BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Oleh karena itu keberhasilan anak didik sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

pikir manusia. Astuti (2009:1) mengemukakan bahwa perkembangan pesat di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengetahuan Prosedural Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Permendikbud nomor 58 tahun 2014 matematika merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam. lingkungan dan kehidupan. Lingkungan kehidupan pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak Sumber Daya Manusia

09. Mata Pelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pengembangan pendidikan. Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun. sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

09. Mata Pelajaran Matematika

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang berkaitan dengan aljabar banyak ditemukan dalam

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. setiap manusia akan selalu berusaha untuk menambahi ilmu pengetahuannya.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang

ANALISIS KESULITAN SISWA SMK CITRA MEDIKA SUKOHARJO DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan proses belajar mengajar didalam kelas, melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran. Kesuksesan sebuah pendidikan dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

ANALISIS KEMAMPUAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA SD DALAM POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika telah diberikan kepada anak mulai dari sekolah dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dahulu. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai. maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang. dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VII SMPN MODEL TERPADU MADANI

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar sampai tingkat sekolah menengah. Dikarenakan matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Matematika merupakan salah satu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam penguasaan sains dan teknologi (Hudojo, 2001). Untuk menguasai teknologi masa depan diperlukan penguasaan matematika yang baik sejak dini. Menyadari pentingnya penguasaan matematika, pada lampiran 3 PP Mendiknas nomor 22 tahun 2006 menyebutkan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama dengan baik. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk dapat bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan bersaing. Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan komunikasi pada saat ini dilandasi oleh perkembangan matematika khususnya dibidang teori bilangan, analisis, teori peluang, matematika diskrit dan aljabar. Faktorisasi bentuk aljabar merupakan salah satu materi aljabar yang dipelajari siswa di SMP kelas VIII. Faktorisasi bentuk aljabar penting dikuasai oleh siswa karena sebagai dasar untuk menguasai materi selanjutnya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan konsep dan karakter masalah yang berkaitan dengan materi faktorisasi bentuk aljabar agar tidak terjadi kesalahan konseptual, prosedural dan teknis dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan faktorisasi bentuk aljabar. 1

Penguasaan konsep matematika pada sekolah menengah pertama (SMP) sangat bergantung pada penguasaan konsep matematika yang dimiliki pada siswa tingkat sekolah dasar (SD). Konsep matematika pada SMP tidak berbeda dengan konsep matematika di SD, namun konsep matematika di SMP lebih diperluas dan diperdalam disesuaikan dengan perkembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu supaya siswa dapat dengan mudah menguasai materi pada jenjang yang lebih tinggi, maka materi-materi yang mendasar harus benar-benar dikuasai. Namun sebaliknya jika penguasaan materi dasar terabaikan, maka siswa akan banyak mengalami hambatan pada penguasaan materi matematika pada jenjang yang lebih tinggi. Hasil penelitian Restuningtyas (2012) menemukan bahwa kurang mendalamnya penanaman konsep yang sering dilakukan oleh guru mengakibatkan siswa menjadi keliru dimateri selanjutnya dan sulit diperbaiki. Oleh karena itu apabila terjadi kesalahan terhadap suatu konsep dalam diri siswa, maka konsep itu akan terbawa terus dan sulit dirubah. Kesulitan dalam memahami konsep matematika akan menimbulkan kesalahan konsep pada siswa. Kesulitan dalam memahami konsep matematika dikarenakan sebagian besar siswa mengaggap bahwa konsep matematika merupakan konsep yang abstrak sehingga sulit untuk memahaminya. Sehingga awal terjadinya kesalahan konsep berdampak pada kesalahan prosedur dalam penyelesaian soal-soal matematika. Sementara itu, Widdiharto (2008) menggolongkan jenis-jenis kesalahan yang sering ditemukan dalam menyelesaikan soal matematika diantaranya: salah dalam menggunakan kaidah komputasi atau salah pemahaman konsep, kesalahan penggunaan operasi hitung, algoritma (langkah-langkah prosedur) yang tidak sempurna, serta mengerjakan dengan serampangan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa bukan suatu hal yang kebetulan atau disengaja. Gambaran umum yang terjadi disekolah-sekolah bahwa siswa tidak mengetahui dimana letak kesalahan mereka. Bentuk kesalahan yang dilakukan oleh siswa beraneka ragam sehingga perlu adanya analisis kesalahan agar dapat diketahui penyebab siswa 2

mengalami kesulitan serta alternatif yang dapat ditempuh untuk meminimalkan terjadinya hal yang sama. Dalam menyelesaikan soal-soal matematika diperlukan pemahaman konsep dan prosedur. Menurut Rahmawati (2014) menyatakan bahwa pemahaman konsep yang tidak didukung oleh pemahaman prosedurakan mengakibatkan siswa mempunyai intuisi yang baik tentang suatu konsep tetapi tidak mampu menyelesaikan suatu masalah. Sebaliknya, pemahaman prosedur yang tidak didukung oleh pemahaman konsepakan mengakibatkan siswa mahir memanipulasi simbol-simbol tetapi tidak memahami dan mengetahui makna dari simbol tersebut. Kondisi ini memungkinkan siswa dapat memberikan jawaban dari suatu soal-soal matematika tanpa memahami apa yang mereka lakukan. Penelitian tentang kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika sudah sering dilakukan. Masing-masing penelitian mempunyai kategori kesalahan yang berbeda sesuai dengan masalah yang diteliti. Diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Septiawati (2010) tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal faktorisasi suku aljabar ditinjau dari langkah pemecahan masalah. Kategori kesalahan yang digunakan peneliti yaitu: a) kesalahan dalam memahami soal; b) kesalahan dalam menyusun rencana penyelesaian; c) kesalahan dalam melaksanakan rencana penyelesaian. Penelitian lain yang dilakukan oleh Lestari (2011) tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal faktorisasi suku aljabar. Kategori kesalahan yang digunakan peneliti yaitu: a) kesalahan terjemahan; b) kesalahan konsep; c) kesalahan hitung; d) kesalahan strategi. Pada penelitian Dewi (2014) tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi faktorisasi bentuk aljabar kategori kesalahan yang digunakan peneliti yaitu: a) kesalahan fakta; b) kesalahan operasi; c) kesalahan prinsip; d) kesalahan konsep. Berdasarkan dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan mengenai kategori kesalahan. Dalam penelitian ini kesalahan yang akan diteliti adalah kesalahan konsep dan kesalahan prosedur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dimana peneliti akan 3

mendeskripsikan hasil penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta dari data yang diperoleh. Pada observasi dan wawancara kelas VIII di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang pada bulan September 2014, didapatkan bahwa pada materi faktorisasi bentuk aljabar siswa kesulitan untuk memahami representasi bentuk aljabar. Indikatornya yaitu pada saat siswa menyelesaikan soal dengan materi aljabar ditemukan banyak siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Namun ada juga beberapa siswa yang bisa menyelesaikan soal walaupun langkah pengerjaannya masih terdapan kekeliruan. Diantaranya seperti kesalahan dalam memahami soal, kesalahan dalam operasi perkalian aljabar, kesalahan dalam operasi penjumlahan dan pengurangan aljabar dan kesalahan dalam menuliskan variabel pada hasil pemfaktoran bentuk aljabar. Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul Analisis Kesalahan Konseptual dan Prosedural Siswa Kelas VIII SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang Dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Faktorisasi Bentuk Aljabar, yang nantinya diharapkan membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam masalah pembelajaran Matematika. 1.2 Rumusan Masalah Masalah tentang pentingnya pemahaman konsep dan prosedur dalam pembelajaran matematika agar siswa dalam proses belajar mengajar benar-benar memahami konsep dan prosedur dengan baik, maka sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan siswa terkait dengan pemahaman konsep pada materi kelas VIII pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang? 2. Kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan siswa terkait dengan pemahaman prosedur pada materi kelas VIII pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang? 4

3. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa kelas VIII di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang melakukan kesalahan dalam memahami konsep materi dengan pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar melalui penyelesaian soal-soal? 1.3 Pembatasan Masalah Permasalahan yang timbul dalam sebuah penelitian bisa sangat kompleks. Agar pemahaman konsep dan prosedur dalam pembelajaran matematika ini terarah dan tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah yang akan dibahas maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan masalah. Hal ini juga untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas dalam pemahaman konsep dan prosedur dalam pembelajaran matematika ini. Selain itu untuk memudahkan pembahasan pada pemahaman konsep dan prosedur pembelajaran matematika agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah, antara lain: a. Kesalahan yang diteliti adalah kesalahan subyek penelitian dalam mengerjakan soal-soal matematika yaitu terbatas pada kesalahan konsep dan kesalahan prosedur. b. Kesalahan siswa baik kesalahan konsep dan kesalahan prosedur dalam penelitian ini difokuskan untuk mengungkapkan penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan dari analisis kesalahan pemahaman konsep dan prosedur pada materi faktorisasi bentuk aljabar di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang, yaitu agar siswa dalam proses belajar dapat memahami dengan baik konsep dan prosedur pembelajaran yang tengah disajikan guru tersebut sehingga dapat meningkatkan belajar siswa. Selain itu, adapun tujuan umum penelitian ini yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami apakah ada kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemahaman konsep pada materi kelas VIII pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang. 5

2. Untuk memahami apakah ada kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemahaman prosedur pada materi kelas VIII pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa kelas VIII di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang melakukan kesalahan dalam memahami konsep materi dengan pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar melalui penyelesaian soal-soal. 1.5 Manfaat Penelitian Pada latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan pengembangan, maka ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari analisis kesalahan pemahaman konsep dan prosedur pada materi faktorisasi bentuk aljabar di SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang. Pemahaman konsep dan prosedur dalam pembelajaran ini dapat bermanfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Secara umum, studi ini memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada layanan peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan prosedur siswa dalam pembelajaran matematika. Jika pemahaman konsep dan prosedur siswa dapat ditingkatkan maka kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika bisa dikurangi. Penyampaian materi pelajaran yang menarik akan membuat siswa menjadi tertarik dengan kegiatan belajar mengajar. Secara khusus, studi ini memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran matematika berupa pentingnya seorang guru mengetahui kesalahan-kesalahan yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika sehingga guru dapat mengambil jalan keluar dalam masalah ini. b. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Bagi guru matematika, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, khususnya dalam 6

memberikan informasi tentang perbaikan pembelajaran yang tengah disajikan pada siswa. Selain itu juga dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembelajaran yang inovatif dan dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prosedur serta kemampuan dalam bidang matematika maupun mengatasi permasalahan dalam hidup. 1.6 Definisi Operasional Supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pengertian dan penafsiran terhadap judul skripsi yaitu Analisis Kesalahan Konseptual dan Prosedural Siswa Kelas VIII SMP A isyiyah Muhammadiyah 3 Malang Dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Faktorisasi Bentuk Aljabar, maka perlu adanya batasan dan definisi operasional sebagai berikut: a. Analisis Kesalahan Analisis kesalahan adalah pendeskripsian jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan alasan-alasan tentang penyebab terjadinya kesalahankesalahan. b. Kesalahan Siswa Kesalahan siswa meliputi kesalahan konseptual dan kesalahan prosedural. Kesalahan konseptual adalah kesalahan yang dilakukan siswa dalam menafsirkan istilah, konsep dan prinsip atau salah dalam menggunakan istilah, konsep dan prinsip dalam menyelesaikan soal matematika. Termasuk juga kurang tepat dalam menggunakan rumus atau teorema dan tidak menuliskan atau kurang tepat dalam menuliskan rumus atau teorema. Sedangkan kesalahan prosedural adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyusun langkah-langkah yang bertahap, berurutan dan teratur untuk menjawab suatu masalah. 7