BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa, Laporan adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: Hendry (2013) meneliti tentang Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas setia tahunnya mengalami peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaaan baik (liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak lagi mecukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaaan tidak baik (insolvable). Ditinjau dengan rasio aktivitas menunjukkan peningkatan di setiap tahunnya sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik. Yurasti (2013) meneliti tentang Mengukur Kekuatan Ekspansi Bisnis PT. Antam Ditinjau dari Aspek Kinerja Keuangan. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa hasil analisa terhadap laporan rasio-rasio keuangan selama 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa rentabilitas perusahaan secara 7

8 umum terjadi peningkatan kinerja yang baik meski rasio aktivitas menunjukkan perkembangan yang relatif menurun. Kedua fakta ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu melakukan program efisiensi operasional sehingga dengan rasio-rasio aktivitas yang cenderung turun perusahaan mampu meningkatkan profitabilitas. Likuiditas meski terjadi penurunan secara rasio, namn tingkat likuiditas yang dipertahankan yaitu current ratio sebesar 251% dan quick ratio sebesar 188% di tahun 2012 masih dalam kondisi ideal. Solvabilitas perusahaan meski terjadi kenaikan di tahun 2012 akibat kenaikan hutang, namun angka debt to total assets ratio sebesar 35% di tahun 2012 masih tergolong aman dan konservatif. Tingkat kepercayaan pasar modal juga terlihat solid dengan larisnya obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2011. Analisis diatas memberikan gambaran bahwa PT. ANTAM memiliki kekuatan ekspansi usaha yang besar untuk menggarap kekayaan tambang nasional dan sebagai perusahaan negara yang profitable guna menunjang pembangunan nasional. Mengingat manajemen perusahaan yang solid dengan tatakelola perusahaan yang sehat kiranya untuk menambah amunisi serta kekuatan ekspansi bisnis yang maksimal, tepat bila pemerintah selaku pemilik mengupayakan tambahan modal yang akan memberikan efek berlipat bagi kekuatan ekspansi bisnis. Kekuatan dari internal dan meningkatnya kredibilitas dimata kreditor dan pemilik dana lainnya.

9 Hasil Penelitian Dery (2013) tentang Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Kelompok Industri Logam Mineral. Maksud dan tujuan peneliti adalah untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai: Analisis rasio laporan keuangan perusahaan pada industri logam mineral lainnya, Kondisi kinerja keuangan perusahaan pada industri lagam mineral lainnya, Manfaat analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan pada industri logam mineral lainnya. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan metode survey. Data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Analisis rasio laporan keuangan telah dilaksanakan secara efektif. (2) PT Timah Tbk memiliki kinerja keuangan terbaik pada tahun 2009, PT Aneka Tambang Tbk memiliki kinerja terbaik pada tahun 2010, dan PT Central Omega Resources Tbk memiliki kinerja keuangan terbaik pada tahun 2011. PT Timah Tbk memilik kinerja keuangan yang terbaik, diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk yang cukup baik, dan PT Central Omega Resources TBk yang kurang baik. Pada penelitian ini memiliki perbedaan dengan peneliti terdahulu. Perbedaan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendry (2013) dan Yurasti (2013) adalah mengenai tahun dan perusahaan yang akan di teliti. Perbedaan lain antara peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Dery (2013) yaitu mengunakan teknik analisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Sedangkan peneliti menggunakan analisis lebih lengkap yaitu: analisis likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

10 Hubungan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah alat analisis yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan sama-sama menggunakan rasio keuangan untuk mengkukur kinerja keuangan perusahaan, sedangkan perbedaan terletak pada obyek penelitiannya. B. Landasan Teori 1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanan kata dalam bahasa inggris adalah performance. Menurut Suyadi Prawirosentono (1999:2) mengatakan bahwa: performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal dengan tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Untuk memutuskan suatu badan usaha atau perusahaan memiliki kualitas yang baik maka ada dua penilaian yang paling dominan yang dapat dijadikan acuan untuk melihat badan usaha atau perusahaan tersebut telah menjalankan kaidah-kaidah manajemen yang baik. Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan dan kinerja non keuangan. Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan dan dari informasi yang diperoleh pada neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.

11 Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan mengunakan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Ada 5 tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu: a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan. b. Melakukan perhitungan. c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. d. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. 2. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Irham Fahmi (2012:22). Laporan Keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso, Weygandt, & Warfield (2008;3), laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar koorporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifkasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan (Financial Statement) yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau

12 pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2010:2). Menurut Munawir (2010:5) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan, kedua daftar ini adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan). Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan labarugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan/ menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan laba-rugi memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi pada periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah ringkasan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, lapporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan lainnya. Hasil dari pelaporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan

13 untuk memenuhi tujuan perusahaan serta sebagai laporan kepada pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan perusahaan ataupun perkembangan suatu perusahaann. 3. Analisis Laporan Keuangan a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013:190), analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Informasi yang diperoleh dari hubungan-hubungan ini menambah visi dan sisi lain, memperdalam informasi dan data yang ada dalam laporan keuangan konvensional, sehingga bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Menurut munawir (2010:35) analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menetukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Dwi Pratowo (2011:56) analisis keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa

14 sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang Dilihat dari pengertian-pengertian analisis laporan keuangan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan yang bertujuan menilai dan mengukur kinerja perusahaan pada masa mendatang. b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013: 195) tujuan analisis laporan keuangan sebagai berikut: 1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada laporan yang ada dalam laporan keuangan biasa. 2) Dapat menggali informasi yang tidak dapat dilihat secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berasa dibalik laporan keuangan. 3) Dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam laporan keuangan. 4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan sautu laporan keaungan baik dikaitkan dengan komponen internal laporan keuangan maupun kaitannya dengan inforamsi yang diperoleh dari luar perusahaan.

15 5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi, peningkatan. 6) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain: 1) Dapat menilai prestasi perusahaan. 2) Dapat memproyeksi keaungan perusahaan. 3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu. 4) Dapat menilai perkembangan dari waktu ke waktu. 5) Dapat melihat komposisi struktur keuangan, arus dana: a) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. b) Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industry normal atau standar ideal. c) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya. d) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang.

16 c. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Dwi dan Rifka yang dikutip oeh Setiadi (2016), secara umum metode analisis laporan keaungan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Metode Analisis Horizontal (dinamis) Yaitu metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecendrungannya. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). 2) Metode Analisis Vertikal (statis) Yaitu metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama pada tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Sementara itu teknis analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan menurut Munawir yang diutip oleh Setiadi (2016) adalah sebagai berikut:

17 1) Analisis perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingakan laporan keaungan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan: a) Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah. b) Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah. c) Kenaikan atau penurunan dalam presentase. d) Presentase total. 2) Trend atau tandensi posisi dan kemajuan keaungan perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk persentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tandensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tandensi tetap, naik atau bahkan turun. 3) Laporan dengan persentase perkomponen atau common sie statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi pengongkosan yang terjadi dihubungakan dengan jumlah penjualannya. 4) Analisis dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah modal kerja dalam period tertentu.

18 5) Analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas selama periode tertentu. 6) Analisis rasio, adalah suatu metode dan analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 7) Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut. 8) Analisis break event, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang baru harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis break event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk barbagai tingkat penjualan. 4. Analisis Rasio keuangan a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2012:104), rasio adalah sebagai berikut: analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

19 Menurut Munawir (2010:37) menyatakan bahwa : analisis rasio keuangan adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau lapora laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan Menurut Fahmi (2014: 53) yang dikutip oleh Triyonowati, manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan yaitu: 1) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan. 2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat suatu perencanaan. 3) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisis suatu perusahaan dari prespektif keuangan. 4) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan keberlangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. 5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi. c. Jenis-Jenis Rasio Keuangan Jenis-jenis rasio keuangan menurut Martono dan Harjito (2010: 53) secara garis besar ada 4 jenis rasio, antara lain:

20 1) Analisis Likuiditas Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukan hubungan antara kas perusahaan dan aset lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek. Ada dua rasio yang sering digunakan, yaitu: a) Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Rasio ini mengukur berapa kali lipat perusahaan mampu menutupi setiap satu rupiah hutang lancarnya ditutupi dengan aset lancarnya. Rasio lancar yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditur jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendek. b) Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya dengan aset lancar tanpa memperhatikan persediaannya. Hal ini dilakukan karena persedian dianggap memerlukan waktu yang relative lebih lama

21 untuk di uangkan. Rasio ini mengukur berapa kali lipat perusahaan mampu menutupi setiap satu rupiah hutang lancarnya ditutupi dengan aset lancarnya selain persediaan. Rasio cepat yang rendah memberikan indiakasi jaminan yang kurang baik bagi kreditur jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan kurang memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewanjiban finansial jangka pendeknya. 2) Analisis Aktivitas Rasio aktivitas yaitu mengukur sejauh mana efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola aset-asetnya. Artinya dalam hal ini adalah mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi serta kebijakan manajemen dalam mengelola aktiva lainnya dan kebijakan pemasaran. Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara laporan laba-rugi, khususnya penjualan, dengan unsur-unsur yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung, yaitu: a) Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover) Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aset suatu perusahaan dimana rasi ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aset dalam suatu periode tertentu.

22 Rasio yang tinggi berarti menunjukkan kondisi yang baik sedangkan semakin rendah menunjukkan kondisi yang kurang baik dan manajemen harus mengevaluasi strategi pemasaran investasinya. b) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Rasio ini mengukur perusahaan mampu menekan modal kerja perusahaan yang ditanamkan pada piutang atau memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihanya. Semakin cepat perputaran piutang menandakan bahwa modal dapat digunakan secara efisien. c) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan dijual dan diganti dalam waktu satu tahun. 3) Analisis Solvabilitas Rasio ini menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi atau membayar utang jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel yaitu perusahaan yang total kewajibannya lebih besar dibandingkan total asetnya. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung, yaitu:

23 a) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (Total Debt to Total Assets) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio ini merupakan rasio antara hutang dengan total aset yang dinyatakan dalam presentase. b) Rasio Total Hutang terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity) Total debt to equity merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder s equity yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar modal sendiri yang dimiliki perusahaan (ekuitas) yang dijadikan jaminan untuk membayar kewajibannya. 4) Analisis Profitabilitas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (laba) pada tingkat penjualan, aset, dan ekuitas. Ada tiga rasio yang sering digunakan, yaitu: a) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Net Profit Margin (margin laba bersih) ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.

24 b) Tingkat Pengembalian Investasi (Return On Invesment) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih berdasarkan total aset. c) Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan tingkat ekuitas saham tertentu.