Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs Ruang Aula Ahmad Baehaqie, P4W-LPPM IPB, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, 9 Maret 2018
PEMBANGUNAN BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN ALOKASI LAHAN DAN TANTANGANNYA KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Semua warga negara diperlakukan sama, Equality Equity. Jangan sampai arah pembangunan hanya diarahkan ke daerah tertentu dengan mengabaikan daerah lainnya. Semua wilayah harus mendapatkan perhatian, fokus, dan perlakuan yang sama dari pemerintah karena konstitusi menjamin bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Keutuhan wilayah NKRI bisa dipertahankan karena ada rasa cinta tanah air dan bangsa. Cara memupuk rasa nasionalisme itu adalah seluruh penduduk harus dilibatkan dalam pembangunan. Partisipasi masyarakat merupakan awal munculnya jiwa patriotisme bangsa.
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
Pembangunan planologi kehutanan dan tata lingkungan ke depan memiliki peran strategis dalam pencapaian prioritas pembangunan nasional terutama terkait dengan agenda perbaikan tata kelola kawasan hutan, pengelolaan sumber daya alam, mewujudkan kemandirian dan ketahanan air, energi dan pangan serta pembangunan infrastruktur. WATER SECURITY, ENERGY SECURITY, FOOD SECURITY DAN INFRASTRUKTUR
Kawasan Hutan: + 63,66 % dari luas daratan Indonesia Total Kawasan Hutan seluas 120,65 juta ha (daratan) Luas kawasan hutan tersebut tidak termasuk kawasan konservasi perairan seluas + 5.321.321 ha Luas daratan Indonesia 1.890.739 km 2 (SK Kepala BIG Nomor 20 Tahun 2013)
27,43 juta Ha 29,68 juta Ha 26,79 juta Ha 29,25 juta Ha 12,81 juta Ha
No Provinsi % Luas kawasan Hutan 1 PAPUA 95% 2 PAPUA BARAT 91% 3 MALUKU 85% 4 KALIMANTAN TENGAH 83% 5 KALIMANTAN UTARA 80% 6 MALUKU UTARA 80% 7 KEPULAUAN RIAU 72% 8 GORONTALO 69% 9 KALIMANTAN TIMUR 66% 10 SULAWESI TENGGARA 65% 11 SULAWESI TENGAH 65% 12 SULAWESI BARAT 65% 13 RIAU 62% 14 NANGGROE ACEH DARUSALAM 59% 15 KALIMANTAN BARAT 56% 16 SUMATERA BARAT 56% 17 NUSA TENGGARA BARAT 53% 18 KALIMANTAN SELATAN 48% 19 SULAWESI UTARA 48% 20 SULAWESI SELATAN 46% 21 BENGKULU 46% 22 JAMBI 44% 23 SUMATERA UTARA 43% 24 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 40% 25 SUMATERA SELATAN 39% 26 NUSA TENGGARA TIMUR 33% 27 JAWA TIMUR 28% 28 LAMPUNG 28% 29 BALI 23% 30 JAWA BARAT 23% 31 BANTEN 22% 32 JAWA TENGAH 19% 33 DI YOGYAKARTA 6% 34 DKI JAKARTA 1% Total Indonesia 63%
PERENCANAAN PENGELOLAAN inventarisasi hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan penyusunan rencana kehutanan tata hutan dan rencana peng hutan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan & konservasi alam PENGAWASAN MONITORING LITBANG DIKLATLUH Mencermati, menelusuri, dan menilai pelaksanaan pengurusan hutan, sehingga tujuannya dapat tercapai secara maksimal Penelitian dan pengembangan Pendidikan dan pelatihan Penyuluhan SUMBER: UU Nomor 41/ Tahun 1999 Tentang Kehutanan
Izin Pinjam Pakai Kaw Hutan Kerjasama KAWASAN HUTAN INDONESIA
Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor P.42/Menhut/II/2010 Tentang Sistem Perencanaan Kehutanan Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) berisi arahan-arahan makro pemanfaatan dan penggunaan spasial atau ruang dan potensi kawasan hutan untuk pembangunan kehutanan dan pembangunan di luar kehutanan yang menggunakan kawasan hutan dalam skala nasional untuk jangka waktu 20 tahun. (Pasal 7)
Goal 15: Mengelola sumber daya hutan secara lestari, menghentikan deforestasi, memulihkan degradasi hutan serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. Sistem Legalitas Verifikasi Kayu (SVLK) Carbon Stock Carbon Sink Perhutanan Sosial Agroforestry Hutan Kota Obat-obatan Peran hutan dan kehutanan dalam Goal 15 juga sangat mendukung ketercapaian goal-goal yang lain. Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial Sumber Daya Hutan Bio-fuel Biomasa Destinasi Ekowisata dan Pemanfaatan Kehati Pengusahaan Hutan Dan Hasil Hutan
Supply dan asset dari ketiga aspek sangat dipengaruhi oleh kondisi sumber daya hutan. Hutan memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan Air menjadi enabling condition untuk ketersediaan energi dan pangan, ketersediaan air sangatlah bergantung kepada keberadaan hutan.
RKTN 2011-2030 1. Realita Kinerja Pembangunan Kehutanan 2. Arahan Pemanfaatan dan Pengelolaan Hutan 3. Target dan sasaran Pemanfaatan dan Pengelolaan Hutan 4. Kebijakan dan strategi 5. Kebijakan dan strategi regional/pulau Paradigma baru dan tantangan strategis nasional, regional dan global Ratifikasi Paris Agreement, Masyarakat Ekonomi Asean dan Regional lainnya Sustainable Development Goals (SDGs). Kinerja Pengurusan dan Penyelenggraan Kehutanan (Kawasan Hutan/Penutupan Hutan/Pemanfaatan Hutan/Produksi Hasil Hutan/Pemberdayaan Masyarakat) Peraturan perundang-undangan dan kebijakan nasional 1. Tap MPR No. IX/MPR/2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam 2. Penataan Ruang (UU No. 26 tahun 2007) Tentang Penataan Ruang, 3. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (UU No. 32 tahun 2009 ), 4. Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem (UU No. 5 tahun 1990), 5. Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU No. 18 tahun 2013), 6. Konservasi Tanah dan Air (UU No. 37 tahun 2014), 7. Pemerintahan Daerah (UU No. 23 tahun 2014) dan Pemerintahan Desa (UU No 6 tahun 2014), 8. Nawacita/RPJMN (UU Nomor 17 Tahun 2007) dalam mewujudkan mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan Makmur, 9. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 45/PUU-IX/2011 dan MK No.35/PUU-X/2012, 10. Isu Pertanahan dan reforma agraria, 11. Ketahanan air, energy, dan pangan Revisi RKTN 2011-2030 Reformasi pengurusan kehutanan sampai dengan tahun 2030
No. Arahan RKTN 2011-2030 Revisi RKTN 2011-2030 1. Kawasan untuk Konservasi Kawasan untuk Konservasi 2. Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan Gambut Kawasan untuk Perlindungan Hutan Alam dan Ekosistem Gambut 3. Kawasan untuk Rehabilitasi Kawasan Prioritas Rehabilitasi 4. Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar 5. Kawasan untuk Pengusahaan Hutan Skala Kecil Kawasan untuk Pemanfaatan Hutan Berbasis Korporasi Kawasan untuk Pemanfaatan Hutan Berbasis Masyarakat 6. Kawasan untuk Non Kehutanan Kawasan untuk Non Kehutanan
Juta hektar 120 100 113 109 100 99 97 Hutan Alam Hutan Tanaman Hutan Primer Hutan Sekunder 94 93 92 92 91 90 80 53 50 48 49 48 47 47 46 45 45 45 60 40 60 59 20 53 51 48 47 46 46 46 46 45 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5-1990 1996 2000 2003 2006 2009 2011 2012 2013 2014 2015
TERIMA KASIH THANK YOU