Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

SKRIPSI SULASTRI J

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kelompok, yaitu: gangguan cemas (anxiety disorder), gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder/gad),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 52 Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. dalam layanan pilihan utama masyarakat di Kabupaten Jombang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT PADA AREA LUMBAL TERHADAP PENURUNAN NYERI PASCA BEDAH FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pre - post

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

PENGARUH ALUNAN MUROTTAL TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA PRIMER PADA SISWI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Global Status Report on Road Safety yang. dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan psikososial ego. Pada periode ini terjadi peristiwa yang sangat

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Transkripsi:

PENELITIAN EFEK KOMBINASI BACAAN AL QURAN DAN TERAPI FARMAKOLOGIS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS Suyanto*, Merah Bangsawan* Penanganan nyeri dengan pemberian terapi farmakologi menimbulkan efek samping oleh karena itu disarankan untuk menggunakan kombinasi dengan terapi non farmakologi. Salah satunya yaitu bacaan Al Quran (Murotal) yang dapat menstimulus gelombang delta sehingga pendengarnya menjadi tenang, tentram, dan nyaman. Efek yang ditimbulkan diharapkan menurunkan intensitas nyeri yang dialami pasien seperti pasien fraktur ekstremitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kombinasi bacaan Al Quran dan terapi farmakologis terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur ekstremitas di Ruang Rawat Inap RSAM Propinsi Lampung. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen pre-post test with group control dengan sampel sebanyak 31 yang dirawat pada bulan Juli hingga Agustus 2012. Hasil penelitian memperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan efek kombinasi bacaan Al Quran dan terapi farmakologis yang bermakna terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur ekstremitas di Ruang Rawat Inap RSAM Propinsi Lampung dengan p value=0,003. Disarankan agar Hasil penelitian dapat diaplikasikan di ruang rawat inap RS Abdul Moeloek Propinsi Lampung dalam rangka pengembangan tindakan keperawatan terutama yang berhubungan dengan terapi non farmakologis sebagai alternatif terapi dalam pengelolaan nyeri pada pasien fraktur. Juga penelitian ini dapat dilanjutkan pada pasien selain fraktur ektermitas dan sampel yang lebih banyak lagi dengan mempertimbangkan factor jenis kelamin, umur dan pengalaman nyeri yang pernah dialami pasien. Kata Kunci : Bacaan Al Quran, Nyeri Fraktur LATAR BELAKANG Fraktur merupakan salah satu dari 10 penyakit yang banyak dijumpai di RS Abdul Moeloek. Penyebab hal tersebut antara lain tingginya angka kecelakaan baik dijalan raya maupun ditempat kerja atau tempat tempat umum. Gejala utama yang muncul dan dirasakan pasien akibat terjadinya fraktur adalah rasa nyeri yang hebat. Hal ini menjadikan rasa nyaman pasien akan terganggu dan menjadi faktor stressor bagi pasien selama dalam perawatan di rumah sakit. Lebih khusus bila fraktur terjadi pada ektremitas (anggota gerak) tubuh, maka nyeri yang dirasakan pasien akan semakin sering dan sangat dirasakan (Craven, 2007). Nyeri fraktur merupakan sensasi yang tidak menyenangkan, bersifat subjektif, dan merupakan bagian dari akibat terputusnya kontinuitas tulang (Bruner, 2002) Penatalaksanaan nyeri dapat menggunakan terapi famakologis dan terapi nonfarmakologis. Terapi farmakologis dalam pelaksanaannya sering tidak dapat dilakukan karena adanya kontraindikasi pemberian obat pada pasien yang bersangkutan, sedangkan terapi nonfarmakologis seperti teknik distraksi berupa pengalihan perhatian dan mendengarkan alunan music masih dalam proses kajian dan penelitian terus menerus. Sehubungan dengan penanganan nyeri dan untuk mengurangi efek samping pemberian terapi farmakologi, disarankan untuk menggunakan kombinasi dengan terapi non farmakologi, baik itu digunakan salah satu secara sendiri atau kombinasi keduanya. Sebagai contoh musik telah direkomendasikan sebagai teknik intervensi non farmakologi dalam pengelolaan nyeri sindroma koroner akut (Dewi, 2011). Sedangkan bacaan Al Quran (Murotal) juga telah diteliti dan menunjukan bahwa mendengarkan Al- Quran dapat menurunkan tingkat nyeri [57]

persalinan kala I fase aktif pada primipara (Permana, 2009). Terapi nonfarmakologi yang akan menjadi obyek kajian penelitian ini yaitu menggunakan tehnik distraksi dengan mendengarkan Ayat Suci Al- Quran. Mendengarkan Ayat Suci Al-Quran dapat menstimulus gelombang delta yang menyebabkan pendengar dalam keadaan tenang, tentram, dan nyaman (Qayyim, 1995). Diharapkan penelitian ini dapat menjelaskan bahwa penggunaan terapi nonfarmakologis berupa bacaan Al Quran yang dikombinasi dengan terapi farmakologis memiliki efek dalam menurunkan intensitas nyeri yang dialami pasien fraktur ekstremitas. Dengan demikian nantinya perawat sebagai komponen tim kesehatan dalam mengatasi nyeri dapat menggunakan tindakantindakan alternative guna memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas. METODE Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperiment pretest-posttest with control group. untuk melihat efek kombinasi bacaan Al Quran dan terapi farmakologis terhadap penurunan intensitas nyeri pasien fraktur ektremitas di ruang rawat inap RSAM Prop Lampung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bacaan Al Quran dan terapi farmakologi sedangkan Variabel terikat yaitu intensitas nyeri pasien fraktur ektremitas. Nyeri yang ditunjukkan pasien diukur menggunakan skala visual analog dalam rentang skor 0-10 cm. Skala ini berbentuk garis horisontal sepanjang 10 cm atau 100 mm. Berdasarkan alat bantu yang dipakai, maka nyeri dengan skor 0 = tidak nyeri, skor 10 = menunjukkan nyeri sangat hebat (Ignatavius & Workman, 2006; Perry & Potter, 2006). Hipotesis untuk penelitian ini yaitu: Ada perbedaan intensitas nyeri fraktur ekstremitas yang bermakna antara pemberian analgetik dengan pemberian kombinasi analgetik dan bacaan Al QuraN Sebagai populasi adalah pasien fraktur ekstermitas yang dirawat di ruang rawat inap RSAM Prop Lampung pada bulan Juli- Agustus 2012 Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan cara non probability sampling jenis purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi minimal sebanyak 31 orang. Rincian pelaksanaan penelitian ini yaitu kelompok kontrol sebanyak 16 orang diberikan terapi farmakologi sedangkan kelompok perlakuan sebanyak 15 orang diberikan kombinasi terapi farmakologi dan bacaan Al Quran selama 15 menit. Kemudian dilakukan analisa hasil observasi sebelum dan setelah intervensi terhadap intensitas nyeri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur intensitas nyeri dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Skala visual analog berisi urutan angka dalam rentang 0-10 untuk menilai intensitas nyeri yang dirasakan oleh responden, responden memilih skor nyeri dengan menunjukkan angka. Dimana skor 0 = tidak nyeri dan skor 10 = nyeri sangat hebat. Instrumen penelitian yang berikutnya adalah bacaan Al Quran. Sumber suara dari Multimedia Player (MP3) akan diperdengarkan selama 30 menit mempergunakan headphone. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pemilihan responden untuk dimasukkan sebagai kelompok perlakuan atau kelompok control yaitu setiap pasien fraktur eksterimatas yang memenuhi kriteria diberi penjelasan tentang gambaran penelitian dan selanjutnya menawarkan untuk kesanggupan menjadi responden. Peneliti mencatat data karakteristik pasien baik dari pasien, keluarga atau status pasien. Pasien kelompok kontrol diberikan obat analgetika dengan merek dagang yang sama yaitu Ketarolak sebanyak 1 ampul/ 2 ml. nya peneliti mengukur intensitas nyeri dengan diberi skala visual analog. Setelah 15 menit peneliti kembali diukur intensitas nyerinya dengan diberi skala visual analog yang pengisiannya didampingi oleh peneliti. Pasien kelompok [58]

perlakuan, sebelum diberikan obat anti analgetika dengan merek dagang yang sama yaitu Ketarolak sebanyak 1 ampul/ 2 ml, peneliti melakukan penilaian intensitas nyeri dengan diberi skala visual analog yang pengisiannya didampingi peneliti. Setelah itu, pasien diberi kesempatan mendengarkan bacaan Al Qural yaitu surat Al Fatihah, surat Ar Rohman, surat Al A la dan surat Al Ghosyiyah dengan cara peneliti memasangkan headphone ke telinga pasien dan menghidupkan multimedia player (MP3) selama 15 menit. Kemudian kembali diukur intensitas nyerinya dengan diberi skala visual analog yang pengisiannya didampingi oleh peneliti. Uji statistik dilakukan dengan analisis statistik Paired Samples t-test untuk menilai perbedaan intensitas nyeri test dan post test pada masing-masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Untuk menentukan perbedaan intensitas nyeri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan uji independen sampel t- test. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Dari hasil analisis terhadap nilai-nilai pre test dan post test terhadap responden maka didapatkan hasil-hasil sebagaimana ditampilkan dalam tabel-tabel berikut; 50 tahun. Tetapi usia rata rata responden antara kelompok uji dan kontrol hampir sama yaitu di seputar usia 30 tahun. Jenis fraktur ekstremitas responden sangat bervariatif, terbanyak adalah fraktur femur sebesar 39 % dan yang sedikit yaitu fraktur tibia sebesar 9,5 % sebagaimana dapat terlihat pada table berikut ini. Tabel 2: Distribusi Frekuensi Jenis Fraktur Ekstremitas Responden Frekuensi Jenis Fraktur Total Uji Kontrol f % Kruris 3 3 6 19,5 Tibia 1 2 3 9,5 Humerus 2 3 5 16 Femur 6 6 12 39 Pedis 3 2 5 16 Total 15 16 31 100 Intensitas nyeri yang dirasakan responden pada kelompok uji sebelum perlakuan memiliki rentang antara 6 sampai 9 dan sesudah perlakuan antara 3 sampai 5. Sedangkan intensitas nyeri yang dirasakan responden pada kelompok kontrol sebelum perlakuan memiliki rentang antara 3 sampai 6 dan setelah perlakuan memiliki rentang antara 4 sampai 6 sebagaimana terlihat pada table berikut ini. Tabel 3: Intensitas Nyeri Responden dan Uji Tabel 1: Distribusi Responden berdasarkan Umur Responden Umur (tahun) N Rata rata Minimum Maksimum Uji 15 34,9 14 65 Kontrol 16 30,3 18 50 Terlihat bahwa rentang usia pasien yang menjadi responden dalam penelitian ini sangat luas. Untuk kelompok uji mulai dari usia 14 tahun sampai dengan 65 tahun, sedangkan kelompok kontrol usia responden antara 18 tahun sampai dengan Uji Kontrol Skala Nyeri Minimum Maksimum Hasil penelitian yang menunjukkan perbedaan intensitas nyeri dengan menggunakan terapi analgetik (kelompok kontrol) serta hasil penelitian yang menunjukkan perbedaan intensitas nyeri 6 3 6 4 9 5 9 6 [59]

menggunakan kombinasi analgetik dan bacaan Al Quran (kelompok uji). Analisis Bivariat Tabel 4: Distribusi Rata Rata intensitas Nyeri dan Perlakuan (Uji) Intensitas Nyeri Kontrol Uji Mean 7,56 5,12 7,46 4.40 SD 0,96 0,61 0,91 0,63 p. Value 0,029 0,048 Terlihat bahwa perbedaan intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh p value 0,029 < 0,05. Berarti ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri yang dirasakan pasien pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa analgetik yang diberikan pada pasien bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga reseptor nyeri tidak menerima rangsang nyeri (Tjay dan Rahardja, 2002). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian tentang mendengarkan ayat suci Al Quran dalam persalinan yang telah dilakukan oleh Permana (2009) memperoleh hasil bahwa pada kelompok kontrol mempunyai nilai p value 0,0414, yang berarti ada perbedaan intensitas nyeri persalinan yang bermakna. Selanjutnya diketahui bahwa perbedaan skala nyeri pada kelompok uji sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh p value 0,048 < 0,05. Berarti ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri yang dirasakan pasien pada kelompok uji sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Permana (2009) tentang mendengarkan ayat suci Al Quran dalam persalinan memperoleh hasil yang sama yaitu terjadi penurunan tingkat intensitas nyeri pada kelompok uji sebelum dan sesudah diperdengarkan bacaan Al Quran dengan p value 0,001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intensitas nyeri pasien mengalami penurunan dengan cara mendengarkan bacaan Al Quran. Selanjutnya berikut ini adalah hasil analisa uji beda intensitas nyeri antara menggunakan analgetik dengan kombinasi analgetik dan bacaan Al Quran. Tabel 5: Distribusi Rata Rata Nyeri Responden Menurut Nyeri Uji Kontrol Rata rata 4,40 5,12 SD 0,632 0,819 SE 0,163 P Value 0,154 0,003 Terlihat bahwa perbedaan skala nyeri pada kelompok uji dan kelompok kontrol perlakuan diperoleh p value 0,048 < 0,05. Berarti ada perbedaan yang signifikan nyeri yang dirasakan pasien pada kelompok uji dan kelompok kontrol. Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Faradisi (2009) yang menganalis Uji beda tingkat kecemasan antara terapi musik dan murotal/ bacaan Al Quran diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05. Artinya pemberian terapi murotal/bacaan Aquran lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien dibandingkan dengan terapi musik. Penelitian lain yang dilakukan oleh Permana (2009) menyimpulkan bahwa mendengarkan Al-Quran dapat menurunkan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada primipara. Hasil penelitian ini mempertegaskan bahwa mendengarkan Ayat Suci Al-Quran dapat menstimulus gelombang delta yang menyebabkan pendengar dalam keadaan tenang, tentram, dan nyaman. Mendengarkan ayat suci Al quran menurut ( Zuhaili, 2008) paling efektif adalah disuarakan dan divisualisasikan melalui televisi, internet dan radio, karena minat [60]

masyarakat sekarang yang tidak begitu gemar lagi membuka lembaran-lembaran kertas. Mendengarkan suara ayat suci Alqur an secara langsung maupun melalui media seperti tape, radio, mp3, dsb akan memberikan efek relaksasi yang menenangkan. Secara fisiologis dengan mendengarkan stimulasi ayat suci Alqur an akan meningkatkan hormone endorphine dalam darah sehingga memberikan efek menenangkan. Akibat efek relaksasi dan menenangkan tersebut dapat menurunkan intesitas nyeri. Selain itu untuk penelitian selanjutnya penelitian ini dapat dilanjutkan pada pasien selain fraktur ektermitas dan sampel yang lebih banyak lagi dengan mempertimbangkan factor jenis kelamin, umur dan pengalaman nyeri yang pernah dialami pasien. * Dosen pada Prodi Keperawatan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapt ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri yang bermakna antara sebelum dengan sesudah pemberian anallgetik, ada perbedaan intensitas nyeri yang bermakna antara sebelum dengan sesudah pemberian analgetik dan mendengarkan bacaan Al Quran dan ada perbedaan intensitas nyeri yang bermakna antara pemberian analgetik dengan pemberian kombinasi analgetik dan bacaan Al Quran. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan agar hasil penelitian dapat diaplikasikan di institusi rumah sakit khususnya ruang rawat inap RS Abdul Moeloek Prop Lampung dalam rangka pengembangan tindakan keperawatan terutama yang berhubungan dengan terapi non farmakologis. Keberhasilan tindakan diharapkan dapat membantu memperbaiki proses penyembuhan dengan mengurangi intensitas nyeri dan sebagai alternatif terapi dalam pengelolaan nyeri pada pasien fraktur. Selanjutnya hasil penelitian ini memberikan informasi pada peserta didik keperawatan tentang pengaruh bacaan Al Quran terhadap tingkat nyeri pasien fraktur dan sebagai landasan untuk mewujudkan evidence based practice terutama dalam hal mengelola terapi non farmakologi untuk pengelolaan nyeri. DAFTAR PUSTAKA Bruner dan Sudarth (2002) Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume I (edisi 8) Jakarta.EGC. Craven, R. & Hirnle, J.C. (2007). Fundamental of nursing. 4 th edition. Philadephia :Lippincott Williams & Wilkins. Dewi (2011).Pengaruh efek kombinasi terapi musik dan terapi farmakologi terhadap intensitas nyeri pada pasien sindroma koroner akut di ruang IHC Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Thesis, Universitas Padjajaran Bandung. Faradisi, (2009) perbedaan efektifitas pemberian terapi murotal dengan terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur ekstremitas di rumah sakit dr.moewardi surakarta. Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ignatavicius, D. & Workman. (2006). Medical-surgical nursing critical thinking for collaborative care. Philadelphia : Elsevier Inc [61]

Permana, (2009). Konsep kebenaran ilmiah nyeri. http:// nyeri dan Al Quran. html. Tanggal akses: 5-4- 2012 pukul 20.30 WIB. Qayyim (1995) Zadul Ma ad, Pustaka Al kautsar. Jakarta Tjay dan Rahardja (2002) ) Obat obat penting, Edisi Ke Empat: Jakarta Zuhaili (2008), Al-Mausu ah Al- Qur aniyyah Al-Muyassaroh (diterjemahkan: Buku Pintar Al- Quran Seven in One), Al-Mahira. [62]