BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan berdampak terhadap nilai investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah perusahaan. Hal tersebut berpengaruh pada jumlah dana yang dapat diserap dari investor (Herawaty, 2008). Saat ini, di Indonesia hanya terdapat satu pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia. Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek serta pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka (Gumanti, 2011:54). Bagi investor, informasi akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk memprediksi prospek earnings di masa mendatang. Salah satu bentuk informasi yang digunakan antara lain adalah laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:4). 1
2 Menurut Subramanyam dan Wild (2010:130), earnings (laba) merupakan ringkasan informasi perusahaan paling diminati dalam pasar uang. Pada konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik pengukuran perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sejauh mana perusahaan dapat menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian kepada pemegang sahamnya. Peranan lainnya, yakni sebagai indikator profitabilitas perusahaan yang dapat membantu dalam mengestimasi potensi masa di masa depan. Maka dari itulah perhatian investor sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seorang investor hanya dapat meminimalkan risiko yang dihadapinya dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan investasinya. Gumanti (2011:54), menyatakan bahwa risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di masa mendatang. Pemahaman konsep terhadap perbedaan risiko dan return antar perusahaan perlu dikedepankan karena keberhasilan investasi yang ditanamkan investor di pasar modal ditentukan oleh kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Untung rugi (trade-off) atas sekuritas berkenaan dengan risk dan return merupakan suatu hal yang mutlak diperhatikan oleh seorang investor, karena dengan memperhatikan tinggi-rendahnya risiko dan return potensi kerugian dan
3 juga keuntungan dapat dikendalikan. Perhatian terhadap risk dan return ini menjadi mutlak karena investor akan mampu mengidentifikasi apakah perusahaan yang bersangkutan termasuk perusahaan yang suka resiko atau pencari resiko (risk lover atau risk seeker), netral terhadap risiko (risk neutral atau risk indifference), atau penghindar risiko (risk averter). Implikasinya, laba diterbitkan oleh manajemen yang lebih mengetahui kondisi di dalam perusahaan dan mereka pun menyadari adanya kecenderungan para investor untuk memberikan perhatian yang lebih akan laba perusahaan. Kondisi ini akan mendorong timbulnya perilaku menyimpang yang salah satu bentuknya yaitu earnings management (Gumanti, 2011:54). Berdasarkan teori keagenan terdapat masalah yang ditimbulkan oleh informasi yang tidak lengkap, yaitu ketika tidak semua keadaan diketahui oleh kedua belah pihak dan sebagai akibatnya konsekuensi-konsekuensi tertentu tidak dipertimbangkan oleh pihak-pihak tersebut (Hendriksen, 2000:213). Situasi seperti ini dikenal sebagai asimetri informasi. Adanya asimetri informasi ini semakin memudahkan praktik manajemen laba. Manajemen laba (earnings management) terjadi karena beberapa alasan, seperti untuk meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi ramalan analis, dan mempengaruhi harga saham. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam pelaksanaan praktik earnings management, antara lain increasing income, big bath, dan income smoothing (Subramayam dan Wild, 2010:130).
4 Increasing income dilakukan dengan mempercepat pencatatan pendapatan, menunda biaya, dan memindahkan biaya untuk periode lain, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode. Big bath biasanya dilakukan pada saat perusahaan mengalami kemunduran kinerja atau saat terjadi peristiwa yang tidak terjadi setiap harinya atau luar biasa. Sedangkan income smoothing diterapkan dengan sengaja dengan menurunkan atau meningkatkan laba untuk mengurangi gejolak dalam pelaporan laba, sehingga perusahaan terlihat stabil atau tidak beresiko tinggi. Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan mengalami fluktuasi, salah satu diantaranya yaitu kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya. Kondisi dan situasi inilah yang akan mempengaruhi harga saham dan yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham (Fahmi, 2012:97). Penulis melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, khususnya sektor makanan dan minuman berdasarkan pada dua fenomena yang terjadi pada sektor tersebut. Yang pertama, menurut Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI, Andre (2013), menyatakan bahwa PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mengalami kenaikan harga saham di luar kewajaran (Unusual Market Activity/UMA), untuk itu pihak bursa tengah mengawasi pergerakan harga dan aktivitas transaksi saham tersebut. Yang kedua, menurut Analis PT Buana Capital, Alfred (2013), menyatakan bahwa saham unggulan yang masuk dalam sektor consumer goods mengalami kenaikan yang
5 signifikan, sebagian besarnya merupakan saham perusahaan sektor makanan dan minuman. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Tindakan Earnings Management terhadap Volume Penjualan Saham (Trading Volume Activity, TVA) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah earnings management mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. 2. Berapakah besarnya pengaruh earnings management terhadap volume perdagangan saham. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari praktik earnings management terhadap volume perdagangan saham. 2. Besarnya pengaruh earnings management terhadap volume perdagangan saham.
6 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh tindakan earnings management terhadap volume perdagangan saham (trading volume activity) pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung bagi: 1.4.1 Pengembangan Ilmu Bagi Peneliti Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, wawasan, dapat dijadikan perbandingan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek yang terjadi di lapangan, serta merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian tingkat sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung. 1.4.2 Pemecahan Masalah 1. Bagi pihak perusahaan Memberikan pengetahuan mengenai praktik earnings management serta pengaruhnya terhadap reaksi investor. 2. Bagi investor Memberikan informasi mengenai earnings management dan praktik pelaksanaannya, serta masukan kepada investor bahwa laporan keuangan yang dipublikasikan masih harus diolah dan dianalisis sehingga tidak terjadi salah tafsir dan tidak berpatokan/memperhatikan angka laba saja tanpa memperhatikan
7 bagaimana prosedur akuntansi yang digunakan untuk mendapatkan laba tersebut. 3. Bagi pihak lain Memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi bahan referensi ataupun rujukan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan topik yang sama atau berkaitan dengan topik ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Persiapan dan pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan selesai.