PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.Oll/2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN NOMOR /2013 TENTANG. jasa guna. pembuatan. plastik. film, polypropylene. plastik, geotekstil. Bea Masuk. industri. kemasan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI I<EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.Oll/2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.011/2014

113/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN TINTA K

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK. 011/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN MENTERI NOMOR DENGAN. Pembuatan. elektronika. barang. terhadap. impor. c. bahwa. telah memenuhi. Komponen. dan bahan. Bea Masuk.

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

108/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN PER

SALINAN 7/PMK.011/ TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/FMK.Oll/2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014 TENTANG

2013, No bejana tekan dan tangki dari logam, serta pembuatan mesin pertanian dan kehutanan telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan baran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2009 Departemen Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kemasan Plastik,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

SALINAN TENTANG BEA OBAT INFUS. memenuhi. Barang. tentang. rangka. pemberian 2013; Masuk

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 46/PMICOll/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR SI/PMK.Oll/2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Sorbitol.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.Oll/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR GUNA MENTERI. barang. industri. Pemerintah. diberikan. tentang Jasa Guna. dan/atau. Anggaran. dalam. untuk. Masuk. pemberian 2013; ketentuan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106/PMK. 011/2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN DAN KARTU PLASTIK

SALINAN NOMOR TENTANG ALKYD. phthalate, resin, amino. resin. Ditanggung. Pemerintah. pembuatan. unsaturated. solution. dan bahan. pigment.

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.Oll/2013 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.Oll/2009

TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN PUPUK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.Oll/2012

: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

2011.No acrylic/synthetic latex, plasticizer telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Di

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.Oll/2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PMK.Oll/2013

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.Oll/2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINANN TENTANG TUHAN. dan peralatan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.011/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMICOll/2010

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 108/PMK. 011/2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 42/PMK.011/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang. Mengingat. Nornar 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia. Narnar 4661); 2. Undang-Undang Namar 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAU PERB

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.Oll/2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 48/PMK..Oll/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN PEMERINTAH KEPADA INDUSTRI SEKTOR TERTENTU MELALUI KEBIJAKAN BMDTP TA 2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMICOll/2010

MENTERI Kf:UANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN NOMOR TENTANG. Menimbang umum, dan/atau. konsumen, melindungii. Negara. Tahun menetapkan. Menteri. Barang 2013; Mengingat. Nomor.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 42/PMK. 011/2010 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.Oll/2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 261/PMK.Oll/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.010/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK. 011/2012 TENTANG

TENTANG BEA MASUK D1TANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KARPET DAN I ATAU PERMADANI UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11ljPMICOllj2011

TENT ANG. BEA MAsUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN OLEH INDUsTRI PEMBUATAN SORBITOL UNTUK TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60!PMK.Oll/2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMI<.Oll/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 31/PMK. 011/2009

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23!PMK.Oll!2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Telekomunikasi.

MEMUTUSKAN: Menetapkan. Pasal1

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

MENTERII<EUANGAN REPUBLIf< INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.Oll/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.011/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.Oll/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KOMPONEN DAN/

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang A

P - 12/BC/2010 TATA CARA PEMBERIAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA SAlINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.Oll/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTlK, PLASTIK LEMBARAN, BIAXIALLY ORIENTED POLY PROPYLENE FILM, CAST POLY PROPYLENE FILM, KARUNG PLASTIK, BENANG DARI PLASTlK, TERPAL PLASTIK, GEOTEKSTIL, BARANG DAN/ATAU PERABOT RUMAH TANGGA DARI PLASTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa guna kepentingan umum dan meningkatkan daya saing indush i pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly. propylene film, karung plastik, benang dad plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atau perabot rumah tangga dad plastik di dalam neged, perlu memberikan insentif fiskal berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik; b. bahwa terhadap impor barang dan bilhan oleh indush i pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barangdan/atau perabot rumah tangga dari plastik telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sesnai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 261/ PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Tmpor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Gnna Kepentingan Umnm dan Peningkatan Daya Saing Indnsh i Sektor Tertentu Untuk Tahnn Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masnk Ditanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan oleh industri pembnatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atan perabot rumah tangga dari plastik sebagaimana dimaksud pada hnruf b, telah ditetapkan pagn anggaran untuk pemberian Bea Masnk Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2011;

REPU8L1K INDONESIA -2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam' rangka me!aks~makan ketentuan Pasa! 3 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan NomoI' 261/ PMK011/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas!mpor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011,perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Guna Pembuatan Kemasan Plastik, Plastik Lembaran, Biaxially Oriented Poly Propylene Film, Cast Poly Propylene Film, Karung Plastik, Benang Dari Plastik, Terpal Plastik, Geotekstil, Barang dan/atau Perabot Rumah Tangga Dari Plastik Untuk Tahun Anggaran 2011; Mengingat 1. Undang-Undang NomoI' 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 NomoI' 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang NomoI' 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 NomoI' 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4661); 2. Undang-Undang NomoI' 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 NomoI' 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4286); 3. Undang-Undang NomoI' 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 NomoI' 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomOI' 4355); 4. Undang-Undang NomoI' 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Be!anja Negara Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 NomoI' 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 5167); 5. Keputusan Presiden NomoI' 56/P Tahun 2010; 6. Peraturan Menteri Keuangan NomOI' 63/PMK05/2010 tentang Mekanisme Pe!aksanaan dan Pertanggungjawaban Atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Keuangan NomOI' 261/PMK011/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTIK, PLASTIK LEMBARAN, BIAXIALLY ORIENTED POLY PROPYLENE FILM, CAST POLY PROPYLENE FILM, KARUNG PLASTIK, BENANG DARI PLASTIK, TERPAL PLASTIK, GEOTEKSTIL, BARANG DAN/ATAU PERABOT RUMAH TANGGA DARI PLASTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011.

REPUBLIK INDONESIA -3- Pasal1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri dengan kegiatan utama membuat kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik. 2. Barang dan Bahan Untuk lndustri Pembuatan Kemasan Plastik, Plastik Lembaran, Biaxially Oriented Poly Propylene Film, Cast Poly Propylene Film, Karung Plastik, Benang Dari Plastik, Terpal Plastik, Geotekslil, Barang dan/atau Perabot Rumah Tangga Dari Plastik yang selanjutnya disebut Barang dan Bahan adalah barang dan/atau bahan baku, guna diolah dalam pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik oleh Perusahaan. Pasal2 (1) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah diberikan atas impor Barang dan Bahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini. (2) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan belanja subsidi pajak ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah: (3) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah tidak diberikan terhadap: a. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif umum bea masuk sebesar 0% (nol persen);. b. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif bea rnasuk sebesar 0% (nol persen) berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional; c. Barang dan Bahan yang dikenakan Bea Masuk Anti Dumping/Bea Masuk Anti Dumping Sementara, Bea Masuk Tindakan Pengamanan/Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara, Bea Masuk Imbalan, Bea Masuk Tindakan Pembalasan; d. Barang dan Bahan yang diimpor ke dalam Kawasan Berikat menggunakan dokumen Pemberitahuan Pabean Impor dengan mendapat penangguhan bea masuk dan pajak dalam rangka impor; dan/atau e. Barang dan Bahan yang diimpor dalam rangka pemanfaatan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor. (4) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud pacta ayat (1), diberikan dengan pagu anggaran sebesar Rp49.267.500.000,00 (empat puluh sembilan miliar dua ratus enam puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

REPUBLIK INDONESIA - 4- (5) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sebagai Pengguna Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara menetapkan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Kementerian Perindustrian selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pembayaran belanja subsidi pajak ditanggung pemerintah. (6) Alokasi anggaran Bea Masuk Ditanggung Pemerintah dengan pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) untuk Perusahaan, ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Pasal3 (1) Untuk memperoleh Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 ayat (1), Perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri Rencana Impor Barang yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Kementerian Perindustrian. (2) Rencana Impor Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat elemen data sebagai berikut: a. nomoi' dan tanggal Rencana Impor Barang; b. nama Perusahaan; c. NomoI' Pokok Wajib Pajak; d. alamat; e. kantor pabean tempat pemasukan barang; f. maian, jenis dan spesifikasi teknis barang; g. pos tarif (HS); h. 1. j. jumlah/satuan barang; perkiraan harga impor; negara asal; k. perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah; dan 1. pimpinan Perusahaan. Pasal4 (1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat bel as) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap. (2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa persetujuan sebagian atau persetujuan selurulmya atas Barang dan Bahan yang tercantum dalam Rencana Impor Barang yang dilampirkan pada permohonan yang diajukan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal3.

REPU8L1K INDONESIA -5- (3) (4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor Barang dan Bahan guna pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik oleh industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, CIlst poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang dan/atau perabot rumah tangga dari plastik. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) ditolak, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikan surat pemberitahuan penolakan kepada Perusahaan dengan menyebutkan alasan penolakan. Pasal5 (1) Atas realisasi impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintah yang pelaksanaannya didasar.kan pada Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (3), Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atau Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai setempat membubuhkan cap "BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114 /PMKOll/2011" pada semua lembar Pemberitahuan Pabean Impor.. (2) Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipakai sebagai dasar untuk pencatatan penerimaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintahdan dialokasikan sebagai belanja subsidi pajak dalam jumlah yang sarna. Pasal6 (1) Dalam hal terdapat perbedaan antara Barang dan Bahan yang akan diimpor dengan daftar Barang dan Bahan yang terdapat dalam Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), Perusahaan dapat mengajukan permohonan perubahan Keputusan Menteri Keuangan. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dilampiri dengan Rencana Impor Barang Perubahan yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Kementerian Perindustrian. Pasal7 (1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.

HEPUBLIK INDONESIA -6- (2) (3) (4) Persetujuan atas permohonan perubahan Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa persetujuan sebagian atau persetujuan seluruhnya. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor Barang dan Bahan guna pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang danlatau perabot rumah tangga dari plastik oleh industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang danlatau perabot rumah tangga dari plastik. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ditolak, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikan surat pemberitahuan penolakan kepada Perusahaan dengan menyebutkan alasan penolakan. Pasal8 Pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keufmgan yang mengalur mengenai mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah. Pasal9 (1) Terhadap Barang dan Bahan yang memperoleh Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, wajib digunakan oleh Perusahaan yang bersangkutan guna pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, benang dari plastik, terpal plastik, geotekstil, barang danlatau perabot rumah tangga dari plastik dan tidak dapat dipindahtangankan kepada pillak lain. (2) Atas penyalahgunaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perusahaan wajib membayar bea masuk yang seharusnya dibayar ditarilbah dengan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak dilakukan realisasi impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayal (1). Pasal10 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan sampai dengan tanggal31 Desember 2011.

MENTERI KEUANGAN R.EPUBLIK INDONESIA Agilr setiil.p ormg mengetil.huinyil., memerintil.hkil.n pengundil.ngil.n Pemtumn Menteri Keuil.ngm ini dengm penempil.til.nnyil. dalam Berita Negil.ril. Republik Indonesiil.. Ditetapkm di Jil.karta padil. tmggal18 Jull 2011 MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS DW. MARTOWARDOJO Diundangkan di Jakarta pil.da til.nggal18 Jull 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. PATRIAUS AKBAR BERITA NEGARA REPUBUK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 424 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM I<EPAL~'k?;:tt~~NTERIAN ~ ;.; i...-..,... " "!~. \ ',.,'H,l'" I j ', i' " F~'\.l' ",) _j; j GIARTO\"\ -; I. NIP. 1959~~;~~gt!.~~~;/~ '-'.;;.."':::::~

REPUBLIK INDONESIA LAMPll;:AN PERATURAN M"ENTERI I<~-:UANGAN NOMOR 114 /PMK.011/2011 TENTANG BEA.MASUK DlTANGGUNG. PEMERINTAH ATAS IMPOR llarang DAN. BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTJK, rlastik LEMBARAN..- BfAXIAI,L) ORIENTED POLYPROPYLENE FILM, CAST.POLYPROPYLENE FILlIII, KARUNG PLASTIK, BENANG DAR! PLASTIK, TERrAL PLASTIK; GEOTEKSTIL BARANG DAN/ATAU PERABOT RUMAH TANGGA DAR! PLASTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011. DAFTARBARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN PLASTII(, PLASTIK LEMBARAN, BIAXIALLY ORIENTED POLYPROPYLENE FILM, CASTPOLYPROPYLENE FILM, KARUNG PLASTIK, BENANG DARI PLASTIK, TERPAI, PLASTIK, GEOTEKSTIL, BARANG DANjATAU PERABOT RUMAH TANGGA DART PLASTIK YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 TERMASUK NO. URAIAN BARANG SPESIFIKASI DALAMPOS TARIF 1. Polietilena dengan berat jenis Bentuk butiran 3901.10.90.10 kurang dari 0.94 2. Polietilena dengan berat jenis 0.94 Bentuk bubukjbutiranjchip 3901.20.00.00 atau lebih 3. Kopolimer etilena selain Bentuk bubukjbutiranjchip, selain 3901.90.90.00 daripada kopolimer etilena-vinil dari pada bentuk cair atau pasta asetat 4. Polipropilena Bentuk butiran 3902.10.20.00 5. Kopolimer propilena Bentuk butiran 3902.30.90.10 6. Pohmer dari olefin lainnya Bentuk bubukjbutiranjchip, selain 3902.90.90.00 dari pada bentllk cair atau pasta 7. Kopolimer acrilonitril-blltadiena- Bentuk bubllkjbutiranjchip, selain 3903.30.90.00 stu'ena (ABS) dari pada dalam dispersi 8. Polivinil Chlorida (PVC) Proses Emulsi (Benhlk 3904.10.90.00 blltiranjbubllkjcairanjpasta), selain dalam tipe suspensi 9. Kopolimer villil selain dari pada Bentukbubukjhutiranjchip 3905.91.00.00 kopolimer vini! asetat 10. Kopolimer akrililc Bentuk bubukjbutii'anjchip, selam 3906.90.19.00 dari pada dalanl dispersi 11. Selofan (cellop/zane) Bentuk lembaran (film) 3920.71.10.00. MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS DW. MARTOWARDOJO