sains, secara aktif berpartisipasi secara terus menerus dalam merencanakan dan mengembangkan program sains sekolah (NSES, 1996). Kenyataan di lapangan (berdasarkan Program Pengalaman Lapangan/PPL), cara guru mengajar masih banyak yang hanya menekankan pada penyampaian ilmu pengetahuan saja bukan menciptakan sistem lingkungan yang membelajarkan peserta didik. Artinya pembelajaran yang berlangsung masih pengajaran langsung, sehingga hanya terjadi komunikasi satu arah dan ilmu di transfer secara cepat dari guru kepada siswa secara drill. 84 Pernyataan di atas juga didukung oleh hasil wawancara dengan salah seorang guru bidang studi fisika di SMA Negeri 1 Batang Kuis mengatakan bahwa pelajaran fisika sangat sulit diterima oleh siswa dikarenakan siswa kurang menyukai pelajaran fisika. Ketuntasan kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 70, sedangkan nilai rata- rata siswa masih belum optimal dan pada saat ujian semester, kurang dari 50% siswa yang mencapai nilai KKM sehingga banyak siswa remedial untuk mata pelajaran fisika. Hal ini sesuai dengan data angket yang disebarkan kepada 30 siswa diperoleh bahwa hanya 20% (6 orang) siswa yang menyukai belajar fisika. Selebihnya menganggap pelajaran fisika hanya mempelajari rumus saja dan sering membuat frustasi mereka dengan banyaknya rumus yang digunakan, membuat siswa bingung menggunakan rumus yang mana. Berdasarkan masalah tersebut, perlu adanya suatu pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah yang menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selcuk (2010), model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Menurut Bilgin, et al (2009), model pembelajaran berbasis masalah dirancang

Jurnal Inpafi 5 (3) (2017): 83-90 dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras (Arends, 2012). Menurut Tasoglu & Bakac (2014), pada model pembelajaran ini, peranan guru adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi investigasi dan dialog. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah yang akan dibahas, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan topik masalah apa yang harus dibahas. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan melihat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa serta aktivitas siswa selama peoses pembelajaean berlangsung. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi exsperiment dengan pretest-posttest control group design seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Penelitian dilaksanakan penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batang Kuis, Jln. Pendidikan, Paya Gambar, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang. Waktu penelitian yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017, tepatnya di bulan Maret-April 2017. Y = Pengajaran dengan menerapkan pengajaran langsung Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak lima kelas pada semester genap SMA Negeri 1 Batang Kuis tahun pelajaran 2016/2017. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak dua kelas secara acak dari jumlah keseluruhan kelas dengan menggunakan teknik randam sampling, dimana kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen yang akan dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas XI IPA-4 sebagai kelas yang dibelajarkan dengan pengajaran langsung. Variabel bebas penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah, dan variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk essay test yang berjumlah 8 soal. Tes hasil belajar divalidasi terlebih dahulu dengan validitas isi. Observasi aktivitas dilakukan terhadap setiap siswa yang dilakukan oleh dua observer. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitan Penelitian tahap awal, kedua kelas diberikan tes uji kemampuan awal (pretes) sebelum diberikan perlakuan. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes siswa pada kelas eksperimen sebesar 24,17 sedangkan pada kelas sebesar 24,15. Ringkasan data pretes di kelas eksperimen dan kelas dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Two Group Pretes Posttes Design Kelompok Pretes Perlakuan Postes T1 X T2 eksperimen control T1 Y T2 Keterangan : T1 = Tes awal (pretes) T2 = Tes akhir (postes) X = Pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah 85

Veftiana Silalahi dan Sondang R Manurung, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis SMA Negeri 1 Batang Kuis 12 10 8 6 4 2 0 Eksperimen Kontrol 11 15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40 Gambar 1. Diagram batang data pretes 10 8 6 4 2 0 44-50 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 Interval Nilai Gambar 3. Diagram Batang Data Postes Kontrol Uji asumsi data berupa uji normalitas dan uji homogenitas data pretes dilakukan untuk mengetahui kelayakannya sebelum diberikan perlakuan. Kedua sampel yang memiliki kemampuan awal yang sama diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan nilai rata-rata sebesar 73,76 dan di kelas dibelajarkan dengan pengajaran langsung dengan nilai rata-rata sebesar 63,36. Hasil postes kedua kelas dapat dilihat secara lebih rinci pada Gambar 2 dan Gambar 3. Frekuensi 10 8 6 4 2 0 57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 87-92 Interval Nilai Gambar 2. Diagram Batang Data Postes Eksperimen Berdasarkan Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai tinggi di kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan kelas. Perbedaan distribusi nilai hasil belajar antara kedua kelas ini menunjukkan adanya perbedaan sehingga penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Melalui data yang telah didapat dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada materi fluida dinamis. Ketuntasan belajar siswa dengan pencapaian batas KKM 70 yang dimuat dalam Tabel 2. Tabel 2. Data Ketuntasan Postes Siswa Nilai Frekuensi Eksperimen Kontrol Kategori Kurang tidak 10 22 Dari 70 tuntas 70-79 12 11 tuntas 80-89 11 0 tuntas Jumlah 33 33 Rata- Rata KKM 73,36 63,36 69% KKM 33% KKM tutas/ tidak tuntas Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM di kelas eksperimen 69% atau 22 siswa dan di kelas 33% atau 11 siswa. Kedua kelas sampel belum tuntas belajar yang mengisyaratkan tidak terdapat 85% siswa dari jumlah seluruh 86

Jurnal Inpafi 5 (3) (2017): 83-90 siswa yang mencapai nilai KKM. Variasi model pembelajaran berbasis masalah ini lebih sering dilatih dan diterapkan maka akan mencapai ketuntasan kelas. Setelah memperoleh data hasil pretes siswa dari kelas eksperimen dan kelas, maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi data berupa uji normalitas dan uji homogenitas data pretes untuk mengetahui kelayakannya sebelum diberikan perlakuan. Hasil uji normalitas yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Uji Normalitas Data Kedua No Data Lhitung Ltabel 1. 2. 3. 4. Pretes kelas eskperimen Pretes kelas Postes kelas eksperimen Postes kelas 0,1221 0,1141 0,0698 0,1296 0,1542 0,1542 0,1542 0,1542 Kesimpulan normal normal normal normal Uji homogenitas pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas menggunakan uji kesamaan dua varians. Selengkapnya perhitungan uji homogenitas tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Uji Homogenitas Data Kedua No Data Varians Fhitung FTabel Kesimpulan 1 Pretes kelas eskperimen Pretes kelas 2 Postes kelas eksperimen Postes kelas 58,95 60,13 86,63 102,9 1,02 1,81 1,23 1,81 homog en homog en Berdasarkan Tabel 3 dan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal dan homogen, maka telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian hipotesis. Setelah data memenuhi persyaratan maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda (uji-t). Hasil pemberian pretes kepada kelas eksperimen dan kelas diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 24,27 dan nilai rata-rata kelas adalah 24,15. Ringkasan perhitungan uji hipotesis untuk kemampuan pretes kelas eksperimen dan kelas ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes No Data 1. Pretes kelas eskperi men 2. Pretes kelas 24,15 thitung ttabel 0,006 1,989 Nilai Ratarata 24,27 Kesimpulan Ho diterima Berdasarkan Tabel 5. perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas untuk, 0,05 dapat disimpulkan bahwa -ttabel (-1,989) < thitung (0,006) < ttabel (1,989) yang berarti kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas sama. Setelah siswa di kedua kelas diberikan perlakuan, maka hasil pemberian postes diperoleh nilai rata-rata hasil belajar untuk kelas eksperimen adalah 73,76 sedangkan untuk kelas adalah 63,36. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata postes di kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata di kelas. Dengan adanya perbedaan peningkatan hasil belajar dan thitung (4,37) > ttabel (1,6693) seperti ditunjukkan pada Tabel 6. dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pengajaran langsung pada materi pokok Fluida Dinamis kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Batang Kuis tahun pelajaran 2016/2017. Tabel 6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes No Data 1. Pretes kelas eskperimen 24,27 2. Pretes kelas 24,15 thitung ttabel 0,006 1,99 Nilai Ratarata Kesimpulan Ho diterima 87

Veftiana Silalahi dan Sondang R Manurung, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis SMA Negeri 1 Batang Kuis Observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah. Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama tiga kali pertemuan. Perkembangan aktivitas siswa baik di kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah maupun kelas yang dibelajarkan dengan model pengajaran langsung mengalami peningkatan. Ringkasan data aktivitas di kelas eksperimen dan kelas dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Data Aktvitas Siswa Nilai Pertemuan Eksperimen Kategori Kontrol Kategori I 67% cukup Aktif 55% Kurang aktif II 74% aktif 58% Kurang aktif III 83% sangat aktif 63% cukup aktif Rata-rata 75% aktif 59% Kurang aktif Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat lebih jelas lagi pada Gambar 4. Pencapaian skor (%) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Eksperimen Kontrol I II III Pertemuan Gambar 4. Diagram Batang aktivitas kedua kelas Pembahasan Hasil analisis data penelitian m diperoleh bahwa data terdistribusi secara normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan 88 menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pengajaran langsung dan nilai rata-rata aktivitas siswa sebanding dengan kenaikan hasil belajar siswa. Salah satu faktor yang paling menonjol pada penelitian ini yang menyebabkan hasil belajar siswa lebih tinggi di kelas yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah adalah karena siswa belajar secara mandiri, hal ini mendorong siswa untuk terus menggali kemampuannya tentang materi yang disampaikan. Arends (2012) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi pebelajar yang mengatur dirinya sendiri dan terus-menerus mendorong agar siswa mengeluarkan kemampuannya untuk mencari solusi sendiri bagi masalah yang diberikan guru, dimana model ini lebih berpusat pada siswa sehingga siswa lebih aktif untuk mengkonstruksi langsung pengetahuan melalui setiap kegiatan yang telah dirancang pada fase model pembelajaran berbasis masalah.. Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah memberikan perbedaan terhadap hasil belajar tidak terlepas dari fase-fase model pembelajaran berbasis masalah yang berjalan selama proses belajar mengajar. Fase pertama yaitu memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa. Fase ini peneliti menjelaskan tujuan permasalahan, yang mana permasalahan yang disediakan dalam bentuk gambar ataupun video dan tentu saja merupakan masalah yang nyata dan ada di kehidupan sehari-hari siswa. Fase kedua dari model pembelajaran berbasis masalah yaitu mengorganisasikan siswa untuk meneliti. Fase kedua ini peneliti membantu siswa mendefinisikan masalah. Fase ketiga yaitu membantu investigasi mandiri dan kelompok. Fase ini peneliti mulai membantu siswa untuk menindaklanjuti masalah yang diberikan lewat praktikum yang tentunya berhubungan dengan masalah yang telah diberikan di awal ataupun pada fase pertama. Fase keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peneliti pun membantu siswa dalam mengembangkan

Jurnal Inpafi 5 (3) (2017): 83-90 informasi-informasi yang diperoleh siswa dari sumber yang relevan terkait masalah yang ada dilembar kerja peserta didik. Fase terakhir dari model pembelajaran berbasis masalah yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah, peneliti mulai memberikan refleksi terhadap hasil diskusi yang diperoleh siswa. Fase ini siswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat evaluasi mengenai hipotesis, hasil dan kesimpulan yang dipresentasikan siswa sebelumnya. Siswa menemukan dan mengalaminya sendiri otomatis akan jauh lebih lama mengingat dan lebih baik pemahamannya. Hal ini didukung dengan hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen yang terus mengalami peningkatan hingga termasuk kedalam kategori aktif. Pembelajaran pada kelas berpusat pada guru, sedangkan siswa cenderung mendengar saja, tidak terlalu banyak melibatkan siswa dalam bekerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu Saniman, dkk (2015) menunjukkan bahwa, ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model problem bassed learning dan pembelajaran konvensional. Hakim & Eka (2016) menunjukkan bahwa, ada pengaruh aktivitas belajar terhadap keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dan adanya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah yang signifikan terhadap keterampilan autentik siswa pada materi suhu dan kalor. Peneliti selanjutnya oleh Setiawan, dkk (2012) yang menyatakan bahwa, ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa menggunakan Problem based learning disertai media komputer makromedia flash dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika di SMA. Kendala yang dihadapi peneliti pada saat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam penelitian ini yang menyebabkan pencapaian hasil belajar kurang maksimal. Kendala-kendala tersebut, seperti: 1) Kurang kondusifnya pembelajaran disebabkan karena model pembelajaran ini masih baru pertama kali diperkenalkan kepada siswa, sehingga siswa agak canggung dalam pembelajaran, belum terbiasa untuk bekerja 89 kondusif dalam kelompok dan akhirnya juga menyebabkan keributan. 2) Siswa kurang dekat dan belum terbiasa dengan alat praktikum, membuat siswa bingung dan canggung dalam melakukan eksperimen. 3) Siswa kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga siswa cenderung bertanya kepada peneliti. Hal ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran langsung, dimana guru merupakan sumber utama dari pengetahuan yang didapat siswa. Berdasarkan kendala tersebut disarankan kepada peneliti selanjutnya agar membuat perencanaan dengan sejelas-jelasnya, benarbenar mempersiapkan perangkat yang akan digunakan, dapat mengkondusifkan kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara lebih tegas dalam mengarahkan siswa, dan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah guna menambah daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan, serta karena jumlah siswa dan aktivitas yang akan diobservasi banyak maka supaya efektif sebaiknya diperlukan satu observer setiap kelompok belajar. Peneliti juga menyarankan agar guru sebaiknya memperkenalkan siswa dengan alat dan bahan praktikum agar siswa tidak canggung dan bingung dalam melakukan eksperimen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2016/2017. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan pada penelitian berikutnya diharapkan sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang sejelasjelasnya kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini sehingga tercipta suasana kondusif dan pembelajaran dengan model ini pun dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Karena jumlah siswa dan aktivitas yang akan diobservasi banyak maka supaya efektif

Veftiana Silalahi dan Sondang R Manurung, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis SMA Negeri 1 Batang Kuis sebaiknya diperlukan satu observer setiap kelompok belajar. Pada penelitian berikutnya sebaiknya memperkenalkan siswa dengan alat dan bahan praktikum agar siswa tidak canggung, bingung, dan menghabiskan banyak waktu dalam melakukan eksperimen. Bagi guru diharapkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran karena model ini adalah cara yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA American Association for the Advancement of Science (AAAS). 1993. Benchmarks for science literacy: A Project 2061 report. New York: Oxford University Press. Arends, R.I. 2012. Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Edisi Kesembilan Buku II. Alih Bahasa oleh Made Frida Yuila. Jakarta: Salemba Humanika. Bilgin, I., Erdal S., Mustafa S. (2009). The Effect of Problem-Based Learning Instruction on University Students Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 5(2); 153-164 Hakim S, A. & Eka. W. 2016. Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Masalah Autentik Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di SMA Negeri 16 Medan. Jurnal Infapi. 4(3); 1-9 Media Komputer Makro Media Flash. Jurnal Pembelajaran Fisika. 1(03); 291-293 Selcuk, G.S. (2010). The effects of problembased lerning on pre-service teachers achievement, approaches and attitudes towards lerning physics. International Journal of the Physial Sciences. 5(6); 711-723 Tasoglu, A. & Bakac M. (2014), The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 6(2); 110-122 Wagiran, (2007), Meningkatkan Keaktifan Mahasiswa Dan Reduksi Miskonsepsi Melalui Pendekatan Problem Based Learning. Jurnal Kependidikan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. 9 National Science Education Standards (NSES). (1996). Observe Interact change Learn. Washington, DC. National Academy Press. Saniman, Nurdin B., Mariati P.S. 2015. Efek Model Problem Based Learning Dan Pemahaman Konsep Fisika Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. 12(02); 130-139 Setiawan G. C., Suprihati T., Astutik T. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Disertai 90